Ecclesia de eucharistia - Gereja yang ekaristis
"Ecclesia de eucharistia - Gereja yang ekaristis." Inilah harapan bersama bahwa Gereja menjadi tanda hadirnya Allah dengan rela dipecah dan dibagi bagi karena sebenarnya Ekaristi (eucharistein: mengucap syukur, eulogein: mengucap berkat) adalah sumber dan puncak hidup semua orang beriman (Sacrosanctum Concilium 10).Adapun tiga matra pokok seputar ekaristi, antara lain:
1."Transubstantiatio": Kristus sendirilah yang hadir dalam Ekaristi. Bentuk kehadirannya secara real ada dalam wujud Hosti dan Anggur - Tubuh dan DarahNya (dikenal dengan istilah teologis, transubstantiatio).
2."Praesentia Christus": kehadiran Kristus tidak hanya di satu tempat saja namun Dia juga hadir di lain tempat. Dengan demikian, kita ikut ambil bagian dalam perayaan iman bersama seluruh Gereja Universal. Ekaristi dengan sendirinya melambangkan dan membuahkan kesatuan (comunio) dalam Gereja.
3."Anamnesis": Ekaristi adalah perayaan syukur mengenang kembali (anamnesis/zikkaron) misteri keselamatan Allah, yang dilakukan Kristus sekali untuk selamanya. Karya penyelamatanNya itu dirasakan pada semua orang, khususnya pada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difable: "Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Lewat tiga point pokok itulah, kita patut bersyukur karena lewat Ekaristi, kita semakin menyadari bahwa Allah yang kita imani adalah sungguh Allah orang hidup. Allah yang sudi datang ke dunia, dekat dan menjadi sama seperti kita, hidup dalam ruang dan waktu sejarah. Allah yang sungguh mengalami kemanusiaan dalam keilahiannya. Ia menjadi “daging”, yang pada awalnya berwujud janin yang dikandung seorang perempuan (Luk 1:31). Ia “lahir-hidup-mati” (tapi Ia yang dibunuh mati tetap hidup - baca: bangkit!).
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
PIN HIK: 752D878C.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar