Minggu Biasa XXV
Yes 55:6-9; Mzm 145:2-3, 8-9, 17-18; Flp
1:20c-24, 27a; Mat 20:1-16a.
"Deus vult- Tuhan
menghendaki!"
Inilah semboyan para ksatria perang salib dimana Allah
menghendaki kita semua "selamat": ikut bekerja & mendapat upah. Upah/imbalan
itu digambarkan sebagai: "bersama-sama dengan Kristus, memandang
kemuliaanNya dan kemuliaan Allah dan dimuliakan dengan Kristus" (Yoh.
12:26; Mzm. 17:15; Mat. 5:8; Yoh. 17:24; Rm. 8:17, 18; Kol. 3:4).
Adapun, Ia menyiapkan imbalan/upah itu menurut
kesenanganNya, bukan karena jasa baik kita melainkan oleh anugerahNya semata
(Rm. 2:7; Rm. 4:4, 5; Mat. 20:14; Ibr. 11:16; Yoh. 14:2; Kol. 3:24). Dan
karenanya, kita diajak untuk selalu bekerja keras-cerdas & iklas di kebun
anggur Kristus sampai mati (II Yoh. 8; Flp. 3:14; II Kor. 4:16-18; Why. 2:10). Indahnya,
perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur pada bacaan hari ini mengajarkan
bahwa perihal memasuki Kerajaan Allah adalah soal hak istimewa, bukan soal
jasa. Di sini Kristus memperingatkan 3 sikap karena hidup kita semata adalah
rahmatNya:
1. "Janganlah tinggi hati",
merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan/tugas yang seakan lebih hebat/dashyat.
merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan/tugas yang seakan lebih hebat/dashyat.
2. "Janganlah setengah hati"
untuk turut merasakan kerahiman Allah yang ingin menawarkan kasih karuniaNya kepada orang kecil, "yang tidak laku" di mata dunia dengan sepenuh hati.
untuk turut merasakan kerahiman Allah yang ingin menawarkan kasih karuniaNya kepada orang kecil, "yang tidak laku" di mata dunia dengan sepenuh hati.
3. "Janganlah iri hati"
terhadap berkat rohani yang diterima oleh orang lain. Secara sederhana, Tuan di dalam bacaan tersebut melambangkan Allah yang rahim, yang berinisiatif memanggil semua orang, termasuk yang "tidak laku" di mata dunia.
terhadap berkat rohani yang diterima oleh orang lain. Secara sederhana, Tuan di dalam bacaan tersebut melambangkan Allah yang rahim, yang berinisiatif memanggil semua orang, termasuk yang "tidak laku" di mata dunia.
Dengan kata lain: pengampunan & keselamatan adalah
karunia yg diberikan Allah, hak prerogatif Allah yang mengajar kita untuk
bekerja dengan rendah hati-murah hati & hati hati sehingga kita layak juga
menjadi pekerja kebun anggurNya yang menghadirkan sukacita gairah & cinta
setiap hari.
"Dari Tangerang ke Pangkalan Jati- Jadilah orang
yang benar-benar murah hati!"
Salam HIKers.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Minggu Biasa XXV
Yes 55:6-9; Mzm 145:2-3, 8-9, 17-18; Flp 1:20c-24, 27a; Mat 20:1-16a
"Lustitia Dei - Keadilan Ilahi."
Inilah salah satu pesan injil hari ini yang bercerita tentang tuan rumah yang membayar semua pekerjanya dengan 1 dinnar, meski ada yang bekerja 12 jam, 9 jam, 6 jam, 3 jam dan 1 jam. Bisa jadi, kita juga bertanya seperti pekerja yang bekerja 12 jam: "katanya Allah itu ADIL, di mana letak keadilanNya?
Ada dua hal yang bisa kita angkat, antara lain:
Yes 55:6-9; Mzm 145:2-3, 8-9, 17-18; Flp 1:20c-24, 27a; Mat 20:1-16a
"Lustitia Dei - Keadilan Ilahi."
Inilah salah satu pesan injil hari ini yang bercerita tentang tuan rumah yang membayar semua pekerjanya dengan 1 dinnar, meski ada yang bekerja 12 jam, 9 jam, 6 jam, 3 jam dan 1 jam. Bisa jadi, kita juga bertanya seperti pekerja yang bekerja 12 jam: "katanya Allah itu ADIL, di mana letak keadilanNya?
Ada dua hal yang bisa kita angkat, antara lain:
1. Kunci untuk memahami teks ini terletak pada UPAH
1 DINAR sehari. Bahkan secara eksplisit dalam kisah telah terjadi
konsensus/kesepakatan antara tuan rumah & pekerja yang mulai bekerja jam 6
pagi. Dalam budaya masyarakat Israel pada waktu itu, UPAH/GAJI 1 Dinar sehari
adalah upah standar yang layak bagi seorang pekerja di ladang/kebun, dimana ia
bisa memberi makan untuk dirinya serta istri serta anak-anaknya. Dengan kata lain:
Dengan 1 dinar, satu keluarga akan bisa hidup & tidak mati kelaparan. Indahnya,
Tuan rumah melihat ada para pekerja yang sudah sampai jam 3 dan jam 5 sore
belum juga mendapatkan 1 dinar sebagai rejekinya hari itu. Berarti ada 1
keluarga yang akan kelaparan dan terancam hidupnya. Inilah alasan tuan rumah
memperkerjakan mereka dan mengupahnya 1 dinar juga. Inilah cerminan Allah yang
selalu aktif dan berinisiatif menjamin dan menopang kehidupan setiap orang.
2. Bagi orang Israel, bekerja itu sekaligus adalah suatu hukuman karena dosa. Ingat hukuman untuk ADAM dan HAWA dimana mereka akan berpeluh & bekerja mengolah tanah. Yesus mengubah perspektif ini dengan menggunakan kata PEKERJA DI KEBUN ANGGUR. Anggur untuk orang Israel adalah simbol "S3": SUKACITA/kebahagiaan, SEMANGAT/gairah dan SAYANG/cinta. Pekerjaan yang melelahkan & membuat stress sekalipun tidak dipandang sebagai hukuman tapi tantangan supaya kita bisa mencecap dan menemukan "S3" setiap harinya: SUKACITA/kebahagiaan, SEMANGAT/gairah dan SAYANG/cinta.
Bagaimana dengan hidup kita sendiri?
"Dari Koja ke Kalimati - Mari bekerja sepenuh hati."
Salam HIKers.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
2. Bagi orang Israel, bekerja itu sekaligus adalah suatu hukuman karena dosa. Ingat hukuman untuk ADAM dan HAWA dimana mereka akan berpeluh & bekerja mengolah tanah. Yesus mengubah perspektif ini dengan menggunakan kata PEKERJA DI KEBUN ANGGUR. Anggur untuk orang Israel adalah simbol "S3": SUKACITA/kebahagiaan, SEMANGAT/gairah dan SAYANG/cinta. Pekerjaan yang melelahkan & membuat stress sekalipun tidak dipandang sebagai hukuman tapi tantangan supaya kita bisa mencecap dan menemukan "S3" setiap harinya: SUKACITA/kebahagiaan, SEMANGAT/gairah dan SAYANG/cinta.
Bagaimana dengan hidup kita sendiri?
"Dari Koja ke Kalimati - Mari bekerja sepenuh hati."
Salam HIKers.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar