Pw. Maria Berdukacita
1 Kor. 12:31 - 13:13/ Ibr. 5: 7-9; Mzm
31:2-3a,3b-4,5-6,15-16, 20;Yoh. 19:25-27
"Mater Dolorosa -
Bunda Dukacita"
Inilah salah satu gelar Maria yang dikenangkan pada hari
ini setelah pesta Salib Suci. Pada awalnya, peringatan ini bergelar “Santa
Perawan Maria Bunda Berbelas Kasih” (Our Lady of Compassion) dengan menekankan
besarnya kasih Maria ("compassion": "cum" et
"patior", menderita bersama). Selanjutnya, gelar ini sejatinya
diberikan kepada Maria dengan menitik-beratkan pada 7 dukacitanya, antara lain:
- Nubuat Simeon,
- Pengungsian ke Mesir,
- Yesus hilang & diketemukan di Bait Allah,
- Maria berjumpa dengan Yesus dalam perjalananNya ke Kalvari,
- Maria berdiri di kaki salib,
- Maria memangku jenasah Yesus, dan
- Yesus dimakamkan.
- Nubuat Simeon,
- Pengungsian ke Mesir,
- Yesus hilang & diketemukan di Bait Allah,
- Maria berjumpa dengan Yesus dalam perjalananNya ke Kalvari,
- Maria berdiri di kaki salib,
- Maria memangku jenasah Yesus, dan
- Yesus dimakamkan.
Dari 7 dukacita Maria inilah, hatinya kerap dilukiskan
terbuka dengan tujuh pedang menembusinya.
Disinilah, kita diajak punya pedang iman berpola "3K", antara lain:
Disinilah, kita diajak punya pedang iman berpola "3K", antara lain:
1.Keberanian.
Maria berdiri dengan berani & setia di kaki salibNya (Yoh 19:26-27). Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium, menulis:
Maria berdiri dengan berani & setia di kaki salibNya (Yoh 19:26-27). Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium, menulis:
"Maria sesuai dengan rencana Allah berdiri di
dekatNya. Disitulah ia menanggung penderitaan yang dahsyat bersama dengan
Putranya yang tunggal. Dengan hati keibuannya ia menggabungkan diri dengan
korbanNya yang penuh kasih menyetujui persembahan korban yang dilahirkannya.”
(#58).
2.Kasih.
Ketika Yesus hilang di bait Allah, ia terus mencariNya dengan penuh kasih juga ketika orang banyak kekurangan anggur di Kana, ia berkata padaNya: "Mereka kehabisan anggur!" Tepatlah St. Bernardus menulis, “Ia wafat secara jasmani oleh karena kasih yang jauh lebih besar daripada yang dapat dipahami manusia."
Ketika Yesus hilang di bait Allah, ia terus mencariNya dengan penuh kasih juga ketika orang banyak kekurangan anggur di Kana, ia berkata padaNya: "Mereka kehabisan anggur!" Tepatlah St. Bernardus menulis, “Ia wafat secara jasmani oleh karena kasih yang jauh lebih besar daripada yang dapat dipahami manusia."
3.Kepasrahan.
Mengacu pada Fiat-nya:
Mengacu pada Fiat-nya:
"Aku ini HAMBA Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanMu", kita diajak untuk berpasrah dengan semangat dasar Maria, "MAu
Rendahhati Ikut Allah."
"Dari Samaria ke Sukabumi- Bunda Maria doakanlah
kami"
Salam HIK-ers.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar