1 Yoh 2: 3 -11; Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6; Luk.
2:22-35.
"Nunc Dimittis!"
Inilah kata-kata pertama dalam bahasa Latin pada pujian berdasarkan ucapan/kidung Simeon (Luk. 2:29-32), atas rasa syukurnya karna telah melihat penyelamatan terhdap umat dan semua bangsa.
Kata-kata khas Simeon ini sekarang dimasukkan sebagai bagian dalam doa malam “completorium” di setiap biara dan seminari. Simeon sendiri adalah "seorang benar, saleh dan Roh Kudus ada di atasnya".
"Nunc Dimittis!"
Inilah kata-kata pertama dalam bahasa Latin pada pujian berdasarkan ucapan/kidung Simeon (Luk. 2:29-32), atas rasa syukurnya karna telah melihat penyelamatan terhdap umat dan semua bangsa.
Kata-kata khas Simeon ini sekarang dimasukkan sebagai bagian dalam doa malam “completorium” di setiap biara dan seminari. Simeon sendiri adalah "seorang benar, saleh dan Roh Kudus ada di atasnya".
Ia yang sungguh menantikan penghiburan sejati dan kini telah menyaksikan dalam diri Yesus yang sedang dipersembahkan di bait Allah, maka ia pun memuji Allah serta bersyukur:
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa".
Marilah kita belajar dari Simeon, pribadi yang penuh Roh Kudus dan berjumpa dengan Bayi Yesus. Dengan kata lain: Simeon adalah pribadi yang penuh Roh Kudus. Ia adalah pribadi yang peka pada bimbingan Roh Kudus. Roh Kudus selalu ada padanya hingga ia menangkap tanda-tanda bahwa ia tak akan mati sebelum melihat Mesias, Tuhan.
Ia berbicara dengan Roh Kudus dan belajar mendengarkan isnpirasi suci-Nya.
Hidupnya tak hanya diinspirasi dan dipenuhi Roh Kudus, tetapi juga digerakkan daya Roh Kudus. Bagaimana dengan kita?
"Burung tekukur burung kenari-
mari bersyukur setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar