Peringatan St. Angela Merici
Ibr. 10:1-10; Mrk. 3:31-35.
Ibr. 10:1-10; Mrk. 3:31-35.
"Caritas et fraternitas Kasih dan
persaudaraan."
Inilah tema yang diangkat ketika saya
mempersembahkan misa "Angela's Day" di aula besar sekolah St Maria
Juanda Jakarta. Yesuspun memberikan dua hal itu pada bacaan hari ini:
"Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu."
"Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu."
Secara sederhana, ada 3 langkah untuk
menciptakan "kasih dan persaudaraan", antara lain:
1. Keterbukaaan:
Yesus tidak menolak ikatan persaudaraan berdasarkan hubungan darah. Terhadap Maria, Ia juga tetap menghormatinya sebagai ibu yang telah mengandung, melahirkan dan mengasuhNya. Ketika Ia bergantung di salib dan Maria ada di dekatNya, Ia pun menyebut Maria, ibuNya. Namun, tampak di sini, Yesus membuka diri terhadap semua orang. Ia memperluas ikatan persaudaraan, yang tidak hanya dibatasi pada hubungan darah semata tetapi berdasarkan iman/kepercayaan.
Yesus tidak menolak ikatan persaudaraan berdasarkan hubungan darah. Terhadap Maria, Ia juga tetap menghormatinya sebagai ibu yang telah mengandung, melahirkan dan mengasuhNya. Ketika Ia bergantung di salib dan Maria ada di dekatNya, Ia pun menyebut Maria, ibuNya. Namun, tampak di sini, Yesus membuka diri terhadap semua orang. Ia memperluas ikatan persaudaraan, yang tidak hanya dibatasi pada hubungan darah semata tetapi berdasarkan iman/kepercayaan.
2. Kebersamaan:
Yesus tidak "sembunyi" tapi selalu hadir dan mengalir di antara banyak orang: di Bait Allah, di pinggir pantai, di atas bukit, dll. Hidup-ucapan dan karyaNya ada nyata bersama dengan orang lain sehingga benar-benar bisa merasakan pergulatan hati sesamaNya secara lebih mendalam.
Yesus tidak "sembunyi" tapi selalu hadir dan mengalir di antara banyak orang: di Bait Allah, di pinggir pantai, di atas bukit, dll. Hidup-ucapan dan karyaNya ada nyata bersama dengan orang lain sehingga benar-benar bisa merasakan pergulatan hati sesamaNya secara lebih mendalam.
3. Kesatuan:
Dengan air pembaptisan, kita semua bersatu dengan Yesus dan diangkat menjadi anak-anak Allah. Dan kita akan sungguh-sungguh bersatu dan menghayati persaudaraan tersebut, kalau kita benar-benar "satu" antara teori dan praktek, antara ucapan dan tindakan.
Dengan air pembaptisan, kita semua bersatu dengan Yesus dan diangkat menjadi anak-anak Allah. Dan kita akan sungguh-sungguh bersatu dan menghayati persaudaraan tersebut, kalau kita benar-benar "satu" antara teori dan praktek, antara ucapan dan tindakan.
Dengan kata lain: di tengah budaya "NATO-No Action
Talk Only", kita diajak menjadi orang yang "satu", yang
mendengarkan dan juga melakukan kehendak Tuhan setiap harinya.
"Cari batu di Taman Kota -
Yesus itu saudara kita."
Yesus itu saudara kita."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar