Minggu Biasa VI
Im.13:1-2,44-46; Mzm.32:1-2,5,11; 1Kor.10:31 - 11:1; Mrk.1:40-45.
“Nil sine numini - Tak
ada yg dapat terjadi tanpa kehendak Ilahi.”
Mengacu pada bacaan hari ini, adalah seorang kusta dmana
penderitanya tidak layak menyembah Allah di tempat ibadat dan dicap najis (Im.
13:1-3).
Ada beberapa pokok iman yang bisa kita petik dari dua
tokoh utama, Yesus dan orang kusta, antara lian:
1.Orang Kusta:
a.Perjuangan hidup:
a.Perjuangan hidup:
Ia berjuang untuk datang sambil berlutut di hadapanNya dan memohon bantuanNya.
b.Pengakuan iman:
Ia memiliki keyakinan kuat akan kuasa ilahi: “Engkau dapat mentahirkan aku”.
c.Penyerahan diri:
Ia tunduk dan merendahkan hati: “kalau Engkau mau.”
Inilah sikap sederhana sebagai seorang beriman yang berpasrah pada kehendakNya:
“Fiat voluntas Tua-Jadilah kehendakMu.”
Inilah sikap sederhana sebagai seorang beriman yang berpasrah pada kehendakNya:
“Fiat voluntas Tua-Jadilah kehendakMu.”
2.Yesus:
a.Tergerak:
Ia tergerak hatiNya oleh belas kasihan.
Ini menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang rahim, yang selalu berbela rasa dan ikut hadir dalam derita/pergulatan hidup kita.
Ia tergerak hatiNya oleh belas kasihan.
Ini menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang rahim, yang selalu berbela rasa dan ikut hadir dalam derita/pergulatan hidup kita.
b.Bergerak:
Ia bergerak mengulurkan tangan dan menjamah orang itu.
Ketika seorang raja/imam menjamah orang sakit, ia berkata:
"Aku menjamah, Allah menyembuhkan".
Namun, Yesus menjamah sekaligus menyembuhkan.
Ia bergerak mengulurkan tangan dan menjamah orang itu.
Ketika seorang raja/imam menjamah orang sakit, ia berkata:
"Aku menjamah, Allah menyembuhkan".
Namun, Yesus menjamah sekaligus menyembuhkan.
c. Berkuasa:
"Aku mau, jadilah engkau tahir."
Kuasa Yesus bekerja juga di dalam dan melalui perkataanNya
(Mzm. 107:20; Yoh. 15:3; 17:17).
Ia dengan senang hati memberikan kuasa sekaligus kemurahan hati bagi mereka yang mau datang dan menyerahkan diri kepada kehendakNya.
"Aku mau, jadilah engkau tahir."
Kuasa Yesus bekerja juga di dalam dan melalui perkataanNya
(Mzm. 107:20; Yoh. 15:3; 17:17).
Ia dengan senang hati memberikan kuasa sekaligus kemurahan hati bagi mereka yang mau datang dan menyerahkan diri kepada kehendakNya.
Akhirnya, Yesus menyuruh orang itu pergi, atau secara
lebih harafiah:
"mendorong ke luar" (exebalen).
"mendorong ke luar" (exebalen).
Disinilah kita diajak untuk juga mau "pergi",
berangkat keluar dari kungkungan kenajisan dan cinta diri, mau lahir baru
dengan penuh rasa syukur karena Tuhan selalu mengasihi kita.
"Mbak Sus makan indomie -
Tuhan Yesus sembuhkanlah kami!"
Tuhan Yesus sembuhkanlah kami!"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar