Pekan I Prapaskah
Im 19:1-2.11-18;
Mat 25:31-46
“Gloria Dei viviens
homo - Kemuliaan Allah terpantulkan dalam
kemanusiaan yang dipulihkan menuju kehidupan yang
penuh”.
Inilah kata St.
Ireneus yang menyadarkan kita
tentang perlunya pengejawantahan iman,
meng-"horisontal"-kan Kerajaan Allah. Pengejawantahan iman ini
didasari ingatan iman bahwa Yesus akan datang lagi untuk menghakimi dan membawa pemisahan
(Mat 25:31-46). Peristiwa pemisahan ini terjadi setelah masa kesengsaraan besar dan kedatangan Kristus
kembali ke bumi tetapi sebelum memulai memerintah bumi ini (Dan
7:9-14; Why 5:10; 19:11-20:4) dengan beberapa pokok
iman, antara lain:
1) Pada saat
Kristus datang, orang yang baik dan jahat, yang masih hidup dan lolos dari masa
kesengsaraan besar masih bercampur.
2) Penghakiman
meliputi pemisahan orang fasik dari orang benar (Mat 25:32-33; Mat 13:41).
3) Penghakiman itu
akan dilandaskan pada perbuatan kasih kepada orang miskin yang menunjukkan iman dan keselamatan sejati (Mat 25:35-46).
4) Orang fasik
tidak akan diizinkan untuk memasuki Kerajaan Allah, tetapi akan langsung
dicampakkan ke dalam tempat hukuman kekal (Mat 25:41,46; Why 14:11).
5) Orang benar akan
mewarisi hidup kekal (Mat 25:46) dan Kerajaan Allah (Mat 25:34; Why 20:4).
Nah, Yesus berkata
bahwa yang menjadi dasar
penghakiman adalah tanggapan nyata ketika kita melihat orang yang
lapar, haus, asing, telanjang, sakitmdan dipenjara:
“Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang
paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40).
Disinilah, Allah hadir sebagai Allah berbelarasa, yang selalu mendengar jeritan umatNya, terlebih yang miskin. Kitab Suci sendiri secara gamblang menggambarkan keberpihakan Allah terhadap kaum miskin. Yesus lahir dalam keadaan miskin dan secara terbuka mengungkapkan pembelaanNya terhadap orang miskin, bahkan menyamakan diri dengan orang miskin.
"Dari
Tangerang ke Formosa - Jadilah orang yang
berbelarasa"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda
merestui
Fiat
Lux!@RmJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar