JUMAT AGUNG
Yes. 52:13-53:12,Yoh. 18:1-19:42
“Ecce lignum Crucis-Lihatlah kayu salib!”
Inilah ajakan khas Jumat Agung yang juga
saya serukan ketika tadi siang memimpin Ibadat Jumat Agung di Lapas Salemba
bersama ratusan narapidana kristiani.
Ya, Jumat Agung mengajak kita melihat
salib sebagai sumber “hik”, Harapan penuh kedamaian, Iman penuh keberanian, dan Kasih penuh ketulusan.
Mengacu pada injil Yohanes, ada 3 wasiat
yg diserukan Yesus di atas salib, antara lain:
1.”Ibu ini anakmu, Ini ibumu” (Yoh 19:26-27):
Ini dialamatkan pertama-tama kepada ibuNya Maria, dan murid yang dikasihiNya. Dengan kata lain : Yesus mengajak kita memaknai iman sebagai “persaudaraan”, “se-udara” terlebih terhadap keluarga sendiri
Ini dialamatkan pertama-tama kepada ibuNya Maria, dan murid yang dikasihiNya. Dengan kata lain : Yesus mengajak kita memaknai iman sebagai “persaudaraan”, “se-udara” terlebih terhadap keluarga sendiri
Lihatlah kayu salib mempunyai palang
menyamping!
Kita diajak “membuka mata-telinga hati” kepada orang yang ada di kanan dan kiri
terlebih keluarga kita masing-masing:Love for family.
2.”Aku haus” (Yoh 19:28):
HausNya tak pernah berkesudahan. Ia mengajak kita “bersolider”, karena Yesus jelas hadir lewat sesama yang “haus” (Mat 25:35-45). Dengan kata lain: semangat solidaritas dengan orang kecil perlulah dikonkretkan, entah lewat perbuatan-ucapan/doa.
HausNya tak pernah berkesudahan. Ia mengajak kita “bersolider”, karena Yesus jelas hadir lewat sesama yang “haus” (Mat 25:35-45). Dengan kata lain: semangat solidaritas dengan orang kecil perlulah dikonkretkan, entah lewat perbuatan-ucapan/doa.
Lihatlah kayu salib juga mempunyai
palang ke bawah! Tuhan sungguh ada dan hadir bagi orang yang ada di bawah, yang “klmtd”-kecil
lemah miskin tersingkir dan difable: Love for the poor.
3.”Sudah selesai” (Yoh 19:30):
Kalimat ini adalah bukti nyata paripurna karyaNya sebagai utusan Allah yang memaknai sebuah ”pertanggungjawaban. ”Ia telah menyelesaikan seluruh kasih kemesiasanNya secara utuh dan penuh karena hidupNya ialah kasih sepenuh dan seutuh hati kepada Allah.
Kalimat ini adalah bukti nyata paripurna karyaNya sebagai utusan Allah yang memaknai sebuah ”pertanggungjawaban. ”Ia telah menyelesaikan seluruh kasih kemesiasanNya secara utuh dan penuh karena hidupNya ialah kasih sepenuh dan seutuh hati kepada Allah.
Lihatlah kayu salib juga mempunyai
palang ke atas! Semua harta talenta cinta dan sukacita kita terarah kepada kemuliaan Bapa: Love for God.
"Dari Matraman ke Kanosa-
Mari beriman dan berbelarasa."
Mari beriman dan berbelarasa."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar