Pekan Biasa XIX
Yos 3:7-10a.11.13-17; Mzm 114:1-6; Mat 18:21-19:1
“Stella Maris - Bintang Laut”.
Inilah yang langsung saya ingat ketika
mengamati sebuah patung Maria di Goa Kereb Ambarawa yang ternyata HUT nya
bertepatan dengan HUT imamat saya, yakni 15 Agustus. Adapun patung Maria di Kereb Ambarawa
yang terdominasi wana biru (analogi dari laut) dan putih (analogi dari bintang)
ternyata mengandung empat semangat dasar yang bisa kita timba dari Bintang Laut
yang juga kerap disebut para suster tarekat CB sebagai “Bintang Samudera”
(Stella Duce), antara lain:
1. BIN- asakan setan, dengan mengampuni
Petrus bertanya pada Yesus, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku?"
Yesus menjawab, "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau!” Tuhan ajak kita mengampunia karena dendam dan sakit hati membuat setan mudah tinggal di hati. Yang pasti, karena Tuhan telah banyak mengampuni kita, maka selayaknya kita mengampuni sesama. Karena Tuhan dan Bunda Maria telah banyak bermurah hati pada kita, maka selayaknya kita bermurah hati pada sesama, karena jelaslah “yang murah hati, akan memperoleh kemurahan Allah.” (Mat 5:7).
Petrus bertanya pada Yesus, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku?"
Yesus menjawab, "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau!” Tuhan ajak kita mengampunia karena dendam dan sakit hati membuat setan mudah tinggal di hati. Yang pasti, karena Tuhan telah banyak mengampuni kita, maka selayaknya kita mengampuni sesama. Karena Tuhan dan Bunda Maria telah banyak bermurah hati pada kita, maka selayaknya kita bermurah hati pada sesama, karena jelaslah “yang murah hati, akan memperoleh kemurahan Allah.” (Mat 5:7).
2. TANG- Galkan kegelapan, dengan
mengasihi:
Salah satu buah kasih adalah menghidupkan. Laut adalah tempat banyak kehidupan: dari zooplankton, ikan teri, rumput laut, anjing laut, kuda laut sampai ikan laut yang kecil sampai yang sebesar paus. Maria pun kerap menjadi sumber kehidupan ketika banyak orang kehilangan arah di tengah carut marutnya dunia ini. Laut sekaligus juga adalah tempat menerima dimana segala kotoran bermuara: sampah, limbah pabrik sampai becak-becak hasil operasi kamtibmas, semuanya di buang ke laut. Maria dengan kasihnya yang menerima juga sekaligus menjadi muara laut terakhir, semacam tempat sampah bagi pelbagai permasalahan hidup kita, ketika kita ruwet, mumet, njlimet karena hidupnya penuh dengan nada dasar C, Cinta.
Salah satu buah kasih adalah menghidupkan. Laut adalah tempat banyak kehidupan: dari zooplankton, ikan teri, rumput laut, anjing laut, kuda laut sampai ikan laut yang kecil sampai yang sebesar paus. Maria pun kerap menjadi sumber kehidupan ketika banyak orang kehilangan arah di tengah carut marutnya dunia ini. Laut sekaligus juga adalah tempat menerima dimana segala kotoran bermuara: sampah, limbah pabrik sampai becak-becak hasil operasi kamtibmas, semuanya di buang ke laut. Maria dengan kasihnya yang menerima juga sekaligus menjadi muara laut terakhir, semacam tempat sampah bagi pelbagai permasalahan hidup kita, ketika kita ruwet, mumet, njlimet karena hidupnya penuh dengan nada dasar C, Cinta.
3. LA- yani Tuhan, dengan melayani:
Bintang itu ada ketika dibutuhkan. Begitu juga dengan Maria. Maria ada ketika dibutuhkan-bahkan ketika Yesus kesepian di salib dan para murid kebingungan setelah ditinggal mati Yesus. Bintang itu juga bersifat memberi cahaya - tapi tidak akan pernah kehilangan sinar kelap-kelip cahayanya. Maria juga seperti bintang, ia selalu memberi terang dan kebahagiaan bagi semua orang, tanpa merasa takut kekurangan kebahagiaannya. Inilah sebuah pelayanan yang tulus, yang hanya memberi tak harap kembali: ”Berikan hatimu untuk mengasihi dan berikan juga tanganmu untuk melayani”
Bintang itu ada ketika dibutuhkan. Begitu juga dengan Maria. Maria ada ketika dibutuhkan-bahkan ketika Yesus kesepian di salib dan para murid kebingungan setelah ditinggal mati Yesus. Bintang itu juga bersifat memberi cahaya - tapi tidak akan pernah kehilangan sinar kelap-kelip cahayanya. Maria juga seperti bintang, ia selalu memberi terang dan kebahagiaan bagi semua orang, tanpa merasa takut kekurangan kebahagiaannya. Inilah sebuah pelayanan yang tulus, yang hanya memberi tak harap kembali: ”Berikan hatimu untuk mengasihi dan berikan juga tanganmu untuk melayani”
4. UT- amakan iman, dengan mengimani:
Pastor di altar, kata Santo Siprianus seharusnya “mewakili Yesus Kristus”. Akan tetapi, siapa yang senyatanya diwakili para pastor saat ini? Saya teringat delapan tahunan lalu, ketika saya ditahbiskan oleh Romo Kardinal, saya diminta mewakili teman-teman neomis (para imam baru) untuk memberikan kata sambutan di akhir misa. Saya meyakini bahwa untuk menjadi seorang imam yang baik dan yang menghadirkan Kristus, bukan hanya harus “ mau” dan “ mampu”, karena banyak yang “mau” tapi “tidak mampu”, sebaliknya ada yang “mampu” tapi “tidak mau”. Satu hal yang mutlak diperlukan adalah: mau, mampu tapi juga “RAHMAT”. Inilah keyakinan iman mendasar bahwa saya diajak untuk semakin mengutamakan iman karena hidup kita semata adalah rahmat Tuhan, danitu sebabnya kita tidak bisa menjadi orang Kristiani paruh waktu. Kita harus menghidupi iman kita setiap saat dalam setiap harinya”
Pastor di altar, kata Santo Siprianus seharusnya “mewakili Yesus Kristus”. Akan tetapi, siapa yang senyatanya diwakili para pastor saat ini? Saya teringat delapan tahunan lalu, ketika saya ditahbiskan oleh Romo Kardinal, saya diminta mewakili teman-teman neomis (para imam baru) untuk memberikan kata sambutan di akhir misa. Saya meyakini bahwa untuk menjadi seorang imam yang baik dan yang menghadirkan Kristus, bukan hanya harus “ mau” dan “ mampu”, karena banyak yang “mau” tapi “tidak mampu”, sebaliknya ada yang “mampu” tapi “tidak mau”. Satu hal yang mutlak diperlukan adalah: mau, mampu tapi juga “RAHMAT”. Inilah keyakinan iman mendasar bahwa saya diajak untuk semakin mengutamakan iman karena hidup kita semata adalah rahmat Tuhan, danitu sebabnya kita tidak bisa menjadi orang Kristiani paruh waktu. Kita harus menghidupi iman kita setiap saat dalam setiap harinya”
“Dari Taman Ria ke Sukabumi – Santa
Maria doakanlah kami.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
1. HUT Goa Maria Kerep Ambarawa
Sabtu, 15 Agustus 2015
17.00 - selesai
Diawali dengan pemberkatan patung Maria dan prosesi lilin rosario serta diakhiri dengan misa konselebrasi uskup dan para imam bersama ribuan umat peziarah.
1. HUT Goa Maria Kerep Ambarawa
Sabtu, 15 Agustus 2015
17.00 - selesai
Diawali dengan pemberkatan patung Maria dan prosesi lilin rosario serta diakhiri dengan misa konselebrasi uskup dan para imam bersama ribuan umat peziarah.
2. SKI - Sekolah Kerahiman Ilahi
@ Gereja St Paulus Kleco Surakarta
MInggu 16 Agustus 2015.
12.00 – 15.00
Diawali dengan nge-HIK bersama dan diakhiri dengan doa koronka dan adorasi
@ Gereja St Paulus Kleco Surakarta
MInggu 16 Agustus 2015.
12.00 – 15.00
Diawali dengan nge-HIK bersama dan diakhiri dengan doa koronka dan adorasi
Kamis, 13 Agustus 2015
Pekan Biasa XIX
Yos 3:7-10a.11.13-17; Mzm 114:1-6; Mat 18:21-19:1
Yos 3:7-10a.11.13-17; Mzm 114:1-6; Mat 18:21-19:1
"Debitte nobis - Ampunilah kami!"
Inilah sebuah seruan iman dalam doa Bapa
Kami yang menekankan dimensi pengampunan. Mengacu pada bacaan injil, Yesus juga
mengajak kita tidak hanya sibuk "minta ampun" tapi juga berani untuk
"beri ampun": "Bukan sampai 7x melainkan sampai 70x7 kali"
(Yoh 18:22).
"7" adalah lambang
ksempurnaan/kepenuhan, maka "70x7" adalah lambang dari kesempurnaan
yang benar-benar mutlak. De facto, kita memang sulit mengampuni, terlebih kalau
kita yang menjadi "korban", dirugikan dan dikambinghitamkan entah
secara sosial-moral/finansial.
Nah, berangkat dari pengalaman ketika
saya bersama para suster Ursulin pergi ke Labuan Bajo yang terkenal dengan
Pulau Komodo-nya, kitapun diajak menjadi pribadi pengampun dengan jurus
"KOMODO", antara lain:
1."KObarkan iman":
Prof. Petro Petrini, ahli neorolog di Pisa Italia, meneliti dan menunjukkan bahwa sikap memaafkan itu bisa mempengaruhi kinerja otak dan mampu membuat watak dan akhlak menjadi lebih baik/sehat karena orang lbh merasa damai dan ringan sebagai orang beriman. Disinilah, memaafkan tanpa syarat ("unconditional forgiveness") mjd sebuah pewartaan iman yg mendalam. Pastinya, bukankah tak ada syarat untuk memperoleh pengampunan Tuhan karena maaf dariNya adalah sebuah anugerah yang mudah?
Prof. Petro Petrini, ahli neorolog di Pisa Italia, meneliti dan menunjukkan bahwa sikap memaafkan itu bisa mempengaruhi kinerja otak dan mampu membuat watak dan akhlak menjadi lebih baik/sehat karena orang lbh merasa damai dan ringan sebagai orang beriman. Disinilah, memaafkan tanpa syarat ("unconditional forgiveness") mjd sebuah pewartaan iman yg mendalam. Pastinya, bukankah tak ada syarat untuk memperoleh pengampunan Tuhan karena maaf dariNya adalah sebuah anugerah yang mudah?
2."MOdalnya kerahiman":
Kesadaran dan rasa syukur banyak diampuni olehNya membuat kita lebih punya kerahiman. Dengan kata lain: mudah memaafkan adalah tanda orang beriman: “Seandainya aku tak diampuni Tuhan, aku sudah mati. Karena aku sudah diampuni Tuhan, maka aku harus juga mengampuni”(Ef 4:31-32)
Kesadaran dan rasa syukur banyak diampuni olehNya membuat kita lebih punya kerahiman. Dengan kata lain: mudah memaafkan adalah tanda orang beriman: “Seandainya aku tak diampuni Tuhan, aku sudah mati. Karena aku sudah diampuni Tuhan, maka aku harus juga mengampuni”(Ef 4:31-32)
3."DOa di sepanjang jaman":
St Thomas Aquinas mengatakan bahwa kerap doa yang panjang adalah obat yang mujarab. Apapun "keadaan zaman", suka/duka-pahit/manis, kita diajak untuk terus berdoa, membawa semuanya bersama dengan yang ilahi karena realnya kita perlu "waktu dan kesabaran" karena hidup itu kerap 30% percaya dan kasih, 70%nya memaafkan.
St Thomas Aquinas mengatakan bahwa kerap doa yang panjang adalah obat yang mujarab. Apapun "keadaan zaman", suka/duka-pahit/manis, kita diajak untuk terus berdoa, membawa semuanya bersama dengan yang ilahi karena realnya kita perlu "waktu dan kesabaran" karena hidup itu kerap 30% percaya dan kasih, 70%nya memaafkan.
"Mba Asih di Pulau Bidadari -
Wartakan kasih setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
SKI - Sekolah Kerahiman Ilahi
@ Gereja St Paulus Kleco Surakarta
MInggu 16 Agustus 2015.
12.00 – 15.00
Diawali dengan nge-HIK bersama dan diakhiri dengan doa koronka dan adorasi
SKI - Sekolah Kerahiman Ilahi
@ Gereja St Paulus Kleco Surakarta
MInggu 16 Agustus 2015.
12.00 – 15.00
Diawali dengan nge-HIK bersama dan diakhiri dengan doa koronka dan adorasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar