Pekan Biasa XIX
Ul 34:1-12; Mzm 66:1-3a,5,16-17; Mat 18:15-20
Ul 34:1-12; Mzm 66:1-3a,5,16-17; Mat 18:15-20
"Fraternitas - Persaudaraan"
Inilah salah satu "core
values", semangat dasar yang hadir ketika saya datang pada peringatan Hari
Anak Nasional di Istana Bogor kemarin. Inilah juga yang diwartakan Yesus pada
hari ini. Ia datang sebagai "SAUDARA" dan mengajak kita untuk hidup
ber-"saudara" ("se-udara"). Beberapa indikasi dasar yang
bisa menambah-tingkatkan semangat persaudaraan kita, antara lain:
1."Memahami":
Ia mengajak kita menjadi "conselor", penasehat yang sabar dan bijak
juga terhadap orang yang sulit dipahami, yang kerap menjadi "trouble
maker/batu sandungan". Jelasnya, Ia mengajak kita untuk menjadi
"peace-maker" dengan tidak mudah men-cap yang lain tapi selalu
belajar memahami dalam semangat "correctio fraterna", berani memberikan
"nasehat/teguran" dalam semangat persaudaraan.
2."Mengimani":
Ia mengajak kita untuk biasa berdoa dalam semangat kebersamaan: "Jika dua orang di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu." Dengan kata lain: Ia mengajak kita untuk terbiasa untuk bersekutu dalam hidup doa. Hal baik ini tentunya bisa dimulai dengan kebiasaan berdoa bersama di keluarga, dimana ayah-ibu dan anak-anak saling bersatu dalam doa sebagai sebuah "ecclesia domestica-gereja basis", bukan?
Ia mengajak kita untuk biasa berdoa dalam semangat kebersamaan: "Jika dua orang di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu." Dengan kata lain: Ia mengajak kita untuk terbiasa untuk bersekutu dalam hidup doa. Hal baik ini tentunya bisa dimulai dengan kebiasaan berdoa bersama di keluarga, dimana ayah-ibu dan anak-anak saling bersatu dalam doa sebagai sebuah "ecclesia domestica-gereja basis", bukan?
3."Mengilhami":
Seperti Yesus yang selalu menjadi "inspirator" banyak orang, kita juga diajak meng-"inspirasi" ("In-spiritus: di dalam Roh") banyak orang lewat karya ucapan dan doa kita yang selalu dibawa dalam nama Yesus karena diyakini oleh sabdaNya sendiri: "Dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaKu, Aku ada di tengah-tengah mereka" (Mat 18:19-20).
Seperti Yesus yang selalu menjadi "inspirator" banyak orang, kita juga diajak meng-"inspirasi" ("In-spiritus: di dalam Roh") banyak orang lewat karya ucapan dan doa kita yang selalu dibawa dalam nama Yesus karena diyakini oleh sabdaNya sendiri: "Dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaKu, Aku ada di tengah-tengah mereka" (Mat 18:19-20).
NB:
Saat merenungkan Injil hari ini, kita bisa mengingat pesan Paus Fransiskus dalam rangka Hari Komunikasi Sedunia ke-49 yang lalu (ditulis tanggal 23 Januari 2015), khususnya perihal pengampunan. Menurut Paus Fransiskus, pengampunan itu suatu proses komunikasi, tentang saling mendengarkan dan berbicara dengan sikap saling menghargai, bukan saling menyerang.
Saat merenungkan Injil hari ini, kita bisa mengingat pesan Paus Fransiskus dalam rangka Hari Komunikasi Sedunia ke-49 yang lalu (ditulis tanggal 23 Januari 2015), khususnya perihal pengampunan. Menurut Paus Fransiskus, pengampunan itu suatu proses komunikasi, tentang saling mendengarkan dan berbicara dengan sikap saling menghargai, bukan saling menyerang.
Lebih lanjut Paus Fransiskus menulis bahwa di tengah dunia di dunia nyata ketika orang sering kali dengan gampangnya mengumpat, menggunakan kata-kata kasar, membicarakan kejelekan orang lain, menabur pertentangan dan meracuni pergaulan sosial dengan gosip, maka keluarga menjadi acuan tentang bagaimana seharusnya memahami komunikasi sebagai rahmat. Dalam banyak situasi yang secara nyata dikekang oleh nafas kebencian dan aroma kekerasan, hanya dengan berkah daripada kutukan, dengan jalan berkunjung daripada mengusir, dengan menerima daripada mengajak ribut, maka kita akan mampu mematahkan rantai spiral kejahatan.
Hal yang sama menjadi inti Injil hari ini. Kita dipanggil untuk menjadi saksi
komunikasi terbaik berdasarkan roh pengampunan daripada kebencian. Dengan
bertumbuh setiap hari dalam kesadaran akan pentingnya pengampunan, kita menjadi
keluarga surgawi sebagai anak-anak Bapa Surgawi dalam Kristus.
"Ada tiga warna di Danau Kelimutu -
Jadilah orang yang bijaksana dan suka bersekutu."
Jadilah orang yang bijaksana dan suka bersekutu."
Salam HIKers,Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Rabu, 12 Agustus 2015
Pekan Biasa XIX
Ul 34:1-12; Mzm 66:1-3a,5,16-17; Mat 18:15-20
Ul 34:1-12; Mzm 66:1-3a,5,16-17; Mat 18:15-20
“Spiritus consilii – roh penasehat
Ini adalah salah satu dari macam-macam karunia Roh Kudus: Ada spiritus sapientiae – roh kebijaksanaan, Ada spiritus intellectus—roh penalaran dsbnya. Roh nasehat sendiri berfungsi untuk mengajar dan menghibur dengan nasehat yang benar benar “BENAR”. Roh nasehat juga berfungsi memecahkan masalah, membimbing, dan menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu secara bijaksana. Roh nasehat memungkinkan orang memecahkan masalah dan memiliki arah dasar dalam situasi tertentu, seperti ada pada Mesias yang digelari pula “Penasehat Ajaib” (Yes 9:6).
Ini adalah salah satu dari macam-macam karunia Roh Kudus: Ada spiritus sapientiae – roh kebijaksanaan, Ada spiritus intellectus—roh penalaran dsbnya. Roh nasehat sendiri berfungsi untuk mengajar dan menghibur dengan nasehat yang benar benar “BENAR”. Roh nasehat juga berfungsi memecahkan masalah, membimbing, dan menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu secara bijaksana. Roh nasehat memungkinkan orang memecahkan masalah dan memiliki arah dasar dalam situasi tertentu, seperti ada pada Mesias yang digelari pula “Penasehat Ajaib” (Yes 9:6).
Nah, bersama dengan permenungan injili
hari ini, sebetulnya ada tiga macam ciri nasehat yang bijaksana, yakni:
1.NAikkan pujian, dan bukan makian.
2.SEgarkan iman, dan bukan gosipan
3.HAdirkan Tuhan, dan bukan setan.
3.HAdirkan Tuhan, dan bukan setan.
Kita mohon rahmat-Nya agar kita bisa
belajar menjadi “bona consilii-penasehat yang baik, yang tulus dan tidak penuh
akal bulus, yang benar benar hidup menurut Roh dan berbuah kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan
penguasaan diri (Gal 5 : 22 - 23a).
Sudahkah kita belajar menjadi penasehat
yang baik, yang bisa naikkan pujian, segarkan iman dan hadirkan Tuhan?
“Mas Kelik suka cari sikat – Orang Katolik harus belajar menjadi berkat.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Rabu, 12 Agustus 2015
Pekan Biasa XIX
Ul 34:1-12; Mzm 66:1-3a,5,16-17; Mat 18:15-20
Ul 34:1-12; Mzm 66:1-3a,5,16-17; Mat 18:15-20
“Correctio salutis-koreksi keselamatan.”
Bacaan hari ini membicarakan tentang tanggung jawab kita
untuk berani meng”koreksi” demi keselamatan jiwa sesama. Dengan “koreksi
keselamatan”, kita diajak menjadi penjaga ‘saudara’, seperti yg dikatakan Tuhan
kpd Yehezkiel: “Aku tetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel” (Yeh 33:7).
Ya, Tuhan menekankan kehidupan yang saling menjaga dengan
nada dasar kasih. Hal ini ditampakkan dalam bacaan Injil (Mat 18:15-20), dimana
kita dituntut untuk menyatakan kasih yang tulus, dengan menjadi penasehat bijak
(“NASEHAT”: NAikkan pujian–SEgarkan iman–HAdirkan Tuhan) terhadap orang yang
hidupnya tidak berkenan kepada Allah.
Adapun beberapa pokok perlunya “corectio salutis”, antara
lain: melindungi nama Allah (Mat 6:9; Rom 2:23-24),menjaga kemurnian moral dan
integritas ajaran gereja (1Kor 5:6-7; 2Yoh 1:7-11) serta berusaha untuk menyelamatkan
anggota yang bersalah (1 Kor 5:5; Yak 5:19-20).
"Correctio salutis" juga menekankan semangat
kebersamaan dalam iman dan persaudaraan karena diyakini bahwa Tuhan juga hadir
disana. KehadiranNya pasti akan memberikan “hik”: harapan iman dan kasih kepada
kita sebagai "penjaga" keselamatan sesama.
"Tukang pahat tukang pajak - Jadilah penasehat yang
bijak."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar