"MARY - WOMAN AND MOTHER"
(Rm.Jost Kokoh Prihatanto)
“Kepenuhan segala rahmat yang ada dalam Kristus
datang ke dalam Maria,
meski dalam suatu cara yang berbeda”
meski dalam suatu cara yang berbeda”
“In Christo fuit plenitude gratiae,
sicut in capite influente;
in Maria vero, sicut in collo transfundente"
sicut in capite influente;
in Maria vero, sicut in collo transfundente"
Hampir delapan bulan telah berlalu sejak penampakan terakhir
dari malaikat. Lucia, Francisco dan Jacinta terus melakukan apa yang telah
diajarkan malaikat kepada mereka, berdoa dan mempersembahkan korban kepada
Tuhan.
Lucia berusia 10 tahun, Francisco akan menjadi 9 tahun pada
bulan Juni, dan Jacinta baru saja berulang tahun ke-7 bulan Maret yang lalu,
ketika pada tanggal 13 Mei tahun 1917, mereka membawa domba mereka ke
perbukitan yang dimiliki oleh ayah Lucia dan dikenal sebagai Cova da Iria ,
atau Cove dari Irene.
Di sanalah, dengan satu kali pengecualian, bahwa Santa Perawan
Maria bergelar Bunda Rosario muncul enam kali pada tahun 1917, dan ketujuh
kalinya pada tahun 1920 (untuk Lucia sendiri).
Sama pentingnya tentang tempat dan waktu, adalah konteks aktual
situasi dunia saat itu. Pada saat itu, Perang Dunia Pertama berkecamuk di
Eropa, memperkenalkan umat manusia kepada bentuk yang paling biadab yang pernah
terlihat dalam perang antar negara di muka bumi ini.
Di daerah Moskow, Lenin mempersiapkan revolusi yang akan
membalikkan tatanan sosial negara Rusia pada bulan November 1917 dan yang
akhirnya mengakibatkan banyak duka-lara, derita-nestapa dan menelan korban
hampir setengah penduduk bumi.
Dalam konteks itulah, bahwasannya surga “membungkuk - merendah” ke
bumi untuk memberikan penangkal atas kejahatan moral dan sosial dunia, dalam
bentuk “Pesan Pesan Fatima” lewat tiga sekawan: Lucia, Francisco dan Jacinta.
==========
PENAMPAKAN PERTAMA
13 MEI 1917
13 MEI 1917
Membawa kawanan ternak mereka keluar dari Aljustrel pada pagi
hari tanggal 13 Mei 1917, pada hari pesta Bunda Maria dari Sakramen Mahakudus,
tiga anak-anak melewati desa Fátima, di mana gereja paroki dan pemakaman
berada, dan melanjutkan satu kilometer lebih lagi ke arah utara ke lereng Cova.
Cova da Iria sendiri adalah sebuah padang alam yang amat luas,
kira-kira satu mil dari desa mereka. Disitulah, mereka membiarkan domba-domba
merumput sementara mereka bertiga bermain di padang rumput yang ditumbuhi
pohon- pohon oak.
Setelah makan siang sekitar tengah hari, mereka memutuskan untuk
berdoa rosario, meskipun dalam model agak terpotong (supaya cepat selesai),
yaitu hanya mengucapkan kata-kata pertama dari setiap doa.
Tak lama, mereka dikejutkan oleh apa yang kemudian mereka
gambarkan sebagai "kilatan pada langit cerah." Mengira bahwa badai
mungkin mendekat, mereka memperdebatkan apakah mereka harus membawa domba
pulang. Ketika sedang bersiap-siap, mereka kembali dikejutkan oleh suatu cahaya
aneh. Dan, setelah kilatan yang kedua inilah, muncul seorang perempuan yang
amat cantik. Pakaiannya putih berkilauan. Perempuan yang bersinar bagaikan
matahari itu berdiri di atas sebuah pohon oak kecil dan menyapa mereka.
Pengakuan Lucia :
Kami mulai mengiring domba menuruni lereng menuju jalan. Ketika kami berada setengah jalan menuju ke bawah, dekat sebuah pohon oak (pohon besar yang saat ini dikelilingi dengan pagar besi), kami melihat kilatan lain, dan setelah beberapa langkah, kami melihat, berdirilah pada sebuah bonggol pohon oak (yang lebih kecil di lereng bukit yang lebih rendah) seorang wanita berpakaian putih, bersinar lebih terang dari matahari, memancarkan sinar cahaya yang jelas dan kuat, bagaikan piala kristal penuh air murni yang terkena sinar matahari.
Kami mulai mengiring domba menuruni lereng menuju jalan. Ketika kami berada setengah jalan menuju ke bawah, dekat sebuah pohon oak (pohon besar yang saat ini dikelilingi dengan pagar besi), kami melihat kilatan lain, dan setelah beberapa langkah, kami melihat, berdirilah pada sebuah bonggol pohon oak (yang lebih kecil di lereng bukit yang lebih rendah) seorang wanita berpakaian putih, bersinar lebih terang dari matahari, memancarkan sinar cahaya yang jelas dan kuat, bagaikan piala kristal penuh air murni yang terkena sinar matahari.
Kami berhenti, terkejut oleh pemandangan tersebut. Kami begitu
dekat dan berada dalam cahaya yang mengelilingi wanita itu, atau sepertinya
cahaya yang ia pancarkan, mungkin satu atau satu setengah meter (4-5 kaki).
"Jangan takut padaku, aku tidak akan menyakiti
kalian."
Lucia menjawab untuk mereka bertiga, seperti yang dia lakukan
pada seluruh penampakan,
"Darimana engkau berasal?"
"Aku datang dari surga."
Wanita itu mengenakan jubah putih bersih bertepi emas yang jatuh
sampai ke kakinya. Di tangannya, ia memegang manik-manik rosario yang berkilau
seperti bintang, dengan salib dari permata yang paling bersinar dari semua
manik yang lain di dunia ini. Lucia tidak merasa takut. Kehadiran wanita itu
membangkitkan dalam dirinya perasaan sukacita dan percaya diri.
"Dan apa yang engkau inginkan dariku?"
"Aku ingin kau kembali ke sini pada hari ketiga belas
setiap bulan selama enam bulan ke depan, pada jam yang sama. Kelak aku akan
memberitahumu siapa aku, dan apa yang sangat kuinginkan. Dan aku akan kembali
kesini tujuh kali."
"Dan aku akan pergi ke surga?"
"Ya."
"Dan Jacinta?"
"Dia juga."
"Dan Francisco?"
"Francisco juga, sayang; tapi sebelumnya ia harus
mengucapkan banyak doa rosario."
Untuk beberapa saat, wanita itu memandang Francisco dengan kasih
sayang, diwarnai dengan sedikit kesedihan. Lucia kemudian teringat akan
beberapa temannya yang telah meninggal:
"Apakah Maria Neves ada di surga?"
"Apakah Maria Neves ada di surga?"
"Ya."
"Dan Amelia?"
"Dia berada di api penyucian.
Maukah kau mempersembahkan diri kepada Allah, dan menanggung
semua penderitaan yang Ia kirimkan kepadamu?
Demi pendamaian bagi dosa-dosa yang menghina-Nya?
Dan untuk pertobatan orang berdosa?"
Demi pendamaian bagi dosa-dosa yang menghina-Nya?
Dan untuk pertobatan orang berdosa?"
"Oh, kami mau, kami akan!"
"Maka kau akan mendapat banyak penderitaan, tetapi kasih
karunia Allah akan menyertai dan akan memperkuatmu."
Lucia menceritakan bahwa sambil mengucapkan kata-kata tersebut,
wanita itu membuka tangannya, dan mereka bermandikan cahaya surgawi yang
tampaknya datang langsung dari tangannya.
Cahaya itu masuk ke dalam hati dan jiwa kami, dan kami tahu
bahwa cahaya ini adalah Allah, dan kami bisa melihat diri kami di dalamnya.
Suatu dorongan kasih karunia membuat kami jatuh berlutut, mengulangi dalam hati
kami masing-masing:
"Oh, Tritunggal Mahakudus, kami memuji-Mu.
Allahku, Allahku, aku mengasihi Engkau dalam Sakramen Mahakudus."
"Oh, Tritunggal Mahakudus, kami memuji-Mu.
Allahku, Allahku, aku mengasihi Engkau dalam Sakramen Mahakudus."
Anak-anak tetap berlutut dalam pancaran cahaya yang menakjubkan
ini, sampai wanita itu berbicara lagi, menyebut tentang perang di Eropa; hal
yang tidak mereka ketahui.
"Berdoalah rosario setiap hari, untuk membawa perdamaian ke
dunia dan untuk mengakhiri perang."
Setelahnya, wanita itu mulai bangkit perlahan-lahan ke arah
timur, sampai dia menghilang di kejauhan. Cahaya yang mengelilinginya tampaknya
membuka jalan baginya di tengah-tengah bintang, dan itulah sebabnya kami
kadang-kadang mengatakan bahwa kami telah melihat surga terbuka.
=====
Hari-hari berikutnya, hati mereka diliputi penuh dengan kegembiraan, meskipun mereka tidak bermaksud seperti itu. Lucia juga telah memperingatkan Fransisco dan Jasinta untuk merahasiakan kejadian tersebut, memahami kesulitan yang akan mereka alami jika peristiwa ini diketahui orang lain.
Namun, kegembiraan Jacinta yang berusia tujuh tahun tak dapat
terbendung, dan dia segera lupa akan janjinya dan menceritakan semua kepada
ibunya, yang dengan sabar mendengarkan tetapi kurang percaya.
Saudara-saudaranya memberinya pelbagai pertanyaan dan candaan. Hanya ayahnya,
Ti Marto, yang cenderung segera menerima kisah tersebut sebagai suatu
kebenaran. Dia percaya pada kejujuran anak-anaknya, dan mudah mempercayai karya
Allah, sehingga ia menjadi orang pertama yang percaya akan penampakan Fatima.
Ibu Lucia, sebaliknya; ketika akhirnya ia mendengar apa yang
telah terjadi, meyakini bahwa putrinya sendiri telah menjadi pengkhayal dan
terhasut oleh suatu penipuan, bahkan suatu penistaan atau penghujatan.
Lucia akan segera mengerti apa yang dimaksud bahwa “mereka akan
banyak menderita”: Maria Rosa, sang ibu tidak mampu untuk membuat Lucia
mengakui “perbuatan kesalahan”nya, walau dibawah ancaman. Akhirnya ia dipaksa
untuk menghadap pastor paroki, Pastor Ferreira, walaupun tanpa hasil yang lebih
baik. Di sisi lain, ayah Lucia, yang tidak terlalu religius, praktis acuh tak
acuh, “EGP” – “Emang Gue Pikirin”, “HIV” – “Hemang Ike Vikirin” dan menganggap
itu semata-mata hanya “khayalan anak perempuan.”
Dalam beberapa minggu ke depan, sementara anak-anak menunggu
waktu janji jadwal pertemuan mereka dengan “wanita” itu pada bulan Juni, akan
terungkap bahwa mereka mendapatkan beberapa orang yang percaya, dan sekaligus
juga banyak pencela, di Aljustrel dan Fatima.
=========
=========
PENAMPAKAN KEDUA
13 JUNI 1917
13 JUNI 1917
Di Portugal, tanggal 13 Juni adalah hari pesta besar. Pesta St.
Antonius dari Lisbon, dikenal sebagian besar umat Katolik sebagai Santo
Antonius dari Padua.
Ini juga menjadi pesta bagi anak-anak di Portugal, sehingga orang tua Lucia berpikir bahwa perayaan di Gereja paroki di Fátima akan mengalihkan perhatiannya dari janji di Cova.
Ini juga menjadi pesta bagi anak-anak di Portugal, sehingga orang tua Lucia berpikir bahwa perayaan di Gereja paroki di Fátima akan mengalihkan perhatiannya dari janji di Cova.
Namun, tak terpengaruh oleh taktik ini, Lucia dan anak-anak
Marto tetap pergi ke tempat janji pertemuan. Ketika mereka tiba di sana,
sekerumunan kecil orang telah menunggu mereka. Pada kesempatan itu, Bunda Maria
mengatakan bahwa ia akan segera membawa Jacinta dan Francisco ke surga.
Sedangkan Lucia diminta tetap tinggal untuk memulai devosi kepada Hati Maria
Yang Tak Bernoda. Ketika mengucapkan kata-kata ini, muncullah dari kedua tangan
Maria sebuah cahaya. Di telapak tangan kanannya nampak sebuah hati yang
dilingkari duri, Hati Maria Yang Tak Bernoda yang terhina oleh dosa manusia.
Pengakuan Lucia :
Setelah mendoakan rosario bersama dengan Jacinta dan Francisco serta orang-orang lain yang hadir, kami melihat lagi pantulan cahaya mendekati kami, (kami biasa menyebutnya kilatan), dan diikuti wanita itu di bonggol pohon oak seperti di bulan Mei lalu.
Setelah mendoakan rosario bersama dengan Jacinta dan Francisco serta orang-orang lain yang hadir, kami melihat lagi pantulan cahaya mendekati kami, (kami biasa menyebutnya kilatan), dan diikuti wanita itu di bonggol pohon oak seperti di bulan Mei lalu.
"Tolong beritahu aku, Bunda, apa yang engkau inginkan dari
ku?"
"Aku ingin kau datang ke sini pada hari ketiga belas bulan
depan. Aku ingin kau untuk terus mendoakan rosario setiap hari. Dan setelah
selesai pada setiap salah satu peristiwa, anak-anakku, aku ingin kalian berdoa
demikian:
“Ya Yesusku, ampunilah dosa kami, selamatkanlah kami dari api
neraka. Hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang paling
membutuhkan belas kasihanMu.”
Aku ingin kau belajar membaca dan menulis, dan kemudian aku akan
memberitahumu apa lagi yang aku inginkan darimu."
"Apakah engkau akan membawa kami ke surga?"
"Ya, aku akan membawa Jacinta dan Francisco segera, tetapi
kau akan sedikit lebih lama, karena Yesus ingin agar kau membuat aku dikenal
dan dicintai di bumi. Dia juga berharap agar kau membangun devosi untuk Hati
Tak Bernoda-ku di dunia."
"Apakah aku akan tertinggal di dunia sendirian?"
"Tidak sendirian, anakku, dan kau tidak boleh sedih.
Aku akan menyertaimu selalu, dan Hatiku yang Tak Bernoda akan menjadi penghiburmu dan jalan yang akan membawamu kepada Tuhan."
Aku akan menyertaimu selalu, dan Hatiku yang Tak Bernoda akan menjadi penghiburmu dan jalan yang akan membawamu kepada Tuhan."
Saat ia mengatakan kata-kata terakhir, sambil membuka kedua
tangannya,
dia menyinari kami, untuk kedua kalinya, pantulan cahaya yang kuat.
Di dalamnya; kami merasa “ekstase”, tenggelam di dalam kasih Tuhan.
Jacinta dan Francisco tampaknya berada di bagian cahaya yang naik ke surga, dan saya berada di bagian yang tersebar-pencar di bumi.
dia menyinari kami, untuk kedua kalinya, pantulan cahaya yang kuat.
Di dalamnya; kami merasa “ekstase”, tenggelam di dalam kasih Tuhan.
Jacinta dan Francisco tampaknya berada di bagian cahaya yang naik ke surga, dan saya berada di bagian yang tersebar-pencar di bumi.
Di depan telapak tangan kanannya, ada sebuah hati yang
dikelilingi dengan duri yang tampak menusuknya. Kami memahami itu sebagai “Hati
Maria Tak Bernoda”, yang terhina oleh dosa manusia dan mengharapkan pemulihan.
Penampakan itu kemudian berakhir seperti pada kesempatan
pertama, dengan wanita itu pergi ke arah timur dan menghilang dalam
"kebesaran surga."
======
Disamping rasa sukacita akan peristiwa tersebut, penderitaan anak-anak akan terus berlanjut di minggu-minggu berikutnya; karena dianggap berbohong dan mengarang cerita, walau diringankan oleh cerita banyak orang yang percaya di Cova pada hari itu.
Mereka tahu bahwa sesuatu yang tidak biasa telah terjadi -mereka
melihat "kilatan", beberapa merasakan peredupan matahari yang tidak
biasa, yang lain melihat awan abu-abu kecil yang datang dan pergi pada saat
penampakan-, dan mereka percaya.
Namun, kesulitan anak-anak dengan keluarga mereka tidak mereda,
terutama dengan ibu-ibu mereka, yang menjadi benar-benar kuatir bahwa kejadian
tersebut tidak hanya berlanjut tapi makin berkembang.
Hal ini ditambah lagi dengan peringatan dari pastor paroki,
bahwa bisa saja itu semua memang benar terjadi tetapi adalah sesuatu yang
berasal dari setan.
==========
==========
PENAMPAKAN KETIGA
13 JULI 1917
13 JULI 1917
Sementara janji bulan Juli semakin mendekat, Lucia terus
terganggu oleh kata-kata pastor bahwa iblis mungkin berada di balik
penampakan-penampakan itu.
Akhirnya, dia mengatakan kepada Jacinta bahwa ia berniat untuk tidak pergi nanti.
Akhirnya, dia mengatakan kepada Jacinta bahwa ia berniat untuk tidak pergi nanti.
Namun ketika akhirnya tiba pada harinya, entah bagaimana,
ketakutan dan kecemasannya lenyap, sehingga pada siangnya, ia menunggu
kedatangan wanita cantik itu di Cova bersama Jacinta dan Francisco.
Penampakan pada 13 Juli ini akan menjadi aspek yang paling
kontroversial dari pesan Fátima, pemberian rahasia dalam tiga bagian di mana
anak-anak dengan teguh menjaganya.
Dua bagian pertama, penglihatan akan neraka dan ramalan akan
peran Rusia di masa depan dan bagaimana mencegahnya, yang tidak akan terungkap
sampai Sr. Lucia menuliskannya dalam memoar ketiganya, atas permintaan Uskup,
pada tahun 1941.
Bagian ketiga, yang disebut “Rahasia Ketiga”, hanya kemudian
diungkapkan kepada Uskup, yang mengirimkannya tanpa dibaca dulu kepada Paus
Pius XII.
Pengakuan Lucia :
Beberapa saat setelah tiba di Cova da Iria, di dekat bonggol pohon oak,
di mana sejumlah besar orang yang ikut datang sedang berdoa rosario,
kami melihat kilatan cahaya sekali lagi, dan sesaat kemudian Bunda Maria muncul.
Beberapa saat setelah tiba di Cova da Iria, di dekat bonggol pohon oak,
di mana sejumlah besar orang yang ikut datang sedang berdoa rosario,
kami melihat kilatan cahaya sekali lagi, dan sesaat kemudian Bunda Maria muncul.
"Apa yang kau inginkan dariku?"
"Aku ingin kau kembali kesini pada hari ketiga belas bulan
depan.
Teruslah berdoa rosario setiap hari untuk menghormati Bunda Rosario,
untuk mendapatkan perdamaian dunia dan mengakhiri perang,
karena hanya Ratu Rosario yang bisa memperolehkannya."
Teruslah berdoa rosario setiap hari untuk menghormati Bunda Rosario,
untuk mendapatkan perdamaian dunia dan mengakhiri perang,
karena hanya Ratu Rosario yang bisa memperolehkannya."
"Ya, ya.
Aku ingin bertanya siapakah engkau, dan maukah engkau melakukan keajaiban sehingga semua orang akan tahu dengan pasti bahwa engkau telah muncul kepada kami."
Aku ingin bertanya siapakah engkau, dan maukah engkau melakukan keajaiban sehingga semua orang akan tahu dengan pasti bahwa engkau telah muncul kepada kami."
"Kau harus datang kesini setiap bulan, dan pada bulan
Oktober aku akan memberitahumu siapa aku dan apa yang kuinginkan. Aku kemudian
akan melakukan keajaiban sehingga semua dapat menjadi percaya."
Setelah diyakinkan, Lucia mulai meletakkan di hadapan wanita
itu,
banyak intensi doa permohonan dan pertolongan yang dititipkan kepadanya.
Wanita itu berkata lembut bahwa dia akan menyembuhkan beberapa, tetapi beberapa yang lain, tidak.
banyak intensi doa permohonan dan pertolongan yang dititipkan kepadanya.
Wanita itu berkata lembut bahwa dia akan menyembuhkan beberapa, tetapi beberapa yang lain, tidak.
"Dan anak lumpuh dari Maria da Capelinha?"
"Tidak, kelemahan nya dan juga kemiskinannya tidak akan
disembuhkan,
dan dia harus diyakinkan untuk mendoakan rosario bersama keluarganya setiap hari."
dan dia harus diyakinkan untuk mendoakan rosario bersama keluarganya setiap hari."
Intensi lain yang dimintakan bantuannya oleh Lucia kepada Maria
adalah seorang wanita sakit dari Atougia yang meminta untuk dibawa ke surga.
"Katakan padanya untuk tidak terburu-buru. Katakan padanya
aku sungguh tahu kapan waktunya aku akan datang untuk menjemputnya.
Berkorbanlah untuk orang-orang berdosa, dan sering ucapkanlah, terutama pada
saat membuat pengorbanan:
“O Yesus, ini adalah untuk cinta kepada-Mu, untuk pertobatan para pendosa, dan silih bagi penghinaan terhadap Hati Maria Tak Bernoda."
“O Yesus, ini adalah untuk cinta kepada-Mu, untuk pertobatan para pendosa, dan silih bagi penghinaan terhadap Hati Maria Tak Bernoda."
Sambil mengucapkan ini, ia membuka tangannya sekali lagi,
seperti sebelumnya. Sinar cahaya tampak menembus bumi, dan kami melihatnya
bagaikan lautan api.
Dan, yang terjun dalam api ini adalah setan dan jiwa-jiwa dalam
bentuk manusia, seperti bara api transparan yang terbakar, semua menghitam atau
mengilap perunggu, mengambang dalam api, dan sekarang terangkat ke udara oleh
api yang keluar dari dalam diri mereka bersama-sama dengan awan besar asap,
diikuti dari setiap sisi seperti percikan api dalam nyala yang besar, tanpa
berat atau keseimbangan, di tengah pelbagai jeritan dan erangan atas rasa sakit
dan putus asa, yang membuat kami gemetar ketakutan (Pasti pemandangan ini yang
menyebabkan saya menangis, karena orang-orang mengatakan mereka mendengar saya
menangis).
Ya, setan bisa dikenali dalam rupa binatang tidak dikenal yang
menakutkan, hitam dan tembus pandang seperti bara api, ketakutan dan seolah-olah
sangat memohon pertolongan.
Kami memandang kepada wanita itu, yang berkata kepada kami
dengan sangat sedih:
"Kamu telah melihat neraka, di mana jiwa-jiwa orang-orang
berdosa malang itu pergi. Dan, untuk menyelamatkan merekalah, maka Tuhan ingin
membuat di dunia; devosi kepada Hatiku yang Tak Bernoda. Jika kau melakukan apa
yang aku katakan, banyak jiwa akan diselamatkan, dan akan ada perdamaian.
Perang ini akan berakhir, tetapi jika manusa tidak berhenti menghina Allah, perang lain yang lebih mengerikan akan mulai pada masa kepausan Paus Pius XI.
Ketika kau melihat malam yang diterangi oleh cahaya aneh dan
tidak dikenal (ini sungguh terjadi kemudian pada 28 Januari 1938), kau akan
tahu bahwa itu adalah tanda yang diberikan Allah kepadamu, bahwa Dia akan
menghukum dunia dengan perang dan kelaparan, dan penganiayaan terhadap Gereja
dan Bapa Suci.
Untuk mencegah hal ini, aku datang ke dunia untuk meminta Rusia
dipersembahkan kepada Hati Tak Bernoda-ku, dan aku meminta pada setiap hari
Sabtu Pertama, komuni pemulihan dibuat untuk pendamaian bagi dosa-dunia. Jika
keinginanku terpenuhi, Rusia akan bertobat dan akan ada perdamaian; jika tidak,
maka Rusia akan menyebarkan “ajaran sesat”nya di seluruh dunia, membawa perang
baru dan penganiayaan Gereja; orang-orang baik akan menjadi martir dan Bapa
Suci akan banyak menderita; negara-negara tertentu akan musnah.
Tapi pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan menang. Bapa
Suci akan mempersembahkan Rusia kepadaku, dan akan ditobatkan, dan dunia akan
menikmati masa damai. Di Portugal, iman akan selalu dipertahankan.
Ingat, kau tidak harus memberitahukan hal itu kepada siapa pun
kecuali Francisco.
Dan, ketika kau berdoa rosario, ucapkanlah pada setelah setiap
peristiwa:
O Yesusku, ampunilah dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang paling membutuhkan belas kasihanMu."
O Yesusku, ampunilah dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang paling membutuhkan belas kasihanMu."
"Apakah ada sesuatu lain yang engkau inginkan dariku?"
"Tidak, aku tidak menginginkan apa-apa lagi darimu hari
ini."
Kemudian, seperti sebelumnya, ia mulai naik ke arah timur,
sampai akhirnya menghilang di kegelapan besar cakrawala.
=======
Mendapat “Pesan Rahasia” yang tidak boleh diungkapkan terbukti
menjadi pencobaan sangat besar untuk ketiga anak itu. Keluarga, tetangga,
orang-orang yang mendengar peristiwa penampakan, bahkan para klerus atau
pejabat Gereja terus mencoba tanpa berhasil untuk membuat mereka
mengungkapkannya.
Bahkan, akhirnya, ketika hari penampakan di bulan Agustus
mendekat, bahkan pemerintah sipil, terdorong oleh karena jumlah besar orang
yang memberi perhatian dalam peristiwa Fatima, berusaha mendapatkannya dari
mereka dan dalam prosesnya; menuduh Gereja bekerjasama dalam penipuan.
==========
==========
PENAMPAKAN KEEMPAT
19 AGUSTUS 1917
19 AGUSTUS 1917
Pada 13 Agustus, setelah upaya untuk mendapatkan
"kebenaran" dari anak-anak tak juga membuahkan hasil; Artur Santos,
seorang pejabat pemerintahan, merancang strategi untuk membawa mereka ke
tahanan dan memaksa mereka untuk mengungkapkan semua hal yang telah terjadi.
Dengan berpura-pura ber-itikad baik, pada pagi hari di tanggal
13 Agustus, ia menawarkan diri untuk mengantar ketiga anak dan orang tua mereka
serta mengunjungi pastor paroki dulu, (yang menurutnya ingin bertemu mereka),
lalu kemudian ke Cova.
Sesampai di pastoran, ia meninggalkan para orang tua, dan
membawa anak-anak ke markas kabupaten di Vila Nova de Ourem, sekitar 9 mil
jauhnya.
Di tempat ini, ia mencoba mengancam mereka dengan hukuman mati dan mengunci mereka di sel bersama dengan para "penjahat" lainnya, untuk membuat mereka mengakui kebohongan kisah mereka itu, namun itu pun tidak berhasil.
Di tempat ini, ia mencoba mengancam mereka dengan hukuman mati dan mengunci mereka di sel bersama dengan para "penjahat" lainnya, untuk membuat mereka mengakui kebohongan kisah mereka itu, namun itu pun tidak berhasil.
Walaupun usia mereka masih muda, keyakinan anak-anak akan
pertolongan Maria dan keberanian mereka tak tergoyahkan.
Sementara itu di Cova, pada siang hari itu; tanda-tanda
karakteristik dari penampakan muncul dan dapat terlihat oleh kerumunan besar
orang banyak saat itu, namun tanpa kehadiran anak-anak.
Setelah tanda-tanda berakhir, kerumunan membubarkan diri, dan
merekas belum menyadari tipu daya pemerintah terhadap anak-anak.
"Pengadilan" terhadap anak-anak, berlangsung terus
selama dua hari, dengan kekuatiran dari keluarga mereka.
Akhirnya, pada Perayaan Maria Assumpta (Maria Diangkat ke Surga,
15 Agustus), walikota mengantar mereka kembali ke pastoran di Fátima. Saat
mereka tiba, orang-orang yang baru selesai misa sedang bertanya-tanya kepada Ti
Marto (ayah Francisco dan Jacinta) dimana keberadaan mereka dan mengapa tidak
datang ke tempat penampakan dua hari lalu.
Ketika terlihat bahwa mereka baru saja diantar kembali setelah
diambil paksa, kemarahan orang-orang dilontarkan kepada pengemudi yang
mengantar dan walikota ketika ia tiba tak lama kemudian. Keduanya, tidak
diragukan lagi akhirnya menyingkir dan melarikan diri dari kerumunan dan
teriakan massa. Ini jugalah yang mengakhiri usaha penguasa sipil untuk
berurusan dengan ketiga anak dan hal ikhwal seputar penampakan Bunda Maria
Fatima.
Pada hari Minggu 19 September 1917, Lucia, kakaknya yang bernama
John, dan Francisco, sedang menggembalakan domba di tempat yang dikenal sebagai
Valinhos, terletak di sisi bukit yang sama menghadap Aljustrel, sedikit lebih
jauh ke utara dari tempat dimana malaikat pernah muncul dua kali.
Pada sekitar pukul 16.00, mereka merasakan tanda-tanda yang sama
bahwa Bunda Maria akan datang. Lucia memaksa keras agar John, kakaknya pergi
mendapatkan Jacinta, sampai ia menawarkan uang agar John mau pergi menjemput
Jacinta.
Lucia dan Francisco menunggu kedatangan cahaya yang khas, dan
saat Jacinta tiba, Bunda Maria Fatima pun muncul.
"Apa yang kau inginkan dariku?"
"Datang lagi ke Cova da Iria pada hari ketigabelas bulan
depan, anakku, dan teruslah berdoa rosario setiap hari. Pada bulan terakhir aku
akan melakukan keajaiban sehingga semua akan percaya."
"Apa yang harus kami lakukan dengan persembahan uang yang
ditinggalkan orang-orang di Cova da Iria?"
"Aku ingin kalian membuat dua tandu untuk membawa patung,
untuk dipakai pada pesta Bunda Rosario. Aku ingin kau dan Jacinta membawa satu
tandu bersama dengan dua gadis lainnya. Kalian memakai gaun putih. Dan
Francisco, dengan tiga anak laki-laki lain ikut membantunya, membawa tandu yang
lain. Anak laki-laki, juga akan berpakaian putih-putih. Persembahan uang yang
tersisa kemudian, untuk membantu pembangunan sebuah kapel di sini."
Lucia kemudian meminta Bunda untuk pertolongan penyembuhan
beberapa orang sakit.
"Aku akan menyembuhkan beberapa dari mereka sepanjang tahun
ini."
(Sambil memandang dengan sedih). Berdoa, berdoalah banyak-banyak. Berkorbanlah untuk orang-orang berdosa. Banyak jiwa pergi ke neraka, karena tidak ada yang bersedia untuk membantu mereka dengan pengorbanan."
(Sambil memandang dengan sedih). Berdoa, berdoalah banyak-banyak. Berkorbanlah untuk orang-orang berdosa. Banyak jiwa pergi ke neraka, karena tidak ada yang bersedia untuk membantu mereka dengan pengorbanan."
Setelah mengatakan demikian ia lalu pergi, seperti
sebelum-sebelumnya.
==========
==========
PENAMPAKAN KELIMA
13 SEPTEMBER 1917
13 SEPTEMBER 1917
Meskipun ditertawakan dan ditekan orang-orang yang ateis, sinis,
dan skeptis alias tidak percaya, lebih dari 30.000 orang berkumpul di Cova pada
penampakan kelima di bulan September 1917.
Entah tertarik karena benar percaya atau sekedar rasa ingin
tahu, mereka berkumpul dan berdoa rosario sambil menunggu, sampai tiba saat
ketika mereka mendengar Lucia berkata:
"Apa yang kau inginkan dariku?"
"Apa yang kau inginkan dariku?"
"Teruslah berdoa rosario, anak-anakku. Doakanlah setiap
hari supaya perang berakhir. Pada bulan Oktober, Tuhan kita akan datang, juga
Bunda Berdukacita dan Bunda Karmel. Santo Yusuf akan muncul bersama Kanak-Kanak
Yesus untuk memberkati dunia.
Allah menyukai pengorbananmu, tetapi Dia tidak menginginkan kamu
memakai tali saat tidur. Pakailah di siang hari."
"Aku mempunyai banyak permohonan pertolongan. Maukah engkau
membantu seorang gadis kecil yang tuli dan bisu?"
"Dia akan membaik dalam tahun ini."
"Dan pertobatan yang dimintakan bagi beberapa orang ?
Kesembuhan orang-orang yang sakit?"
Kesembuhan orang-orang yang sakit?"
"Aku akan menyembuhkan beberapa, dan beberapa lain, tidak.
Pada bulan Oktober, aku akan membuat keajaiban sehingga semua
orang dapat percaya."
Dengan kata-kata terakhir yang masih terngiang di telinga
mereka, Bunda Fatima bangkit dan menghilang ke langit, dan Lucia menunjuk
sambil berkata kepada orang banyak, "Jika kalian ingin melihatnya ---
lihatlah! Lihatlah!"
==========
==========
PENAMPAKAN KEENAM
13 OKTOBER 1917
13 OKTOBER 1917
Pada malam 12-13 Oktober 1917, hujan turun sepanjang malam,
merendam tanah dan menyulitkan ribuan peziarah yang datang ke Fátima dari
segala arah.
Dikatakan, ada sekitar 70,000 orang berkumpul di sana saat itu. Mereka datang dengan berjalan kaki, dengan gerobak, dan dengan mobil, memasuki Cova dari jalan Fátima-Leiria.
Dikatakan, ada sekitar 70,000 orang berkumpul di sana saat itu. Mereka datang dengan berjalan kaki, dengan gerobak, dan dengan mobil, memasuki Cova dari jalan Fátima-Leiria.
Darisanalah, mereka berjalan menuruni lereng ke bonggol pohon
oak kecil tempat penampakan, dimana orang-orang telah mendirikan penyangga di
sana.
Adapun anak-anak menuju ke Cova sembari melewati kerumunan orang
banyak, ditengah sanjungan dan cemoohan yang telah mereka alami sejak bulan
Mei. Orang-orang bahkan ribut dan mempertanyakan ketepatan waktu kemunculan
Maria yang sudah terlambat karena telah lewat tengah hari.
Ketika matahari tiba di puncaknya, Lucia meminta orang-orang
menutup payung mereka, dan Bunda Fatima muncul seperti yang telah ia katakan.
Lucia berlutut,
"Apa yang anda inginkan dariku?"
"Apa yang anda inginkan dariku?"
"Aku ingin sebuah kapel dibangun disini untuk
menghormatiku. Aku ingin kau terus berdoa rosario setiap hari. Perang akan
segera berakhir, dan para tentara akan kembali ke rumah mereka."
"Ya. ya. Maukah engkau memberitahuku namamu?"
"Akulah Bunda Rosario."
"Aku mempunyai banyak permohonan dari banyak orang. Apakah
engkau akan mengabulkannya?"
"Beberapa akan kukabulkan. Manusia harus mengubah hidup
mereka dan meminta pengampunan atas dosa-dosa mereka.
Mereka tidak boleh lagi menghina Tuhan kita, karena Dia sudah terlalu banyak dihina!"
Mereka tidak boleh lagi menghina Tuhan kita, karena Dia sudah terlalu banyak dihina!"
"Dan itukah semua yang engkau minta?"
"Tak ada lagi yang lain."
Ketika Bunda Rosario naik ke arah timur, ia mengarahkan telapak
tangannya ke arah langit yang gelap. Sementara itu hujan sudah berhenti, namun
awan gelap terus menutupi matahari, dan tiba-tiba cahaya matahari merekah
menembus awan dan terlihat seperti putaran perak.
"Lihat matahari!"
Di saat itu, dua penampakan yang berbeda terlihat, yang satu
adalah fenomena “keajaiban matahari” yang dilihat oleh 70.000 lebih orang-orang
yang berkumpul di sana dan penampakan lain yang hanya terlihat oleh ketiga anak
itu saja.
Pengakuan Lucia:
Setelah Bunda menghilang ke cakrawala, kami melihat St. Yusuf bersama Kanak-Kanak Yesus dan Bunda Maria berjubah putih dengan mantel biru, berdiri di sebelah matahari. St. Yusuf dan Kanak-Kanak Yesus tampaknya memberkati dunia, karena mereka membuat Tanda Salib dengan tangan mereka.
Setelah Bunda menghilang ke cakrawala, kami melihat St. Yusuf bersama Kanak-Kanak Yesus dan Bunda Maria berjubah putih dengan mantel biru, berdiri di sebelah matahari. St. Yusuf dan Kanak-Kanak Yesus tampaknya memberkati dunia, karena mereka membuat Tanda Salib dengan tangan mereka.
Ketika kemudian penampakan ini menghilang, aku melihat Tuhan dan
Bunda Maria; tampak bagiku sebagai Bunda Berdukacita. Tuhan tampak memberkati
dunia dengan cara yang sama seperti yang dilakukan St. Yusuf. Penampakan ini
juga menghilang, dan aku melihat Bunda sekali lagi, kali ini menyerupai Bunda
Karmel (Lucia mengerti bertahun-tahun kemudian, ini adalah tanda untuk
mempersiapkan ia kelak masuk ke biara Karmel).
======
======
Ini adalah penampakan di Fatima yang terakhir untuk Jacinta dan
Francisco. Namun untuk Lucia, Bunda Fatima akan datang kembali untuk ketujuh
kalinya, pada tahun 1920, seperti yang telah ia janjikan di bulan Mei lalu,
pada saat Lucia berdoa di Cova sebelum meninggalkan Fátima untuk pergi ke
sekolah asrama anak-anak perempuan. Bunda Maria saat itu datang untuk
mendesaknya agar mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada Allah.
Sementara anak-anak melihat berbagai penampakan Yesus, Maria dan
Yusuf, kerumunan besar orang menyaksikan keajaiban yang berbeda, yang kemudian
terkenal sebagai "Keajaiban Matahari."
==========
==========
“Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya
melalui Maria.”
Salam, ya Ratu surga - Salam, ya Ratu damai
Ratu yang patut dicintai - Ratu yang patut dikagumi
Ratu yang patut dicintai - Ratu yang patut dikagumi
Salam, ya Bunda Putra Ilahi
Salam, ya Bunda Penebus Sejati
Bunda yang melindungi orang berdosa
Bunda yang menghibur orang berduka
Salam, ya Bunda Penebus Sejati
Bunda yang melindungi orang berdosa
Bunda yang menghibur orang berduka
Ratu dan Bunda Kami
Darimulah, kami mendapat hidup sejati
Darimulah, kami mencecap terang abadi
Bersukalah, ya Bunda Maria
Hiduplah, ya Bunda mulia
Berdoalah, bagi kami semua.
Darimulah, kami mendapat hidup sejati
Darimulah, kami mencecap terang abadi
Bersukalah, ya Bunda Maria
Hiduplah, ya Bunda mulia
Berdoalah, bagi kami semua.
Salam, ya Ratu surga - Salam, ya Ratu damai
Ratu yang patut dicintai - Ratu yang patut dikagumi
Dengarkanlah permohonan kami dalam kesesakan
Bebaskanlah hidup kami dari segala kejahatan
Ratu yang patut dicintai - Ratu yang patut dikagumi
Dengarkanlah permohonan kami dalam kesesakan
Bebaskanlah hidup kami dari segala kejahatan
Salam, ya Bunda Putra Ilahi
Salam, ya Bunda Penebus Sejati
Bunda yang melindungi orang berdosa
Bunda yang menghibur orang berduka
Salam, ya Bunda Penebus Sejati
Bunda yang melindungi orang berdosa
Bunda yang menghibur orang berduka
(RJK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar