HIK - HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
REPORTASE: WACOM IV – DAY TO DAY.
World Apostolic Congress On Mercy.
"COMMUNION IN MERCY, MISSION FOR MERCY"
16 - 20 Januari 2017
@ Manila - Batangas - Bulacan - Bataan, Philippines.
HIK - HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
REPORTASE: WACOM 4 – DAY TO DAY.
World Apostolic Congress On Mercy, WACOM 4.
"COMMUNION IN MERCY, MISSION FOR MERCY"
16 - 20 Januari 2017
Manila - Batangas - Bulacan - Bataan, Philippines.
1.
HARI KELIMA, Jumat 20 Januari 2017 :
@ Las Cadas Filipinas De Acuzar, Keuskupan Balanga, Bataan.
Tema:
Gereja diutus untuk menghadirkan dan Memberi kesaksian tentang Kerahiman Tuhan dalam Dunia.
A.
Kesempurnaan yang dituntut oleh Yesus dari para murid-Nya: “Hendaklah kamu murah hati seperti Bapa-mu murah hati” (Luk. 6:36)
B.
Paus Fransiskus:
“Gereja ini ditugaskan untuk mengumumkan kerahiman Allah, detak jantung Injil, yang penuh “HIK” – “Harapan Iman Kasih”, yang dengan caranya sendiri harus menembus pikiran dan hati setiap orang. Pengantin Kristus harus membentuk perilakunya mengikuti Putra Allah yang mengunjungi semua orang tanpa kecuali. Pada hari itu, sebagaimana Gereja dibebankan dengan tugas evangelisasi baru, tema kerahiman perlu diusulkan lagi dan lagi dengan semangat baru dan dengan tindakan pastoral baru. Ini sangat penting bagi Gereja dan bagi kredibilitas pewartaannya bahwa ia sendiri hidup dan bersaksi bagi rahmat. Bahasanya dan gerakannya harus mengirimkan rahmat, sehingga dapat menyentuh hati semua orang dan menginspirasi mereka lagi untuk menemukan jalan yang mengarah kepada Bapa” (Misericordiae Vultus, 12). Ite missa est – Pergilah kamu diutus!
C.
Jadwal Hari Ke-5
Pagi :
- Meninggalkan Balanga
- Kedatangan dan Sesi di tempat –tempat :
1. Saint Joseph Cathedral, Balanga, Bataan, “Kerahiman dan Laudato Si : Konservasi Air” oleh Rev. Fr. Felizardo Sevilla dan Testimoni oleh Bro. Benny Andres.
2. Diosesan Shrine of the Divine Mercy, Balanga, Bataan, “Kerahiman dan Laudato Si : Membersihkan Air” oleh Rev. Mgr. Hernando Guanzon dan Testimoni oleh Rev. Fr. Dandy Traje, C.P.
3. Holy Land, Subic Freeport, “Kerahiman dan Laudato Si : Melestarikan Tanah” oleh Rev. Fr. Gerardo Jorge dan Testimoni oleh Bro. Boy Ramos, O.Carm.
Siang :
- Sesi ke-7 “Diutus Sebagai Gereja Kerahiman Allah Kepada Dunia” oleh H.E. Phillipe Cardinal Barbarin, D.D. (Uskup Agung Lyon, Perancis)
- Pengumuman Tuan Rumah WACOM ke-5.
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Isabelo Abarquez, D.D (Uskup Calbayog).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Perayaan Ekaristi Suci oleh Most Rev. Marlo Peralta, D.D. (Uskup Agung Nueva Segovia), Most Rev. Ruperto Santos, D.D. (Uskup Balanga).
- Perutusan Misi.
Malam :
- Makan Malam dan Pertunjukan Budaya.
- Penutupan WACOM ke-4.
===============
2.
HARI KEEMPAT, Kamis 19 Januari 2017 :
@ The National Shrine And Parish Of The Divine Mercy, Keuskupan Malolos, Bulacan.
Tema:
“Tuhan Mendengarkan Seruan Orang Miskin” – “Kerahiman dan belaskasih kepada kaum miskin dari Gereja”
A.
Kerahiman bukanlah sebuah konsep yang abstrak; ia bukan hanya sebuah perasaan yang baik yang hanya menguntungkan orang yang mengalaminya. Kerahiman harus membangunkan kembali hati nurani yang penuh HIK - Harapan Iman Kasih, karena terlalu sering muncul kebosanan dalam menghadapi penderitaan manusia dan kemiskinan. Kerahiman itu ada pada jantung Injil Yesus dimana orang miskin, orang berdosa, orang sakit memiliki pengalaman khusus tentang kemurahan Tuhan.
B.
Dalam Gereja, cara konkret dengan mana kerahiman diberikan dan diterima adalah KARYA-KARYA KERAHIMAN, BAIK JASMANI MAUPUN SPIRITUAL.
"KUD":
Karya yang murah hati
Ucapan yang memberkati
Doa yang sepenuh hati.
Dalam setiap “orang kecil” ini – orang yang lapar, haus, telanjang, orang asing, dll Yesus Kristus hadir dan hidup. Daging-Nya akan terlihat dalam daging yang meragukan, yang bodoh, yang menderita, yang disiksa dan hancur ... dikenal, disentuh, dilayani dan dirawat oleh kita.
C.
Tempat-tempat Kerahiman :
1. Galilee Homes, Dona Remedios Trinidad
2. Dumagats, Dona Remedios Trinidad
3. Bahay ni San Martin, Bustos, Bulacan
4. Nazareth Home for Street Children, Bustos, Bulacan
5. Hospicio San Juan de Dios for Women, Bustos, Bulacan
6. Bethlehem House of Bread, Baliuag, Bulacan
7. St. Nino Bethany House Orphanage, Guiguinto, Bulacan
8. Bahay Pangarap, Guiguinto, Bulacan
9. Ephesus House, Guiguinto, Bulacan
10. Tahanan ni Mother Rita, Guiguinto, Bulacan
11. Tahanang Mapagpala, Malolos City, Bulacan
12. Emmaus House of Apostolate, Malolos City, Bulacan
13. Lingap Bata Centre, St. Maria, Bulacan
14. Bahay Kalinga, St. Maria, Bulacan
15. Hospicio San Juan de Dios for Men Bocaue, Bulacan
D.
Jadwal Hari Ke-4
Pagi :
- Delegasi International : mengunjungi dan berinteraksi di Tempat-Tempat Kerahiman.
- Delegasi Nasional : Pertunjukan penyambutan, Paraliturgi, Jalan salib, Kesaksian akan kesembuhan dan terkabulnya doa.
Siang :
- Penyambutan kepada Delegasi International.
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Deogracias Iniguez, D.D. (Uskup Emeritus Kalookan).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Pertunjukan budaya.
- Sesi ke-6 “Menjadi Saksi Kerahiman Allah Sebagai Gereja dan Untuk Yang Papa” oleh Most Rev. Rolando Tria-Tirona, O.C.D, D.D. (Uskup Agung Careres, Ketua CBCP- NASSA).
- Testimoni oleh Rev. Fr. Aurelio Perez, F.A.M. (Sons of Merciful Love), Mr. Antonio Meloto ( Gawad- Kalinga).
- Perayaan Ekaristi Suci oleh Most Rev. Martin Uzoukwu, D.D. (Uskup Minna, Nigeria), Most Rev. Jose Oliveros, D.D. (Uskup Malolos).
- Pemberkatan “The Home Of The Divine Mercy” dan Patung “Divine Mercy” setinggi 100kaki (30,4 meter) oleh Most Rev. Martin Uzoukwu, D.D. (Uskup Minna, Nigeria), Most Rev. Jose Oliveros, D.D dan para klerus Keuskupan Malolos.
Malam :
- Makan malam diiringi pertunjukan budaya oleh CKC Youth Symphony Orchestra dkk
===========
3.
HARI III: 18 Jan 2017.
@ Paroki Padre Pio, Keuskupan Lipa, BATANGAS.
Tema:
“Gereja adalah sebuah Komunitas yang Diampuni dan Mengampuni"
(Belajar Bersama Padre Pio)
A.
Merayakan kerahiman Tuhan kepada para pendosa, dimana kemurahan Allah dimaksudkan untuk dialami dan dirayakan secara kolektif dan individual. Ya, sakramen Tobat dan Rekonsiliasi harus menjadi “pusat terdalam lagi sedemikian rupa sehingga akan memungkinkan orang untuk menyentuh kemuliaan kemurahan Allah dengan tangan mereka sendiri” (Paus Fransiskus, Misericordiae Vultus, 17).
B.
Untuk setiap orang yang percaya akan Kerahiman Ilahi, untuk setiap peniten, sakramen ini ditawarkan sebagai sumber perdamaian dari kedamaian batin yang sejati yang harus meluap ke dalam semua hubungan mereka: “Perbaharuilah imanmu dengan menghadiri Misa Kudus. Jagalah pikiranmu tetap terpusat pada misteri yang disingkapkan dihadapan kita. Dalam mata pikiranmu, pindahkanlah dirimu ke Kalvari dan renungkanlah Kurban yang mempersembahkan diri-Nya kepada Keadilan Ilahi, yang membayar harga penebusanmu” (Padre Pio).
C.
St. Padre Pio
Padre Pio (Lat: Pater, Itali: Padre, Ing: Father) yang lahir pada 25 Mei 1887 di Pietrelcina, Italia dan meninggal pada 23 Sept 1968 adalah seorang biarawan Kapusin yang penuh “HIK” – “Harapan Iman Kasih”, dan juga mengalami Perang Dunia I & II, Konsili Vatikan II serta revolusi tahun 1960an. Adapun 3 teladan ke-bapa-annya yang bisa kita ingat, al:
1. Kehangatan.
Ia kerap mengatakan kepada orang banyak: "Berdoalah, Berharaplah & Janganlah kuatir." Tiga kata itulah yang memberikan kehangatan ilahi: penghiburan dan penyembuhan kepada jutaan orang. Inilah tiga kata singkat dari Francesco alias Padre Pio, dilahirkan pada 25 Mei 1887 di Pietrelcina, Italia sebagai anak ke-5 dari 8 anak keluarga petani Grazio Forgione & Maria Giuseppa De Nunzio. Pada 6 Jan 1903, ia masuk novisiat Kapusin di Morcone. Pada 22 Jan, ia menerima jubah Fransiskan dan mendapat nama "Broeder Pio". Karena kesehatannya yang buruk, setelah ditahbiskan sebagai imam pada 10 Agust 1910 dan dikenal dengan nama Padre Pio (Lat: Pater, Itali: Padre, Ing: Father), ia harus tinggal kembali bersama keluarganya. Ia divonis infeksi paru dan hidupnya hanya tinggal sebulan saja.
Syukurlah, pada Sept 1916, ia membaik dan diutus ke Biara San Giovanni Rotondo. Disini, ia kerap tenggelam dalam doa yang khusuk: “Dalam kitab-kita mencari Tuhan, dalam doa-kita menemukanNya." 20 Sept 1918, ketika berdoa di depan Salib di kapel tua, ia mendapat stigmata yang terus terbuka dan mencucurkan darah selama 50 tahun. Ya, Padre Pio adalah imam pertama yang menerima stigmata. Akibatnya, setiap pagi, sejak pukul 4 pagi, selalu ada ratusan bahkan ribuan orang menantinya. Ia tidur tak lebih dari 2 jam setiap harinya dan selalu mempersiapkan diri dalam Misa dan Sakramen Tobat. Hidupnya penuh dengan karunia mistik: membaca batin, bilokasi, levitasi dan jamahan yang menyembuhkan. Hidupnya berpola salib: vertikal-dengan membentuk “Kelompok Doa” dan horizontal dengan mendirikan rumah sakit “Casa Sollievo della Sofferenza” (Rumah untuk Meringankan Penderitaan).
2. Kesetiaan.
Ia menjadi orang kudus bukan karena semata aneka karunia rohani tapi lebih karena setia pada Yesus & GerejaNya. Pada awalnya, ia setia mendengarkan pengakuan dosa ribuan orang yang datang kepadanya. Karena kesetiaannya pada doa devosi & matiraga, ia juga menjadi pribadi yang "sensual", yakni peka/memiliki kemampuan membaca isi hati orang lain. Nah, karena puluhan ribu orang datang kepadanya, termasuk yang pernah datang kepadanya ialah Karol Woytilla alias St.Yohanes Paulus II, ada juga banyak orang yang memfitnah dan mempergunjingkannya dengan pelbagai motivasi kurang baik. Akhirnya pada Juni 1922, akses publik kepadanya dibatasi bahkan pada 9 Juni 1931, ia pernah mendapat suspensi, ia diminta untuk “menghentikan” semua kegiatan, bahkan dilarang mendengarkan pengakuan dan merayakan sakramen lainnya, kecuali misa kudus secara pribadi.
Yang pasti, selama dikekang dan dicap buruk, dia tidak pernah sekalipun mengeluh dan mencaci maki terhadap Gereja dan para pembesarnya. Ketika dia ditanya soal perlakuan tidak adil yang diterimanya dari Gereja, dia berkata: "Kita harus tetap mencintai Gereja karena Gereja adalah Bunda kita." Ia mengingatkan kita akan nilai dari kesetiaan kepada Gereja, bahkan saat kita banyak dilukai oleh otoritas Gereja, oleh rekan seiman-seimam dan seperjalanan.
3. Kasih.
Inilah nada dasar hidupnya. Ia jelas mengasihi Tuhan, Gereja & semua orang diantarnya kepada sumber kasih yang sejati yakni Tuhan Allah sendiri: "Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus." (Im 19:2).
Sebenarnya, yang paling luar biasa dalam hidupnya bukan mukjizat penyembuhan tapi pelayanannya di altar, di mana ia menjadi satu dengan Kristus yg tersalib: “Perbaharuilah imanmu dengan menghadiri Misa Kudus. Jagalah pikiranmu tetap terpusat pada misteri yang disingkapkan dihadapan kita. Dalam mata pikiranmu, pindahkanlah dirimu ke Kalvari dan renungkanlah Kurban yang mempersembahkan diri-Nya kepada Keadilan Ilahi, yang membayar harga penebusanmu” .
23 Sept 1968, ia wafat dan kamarnya dipenuhi harum semerbak seperti bau harum yang memancar dari luka-lukanya selama 50 tahun. 20 Febr 1971, Paus Paulus VI berbicara tentangnya kepada para Superior Ordo: “Lihat, betapa masyhurnya dia, betapa seluruh dunia berkumpul! Mengapa? Apakah mungkin karena ia filsuf? Karena ia bijak? Karena ia cakap? Bukan! Tapi karena ia mempersembahkan Misa dengan rendah hati, mendengarkan pengakuan dosa dari fajar hingga gelap. Ia adalah dia yang menyandang luka-luka Tuhan karena ia adalah manusia yang berdoa dan yang menderita.” Ia jelas menjadi "sahabat Tuhan" dan dikanonisasi pada 16 Juni 2002 di Roma.
Doa St. Padre Pio:
Tinggallah denganku Tuhan, karna kehadiranMu kuperlukan sehingga aku tidak melupakanmu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna aku lemah dan membutuhkan kekuatanMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna Engkau adalah hidupku, dan tanpaMu, aku tanpa semangat.
Tinggallah denganku Tuhan, karna Engkau adalah terangku, dan tanpaMu, aku berada dalam kegelapan.
Tinggallah denganku Tuhan, untuk menunjukkan aku kehendakMu.
Tinggallah denganku Tuhan, sehingga aku mendengar suaraMu dan mengikutiMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna aku ingin mencintaiMu dan selalu berada dalam persahabatanMu.
Tinggallah denganku Tuhan, jika Engkau menghendakiku untuk setia padaMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna semiskinnya jiwaku, aku berharap jiwaku menjadi tempat penghibur dan persembunyian kasihMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna hari sudah sore dan akan berakhir berlalu.
Tinggallah denganku malam ini, Tuhan, dalam hidup dengan segala bahaya, aku memerlukanMu.
Ijinkan aku mengenalMu sebagai muridMu di saat pemecahan roti, sehingga persekutuan ekaristi menjadi terang yang menghilangkan kegelapan, kekuatan yang menahanku, kebahagiaan unik dari hatiku.
Tinggallah denganku Tuhan, karna pada saat kematianku, aku ingin tetap disatukan denganMu, jika bukan oleh komuni, paling tidak oleh kasih dan rahmatMu.
Tinggallah denganku, aku tidak meminta sukacita ilahi karna aku tidak pantas, tapi hadiah keberadaanMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna Engkau sendirilah yang kucari.
KasihMu, RahmatMu, RohMu, karna aku mencintaiMu dan tidak meminta hadiah lain kecuali untuk mencintaiMu lebih lagi.
Dengan kasih yang mantap, aku akan mencintaiMu di bumi dengan segenap hatiku dan tetap mencintaiMu dengan sempurna dalam keabadian.
Amin.
“Perbaharuilah imanmu dengan menghadiri Misa Kudus. Jagalah pikiranmu tetap terpusat pada misteri yang disingkapkan dihadapan kita. Dalam mata pikiranmu, pindahkanlah dirimu ke Kalvari dan renungkanlah Kurban yang mempersembahkan diri-Nya kepada Keadilan Ilahi, yang membayar harga penebusanmu” (Padre Pio).
D.
Jadwal Hari Ke-3
Pagi :
- Keberangkatan dari St. Tomas
- Kedatangan dan penyambutan.
- Pentakhtahan Gambar Kerahiman Ilahi, Bunda Kerahiman Ilahi, dan Padre Pio.
- Doa Pagi oleh Seminari St. Francis de Seles,
- Sesi ke-5 “Mengenang dan Merayakan Kerahiman Allah Sebagai Komunitas Yang Diampuni dan Mengampuni” oleh Most Rev. Teodoro Bacani, D.D (Uskup Emeritus Novaliches).
- Testimoni oleh Most Rev. Marcelino Antonio Maralit, D.D. (Uskup Boac), Msg. Josefino Ramirez (Koordinator Benua Asia pada WACOM ke-1).
Siang - Malam
- Pertunjukan Budaya
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Reynaldo Evangelista, D.D. (Uskup Imus).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Doa Ekumenikal oleh Rev. Fr. Nepumoceno Fruto.
- Perayaan Ekaristi oleh H.E. Gaudencio Cardinal Rosales, D.D. (Uskup Agung Emeritus Manila), Most Rev. Ramon Arguelles, D.D. (Uskup Agung Lipa).
- Pertunjukan “The Life of Padre Pio”.
==========
4.
HARI KEDUA, Selasa 17 Januari 2017 :
@ The Royal and Pontifical Universitas St. Tomas, Keuskupan Manila.
Tema :
“Allah adalah Bapa maharahim dan Yesus adalah Hati Bapa yang penuh Kerahiman.”
A.
Belas kasih/kerahiman adalah nama bagi perjanjian yang tak terputuskan yang menghubungkan tindakan-tindakan Allah dalam Perjanjian Lama dan kelanjutannya dalam Perjanjian Baru. Pernyataan Allah ini diinkarnasikan dalam diri Yesus yang memahami bahwa misi perutusannya sendiri adalah terutama kerahiman dan pembebasan atas penderitaan. Yesus senantiasa menunjukkan wataknya untuk menujukkan kelembutan, kebaikan dan belas kasihan. Yesus mengkhotbahkan kepada kaum miskin, memberikan pembebasan kepada orang-orang yang tertindas, memberikan penglihatan bagi yang buta, dan meyakinkan manusia akan sifat kebaikan Tuhan dan masa rahmat.
B.
Kerahiman Yesus mengekpresikan dirinya sendiri selama pelayanannya sebagai sebuah kepatuhan untuk mengenal kebutuhan orang miskin dan orang-orang yang ditindas secara politis, simpati kepada kaum perempuan dan anak-anak,
C.
Kerahiman Yesus menyatakan dirinya selama pelayanan-Nya sebagai persiapan kepatuhan untuk mengenal kebutuhan masyarakat miskin dan yang tertindas secara politik, simpati kepada perempuan dan anak-anak, keterbukaan terhadap orang-orang yang terbuang secara sosial dari lingkungannya, mengampuni orang-orang berdosa yang bertobat, menyembuhkan roh dan tubuh, penghiburan bagi para pengikut-Nya ketika mereka takut dan sedih, dan bersabar terhadap mereka yang melakukan kekerasan pada-Nya. Belas kasih Yesus tergerak oleh kehadiran orang banyak yang lelah dan lapar seperti domba tanpa gembala. Selanjutnya, belas kasihan Yesus menunjukkan keberpihakannya kepada orang kecil dan tidak mengecualikan mereka, terlebih orang Samaria yang sakit kusta, wanita Kanaan, para pemungut cukai; rahmat-Nya juga menanggapi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi mereka yang menderita - ayah dari anak yang kerasukan, ibu dari anak laki-laki meninggal di Naim, perwira Romawi, dll
D.
Disposisi penuh kerahiman dari Yesus, yang selalu kembali ke Hati Bapa-Nya, terwujud paling intens bahkan ketika kekerasan dan ketidakadilan dilakukan kepada-Nya: “Bapa, ampunilah mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan” (Luk. 23:34).
E.
Dalam merefleksikan hubungan ini antara Kerahiman Tuhan dan dan Yesus, St. Paus Yohanes Paulus II mengatakan: “Inilah Anak Allah, yang dalam kebangkitan-Nya mengalami dalam sebuah cara radikal kerahiman yang menunjuk pada diri-Nya sendiri, yaitu cinta Bapa yang lebih kuat daripada kematian. Dan juga Kristus yang sama, Putra Allah, yang pada akhir misi mesianis-Nya dan, dalam arti tertentu, bahkan melampaui yang akhir, mengungkapkan diri-Nya sendiri sebagai sumber rahmat yang tak habis-habisnya, cinta yang sama yang ... senantiasa dikukuhkan sebagai lebih kuat dari dosa”(Dives di Misericordia, 8).
F.
Gereja adalah Tubuh dari Wajah Kerahiman Ilahi dan Misinya adalah untuk Mewartakan Injil Kerahiman yang Tak Terbatas. Mencontohi Yesus yang adalah wajah kerahiman Allah berarti menjadi sempurna seperti Tuhan yang adalah sempurna (Mat. 5:48). Tapi kesempurnaan ini dibuat setara dengan kerahiman dalam “Kemurahan hati sama seperti Bapamu adalah murah hati” dan pada dasarnya adalah cinta tanpa syarat yang sama yang Allah tunjukkan bahkan kepada orang fasik yang tidak tahu berterima kasih (Luk 6:36). Para murid Yesus yang menerima kerahiman ilahi merasa gembira dan aman di hadapan Allah. Keanggunan belas kasihan Tuhan benar-benar menciptakan sebuah KOMUNITAS BARU, yang merupakan hadiah universal untuk semua orang, Yahudi dan bukan Yahudi, orang-orang dekat dan orang-orang jauh (Rom 11:31; 15: 9).Kerahiman adalah cara Allah untuk bertindak terhadap umat-Nya, terlepas dari usaha-usaha mereka. Cara yang tepat untuk menamai kebaikan Allah dan pilihan dari mereka untuk mencintai dan memaafkan adalah kerahiman. Kerahiman adalah undangan Allah yang diperluas untuk siapa saja yang terasing dan tidak taat. Apakah orang suci atau pendosa, semua menerima rahmat Allah.
G.
Dalam komunitas orang-orang kudus dan orang berdosa, Gereja, pelaksanaan tindakan-tindakan belas kasihan dianggap sebagai karisma pribadi yang berbeda yang memperkaya seluruh Tubuh Kristus. Beberapa orang memiliki rahmat untuk pewartaan kenabian, pelayanan miniterial, pengajaran, nasihat, memberikan dukungan keuangan, atau melakukan tugas-tugas administratif. Demi menyelesaikan rangkaian karisma, orang lain memiliki rahmat khusus untuk melakukan tindakan belas kasih, dan mereka harus menyelesaikannya dengan gembira (Rom. 12: 6-8). Belas kasih dan kerahiman menginspirasi anggota-anggota masyarakat untuk bersatu dalam niat, hati dan pikiran, dan persekutuan ini adalah kebalikan dari sikap-sikap yang mementingkan kepentingan pribadi, kepentingan diri dan mencari status.
H.
Gereja adalah komunitas yang tahu berterima kasih bahwa ia telah menerima kemurahan Allah dan mengalami sebuah perubahan besar dari identitas anonim, aib, dosa dan kegelapan untuk menjadi bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus (1 Pet. 2: 9). Perubahan tersebut merupakan sebuah hadiah dan tugas - untuk menerima dan memberi, untuk mengalami dan mewartakan, untuk menikmati dan berbagi rahmat kasih Allah dalam Yesus Kristus.
I.
Paus Fransiskus, dalam Bulla Pernyataan Yubileum Luar Biasa Kerahiman Ilahi (Misericordiae Vultus, 2015) cukup tegas tentang peran Gereja sebagai penyalur kerahiman ilahi: “Kerahiman merupakan dasar terdalam kehidupan Gereja. Semua kegiatan pastoralnya harus ditangkap dalam kelembutan yang ia hadirkan kepada kaum beriman; tidak ada sesuatupun dalam pewartaannya dan dalam kesaksiannya kepada dunia yang kurang dalam kerahiman. Kredibilitas Gereja terlihat dalam bagaimana ia menunjukkan kerahiman dan belas kasih”(# 10).
Akhirnya: Semoga Gereja menggemakan sabda Allah yang bergaung kuat dan jelas sebagai amanat serta tanda pengampunan, kekuatan, pertolongan, dan kasih. Semoga Gereja tidak pernah lelah menaburkan belas kasihan, dan selalu sabar menyalurkan kasih sayang serta penghiburan. Semoga Gereja menjadi suara setiap orang, dan dengan penuh keyakinan mengulang tanpa akhir: “Ingatlah akan segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. (Mzm. 25:6).
J.
Jadwal Hari Kedua:
Pagi :
- Penyambutan oleh San Pedro High School Folkloric Group.
- Pentakhtahan Gambar Kerahiman Ilahi, Bunda Kerahiman Ilahi, St. Faustina, St. Yohanes Paulus II, Lorenzo Ruis, Pedro Calungsod, Padre Pio, dan Bunda Teresa.
- Doa Pagi.
- Presentasi Delegasi.
Sesi ke-1 “Gereja Dipanggil Untuk Bersatu Dalam Cinta dan Belas Kasih Allah Di Dalam Yesus Kristus” oleh H.E. Orlando Cardinal Quevedo, O.M.I, D.D. (Uskup Agung Cotabato).
- Testimoni oleh Most Rev. Broderick Pabillo, D.D. (Uskup Auxiliary Manila), Sr. Erika Bellucci, F.A.M (Abdi Merciful Love).
- Penampilan Budaya oleh SPHS Folkloric Group
- Sesi ke-2 “Gereja Menerima dan Merayakan Belas Kasih Allah Lewat Firman dan Sakramen Khususnya Sakramen Ekaristi dan Rekonsiliasi” oleh Rev. Fr. Patrice Chocholski.
- Testimoni oleh Hon. Hilario Davide Jr (Mantan Ketua Mahkamah Agung Filipina), Ms. Elisa Cruz (Pendiri Asosiasi Dives In Misericordia).
- Pertunjukan musik oleh Christ The King College CKC Youth Symphony Orchestra.
Siang :
- Pertunjukan lagu oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Malolos.
- Sesi ke-3 “Gereja Adalah Pelayan dan Saksi Kerahiman Allah” oleh Rev. Fr. Seraphim Michalenko. M.I.C.
- Testimoni oleh Most Rev. Archbishop John Du, D.D. (Uskup Agung Palo), Rev. Fr. Sebastian D’Ambra, P.I.M.E, Ms. Aminda Sano, E.D.C (Silsilah Dialogue Movement, Zamboanga City).
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Romuno G. Valles, D.D. (Uskup Agung Davao).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Pertunjukan musik oleh CKC Youth Symphony Orchestra.
- Sesi ke-4 “Gereja Diutus Menjadi Misionaris Kerahiman Kepada Para Miskin dan Menderita di Dunia” oleh Most Rev. Anicetus Bongsu Sinaga, O.F.M, Cap, D.D. (Uskup Agung Medan, Indonesia).
- Testimoni oleh Mr. Peter Chang (Pengusaha), Ms. Mary Sarindhorn Mativachranon (Pelaku bisnis).
- Pertunjukan Rohani oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Malolos.
- Perayaan Ekaristi oleh H.E. Philippe Cardinal Barbarin, D.D. (Uskup Agung Lyon, Spanyol), Most Rev. Socrates Villegas, D.D. (Uskup Agung Lingayen), Mgr. Eugena Sylva (Dewan Kepausan Evangelisasi Baru).
Malam :
- Pertunjukan musik oleh Joshua Espinosa (Saxophonis Profesional Termuda Asia)
- Film “The Original Image of the Divine Mercy” oleh Most Rev. Gintaras Grusas, D.D. (Uskup Agung Vilnius, Lithuania).
===================
5.
HARI PERTAMA, Senin 16 Januari 2017 :
@ Katedral Metropolitan Manila, Keuskupan Manila.
Tema:
“PERSEKUTUAN DALAM KERAHIMAN, MISI UNTUK KERAHIMAN” (DIPANGGIL OLEH KERAHIMAN, DIUTUS UNTUK KERAHIMAN)
A.
Sepanjang sejarah penyelamatan, Allah dialami sebagai kerahiman yang kekal dan tak berkesudahan (Mzm. 86:15). Ia adalah penolong yang memberikan harapan kepada umat-Nya. Kuasa kerahiman-Nya penuh kebajikan, dan menghasilkan komitmen yang setia dan abadi. Dalam pembentukan bangsa Israel, umat terpilh, dan panggilan Gereja, umat Perjanjian baru, Allah telah secara konsisten dan tak terduga menyatakan keagungannya untuk nyata kepada dunia sebuah tanda universal kerahimanNya.
B.
Yesus Kristus, kepenuhan Israel dan kepala Gereja, adalah inkarnasi kerahiman ilahi yang penuh rahmat ini. Misteri Paska-Nya merupakan puncak dari pewahyuan misteri ilahi dari kerahiman Bapa kepada kita. Kerahimannya lebih berkuasa daripada kematian dan dosa. Yesus Kristus memanggil para murud-Nya kepadaNya, wakil dari Gereja sebagai sebuah persekutuan yang dihimpun oleh inisiatif kerahiman Tuhan. Tak seorang pun dari mereka layak menerima intimitas dengan Tuhan dan tak seorang pun dalam Gereja ini layak menjadi bagian darinya. Baptisan kita, iman kita dan hidup kemuridan kita adalah buah-buah dari Rahmat Tuhan. Kesatuan dari semua dalam Gereja dikuatkan oleh cinta kerahiman Allah yang terus menerus; kita disatukan oleh kerahiman Tuhan, suatu persekutuan di dalam Tuhan.
C.
Semua orang di dalam Gereja adalah pendosa, anak-anak yang hilang yang kepada Tuhan kembali untuk bertemu dengan kerahiman dan pengampunan. Kita akan menjadi penerima dan pemberi dari kerahiman ilahi dalam komunitas ini (MISERICORDIA AD INTRA). Santo Yohanes Paulus II menyatakan hal ini dengan sangat jelas dalam ensikliknya yang kedua, “Dives in Misericordia” (1980): “Gereja harus memberi kesaksian tentang kerahiman Tuhan yang dinyatakan dalam Kristus… menyatakannya di tempat pertama sebagai kebenaran keselajatan iman dan sebagai yang perlu bagi sebuah kehidupan harmoni dengan iman, dan kemudian, berupaya untuk memperkenalkannya dan menjadikannya mendarat dalam kehidupan baik bagi umat beriman dan sedapat mungkin dalam hidup semua orang yang berkehendak baik” (DM no. 12)
D.
Santo Yohanes Paulus II ini juga, melihat kerahiman ilahi sebagai tujuan pewartaan misi gereja, mengatakan: “Gereja, menyatakan kerahiman dan senantiasa setia kepadanya, memiliki hak dan tugas untuk meminta kerahiman Tuhan, memohonkannya dalam wajah dari semua manifestasi kejahatan/dosa secara fisik dan moral, di hadapan semua ancaman yang meredupkan seluruh horizon kehidupan manusia dewasa ini.” Melihat bahwa tidak ada kerahiman dalam dunia untuk melepaskan murka Allah (Rom. 1:31), orang-orang Kristen harus menunjukkan cinta dan belas kasih dalam hati mereka kepada semua orang di sekitarnya; mereka tidak dapat bersifat tak simpatik kepada sesama mereka yang membutuhkan karena cinta Tuhan hanya ditemukan dalam mereka yang menunjukkan kerahiman – 1Yoh. 3:17 (MISERICORDIA AD EXTRA)
E. Jadwal Hari ke-1
Pagi :
- Kedatangan para delegasi di hotel/ Keuskupan,
- Pembagian peralatan.
Siang :
- Kedatangan di Metropolitan Katedral Manila.
- Kedatangan pejabat Gereja dipimpin oleh :
Most Rev. Giuseppe Pinto, D.D. (Nuncio Apostolic Filipina)
H.E. Luis Antonio Cardinal Tagle, D.D. (Uskup Agung Manila)
Most Rev. Socrates Villegas, D.D. (Uskup Agung Lingayen – Dagupan, Presiden CBCP)
Most Rev. Ramon Arguelles, D.D. (Uskup Agung Lipa)
Most Rev. Ruperto Santos, D.D. (Uskup Balanga, WACOM Koordinator Episcopal Asia)
Most Rev. Jose Oliveros, D.D. (Uskup Malolos, WACOM Koordinator Nasional)
Rev. Fr. Patrice Chocholski (Sekretaris General WACOM)
Rev. Fr. Prospero Tenorio (Sekretaris General WACOM-Asia)
- Pentakhtahan Sakramen Mahakudus oleh Most Rev. Romulo Dela Cruz, D.D. (Uskup Agung Zamboanga).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Perayaan Ekaristi Suci oleh Nuncio Apostolic Filipina dan Uskup Agung Manila.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
========================
NB:
JADWAL KEGIATAN HARIAN
A.
HARI PERTAMA, Senin 16 Januari 2017 :
Katedral Metropolitan Manila, Keuskupan Manila.
Pagi :
- Kedatangan para delegasi di hotel/ Keuskupan,
- Pembagian peralatan.
Siang :
- Kedatangan di Metropolitan Katedral Manila.
- Kedatangan pejabat Gereja dipimpin oleh :
Most Rev. Giuseppe Pinto, D.D. (Nuncio Apostolic Filipina)
H.E. Luis Antonio Cardinal Tagle, D.D. (Uskup Agung Manila)
Most Rev. Socrates Villegas, D.D. (Uskup Agung Lingayen – Dagupan, Presiden CBCP)
Most Rev. Ramon Arguelles, D.D. (Uskup Agung Lipa)
Most Rev. Ruperto Santos, D.D. (Uskup Balanga, WACOM Koordinator Episcopal Asia)
Most Rev. Jose Oliveros, D.D. (Uskup Malolos, WACOM Koordinator Nasional)
Rev. Fr. Patrice Chocholski (Sekretaris General WACOM)
Rev. Fr. Prospero Tenorio (Sekretaris General WACOM-Asia)
- Pentakhtahan Sakramen Mahakudus oleh Most Rev. Romulo Dela Cruz, D.D. (Uskup Agung Zamboanga).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Perayaan Ekaristi Suci oleh Nuncio Apostolic Filipina dan Uskup Agung Manila.
==================
B.
HARI KEDUA, Selasa 17 Januari 2017 :
The Royal and Pontifical Universitas St. Tomas, Keuskupan Manila.
Pagi :
- Penyambutan oleh San Pedro High School Folkloric Group.
- Pentakhtahan Gambar Kerahiman Ilahi, Bunda Kerahiman Ilahi, St. Faustina, St. Yohanes Paulus II, Lorenzo Ruis, Pedro Calungsod, Padre Pio, dan Bunda Teresa.
- Doa Pagi.
- Presentasi Delegasi.
Sesi ke-1 “Gereja Dipanggil Untuk Bersatu Dalam Cinta dan Belas Kasih Allah Di Dalam Yesus Kristus” oleh H.E. Orlando Cardinal Quevedo, O.M.I, D.D. (Uskup Agung Cotabato).
- Testimoni oleh Most Rev. Broderick Pabillo, D.D. (Uskup Auxiliary Manila), Sr. Erika Bellucci, F.A.M (Abdi Merciful Love).
- Penampilan Budaya oleh SPHS Folkloric Group
- Sesi ke-2 “Gereja Menerima dan Merayakan Belas Kasih Allah Lewat Firman dan Sakramen Khususnya Sakramen Ekaristi dan Rekonsiliasi” oleh Rev. Fr. Patrice Chocholski.
- Testimoni oleh Hon. Hilario Davide Jr (Mantan Ketua Mahkamah Agung Filipina), Ms. Elisa Cruz (Pendiri Asosiasi Dives In Misericordia).
- Pertunjukan musik oleh Christ The King College CKC Youth Symphony Orchestra.
Siang :
- Pertunjukan lagu oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Malolos.
- Sesi ke-3 “Gereja Adalah Pelayan dan Saksi Kerahiman Allah” oleh Rev. Fr. Seraphim Michalenko. M.I.C.
- Testimoni oleh Most Rev. Archbishop John Du, D.D. (Uskup Agung Palo), Rev. Fr. Sebastian D’Ambra, P.I.M.E, Ms. Aminda Sano, E.D.C (Silsilah Dialogue Movement, Zamboanga City).
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Romuno G. Valles, D.D. (Uskup Agung Davao).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Pertunjukan musik oleh CKC Youth Symphony Orchestra.
- Sesi ke-4 “Gereja Diutus Menjadi Misionaris Kerahiman Kepada Para Miskin dan Menderita di Dunia” oleh Most Rev. Anicetus Bongsu Sinaga, O.F.M, Cap, D.D. (Uskup Agung Medan, Indonesia).
- Testimoni oleh Mr. Peter Chang (Pengusaha), Ms. Mary Sarindhorn Mativachranon (Pelaku bisnis).
- Pertunjukan Rohani oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Malolos.
- Perayaan Ekaristi oleh H.E. Philippe Cardinal Barbarin, D.D. (Uskup Agung Lyon, Spanyol), Most Rev. Socrates Villegas, D.D. (Uskup Agung Lingayen), Mgr. Eugena Sylva (Dewan Kepausan Evangelisasi Baru).
Malam :
- Pertunjukan musik oleh Joshua Espinosa (Saxophonis Profesional Termuda Asia)
- Film “The Original Image of the Divine Mercy” oleh Most Rev. Gintaras Grusas, D.D. (Uskup Agung Vilnius, Lithuania).
==============
C.
HARI KETIGA, Rabu 18 Januari 2017 :
The National Shrine and Parish Of Padre Pio, Keuskupan Lipa, Batangas
Pagi :
- Keberangkatan dari St. Tomas
- Kedatangan dan penyambutan.
- Pentakhtahan Gambar Kerahiman Ilahi, Bunda Kerahiman Ilahi, dan Padre Pio.
- Doa Pagi oleh Seminari St. Francis de Seles,
- Sesi ke-5 “Mengenang dan Merayakan Kerahiman Allah Sebagai Komunitas Yang Diampuni dan Mengampuni” oleh Most Rev. Teodoro Bacani, D.D (Uskup Emeritus Novaliches).
- Testimoni oleh Most Rev. Marcelino Antonio Maralit, D.D. (Uskup Boac), Msg. Josefino Ramirez (Koordinator Benua Asia pada WACOM ke-1).
Siang :
- Pertunjukan Budaya
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Reynaldo Evangelista, D.D. (Uskup Imus).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Doa Ekumenikal oleh Rev. Fr. Nepumoceno Fruto.
- Perayaan Ekaristi oleh H.E. Gaudencio Cardinal Rosales, D.D. (Uskup Agung Emeritus Manila), Most Rev. Ramon Arguelles, D.D. (Uskup Agung Lipa).
- Pertunjukan “The Life of Padre Pio”.
==============
D.
HARI KEEMPAT, Kamis 19 Januari 2017 :
The National Shrine And Parish Of The Divine Mercy, Keuskupan Malolos, Bulacan.
Tempat-tempat Kerahiman :
1. Galilee Homes, Dona Remedios Trinidad
2. Dumagats, Dona Remedios Trinidad
3. Bahay ni San Martin, Bustos, Bulacan
4. Nazareth Home for Street Children, Bustos, Bulacan
5. Hospicio San Juan de Dios for Women, Bustos, Bulacan
6. Bethlehem House of Bread, Baliuag, Bulacan
7. St. Nino Bethany House Orphanage, Guiguinto, Bulacan
8. Bahay Pangarap, Guiguinto, Bulacan
9. Ephesus House, Guiguinto, Bulacan
10. Tahanan ni Mother Rita, Guiguinto, Bulacan
11. Tahanang Mapagpala, Malolos City, Bulacan
12. Emmaus House of Apostolate, Malolos City, Bulacan
13. Lingap Bata Centre, St. Maria, Bulacan
14. Bahay Kalinga, St. Maria, Bulacan
15. Hospicio San Juan de Dios for Men Bocaue, Bulacan
Pagi :
- Delegasi International : mengunjungi dan berinteraksi di Tempat-Tempat Kerahiman.
- Delegasi Nasional : Pertunjukan penyambutan, Paraliturgi, Jalan salib, Kesaksian akan kesembuhan dan terkabulnya doa.
Siang :
- Penyambutan kepada Delegasi International.
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Deogracias Iniguez, D.D. (Uskup Emeritus Kalookan).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Pertunjukan budaya.
- Sesi ke-6 “Menjadi Saksi Kerahiman Allah Sebagai Gereja dan Untuk Yang Papa” oleh Most Rev. Rolando Tria-Tirona, O.C.D, D.D. (Uskup Agung Careres, Ketua CBCP- NASSA).
- Testimoni oleh Rev. Fr. Aurelio Perez, F.A.M. (Sons of Merciful Love), Mr. Antonio Meloto ( Gawad- Kalinga).
- Perayaan Ekaristi Suci oleh Most Rev. Martin Uzoukwu, D.D. (Uskup Minna, Nigeria), Most Rev. Jose Oliveros, D.D. (Uskup Malolos).
- Pemberkatan The Home Of The Divine Mercy dan Patung Divine Mercy setinggi 100kaki (30,4 meter) oleh Most Rev. Martin Uzoukwu, D.D. (Uskup Minna, Nigeria), Most Rev. Jose Oliveros, D.D dan para Klerus Keuskupan Malolos.
Malam :
- Makan malam diiringi pertunjukan budaya oleh CKC Youth Symphony Orchestra dan delegasi Indonesia.
===============
E.
HARI KELIMA, Jumat 20 Januari 2017 :
Las Cadas Filipinas De Acuzar, Keuskupan Balanga, Bataan.
Pagi :
- Meninggalkan Balanga
- Kedatangan dan Sesi di tempat –tempat :
1. Saint Joseph Cathedral, Balanga, Bataan, “Kerahiman dan Laudato Si : Konservasi Air” oleh Rev. Fr. Felizardo Sevilla dan Testimoni oleh Bro. Benny Andres.
2. Diosesan Shrine of the Divine Mercy, Balanga, Bataan, “Kerahiman dan Laudato Si : Membersihkan Air” oleh Rev. Mgr. Hernando Guanzon dan Testimoni oleh Rev. Fr. Dandy Traje, C.P.
3. Holy Land, Subic Freeport, “Kerahiman dan Laudato Si : Melestarikan Tanah” oleh Rev. Fr. Gerardo Jorge dan Testimoni oleh Bro. Boy Ramos, O.Carm.
Siang :
- Sesi ke-7 “Diutus Sebagai Gereja Kerahiman Allah Kepada Dunia” oleh H.E. Phillipe Cardinal Barbarin, D.D. (Uskup Agung Lyon, Perancis)
- Pengumuman Tuan Rumah WACOM ke-5.
- Eksposisi Sakramen Terberkati oleh Most Rev. Isabelo Abarquez, D.D (Uskup Calbayog).
- Doa Kerahiman Ilahi.
- Perayaan Ekaristi Suci oleh Most Rev. Marlo Peralta, D.D. (Uskup Agung Nueva Segovia), Most Rev. Ruperto Santos, D.D. (Uskup Balanga).
- Perutusan Misi.
Malam :
- Makan Malam dan Pertunjukan Budaya.
- Penutupan WACOM ke-4.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar