Ads 468x60px

Debitte Nobis - Ampunilah Kami

"Debitte nobis - Ampunilah kami!"
Kisah perumpamaan tentang pengampunan di hari kerahiman dan masa prapaskah yang ada di beberapa bagian injili mengajak kita untuk menjadi pribadi pengampun dengan jurus "KOMODO", antara lain:
1.”KObarkan iman":
Prof. Petro Petrini, ahli neorolog di Pisa Italia, meneliti dan menunjukkan bahwa sikap memaafkan itu bisa mempengaruhi kinerja otak dan mampu membuat watak dan akhlak menjadi lebih baik/sehat karena orang lebih merasa damai dan ringan sebagai orang beriman.
Disinilah, memaafkan tanpa syarat (unconditional forgiveness) menjadi sebuah pewartaan iman yg mendalam.
Pastinya, bukankah tak ada syarat untuk memperoleh pengampunan Tuhan karena maaf dariNya adalah sebuah anugerah yang mudah?

2."MOdalnya kerahiman":
Kesadaran dan rasa syukur banyak diampuni olehNya membuat kita lebih punya kerahiman.
Dengan kata lain: mudah memaafkan adalah tanda orang beriman:
“Seandainya aku tak diampuni Tuhan, aku sudah mati.
Karena aku sudah diampuni Tuhan, maka aku harus juga mengampuni.” (Ef 4:31-32)

3."DOa di sepanjang jaman":
St Thomas Aquinas mengatakan bahwa kerap doa yang panjang adalah obat yang mujarab. Apapun "keadaan zaman", suka/duka-pahit/manis, kita diajak untuk terus berdoa, membawa semuanya bersama dengan yang ilahi karena realnya kita perlu "waktu dan kesabaran" karena hidup itu kerap 30% percaya dan kasih, 70%nya memaafkan.

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)


NB:
Beberapa ungkapan tentang pengampunan yang penuh "HIK" - "Harapan Iman Kasih" :
Orang yang menyadari telah mendapat banyak anugerah, membagikan anugerah.
Orang yang menyadari telah banyak diampuni, mengampuni orang lain.
Orang yang menyadari telah menerima banyak belas kasih, memberikan belas kasih.
Menolak mengampuni membuat luka-luka hidup terus menganga dan merampas kebahagiaan.
Pengampunan tidak berarti setuju pada perbuatan yang buruk yang melukai, tapi mempercayakan orang yang melukai kita kepada “Dia yang menghakimi dengan adil”.
Pengampunan tidak terjadi dalam semalam, luka hati tidak sembuh tanpa proses, tapi kita dapat melangkah sedikit demi sedikit keluar menuju damai.
Mengampuni secara bertahap, berhenti mengingat-ingat kesalahan seseorang terhadap kita, berhenti menyumpahi namanya, berusahalah memahami situasinya, mulailah untuk mendoakannya.
Damai dimulai dari pengampunan.
Adalah hati dan pribadi yang kuat yang mampu meminta maaf,
dan yang sanggup memaafkan.
Pengampunan adalah bentuk pemberian kasih yang tertinggi.
Kiranya setiap hari kita memilih mengampuni,
kiranya setiap hari kita memilih damai dan kasih.
Siapa menutupi pelanggaran,mengejar kasih,
tetapi siapa membangkit-bangkit perkara,
menceraikan sahabat yang karib (Amsal 17:9)
Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu
(Efesus 4:32)
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,
dan ampunilah seorang akan yang lain,
sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,
kamu perbuat jugalah demikian (Kolose 3:13)

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar