Ads 468x60px

Fides est discipulus - Iman adalah pemuridan

"Fides est discipulus - Iman adalah pemuridan".
(Yes 49:1-6; Mzm 71:1-2.3-4a.5-6b.15.17; Yoh 13:21-33.36-38)
Yesus "menegur" 2 muridnya: Yudas Iskariot (Iskariot adalah nama Yunani dari bahasa Ibrani "isy kariot"= orang dari Kariot, yang dalam bahasa Ibrani="palsu", dalam bahasa Yun= "pembunuh bayaran") serta Simon Petrus (Simon adalah nama Yunani, Petrus adalah nama Latin yang dalam bahasa Yun: Petros, Ibr: Kefas= "batu karang").
Adapun dalam teks bahasa Inggris, para murid Yesus tidak dsebut sebagai "student" tapi sbg "disciple" (murid yang selalu belajar, learner), yang erat terkait-paut dengan sikap "disiplin". Dengan kata lain: Bukankah pemuridan lekat dengan kedisiplinan? Bukankah Tuhan juga banyak "mendidik dan mendisiplinkan" hidup kita (Ibr 12:5-6)?
Jelaslah, ada dua hal dasar yang membuat kita tidak bisa menjadi "disciple" seperti yang saya tulis dalam buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari" (RJK, Kanisius), antara lain:
1. "KUTU - Kurang bersatu":
Yudas ("Yang Ucapannya peDAS") adalah rasul yang selalu diletakkan paling belakang dengan predikat "yang mengkhianatiNya" (Mat 10:4, Mrk 3:19, Luk 6:16). Karena "kutu", ia terpengaruh iblis (Yo 13:2,27, Luk 22:3-4) dan tega "menjual" Yesus untuk mencari laba pribadi.
Bukankah hidup kita juga pernah penuh "kutu", ketika kita mudah mengadu domba, bergosip-ber"issue" ria dan mempergunjingkan orang lain, menjadi "LIPI-Lembaga Intrik Penyebar Isu", bahkan terhadap rekan yang seiman?
2. "KUMAN-KUrang beriMAN":
Simon Petrus yang seakan selalu menjadi "batu karang", rasul paling tegar dan "paus pertama" (Mat 10:1-4, Mrk 3:13-19, Luk 6:12-16), ternyata karena kesombongan dirinya malahan "jatuh". Imannya yang tampaknya "tegar" ternyata "keropos": Ia menyangkal Yesus berkali-kali (Yo 13:38, 18:17-18, 25-27, Bdk: Mat 26, Mark 14, Luk 22).
Bukankah kita punya "kuman", ketika kita juga merasa sok kuat dan "takabur", congkak hati dalam hidup beriman padahal di dalamnya hidup beriman kita malahan keropos: menyangkal Tuhan dan membohongi hati nurani?
Pastinya, kita diajak meninggalkan "petrus dan yudas" tapi mengenakan "kristus" yang ber-"enkrateia" (bertanggungjawab). Ia "disiplin" pada jalan imannya yang mesti dilewati karena Ia percaya bahwa tidak ada kebangkitan tanpa salib, tidak ada kemuliaan tanpa kematian?
Maukah kita mati dari "kutu" dan "kuman" kita?
"Cari sepatu pakai delman - Mari bersatu dan makin beriman."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Daily Quote from the Early Church Fathers
"As Christians, our task is to make daily progress toward God. Our pilgrimage on earth is a school in which God is the only teacher, and it demands good students, not ones who play truant. In this school we learn something every day. We learn something from the commandments, something from examples, and something from Sacraments. These things are remedies for our wounds and materials for our studies." (Augustine of Hippo, 345-430 A.D., excerpt from Sermon 16A,1)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar