Ads 468x60px

Gara-gara Pilkada....


Homo est animal studiorum
Manusia adalah makhluk pembelajar
Never stop learning because life never stops teaching !!

GARA GARA PILKADA
Banyak kebencian dilontarkan
Banyak fitnah dilakukan
Yang dangkal diributkan
Yang nakal didiamkan
Etika banal diwartakan
Tingkah laku binal dilakukan


GARA GARA PILKADA
Banyak orang jadi sedih kali ini
Tidak banyak lagi yang ingat jati diri & nurani
Lupa bahwa kuasa itu adalah seni untuk melayani
Sebuah jalan insani sekaligus imani

GARA GARA PILKADA
Isu SARA terus membara
Bikin banyak orang jadi sengsara
Lupa bahwa kita semua bersaudara
Banyak orang baik jadi sering berdukalara
Karena ini negasi terhadap moralitas yang kentara

GARA GARA PILKADA
Yang katanya berjiwa besar nyatanya malahan ber-mulut besar
Yang katanya memiliki iman besar nyatanya penuh ucapan kasar
Yang katanya ber-semangat besar nyatanya jadi asal nyasar

GARA GARA PILKADA
Kita mudah perpanjang saling curiga
Kita lupa sebagai satu keluarga
Kita alpha untuk saling menjaga
Jadikan rakyat & anak cucu kita tidak lagi bangga bertetangga
karena tidak bisa lagi lega mencecap damainya surga

GARA GARA PILKADA
Jika fitnah tanpa amanah diteruskan
Jika benci & caci diwartakan
Jika isu SARA terus digunakan
Apa jadinya etika politik negeri ini nantinya?

GARA GARA PILKADA
Sayap kita rapuh karena tinggi hati
Akar kita keropos karena iri hati
Kita tidak berakar dengan rendah hati
Kita tidak bersayap dengan murah hati
Kita mudah jadi orang yang sakit hati
Lupa yang menjadi inti
Sibuk terus menebar antipati

GARA GARA PILKADA
Setiap jumat: mesjid makin penuh
Setiap minggu: gereja juga penuh
TAPI
yang suka ke gereja kadang jadi malas kerja
yang suka sholat kadang jadi suka menghojat

Harapannya:
Lewat menahan diri & tafakur
Kita pergi menuju TJAHAJA
Ini adalah cara menjadi pribadi bermental baja
Ini adalah salah satu cara menjadi bersahaja

Lewat menahan diri & tafakur
Tanpa harus sibuk mendengkur
Kita dikondisikan untuk hidup akur
Saling ber-refleksi penuh rasa syukur

Lewat menahan diri & tafakur
Kita memberi waktu kepadaNYA
Membuat kita "menjauh" dari obsesi & ambisi
Yang membuat kita selalu merasa kekurangan waktu & mutu
Yang memaksa kita selalu merasa kehilangan banyak sisi & dimensi

Lewat menahan diri & tafakur
Kita tulus mencari WISDOM bukan KINGDOM
Kita lurus belajar mencintai
silence - keheningan
solitude - kesendirian
stillness - ketenangan
simplicity – kesederhanaan

Lewat menahan diri & tafakur
Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam
dari kedangkalan menuju kedalaman malam
dari banalitas menuju integritas yang sungguh qalam
Menjadi orang yang otentik bukan sekedar alat politik yang kelam


Lewat menahan diri & tafakur
Bagikanlah cahaya ilahi & imani
Dengan cara yang insani & yang melayani
tidak hanya menjadi "teaching nation”, “Indonesia yang mengajar” tapi sungguh juga menjadi " listening nation”, Indonesia ‘yang mendengarkan" isi hati nurani

Lewat menahan diri & tafakur
Kembang tumbuh tanpa menabuh
Bulan teduh tanpa gaduh
Bintang berkelap-kelip dan matahari bersinar-pedar tanpa mengaduh
Mereka semuanya ‘berkata hanya dalam hati’ (mbatin)
Orang Hindu mungkin menyebutnya sunyata (kosong/suwung)

Akhirnya:
Cari gabah di Taman Sari
Mari berubah mulai dari diri sendiri
Kerjanya mandiri
Damainya lestari
Cintanya bestari
Lingkungannya asri berseri

Bangunlah negeri setiap hari
Tanpa harus merasa keri & ngeri
Karena hati & budi ini tulus memberi
Demi Indonesia Raya yang selalu ada di hati sanubari

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar