Ads 468x60px

Iskariot = Palsu

"Iskariot - Palsu!"
(Yes 50:4-9a; Mzm 69:8-10.21-22.31.33-34; Mat 26:14-25)
Inilah sebuah istilah yang diturunkan dari bahasa Aram "isyqarya", dimana bahasa Yunaninya adalah "sikarios" yang artinya "pembunuh bayaran". Adapun nama Iskariot kerap dilekatkan pada figur Yudas anak Simon (Yoh 6:71) yang dalam daftar para rasul selalu diletakkan paling belakang dengan predikat “yang mengkhianati Dia” (Mat 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16).
Pengkhianatan Yudas sendiri dilakukan dengan penyerahan Yesus kepada imam-imam kepala (Mrk 14:10; Luk 22:4; Yoh 12:4). Belajar dari Yudas, adapun beberapa ciri orang yang "palsu", antara lain:
1."Tidak tulus":
Yudas hadir sebagai orang yang penuh intrik, tidak tulus tapi penuh akal bulus. Ia memberi tanda ciuman palsu pada Yesus: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia” (Mat 26:48; Mrk 14:44; Luk 22:47-48).
2."Tidak lurus":
Hidupnya tidak lurus karena cenderung terbutakan oleh materi dan kemegahan duniawi. Adapun Yudas memperoleh 30 uang perak sebagai "upah" (Mat 26:15; bdk. Mrk 14:11; Luk 22:5).
3."Tidak kudus":
Yudas adalah bendahara yang tidak menjaga kesucian. Ia kikir dan mudah mengritik (Yoh 12:5; Mat 26:8-9; Mrk 14:4-5). Ia juga sering mengambil uang yang disimpan dalam kas” (Yoh 12:6). Selain itu, pengkhianatan Yudas juga banyak berhubungan dengan pengaruh Iblis. Dalam Perjamuan Malam Terakhir, “mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot untuk mengkhianati Dia” (Yoh 13:2,27; Luk 22:3-4). Tentang akhir hidup Yudas, Mat 27:5 mencatat bahwa ia menggantung diri. Menurut legenda, Yudas menggantung diri pada sebatang pohon yang kuncupnya berwarna merah, yang sering disebut “Pohon Yudas”. Dalam Kis 1:16-19, Lukas mengaitkan kematian Yudas dengan Hakal-Dama, yang artinya “Tanah Darah”.
Nah bagaimana dengan kita, tulus - lurus dan kuduskah hidup kita?
"Ada kardus di seminari - Jadilah kudus setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:

1.“Cuiusvis hominis est errare - Setiap orang bisa berbuat salah”.
Inilah salah satu kutipan dari Cicero (Philippica XII, 5) yang menyadarkan bahwa hidup kita penuh kerapuhan dan kepalsuan.
Tercandra, Yudas Iskariot mengkhianati Yesus, gurunya yang sudah 3 tahunan hidup bersama. Yudas sendiri adalah anak Simon Iskariot (Yoh 6:71) dan selalu diletakkan paling belakang dalam daftar para rasul dengan predikat “yang mengkhianati Dia” (Mat 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16).

Adapun 3 arti buruk yang melekat pada namanya, antara lain:

A. Dalam bahasa Ibrani: isy kariot berarti “orang dari Kariot”.
Kariot adalah sebuah kota kecil dekat Hebron Yudea (Hos 15:25), jadi ia adalah satu-satunya rasul Yesus yang tidak berasal dari Galilea tapi berasal dari Yudea. Bisa jadi, ia mengalami “alienasi-keterasingan” dari teman-temannya karena berbeda latar belakang daerah. Nah, sudahkah kita mau belajar menyapa “orang yang terasing, yudas-yudas modern” di sekitar hidup harian kita?

B. Dalam bahasa Aram: “kariot” merujuk pada sebuah karaketer pribadi “isyqarya” yang berarti “palsu”.
Secara lahiriah, Yudas tampak simpatik tapi batinnya ternyata penuh intrik; kata-katanya seakan tulus tapi ternyata penuh akal bulus; hidupnya tampak berdedikasi tapi ternyata menyimpan ambisi pribadi. Ia seperti “musuh dalam selimut-serigala berbulu domba-duri dalam daging”. Ciumannya mengandung khianat dan sapaannya mengandung laknat: “Orang yang kucium itulah Dia, tangkaplah Dia” (Mat 26:48; Mrk 14:44; Luk 22:47-48). Penginjil Yohanes menambahkan “ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” (Yoh 12:6). Kadang hidup kita juga “palsu” ketika kita tampaknya bersimpati tapi ternyata penuh iri hati dan tak peduli lagi sampai nama baik orang lain "mati".

C. Dalam bahasa Yunani: “sikarios” berarti “pembunuh bayaran”.
Pengkhianatan Yudas dilakukan dengan penyerahan Yesus kepada imam-kepada kepala (Mrk 14:10; Luk 22:4; Yoh 12:4). Yudas mendapat upah 30 uang perak sebagai “pembunuh bayaran” (Mat 26:15; bdk. Mrk 14:11; Luk 22:5).
Adapun tentang akhir hidup Yudas, Matius mencatat bahwa ia menggantung diri: “Lalu ia mengembalikan uang 30 perak itu kepada imam kepala dan tua-tua dan berkata: Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah. Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Mat 27:3,5).
Menurut legenda, ia menggantung diri pada sebatang pohon yang kuncupnya berwarna merah, tapi dalam Kis 1:16-19, Lukas mengaitkan kematian Yudas dengan Hakal-Dama, yang artinya “Tanah Darah”.
Bagaimana dengan hidup kita sendiri?
“Naik kuda sampai desa Bayat - Hilangkan noda sampai akhir hayat”


2."Via crucis - Jalan salib."
Inilah yang dialami Yesus karena dikhianati Yudas yang mendapatkan 30 uang perak, yakni seharga 1 orang budak. Selanjutnya, Yudas menyesal: Ia gantung diri (Mat 27:3-5) dan jatuh dengan kepala terbentur dan tubuhnya hancur dengan usus terburai (Kis 1:18).
Bahkan Penulis Dante Alighieri dalam “Kobaran Api” mengutuk Yudas sampai ke tingkatan neraka yang paling bawah karna pengkhianatannya ini. Karena Yudas adalah nama yang umum di Palestina kuno, penulis Injil biasa menambahkan nama keluarga Iskariot (Yoh 6:71).
Dia menjadi "ekonom", menyimpan uang kas dan kadang mencuri uang dari kas (Yoh 12:6).
Lepas dari peran Yudas dalam sejarah keselamatan, ada beberapa gambaran tentang Yudas, al, “Ciuman Judas” oleh Giotto Bondone di Kapel Scrovegni, Padua Italia dan lukisan Perjamuan Terakhir oleh Leonardo da Vinci.
Yang pasti, Yudas mengkhianati Yesus satu kali dan langsung selesai tapi kita kerap mengkhianati Yesus berkali-kali karena harta, kedudukan dan popularitas, bukan?
"Dari Efesus ke Miami - Tuhan Yesus ampunilah kami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar