Ads 468x60px

Rabu, 15 Maret 2017


Pekan Prapaskah II
Yer 18:18-20; Mzm 31:5-6.14.15-16; Mat 20:17-28
"Servus servorum - Hamba dari segala hamba".
Inilah salah satu semangat kepausan yang ditampil-kenangkan oleh Gereja Katolik dan Tahta Suci.
Hari ini, Yesus juga mengajak kita menjadi murid yang bersemangat "HAMBA" (Bdk. RJK, Buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari": "Hangat Andal Militan Bahagia Aktual").
Adapun 3 jalan iman seorang murid yang bersemangat "hamba", antara lain:
1. Mengasihi:
Deus caritas est / Allah itu Kasih" adalah ensiklik pertama kepausan Paus Emeritus Benediktus XVI. Gereja mengajak kita untuk saling mengasihi karena Allah juga terlebih dulu sudah mengasihi kita. Tentunya kasih itu bisa terwujud dalam “KUD”, Karya yang murah hati - Ucapan yang memberkati dan Doa yang sepenuh hati.
2. Melayani:
Yesus berkata, "Aku datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani". Bukankah inilah hakekat dasar Gereja bahwa kita datang sebaga "server"/pelayan, bukan melulu "leader/pemimpin dan teacher/pen idik". Gereja bukan melulu sebagai "Gereja yang memimpin", tapi juga “Gereja yang mendengarkan", yang mau melayani semua reksa pastoral, terlebih bagi para "korban tersalib" di tengah dunia yang terluka.
3. Mengampuni:
Bukankah menjadi murid Tuhan selalu penuh resiko, "a troubled comitment - komitmen yang menggelisahkan? Bukankah sebagai muridNya, kita juga harus siap mengalami "trilogi penyaliban": stigmatisasi/cap buruk, marginalisasi/disingkirkan dan stigmatisasi/dikorbankan. Yeremia dan Yesus juga mengalami hal ini. Banyak orang juga pernah/sedang mengalami "salib", bahkan Gereja perdana kita adalah gereja yang dikejar dan dianiaya, yang terampas dan terhempas. Tapi bukankah Yesus mengajak kita juga mengingat wasiat pertamanya, "Ya Bapa ampunilah mereka....." (Luk 23:34). Adapun "caritas et misericordia – kasih dan belaskasihan" adalah hal pokok yang mendasari jalan iman ketiga ini.
Nah, siapkah kita belajar untuk mengasihi-melayani dan mengampuni?
"Cari domba di Pangkalan Jati - jadilah HAMBA dengan sepenuh hati".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
"Serviam - Aku melayani."
Inilah nama sebuah komunitas sosial bentukan Kardinal Sin di Filipina dan motto sekolah yang dikelola oleh para suster Ursulin (Buku RJK, “XXI – Interupsi”, Kanisius).
Hari inilah, Yesus kembali mewartakan spiritualitas "serviam":
"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu" (Mat 20:26). Pelayanan sendiri bukanlah soal teori basa-basi tapi keteladanan yang sepenuh hati karena "Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat 20:28)
Adapun "tri dharma", tiga jalan keutamaan yang bisa kita buat untuk menghidupkan spiritualitas serviam, antara lain:
a.Dengar:
Kita diajak untuk punyai "telinga" yang terbuka dan mudah mendengarkan, tidak tuli tapi mau selalu peduli kepada suara orang lain, terlebih orang yang kecil dan miskin.
b.Lihat:
Kita diajak untuk punyai "mata" yang jernih dan bersih, tidak buta tapi penuh dengan nada dasar cinta dan rasa sukacita setiap harinya.
c.Buat:
Pelayanan itu identik dengan gerakan, bisa tergerak dan bergerak dan berbuat lewat pelayanan doa/kata/tindakan nyata, yang tentunya berpola dasar "3M":
mulai dari diri sendiri,mulai dari sekarang danmulai dari hal hal yang kecil.
Sederhana bukan?
"Ada petani di kota Pati-Mari kita melayani dengan sepenuh hati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar