Dan.13:1-9,15-17,19-30,33-62;
Yoh. 8:1-11.
Yoh. 8:1-11.
Inilah harapan kita karena percaya bahwa Yesus adalah rahim dan penuh belaskasihan.
Ia hadir untuk menyelamatkan dan ini sekaligus menunjukkan tujuan-Nya dalam menebus umat manusia (Yoh 3:16).
Ia hadir untuk menyelamatkan dan ini sekaligus menunjukkan tujuan-Nya dalam menebus umat manusia (Yoh 3:16).
Adapun, Yesus tidak menghukum wanita tersebut sebagai orang yang tidak layak diampuni, tetapi menghadapinya dengan lembut dan kesabaran supaya menuntunnya kepada pertobatan (Luk 7:47).
Yesus dapat saja melemparkan batu kepada perempuan itu sebab Dia tanpa dosa; tetapi Dia lebih memperhatikan pemulihan orang berdosa itu ketimbang ketaatan pada hukum Taurat secara teliti.
Apabila perkataan-Nya, “Aku pun tidak menghukum engkau”, kedengaran terlalu lunak, maka hal tersebut diimbangi oleh kelanjutannya, “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi”.
Sungguh berbeda sikap Yesus dengan para pemimpin agama Yahudi bukan?
Yesus yang paling layak untuk melempari perempuan itu dengan batu malahan menyatakan pengampunan-Nya dengan memperbolehkan perempuan itu pergi dalam pertobatan.
Yesus yang paling layak untuk melempari perempuan itu dengan batu malahan menyatakan pengampunan-Nya dengan memperbolehkan perempuan itu pergi dalam pertobatan.
Nah, kita yang telah mendapat banyak anugerah-Nya juga wajib menerima dan mengasihi orang lain karena inilah yang Allah inginkan, belas kasih kepada sesama dan bukan sikap menghakimi.
"Ada galah di pohon kurma - Berbelaskasihanlah kepada sesama."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
===
NB:
PERCIKAN HARAPAN IMAN KASIH: SEBUAH ANTOLOGI
1.ARWANA ITU BERHENTI MENCOBA
Seekor arwana ditempatkan di suatu aquarium bersama ikan-ikan kecil. Tentu saja arwana menyantap ikan-ikan kecil itu. Suatu pembatas kaca kemudian ditempatkan antara arwana dan ikan-ikan. Setiap kali arwana hendak menyerang moncongnya kena kaca dan sakit. Setelah sekian lama ia menyerah. Kaca itu kemudian diambil. Heran, arwana diam saja. Di pikirannya telah tertanam keyakinan adanya kaca penghambat itu.
Banyak orang seperti arwana itu: takut melanggar batas, padahal batas itu telah berubah.
NB:
PERCIKAN HARAPAN IMAN KASIH: SEBUAH ANTOLOGI
1.ARWANA ITU BERHENTI MENCOBA
Seekor arwana ditempatkan di suatu aquarium bersama ikan-ikan kecil. Tentu saja arwana menyantap ikan-ikan kecil itu. Suatu pembatas kaca kemudian ditempatkan antara arwana dan ikan-ikan. Setiap kali arwana hendak menyerang moncongnya kena kaca dan sakit. Setelah sekian lama ia menyerah. Kaca itu kemudian diambil. Heran, arwana diam saja. Di pikirannya telah tertanam keyakinan adanya kaca penghambat itu.
Banyak orang seperti arwana itu: takut melanggar batas, padahal batas itu telah berubah.
2.INDUK BURUNG ITU TIDAK MATI
Alkisah, adalah seekor burung yang bekerja keras mengumpulkan makanan dalam menghadapi musim dingin, agar ketiga anaknya dapat bertahan hidup. Musim dingin tiba, tetapi ternyata jauh lebih lama daripada biasanya. Induk burung itu kehabisan makanan. Untuk menghidupi anaknya ia mematuk dadanya sendiri sehingga keluar darah dan anaknya disuruh meminumnya.
Pada akhir musim dingin induk burung itu tewas kehabisan darah, namun ketiga anaknya bertahan dan meneruskan kehidupan ibunya.
Sesungguhnya tak ada kematian bagi siapa saja yang telah memberikan dirinya seluruhnya bagi mereka yang dicintainya.
Alkisah, adalah seekor burung yang bekerja keras mengumpulkan makanan dalam menghadapi musim dingin, agar ketiga anaknya dapat bertahan hidup. Musim dingin tiba, tetapi ternyata jauh lebih lama daripada biasanya. Induk burung itu kehabisan makanan. Untuk menghidupi anaknya ia mematuk dadanya sendiri sehingga keluar darah dan anaknya disuruh meminumnya.
Pada akhir musim dingin induk burung itu tewas kehabisan darah, namun ketiga anaknya bertahan dan meneruskan kehidupan ibunya.
Sesungguhnya tak ada kematian bagi siapa saja yang telah memberikan dirinya seluruhnya bagi mereka yang dicintainya.
3.TERIMA KASIH YANG MENGHARUKAN
Kisah ini dikutip oleh Dr. Roger Fireslion dalam bukunya “Leading on the Creative Edge”. Peter Grazer adalah kepala proyek pembangunan pusat silikon di St Lous Missouri. Tahun 1981, waktu sedang membangun suatu bangunan sulit di lereng suatu bukit, ia mengalami suatu yang mengharukan. Ia mempekerjakan sejumlah pekerja. Proyek itu selesai sebelum waktunya dengan baik. Sebagai rasa terimakasih ia mengirim surat terimakasih yang diposkan ke rumah masing-masing pekerja, dan mengundang para pekerja untuk suatu jamuan makan malam yang meriah sekali.
Keesokan harinya Peter menemukan salah seorang pekerja, Jerry, 50 tahun, sedang memandangi bangunan yang baru selesai itu. Peter bertanya apa yang salah, apalagi ia mengenal Jerry sebagai orang yang selalu gembira. Jerry menjawab,
“Kau ingat surat yang diposkan ke rumah? Waktu aku pulang, isteriku menunggu di pintu dengan surat itu sambil menangis tersedu-sedu. Ia bilang selama aku bekerja sebagai pekerja kasar 30 tahun belum pernah ada orang berterimakasih padaku.”
Jika satu-satunya doa yang kau ucapkan dalam seluruh hidupmu adalah “Terimakasih” – itu telah cukup. Orang yang berterimakasih itu berbahagia, rendah hati, dan mensyukuri apa saja yang ia terima.
Kisah ini dikutip oleh Dr. Roger Fireslion dalam bukunya “Leading on the Creative Edge”. Peter Grazer adalah kepala proyek pembangunan pusat silikon di St Lous Missouri. Tahun 1981, waktu sedang membangun suatu bangunan sulit di lereng suatu bukit, ia mengalami suatu yang mengharukan. Ia mempekerjakan sejumlah pekerja. Proyek itu selesai sebelum waktunya dengan baik. Sebagai rasa terimakasih ia mengirim surat terimakasih yang diposkan ke rumah masing-masing pekerja, dan mengundang para pekerja untuk suatu jamuan makan malam yang meriah sekali.
Keesokan harinya Peter menemukan salah seorang pekerja, Jerry, 50 tahun, sedang memandangi bangunan yang baru selesai itu. Peter bertanya apa yang salah, apalagi ia mengenal Jerry sebagai orang yang selalu gembira. Jerry menjawab,
“Kau ingat surat yang diposkan ke rumah? Waktu aku pulang, isteriku menunggu di pintu dengan surat itu sambil menangis tersedu-sedu. Ia bilang selama aku bekerja sebagai pekerja kasar 30 tahun belum pernah ada orang berterimakasih padaku.”
Jika satu-satunya doa yang kau ucapkan dalam seluruh hidupmu adalah “Terimakasih” – itu telah cukup. Orang yang berterimakasih itu berbahagia, rendah hati, dan mensyukuri apa saja yang ia terima.
4.IMAN YANG MENGGUSUR GUNUNG
Sebuah bangunan ibadah sedang dibangun di kaki sebuah bukit di pinggiran sebuah kota. Setelah bangunan jadi, ternyata area parkir ternyata terlalu sempit. Menggempur gunung di belakang tak mungkin karena tempat ibadah akan diresmikan dua minggu lagi, dan lagi pula biaya untuk itu tidak ada.
Imam mengumpulkan pemuka umat dan menantang mereka percaya bahwa orang yang beriman bisa ‘memindahkan gunung asal percaya’. Orang yang yakin penuh selalu mampu berbuat keajaiban. Para pemuka umat membahasanya dan selalu ketemu jalan buntu. Akhirnya, mereka berdoa dengan khusuk.
Esok harinya waktu imam sedang ikut bersih-bersih di bangunan ibadah itu, seseorang datang tergesa-gesa menghadapnya dan berkata,
“Bapak, kami dari PT Bangun Sarana. Kami akan membangun sebuah mall di sebelah sana dan memerlukan tanah dalam jumlah banyak sekali. Bolehkah kami menggempur bukit di belakang bangunan ibadah ini dan mengangkut tanahnya? Kami akan bayar secara pantas.”
Tak pernah terlambat mewujudkan impian. Ambil saja langkah pertama yaitu berani memimpikan suatu impian besar. Kemudian kuatkan kepercayaan untuk mengambil sedikit risiko dan jadikan impian itu menjadi kenyataan. Kau takkan menyesal telah berbuatnya. Keraguan melihat rintangan, kepercayaan melihat jalan.
Keraguan melihat malam kelam
Kepercayaan melihat hari terang.
Keraguan bertanya “Siapa percaya …”?
Kepercayaan menjawab “Saya”.
Sebuah bangunan ibadah sedang dibangun di kaki sebuah bukit di pinggiran sebuah kota. Setelah bangunan jadi, ternyata area parkir ternyata terlalu sempit. Menggempur gunung di belakang tak mungkin karena tempat ibadah akan diresmikan dua minggu lagi, dan lagi pula biaya untuk itu tidak ada.
Imam mengumpulkan pemuka umat dan menantang mereka percaya bahwa orang yang beriman bisa ‘memindahkan gunung asal percaya’. Orang yang yakin penuh selalu mampu berbuat keajaiban. Para pemuka umat membahasanya dan selalu ketemu jalan buntu. Akhirnya, mereka berdoa dengan khusuk.
Esok harinya waktu imam sedang ikut bersih-bersih di bangunan ibadah itu, seseorang datang tergesa-gesa menghadapnya dan berkata,
“Bapak, kami dari PT Bangun Sarana. Kami akan membangun sebuah mall di sebelah sana dan memerlukan tanah dalam jumlah banyak sekali. Bolehkah kami menggempur bukit di belakang bangunan ibadah ini dan mengangkut tanahnya? Kami akan bayar secara pantas.”
Tak pernah terlambat mewujudkan impian. Ambil saja langkah pertama yaitu berani memimpikan suatu impian besar. Kemudian kuatkan kepercayaan untuk mengambil sedikit risiko dan jadikan impian itu menjadi kenyataan. Kau takkan menyesal telah berbuatnya. Keraguan melihat rintangan, kepercayaan melihat jalan.
Keraguan melihat malam kelam
Kepercayaan melihat hari terang.
Keraguan bertanya “Siapa percaya …”?
Kepercayaan menjawab “Saya”.
5.EMBER BOCOR PUN BERGUNA
Seorang pelayan tiap hari turun ke sungai mengambil air bagi tuannya dengan dua ember yang digantungkannya pada kedua ujung pikulan. Satu ember agak bocor hingga setiba di rumah tuan sudah tak penuh lagi seperti ember yang lain yang sempurna. Suatu ketika ember bocor merasa minder dan mengeluh bahwa ia tak berguna lagi.
“O, jangan begitu”, kata pelayan, “Tidakkah kau perhatikan bahwa dalam dua tahun terakhir ini aku bisa menghias rumah tuan dengan bunga yang indah? Itu jasamu. Tiap hari aku memikul kau dan kau membasahi pinggir jalan di bawahmu di sisi jalan dimana sebelumnya telah kutaburkan bibit bunga. Sementara aku jalan kau menyirami bibit itu. Tuan kita amat senang karena rumah menjadi ceria penuh kembang. Itu jasamu, kawan. Dengan cacat atau kekuranganmu, kau telah berjasa.”
Banyak di antara kita seperti ember bocor itu: mengeluh merasa minder, dan merasa tak berguna. Padahal sebenarnya amat berguna asal membuka mata dan hati saja.
Seorang pelayan tiap hari turun ke sungai mengambil air bagi tuannya dengan dua ember yang digantungkannya pada kedua ujung pikulan. Satu ember agak bocor hingga setiba di rumah tuan sudah tak penuh lagi seperti ember yang lain yang sempurna. Suatu ketika ember bocor merasa minder dan mengeluh bahwa ia tak berguna lagi.
“O, jangan begitu”, kata pelayan, “Tidakkah kau perhatikan bahwa dalam dua tahun terakhir ini aku bisa menghias rumah tuan dengan bunga yang indah? Itu jasamu. Tiap hari aku memikul kau dan kau membasahi pinggir jalan di bawahmu di sisi jalan dimana sebelumnya telah kutaburkan bibit bunga. Sementara aku jalan kau menyirami bibit itu. Tuan kita amat senang karena rumah menjadi ceria penuh kembang. Itu jasamu, kawan. Dengan cacat atau kekuranganmu, kau telah berjasa.”
Banyak di antara kita seperti ember bocor itu: mengeluh merasa minder, dan merasa tak berguna. Padahal sebenarnya amat berguna asal membuka mata dan hati saja.
6.TAK PERNAH BISA TERBANG LAGI
Seekor kupukupu sedang berjuang keluar dari kepompong melalui sebuah lubang sempit. Seseorang mengamati perjuangan kupukupu itu dan ingin membantu. Ia ambil gunting dan memperbesar lobang keluar, hingga kupukupu bisa keluar. Memang bisa keluar, tetapi ia tak bisa terbang karena sayapnya masih lemah dan badannya luka kena gunting. Sayapnya ternyata tak menjadi lebih merentang seperti diharapkan orang yang membantunya tadi. Kupukupu malang itu tak pernah bisa terbang lagi. Kenapa? Ia telah ditolong terlalu cepat padahal proses kekuatan sayapnya belum matang. Kekuatan sayapnya justru menjadi matang melalui gelepar perjuangannya untuk keluar dari kepompongnya.
Banyak pihak berbuat kekeliruan dengan belas-kasihan yang palsu. Mereka pikir dengan memberi ikan orang akan kenyang. Mereka lupa orang itu akan segera lapar lagi. Belas-kasihan palsu adalah membuat pihak lain tergantung dan tetap lemah.
Seekor kupukupu sedang berjuang keluar dari kepompong melalui sebuah lubang sempit. Seseorang mengamati perjuangan kupukupu itu dan ingin membantu. Ia ambil gunting dan memperbesar lobang keluar, hingga kupukupu bisa keluar. Memang bisa keluar, tetapi ia tak bisa terbang karena sayapnya masih lemah dan badannya luka kena gunting. Sayapnya ternyata tak menjadi lebih merentang seperti diharapkan orang yang membantunya tadi. Kupukupu malang itu tak pernah bisa terbang lagi. Kenapa? Ia telah ditolong terlalu cepat padahal proses kekuatan sayapnya belum matang. Kekuatan sayapnya justru menjadi matang melalui gelepar perjuangannya untuk keluar dari kepompongnya.
Banyak pihak berbuat kekeliruan dengan belas-kasihan yang palsu. Mereka pikir dengan memberi ikan orang akan kenyang. Mereka lupa orang itu akan segera lapar lagi. Belas-kasihan palsu adalah membuat pihak lain tergantung dan tetap lemah.
7.MANA ADA TAI KUDA TANPA ADA KUDA
Ada dua anak kembar. Yang seorang selalu mengeluh, yang satu lagi selalu melihat ‘mawar’ alias peluang dimana-mana. Suatu hari orangtua mereka memberi hadiah ulang-tahun pada kedua anak itu dengan syarat dibuka di kamar masing-masing.
Waktu anak pertama membuka hadiahnya ia menemukan sebuah komputer notebook yang mahal dan canggih. Anak itu mulai berkata,
“Bah, aku tak suka komputer ini … Pasti ini mudah rusak … Perangkat lunaknya kurang canggih … Punya si Toni jauh lebih seru untuk video game …”
Anak yang satu lagi waktu membuka kadonya dan terlihat terkejut melihat kadonya berisi tai kuda yang masih hangat.
“Hah, tai kuda, ya. Papa dan Mama jangan menipu aku. Bila ada tai kuda, pasti ada kudanya, hah”.
Terkadang kita melotot kelewat lama pada pintu yang sedang menutup hingga kita terlambat melihat pintu yang sedang membuka. Kreativitas adalah kemampuan melihat hubungan yang tadinya tidak ada. Orang yang berpikir positif selalu melihat hubungan antara sesuatu yang tampak dengan sesuatu lain yang tidak terlihat.
Ada dua anak kembar. Yang seorang selalu mengeluh, yang satu lagi selalu melihat ‘mawar’ alias peluang dimana-mana. Suatu hari orangtua mereka memberi hadiah ulang-tahun pada kedua anak itu dengan syarat dibuka di kamar masing-masing.
Waktu anak pertama membuka hadiahnya ia menemukan sebuah komputer notebook yang mahal dan canggih. Anak itu mulai berkata,
“Bah, aku tak suka komputer ini … Pasti ini mudah rusak … Perangkat lunaknya kurang canggih … Punya si Toni jauh lebih seru untuk video game …”
Anak yang satu lagi waktu membuka kadonya dan terlihat terkejut melihat kadonya berisi tai kuda yang masih hangat.
“Hah, tai kuda, ya. Papa dan Mama jangan menipu aku. Bila ada tai kuda, pasti ada kudanya, hah”.
Terkadang kita melotot kelewat lama pada pintu yang sedang menutup hingga kita terlambat melihat pintu yang sedang membuka. Kreativitas adalah kemampuan melihat hubungan yang tadinya tidak ada. Orang yang berpikir positif selalu melihat hubungan antara sesuatu yang tampak dengan sesuatu lain yang tidak terlihat.
8.TERUSLAH BERENANG
Dua katak terjatuh dalam wadah berisi bubur. Yang satu putus asa lalu tenggelam mati. Yang satu lagi berkata,
“Aku memang tak bisa meloncat tapi aku takkan menyerah begitu saja. Aku akan berenang terus hingga tenagaku habis, hingga aku mati dengan puas.”
Lalu ia berenang terus sampai bubur menjadi lebih cair, sampai suatu ketika sudah cukup cair dan … hop, ia berhasil meloncat keluar.
Hidup baru berharga bila orang mencoba terus. Kegagalan bukanlah hal paling buruk, kecuali bila orang berhenti mencoba. Tak ada kegagalan, kecuali bila berhenti mencoba; tak ada kekalahan, kecuali datang dari dalam; tak ada rintangan buntu, kecuali kelemahan tujuan yang melekat pada diri.
Dua katak terjatuh dalam wadah berisi bubur. Yang satu putus asa lalu tenggelam mati. Yang satu lagi berkata,
“Aku memang tak bisa meloncat tapi aku takkan menyerah begitu saja. Aku akan berenang terus hingga tenagaku habis, hingga aku mati dengan puas.”
Lalu ia berenang terus sampai bubur menjadi lebih cair, sampai suatu ketika sudah cukup cair dan … hop, ia berhasil meloncat keluar.
Hidup baru berharga bila orang mencoba terus. Kegagalan bukanlah hal paling buruk, kecuali bila orang berhenti mencoba. Tak ada kegagalan, kecuali bila berhenti mencoba; tak ada kekalahan, kecuali datang dari dalam; tak ada rintangan buntu, kecuali kelemahan tujuan yang melekat pada diri.
9.SERIGALA BEBAS DAN ANJING DIRANTAI
Seekor serigala yang kurus, lapar dan dekil mengendap-endap masuk pemukiman dan bertemu saudara jauhnya, anjing.
‘Hai, saudara”, sapanya pada anjing, “kau terlihat gemuk, sehat dan bersih”.
“Yah, seperti kau lihat sendiri. Tiap hari aku diberikan makan enak dan kenyang, dimandikan dan diberi tempat tidur empuk”, sahut si anjing bangga.
Kemudian, si serigala waktu mengamati leher si anjing memperhatikan bekas-bekas, lalu bertanya, “Lha, lehermu kenapa?”
“Oh, itu” sahut anjing, “Setiap malam tuanku merantai aku disini untuk menjaga rumah”.
Si serigala nyosor pergi tanpa bilang apa pun. Dalam hatinya ia pikir bahwa kendati ia tidak makan enak-enak seperti anjing, tetapi ia bebas, dan tidak seperti anjing yang dirantai .
Banyak di antara kita seperti anjing piaraan. Kenyang dan terpelihara tetapi kehilangan kebebasan. Tidak salah bahwa orang mengatakan bahwa ‘makanan gratis hanya terdapat di perangkap tikus.’
Seekor serigala yang kurus, lapar dan dekil mengendap-endap masuk pemukiman dan bertemu saudara jauhnya, anjing.
‘Hai, saudara”, sapanya pada anjing, “kau terlihat gemuk, sehat dan bersih”.
“Yah, seperti kau lihat sendiri. Tiap hari aku diberikan makan enak dan kenyang, dimandikan dan diberi tempat tidur empuk”, sahut si anjing bangga.
Kemudian, si serigala waktu mengamati leher si anjing memperhatikan bekas-bekas, lalu bertanya, “Lha, lehermu kenapa?”
“Oh, itu” sahut anjing, “Setiap malam tuanku merantai aku disini untuk menjaga rumah”.
Si serigala nyosor pergi tanpa bilang apa pun. Dalam hatinya ia pikir bahwa kendati ia tidak makan enak-enak seperti anjing, tetapi ia bebas, dan tidak seperti anjing yang dirantai .
Banyak di antara kita seperti anjing piaraan. Kenyang dan terpelihara tetapi kehilangan kebebasan. Tidak salah bahwa orang mengatakan bahwa ‘makanan gratis hanya terdapat di perangkap tikus.’
10.CARA BERPIKIR PEMBAWA MAUT
Seorang pekerja di suatu pabrik pada suatu petang tanpa sengaja terkurung dalam kamar pendingin yang biasanya bersuhu beku. Semua pekerja telah pulang. Pekerja itu panik, merasa putus asa dan menyerah. Ia menulis surat pada isterinya untuk mengucapkan selamat tinggal. Pada akhir suratnya, ia menulis, “Isteriku, aku mulai merasa membeku, sebentar lagi aku akan mati, selamat tinggal …”. Keesokan harinya para pekerja lain menemukannya sudah mati. Mereka heran, karena ruang pendingin kebetulan sejak kemarinnya sedang rusak sementara lobagn angin pun ada.
Orang sering membuat dirinya sakit, menderia bahkan mati karena ia sendiri yakin demikian. Berpikir negatif seperti itu hanya membawa maut. Manusia adalah seperti apa yang ia pikirkan mengenai diri sendiri. Bila kau yakin dirimu mati, tentu kau akan mati.
11.SENYUM YANG MENGUBAH SEGALANYA
Aku mengalami banyak kesulitan keuangan. Orangtuaku tak mampu lagi membiayai penyelesiakan kuliahku. Aku menjadi pemurung dan menganggap nasibku paling sial di dunia ini. Aku terpaksa kuliah sambil bekerja dengan susah-payah sebagai kasir di suatu toko. Suatu hari datang pasangan setengah baya masuk bersama seorang gadis kecil di kursi roda. Waktu aku amati lebih dekat, gadis itu ternyata tak punya kaki dan tangan. Waktu pasangan itu selesai belanja dan datang padaku membayar, aku menatap gadis di kursi roda, dan ia memberikan senyuman paling manis dan mempesona yang pernah kualami. Senyuman manis dan hangat itu meluluhkan semua bebanku.
Terimakasih gadis kecil yang mensyukuri hidupnya dengan senyuman manis dan tulus.
Aku mengalami banyak kesulitan keuangan. Orangtuaku tak mampu lagi membiayai penyelesiakan kuliahku. Aku menjadi pemurung dan menganggap nasibku paling sial di dunia ini. Aku terpaksa kuliah sambil bekerja dengan susah-payah sebagai kasir di suatu toko. Suatu hari datang pasangan setengah baya masuk bersama seorang gadis kecil di kursi roda. Waktu aku amati lebih dekat, gadis itu ternyata tak punya kaki dan tangan. Waktu pasangan itu selesai belanja dan datang padaku membayar, aku menatap gadis di kursi roda, dan ia memberikan senyuman paling manis dan mempesona yang pernah kualami. Senyuman manis dan hangat itu meluluhkan semua bebanku.
Terimakasih gadis kecil yang mensyukuri hidupnya dengan senyuman manis dan tulus.
12.POHON SANGKUTAN KESUSAHAN
Aku mempekerjakan seorang tukang untuk memperbaiki gudang. Seharian ia kerja keras dengan tangan lecet-lecet. Hujan turun, bis kota tidak ada lagi, dan pakaian dekilnya kelihatan sobek disana-sini. Aku antar dia pulang. Sepanjang jalan ia membisu dengan wajah sedihnya.
Sesampai di rumahnya ia mengundang aku masuk bertemu keluarganya. Pada waktu kami berjalan menuju pintu, ia berhenti sebentar di dekat suatu pohon, lalu ia seolah menyangkutkan sesuatu pada ranting. Lalu kami masuk rumah, dan segera aku menyaksikan perubahan besar. Wajahnya sumringah disambut isteri dan anak-anaknya. Kemudian setelah kenalan aku pamit dan diantar oleh tukang itu sampai mobil. Waktu melewati pohon dimana tadi ia berhenti, aku tidak tahan untuk tidak bertanya dia berbuat apa tadi dekat pohon itu.
“O, itu”, katanya, “itu pohon sangkutan kesusahan. Aku memang orang susah, kecuali bila bersama keluarga. Maka tiap pulang, aku sangkutkan kesusahanku di pohon ini, dan tiap pagi berangkat kerja, aku ambil lagi. “
“Dan yang mengherankan,” tambahnya, “sepertinya jumlah kesusahan itu tak pernah lebih daripada yang kusangkutkan kemarinnya.”
Hanya sedikit orang seperti buruh kecil itu yang sanggup melupakan kesusahannya pada saat harus menyenangkan keluarganya. Membawa beban kerja ke ruang keluarga adalah egois, bodoh sampai jahat.
Aku mempekerjakan seorang tukang untuk memperbaiki gudang. Seharian ia kerja keras dengan tangan lecet-lecet. Hujan turun, bis kota tidak ada lagi, dan pakaian dekilnya kelihatan sobek disana-sini. Aku antar dia pulang. Sepanjang jalan ia membisu dengan wajah sedihnya.
Sesampai di rumahnya ia mengundang aku masuk bertemu keluarganya. Pada waktu kami berjalan menuju pintu, ia berhenti sebentar di dekat suatu pohon, lalu ia seolah menyangkutkan sesuatu pada ranting. Lalu kami masuk rumah, dan segera aku menyaksikan perubahan besar. Wajahnya sumringah disambut isteri dan anak-anaknya. Kemudian setelah kenalan aku pamit dan diantar oleh tukang itu sampai mobil. Waktu melewati pohon dimana tadi ia berhenti, aku tidak tahan untuk tidak bertanya dia berbuat apa tadi dekat pohon itu.
“O, itu”, katanya, “itu pohon sangkutan kesusahan. Aku memang orang susah, kecuali bila bersama keluarga. Maka tiap pulang, aku sangkutkan kesusahanku di pohon ini, dan tiap pagi berangkat kerja, aku ambil lagi. “
“Dan yang mengherankan,” tambahnya, “sepertinya jumlah kesusahan itu tak pernah lebih daripada yang kusangkutkan kemarinnya.”
Hanya sedikit orang seperti buruh kecil itu yang sanggup melupakan kesusahannya pada saat harus menyenangkan keluarganya. Membawa beban kerja ke ruang keluarga adalah egois, bodoh sampai jahat.
13.AMARAH ITU NERAKA, KEHARUAN ITU SURGA
Seorang pertapa sedang duduk bermeditasi dengan khusuk. Seorang samurai yang kasar dengan suara mengelegar mengganggu kekhusukannya.
“Pak Tua, ajarkan padaku tentang surga dan neraka”.
Setelah komat-kamit beberapa lama dan membiarkan samurai menjadi tak sabar, ia berkata,
“Kau samurai buas, kotor, kurang ajar, nafas bau, tak tahu aturan, pedang berkarat. Kau ingin tahu tentang surga dan neraka?”.
Si samurai menjadi marah, menghunus pedangnya dan siap memenggal si pertapa tua.
“Nah, itulah neraka”, kata si pertapa dengan lembut , persis pada saat pedang sudah hampir mencapai lehernya. Si samurai tercengang, terharu, terkesima atas suara lembut itu, lalu menyarungkan pedangnya, tersentuh hatinya dengan airmata terimakasih dan bersyukur.
“Dan itu,” kata pertapa, “adalah surga”.
Amarah adalah neraka, Keharuan adalah surga
Seorang pertapa sedang duduk bermeditasi dengan khusuk. Seorang samurai yang kasar dengan suara mengelegar mengganggu kekhusukannya.
“Pak Tua, ajarkan padaku tentang surga dan neraka”.
Setelah komat-kamit beberapa lama dan membiarkan samurai menjadi tak sabar, ia berkata,
“Kau samurai buas, kotor, kurang ajar, nafas bau, tak tahu aturan, pedang berkarat. Kau ingin tahu tentang surga dan neraka?”.
Si samurai menjadi marah, menghunus pedangnya dan siap memenggal si pertapa tua.
“Nah, itulah neraka”, kata si pertapa dengan lembut , persis pada saat pedang sudah hampir mencapai lehernya. Si samurai tercengang, terharu, terkesima atas suara lembut itu, lalu menyarungkan pedangnya, tersentuh hatinya dengan airmata terimakasih dan bersyukur.
“Dan itu,” kata pertapa, “adalah surga”.
Amarah adalah neraka, Keharuan adalah surga
14.CAHAYA LILIN
Di suatu tempat di suatu petang aku bertemu dengan seorang anak yang sedang membawa lilin bernyala. “Nak”, aku menyapanya, “lilinmu ini tadi tidak ada nyalanya dan sekarang ada nyalanya. Menurutmu darimana asalnya nyala itu? “ Anak itu tertawa lalu memadamkan nyala lilin, lalu berkata, “Nah, Bapak lihat nyalanya pergi. Kemana perginya? Silahkan anda beritahu aku”.Seringkali jawaban yang paling baik adalah pertanyaan. Alangkah baiknya kita belajar dari kepolosan seorang anak.
Di suatu tempat di suatu petang aku bertemu dengan seorang anak yang sedang membawa lilin bernyala. “Nak”, aku menyapanya, “lilinmu ini tadi tidak ada nyalanya dan sekarang ada nyalanya. Menurutmu darimana asalnya nyala itu? “ Anak itu tertawa lalu memadamkan nyala lilin, lalu berkata, “Nah, Bapak lihat nyalanya pergi. Kemana perginya? Silahkan anda beritahu aku”.Seringkali jawaban yang paling baik adalah pertanyaan. Alangkah baiknya kita belajar dari kepolosan seorang anak.
15.TAKUT BAYANGAN SENDIRI
Seekor anjing yang kehausan pergi ke sungai mencari air. Ia melihat anjing lain di dalam air lalu karena takut ia lari. Tetapi karena kehausan tak tertahankan ia kembali dan mengalahkan rasa takutnya. Ia nekad melompat ke air menyerang anjing dalam air – yang adalah bayangannya sendiri.
Ya, seseorang harus melompat kendati ketakutan. Yang kita takutkan sering adalah bayangan kita sendiri.
‘Austere est facere’ (Nyali menghasilkan aksi).
Seekor anjing yang kehausan pergi ke sungai mencari air. Ia melihat anjing lain di dalam air lalu karena takut ia lari. Tetapi karena kehausan tak tertahankan ia kembali dan mengalahkan rasa takutnya. Ia nekad melompat ke air menyerang anjing dalam air – yang adalah bayangannya sendiri.
Ya, seseorang harus melompat kendati ketakutan. Yang kita takutkan sering adalah bayangan kita sendiri.
‘Austere est facere’ (Nyali menghasilkan aksi).
16.RUMAH 1000 CERMIN
Alkisah di ada sebuah rumah dengan 1000 cermin. Seekor anjing kecil menemukan rumah itu. Dia masuk dan menggonggong kegirangan sambil mengibas-ngibaskan ekornya dengan riang, dan melihat ada 1000 anjing kecil lain yang ramah kegirangan dengan ekor berkibas-kibas seperti dia. Waktu ia meninggalkan rumah itu, ia pikir “Ini tempat yang menakjubkan, lain kali aku akan singgah lagi disini”.
Pada waktu lain, seekor anjing yang tampak stres dengan ekor terkulai lesu memasuki rumah itu. Ia melihat 1000 anjing lain yang sedang stres dengan ekor terkulai dan wajah tertekan serta menggeram seram seperti dia. Waktu ia meninggalkan rumah, ia pikir “Ini tempat tersiksa, dan aku tak akan kesini lagi”.
Semua wajah di dunia adalah cermin. Cermin macam apa yang anda lihat pada wajah orang temukan, tergantung anda juga. Anda tersenyum, yang anda hadapi senyum. Anda memaki maka yang anda dapat adalah makian. Anda menabur kritik, yang anda tuai tentu saja kritik
Alkisah di ada sebuah rumah dengan 1000 cermin. Seekor anjing kecil menemukan rumah itu. Dia masuk dan menggonggong kegirangan sambil mengibas-ngibaskan ekornya dengan riang, dan melihat ada 1000 anjing kecil lain yang ramah kegirangan dengan ekor berkibas-kibas seperti dia. Waktu ia meninggalkan rumah itu, ia pikir “Ini tempat yang menakjubkan, lain kali aku akan singgah lagi disini”.
Pada waktu lain, seekor anjing yang tampak stres dengan ekor terkulai lesu memasuki rumah itu. Ia melihat 1000 anjing lain yang sedang stres dengan ekor terkulai dan wajah tertekan serta menggeram seram seperti dia. Waktu ia meninggalkan rumah, ia pikir “Ini tempat tersiksa, dan aku tak akan kesini lagi”.
Semua wajah di dunia adalah cermin. Cermin macam apa yang anda lihat pada wajah orang temukan, tergantung anda juga. Anda tersenyum, yang anda hadapi senyum. Anda memaki maka yang anda dapat adalah makian. Anda menabur kritik, yang anda tuai tentu saja kritik
17.PIKIRAN DAN HATI YANG TERTUTUP
Seorang pengacara kondang begitu mahir melindungi para penjahat kakap, para super koruptor, dan pejabat-pejabat kaya dengan memakai ayat-ayat peraturan. Kemahiran ini mengalirkan dana berlimpah ke rumahnya begitu deras. Suatu hari ia membeli sebuah mobil Lexus, mobil paling mewah dan mahal, menambah koleksi Mercedes, Lamborgini, dan Rolls Royce di garasinya. Dengan nikmat ia mengendarainya dan hendak memamerkannya pada teman-teman. Bagi dia hamoran, hasangapon, hagabeon (kekayaan, kehormatan, dan banyak keturunan) adalah puncak kenikmatan.
Ketika pada saat ia keluar dan membuka pintu mobil mewah Lexusnya, sebuah truk menyambar pintu mobilnya hingga lepas. Si pengacara berteriak-teriak berang dan memanggil polisi agar menangkap dan menghukum di penabrak. Polisi datang dan memplototi orang itu dengan penuh keheranan. Pengacara membentak-bentak polisi yang bengong saja, dan disahut oleh polisi, “Lha, tangan Bapak putus dan lepas”.
“Waduuuh”, teriak si pengacara, “lalu bagaimana nasib Rolex yang baru kubeli di Swiss kemarin?. Ndak apa-apa tanganku hilang asal jangan arloji emasku.”
Hati bisa begitu tertutup oleh ‘hamoroan, hasangapon, hagabeon’. (kekayaan, kehormatan dan keturunan).
Seorang pengacara kondang begitu mahir melindungi para penjahat kakap, para super koruptor, dan pejabat-pejabat kaya dengan memakai ayat-ayat peraturan. Kemahiran ini mengalirkan dana berlimpah ke rumahnya begitu deras. Suatu hari ia membeli sebuah mobil Lexus, mobil paling mewah dan mahal, menambah koleksi Mercedes, Lamborgini, dan Rolls Royce di garasinya. Dengan nikmat ia mengendarainya dan hendak memamerkannya pada teman-teman. Bagi dia hamoran, hasangapon, hagabeon (kekayaan, kehormatan, dan banyak keturunan) adalah puncak kenikmatan.
Ketika pada saat ia keluar dan membuka pintu mobil mewah Lexusnya, sebuah truk menyambar pintu mobilnya hingga lepas. Si pengacara berteriak-teriak berang dan memanggil polisi agar menangkap dan menghukum di penabrak. Polisi datang dan memplototi orang itu dengan penuh keheranan. Pengacara membentak-bentak polisi yang bengong saja, dan disahut oleh polisi, “Lha, tangan Bapak putus dan lepas”.
“Waduuuh”, teriak si pengacara, “lalu bagaimana nasib Rolex yang baru kubeli di Swiss kemarin?. Ndak apa-apa tanganku hilang asal jangan arloji emasku.”
Hati bisa begitu tertutup oleh ‘hamoroan, hasangapon, hagabeon’. (kekayaan, kehormatan dan keturunan).
18.PERTAPA YANG SERAKAH
Alkisah adalah seorang PERTAPA yang sudah begitu suci hingga Allah memberi kuasa pada dia untuk boleh mengubah batu di dekat padepokannya menjadi manusia dengan cara menuliskan huruf “M” (=Manusia) pada batu itu dan bisa mengembalikannya menjadi batu kembali dengan menulis “B” (=Batu) pada dahi.
Pertapa berterimakasih dan merasa ia hanya membutuhkan seorang pembantu saja untuk mencari makan. Tapi kemudian hari ia merasa memerlukan seorang pembantu untuk menjaga keamanan. Kemudian seorang untuk mencuci pakaian. Dan seorang untuk menjadi sekretaris, dst. Pertapa itu terus menciptakan manusia pembantu dari batu, tapi lupa menuliskan “B”, hingga pembantunya menjadi amat banyak. Akhir dari kisah itu adalah terbunuhnya PERTAPA itu oleh para pembantunya.
Ia terbunuh oleh ciptaannya sendiri. Bila diperhatikan dengan lebih jeli bukankah kebanyakan orang terbunuh oleh kerakusannya sendiri?
"Men have become the tools of their tools."
Alkisah adalah seorang PERTAPA yang sudah begitu suci hingga Allah memberi kuasa pada dia untuk boleh mengubah batu di dekat padepokannya menjadi manusia dengan cara menuliskan huruf “M” (=Manusia) pada batu itu dan bisa mengembalikannya menjadi batu kembali dengan menulis “B” (=Batu) pada dahi.
Pertapa berterimakasih dan merasa ia hanya membutuhkan seorang pembantu saja untuk mencari makan. Tapi kemudian hari ia merasa memerlukan seorang pembantu untuk menjaga keamanan. Kemudian seorang untuk mencuci pakaian. Dan seorang untuk menjadi sekretaris, dst. Pertapa itu terus menciptakan manusia pembantu dari batu, tapi lupa menuliskan “B”, hingga pembantunya menjadi amat banyak. Akhir dari kisah itu adalah terbunuhnya PERTAPA itu oleh para pembantunya.
Ia terbunuh oleh ciptaannya sendiri. Bila diperhatikan dengan lebih jeli bukankah kebanyakan orang terbunuh oleh kerakusannya sendiri?
"Men have become the tools of their tools."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar