Ads 468x60px

The International Day of Happiness

The International Day of Happiness
Mar 20, 2017
Sebuah mobil cadilac hitam yang sangat mewah memasuki sebuah pelataran pekuburan kota yang sangat rapih. Mobil itu berhenti tepat di depan sebuah rumah tampaknya rumah penjaga kuburan di sana. Sang supir mengenakan seragam supir yang rapih turun dan mengetuk pintu rumah tersebut.
Seorang pria setengah baya membuka pintu tersebut. “Apakah anda Tn. Toni yang mengurus pekuburan disini?” Kata sang supir.
Pria itu pun mengangguk, sang supir melanjutkan ucapannya: “Tn. Toni, mohon anda ikut saya ke mobil untuk saya perkenalkan dengan nyonya majikan saya. Sebentar aja, kasihan nyonya majikan saya. Dokter mengatakan umurnya sudah tidak akan lama lagi di dunia ini.”
Mereka berdua pun berjalan menuju mobil.
Seorang wanita muda yang masih tampak gurat-gurat kecantikannya tampak lemah dan mukanya sangat sedih sekali. “Pak Toni, saya Susan yang selama ini rutin mengirimkan uang pada Anda agar Anda bisa membeli seikat bunga dan menaruhnya di makam anak saya. Saya cuma mau berterima kasih atas kebaikan hati bapak yang sudah mau repot-repot membantu saya . Saya tau usia saya tidak akan lama lagi, jadi sebelum terlambat saya datang kepada bapak untuk berterima kasih.”
“Hmmm, rupanya ibu ya yang rutin mengirim uang untuk membeli bunga itu. Tapi sebelumnya saya minta ibu jangan marah ya. Memang uang yang ibu berikan pada saya, selalu saya gunakan untuk membeli bunga. Tapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak anda!” kata si penjaga kubur tersebut.
“Apa kau kata!!!” Wanita tersebut tampak marah.
“Begini bu, pada awalnya saya memang mengikuti apa yang ibu perintahkan. Bunga itu saya taruh di pusara anak ibu, hingga busuk lalu saya ganti dengan yang baru. Suatu ketika ada seorang gadis kecil yang bermain di kuburan ini, ia mengambil bunga itu. Saya tadinya mau memarahinya. Tapi saya perhatikan rupanya sang gadis ini hanya mempunyai 1 lengan saja. Dan melihat kegembiraannya memegang bunga itu serta menciumnya saya jadi tidak tega untuk mengusirnya. Dan hal itu juga yang mendorong saya untuk memberikan bunga-bunga yang ibu sediakan pada saya untuk selanjutnya saya berikan pada orang-orang yang sedang sakit, orang miskin yang saya jumpai atau mereka yang sedang bersedih hati. Orang-orang yang masih hidup, yang masih dapat menikmati keindahan serta keharuman bunga tersebut.”
Wanita itu menangis dengan sedihnya dan setelah ia agak tenang, ia mengisyaratkan agar sang penjaga kuburan itu keluar dari mobilnya dan memberi kode ke supir agar segera pergi dari sana.
Waktu pun berlalu, beberapa bulan kemudian, seorang wanita cantik berhenti di depan rumah penjaga kuburan tersebut. Dengan langkah yang santai ia menuju rumah tersebut serta mengetuk pintunya.
“Pak Toni, masih ingat dengan saya? Saya Susan yang beberapa bulan yang lalu juga pernah kesini dengan supir saya. Saya datang untuk berterima kasih pada bapak. Saya cuma mau memberitahu bahwa tindakan bapak terhadap bunga-bunga yang saya beli memberikan saya sebuah pencerahan yang sangat luarbiasa.
Anda benar…. Bahwa Care & Connect to other people yang masih hidup itu sangat berguna daripada terus meratapi kepergiaan mereka yang sudah meninggal. Kita harus moves on.
Sepulang dari tempat ini, saya membeli banyak bunga, lalu saya mulai ke rumah sakit dan ke panti werdha tempat orang-orang tua tinggal. Bunga-bunga tersebut tidak saja membahagiakan mereka. Tapi juga membahagiakan saya. Anehnya lagi setiap saya membahagiakan 1 orang saya menjadi semakin sehat. Dan kini saya sudah sembuh total tanpa perlu pengobatan apa pun juga. Dokter pun heran dan menganggap kesembuhan saya itu sebuah Muzizat.
Berdasarkan dekrit PBB pada tahun 2012, setiap tanggal 20 Maret ditetapkan sebagai hari international untuk kebahagiaan (International Day of Happiness): "This International Day of Happiness is more than just a fun celebration, it also remind us all that the world is a better place when we connect with and care about the people around us” — Dr Mark Williamson (March 2015)
Mari singkirkan perasaan bahwa diri kita perlu dikasihani yang membuat kita terjebak di lingkaran kesedihan yang tidak berujung. Jika pun kita berada disituasi itu, sesungguhnya cukup mudah untuk keluar dari lingkaran tersebut yaitu dengan cara "Care & Connect" to other people.
Di kehidupan (post) modern pada saat ini, sesungguhnya banyak orang yang merasa kesepian, banyak yang merasa terdikoneksi, terisolasi. Mereka tampaknya berada ditengah-tengah keluarga, teman-teman sekerjanya, teman-teman sekolahnya dll. Tapi perasaan mereka tetap merasa sepi dan hampa.
Hari ini mari… ingat sahabat kita, keluarga kita atau setiap pribadi yang kita kenal. Care & Connect!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar