Alkisah:
Di suatu negeri lewatlah seorang pertapa. Ia mengumumkan pada orang-orang di negeri itu bahwa dalam tempo sebulan negeri ini akan dilanda gempa, dan bahwa sehabis gempa semua air minum akan membuat orang menjadi gila.
Tentu saja orang-orang menertawakan si pertapa gila itu, kecuali seseorang tua yang bijak. Ia mulai mengumpulkan air dan membawanya ke suatu tempat sampai penuh cukup untuk seumur hidupnya.
Betul, selang sebulan negeri itu ditimpa gempa. Semua air minum menyebabkan orang yang meminumnya menjadi gila. Lalu semua penduduk negeri itu menjadi gila, kecuali si orang tua tadi yang bersembunyi jauh dengan air yang telah dikumpulkannya.
Setelah lama sekali, orangtua itu pun merasa kesepian, lalu turun ke desa menemui kawan-kawannya.
Tetapi apa yang terjadi? Semua orang menertawakannya. Ia pulang dengan kecewa dan karena tidak kuat kesepian ia kembali lagi ke desa dan memilih meminum air yang membuat orang menjadi gila, sehingga ia pun ikut menjadi gila, hingga ia bisa berteman lagi....................
Marilah Berdoa:
Tinggallah denganku Tuhan, karna kehadiranMu kuperlukan sehingga aku tidak melupakanmu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna kehadiranMu kuperlukan sehingga aku tidak melupakanmu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna aku lemah dan membutuhkan kekuatanMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna Engkau adalah hidupku, dan tanpaMu, aku tanpa semangat.
Tinggallah denganku Tuhan, karna Engkau adalah terangku, dan tanpaMu, aku berada dalam kegelapan.
Tinggallah denganku Tuhan, untuk menunjukkan aku kehendakMu.
Tinggallah denganku Tuhan, sehingga aku mendengar suaraMu dan mengikutiMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna aku ingin mencintaiMu dan selalu berada dalam persahabatanMu.
Tinggallah denganku Tuhan, jika Engkau menghendakiku untuk setia padaMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna semiskinnya jiwaku, aku berharap jiwaku menjadi tempat penghibur dan persembunyian kasihMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna hari sudah sore dan akan berakhir berlalu.
Tinggallah denganku malam ini, Tuhan, dalam hidup dengan segala bahaya, aku memerlukanMu.
Ijinkan aku mengenalMu sebagai muridMu di saat pemecahan roti, sehingga persekutuan ekaristi menjadi terang yang menghilangkan kegelapan, kekuatan yang menahanku, kebahagiaan unik dari hatiku.
Tinggallah denganku Tuhan, karna pada saat kematianku, aku ingin tetap disatukan denganMu, jika bukan oleh komuni, paling tidak oleh kasih dan rahmatMu.
Tinggallah denganku, aku tidak meminta sukacita ilahi karna aku tidak pantas, tapi hadiah keberadaanMu.
Tinggallah denganku Tuhan, karna Engkau sendirilah yang kucari.
KasihMu, RahmatMu, RohMu, karna aku mencintaiMu dan tidak meminta hadiah lain kecuali untuk mencintaiMu lebih lagi.
KasihMu, RahmatMu, RohMu, karna aku mencintaiMu dan tidak meminta hadiah lain kecuali untuk mencintaiMu lebih lagi.
Dengan kasih yang mantap, aku akan mencintaiMu di bumi dengan segenap hatiku dan tetap mencintaiMu dengan sempurna dalam keabadian.
Amin.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar