Kis 4:1-12; Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Yoh 21:1-14
Inilah salah satu gema pujian di malam paskah yang mengajak kita untuk selalu bersyukur atas kebangkitan Yesus.
Adapun kebangkitanNya yang penuh sukacita juga disusul dengan penampakanNya kepada murid-muridNya, termasuk penampakanNya di pantai danau Tiberias yang merupakan penampakan yang ketiga.
Keberadaan kota penting Tiberias di salah satu tepi Danau Galilea membuat danau itu dinamai Danau Tiberias (Yoh 21:1) yang berada sekitar 210 mtr dpl, panjang 21 km, lebar 12 km dg kedalaman berkisar 40-50 m. Situasi permukaan air danau itu sama sekali tidak tentu, ada kalanya sangat tenang tapi tiba-tiba bisa muncul gelombang ombak mengamuk karena angin badai yang datang dari pegunungan Hermon.
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, danau Galilea/Tiberias dikenal sebagai "Yam Kinneret" (Ibr: yam =laut/danau”, kinnor=kecapi) karena bentuk danau itu menyerupai kecapi (Bil 34:11) dan dalam Injil, danau itu disebut Genesaret (Mrk 6:53; Mat 14:34; Luk 5:1).
Secara reflektif, mengacu pada penampakan ilahi Yesus pada bacaan injili, terkandung 3 semangat iman, antara lain:
A."Intensitas":
Ia tidak hanya sekali muncul, tapi berkali-kali dan intens, dengan membawa pesan perdamaian dan perutusan. Dgn kata lain: Kita juga diajak hadir di gereja tidak hanya "napas nikmat" saja (NAtal PASkah NIKah dan MATi).
Ia tidak hanya sekali muncul, tapi berkali-kali dan intens, dengan membawa pesan perdamaian dan perutusan. Dgn kata lain: Kita juga diajak hadir di gereja tidak hanya "napas nikmat" saja (NAtal PASkah NIKah dan MATi).
B."Intimitas":
Ia muncul kepada orang-orang yang "intim", dekat dan percaya padaNya. Kita juga diajak untuk hadir dan bangkit pertama tama mulai dari orang-orang yang ada dan dekat di sekitar kita.
Ia muncul kepada orang-orang yang "intim", dekat dan percaya padaNya. Kita juga diajak untuk hadir dan bangkit pertama tama mulai dari orang-orang yang ada dan dekat di sekitar kita.
C."Integritas":
Yesus membuktikan bahwa diriNya adalah "aplha et omega-awal dan akhir", yang sejati dan abadi, utuh dan penuh, tetap hidup dan tak redup. Kita juga diajak menjadi orang Katolik yang sejati, tidak paruh waktu dan tidak setengah hati.
Yesus membuktikan bahwa diriNya adalah "aplha et omega-awal dan akhir", yang sejati dan abadi, utuh dan penuh, tetap hidup dan tak redup. Kita juga diajak menjadi orang Katolik yang sejati, tidak paruh waktu dan tidak setengah hati.
"Sate Kadir ada di Taman Safari - Tuhan hadir setiap hari."
2."Domus cordis - Rumah Hati".
Itulah salah satu kekhasan dalam devosi Jumat Pertama yang ditujukan kepada Hati Kudus Yesus. Adapun kalimat yang kerap dikatakan oleh Gereja adalah, "Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, jadikanlah hati kami seperti hatiMu".
Ajaran Alkitab tentang hati manusia sangat kaya: disebutkan lebih dari 1100 kali. Dalam Alkitab, hati mengacu pada “suasana batin terdalam” seseorang. Dalam Kitab Nabi Yeremia 31:31-34; 32:37-41 dan Kitab Nabi Yehezkiel 11:17-20; 36:24-27, Allah menjanjikan perjanjian baru yang akan ditandai dengan hati dan semangat
baru. Dalam Ibrani 8, Kristus digambarkan sebagai orang yang menulis hukum Allah di hati kita.
baru. Dalam Ibrani 8, Kristus digambarkan sebagai orang yang menulis hukum Allah di hati kita.
Adapun dua cara mendasar supaya kita juga bisa memiliki hati Tuhan, seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (RJK, Kanisius), al:
A. "HA"dirkan Tuhan yang mencintai:
Tepatlah sebuah pernyataan bijak bestari ini: Bisa saja kita memberi tanpa mencintai, tapi mustahil mencintai tanpa memberi." Cinta berarti kasih, "ngasih", ya ketika para murid masih galau karena kematian dan penyaliban, Yesus yang bangkit tiba-tiba ngasih sapaan dan kehadiran di tengah rutinitas kerja harian mereka. Ia menguatkan mereka dengan cintaNya. Disinilah kita juga diajak untuk menghadirkan Tuhan yang selalu berdaya cinta dan bermurah hati bagi semua sesama, terlebih mereka yang sedang galau-balau karena menjadi korban atau dikorbankan dalam ruwet renteng dunia ini.
Tepatlah sebuah pernyataan bijak bestari ini: Bisa saja kita memberi tanpa mencintai, tapi mustahil mencintai tanpa memberi." Cinta berarti kasih, "ngasih", ya ketika para murid masih galau karena kematian dan penyaliban, Yesus yang bangkit tiba-tiba ngasih sapaan dan kehadiran di tengah rutinitas kerja harian mereka. Ia menguatkan mereka dengan cintaNya. Disinilah kita juga diajak untuk menghadirkan Tuhan yang selalu berdaya cinta dan bermurah hati bagi semua sesama, terlebih mereka yang sedang galau-balau karena menjadi korban atau dikorbankan dalam ruwet renteng dunia ini.
Secara teoretis, ada tiga tahapan untuk belajar mencintai, yakni:
- karya / perbuatan kasih kepada sesama, apa pun jenisnya.
- ucapan penuh kasih, bila kita tak dapat mewujudkannya dalam perbuatan.
- doa; kita selalu dapat menunjukkan kasih kita dengan doa.
- karya / perbuatan kasih kepada sesama, apa pun jenisnya.
- ucapan penuh kasih, bila kita tak dapat mewujudkannya dalam perbuatan.
- doa; kita selalu dapat menunjukkan kasih kita dengan doa.
B. "TI"-ngkatkan iman yg mentaati:
Yesus menyuruh Petrus dkk untuk menebarkan jala. Karena iman para murid yang taat 100% dan tak menyerah inilah, mereka mendapat hasil yang luar biasa: menangkap 153 ekor ikan sbg lambang jumlah bangsa-bangsa waktu itu.
Yesus menyuruh Petrus dkk untuk menebarkan jala. Karena iman para murid yang taat 100% dan tak menyerah inilah, mereka mendapat hasil yang luar biasa: menangkap 153 ekor ikan sbg lambang jumlah bangsa-bangsa waktu itu.
Disinilah kita diajak untuk berdaya tahan sambil terus rendah hati dala beriman untuk selalu mendengarkan dan mentaati suara atau perintah Tuhan.
Sebenarnya, apa itu iman? Iman (Yunani: πίστιν– pisti) adalah rasa percaya kepada Tuhan, yang dalam Alkitab Terjemahan Baru (TB) tercatat kata "iman" sebanyak 155 kali. Iman sendiri kebanyakan timbul karena seseorang mendengar firman Kristus :
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17). Secara sederhana, mengacu pada Surat kepada orang Ibrani 11:1, iman juga adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, dengan tujuh tabiat pokok, antara lain:
a Menyembuhkan/Matius 9:29
“Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
“Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
b Menyelamatkan/Lukas 8:48
“Maka kata-Nya kepada perempuan itu: Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
“Maka kata-Nya kepada perempuan itu: Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
c Menghidupkan/Yohanes 20:31
“Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.”
“Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.”
d. Menguatkan: senjata untuk melawan kejahatan/I Petrus 5:8 – 9, Efesus 6:16
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
"Dalam segala keadaan, pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.”
e. Membenarkan/Galatia 2:16
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab tidak ada seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat.”
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab tidak ada seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat.”
f. Melakukan perkara besar/Matius17:20
“Ia berkata kepada mereka: Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
“Ia berkata kepada mereka: Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
g. Memperoleh pengampunan/Kisah Para Rasul 26:18
“Untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.”
“Untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.”
Bagaimana dengan hidup kita sendiri selama ini? Siapkah untuk mencintaiNya dan selalu mentaatiNya?
"Cari baju di Tanah Abang - Mari maju dan berkembang."
3."PAX - Damai."
Inilah salah satu judul album rohani HIK bersama Omah Poenakawan yang juga tertulis di salib altar gereja St Maria Imakulata Cengkareng.
Jelasnya, Yesus datang dan membagikan damai kepada mereka yang kembali ke Galilea dan menantikan Dia. (Mat. 26:32; 28:7, 10; Mrk. 14:28; Mrk. 16:7).
Pastinya, kedamaian itu juga terjadi ketika kita menerima bimbingan Tuhan. Jikalau kita hidup tanpa kehadiran dan tuntunan tangan-Nya, maka sebagian besar pekerjaan kita akan merupakan kegagalan dan usaha yang sia-sia. Kedamaian bersamaNya yang membuahkan kelimpahan ikan hari ini membuat kita juga mengingat kelimpahan di Kana (Yoh 2:6), perbanyakan roti (Yoh 6:11), air hidup (Yoh 4:14; 7:37), hidup yang diberi oleh Gembala Baik (Yoh 10:10), kelimpahan Roh Kudus (Yoh 3:34) dll.
Adapun penangkapan ikan dengan jala melambangkan Kerajaan Damai yakni Surga (Mat 13:47) atau perutusan para rasul (Yoh 4:19) yang dalam hal ini dipimpin oleh Petrus (Yoh 21:15-17).
Penangkapan ikan ini juga merupakan pengaturan ilahi, yaitu mempersiapkan jalan untuk campur tangan ilahi yang penuh kedamaian. Ya, kedudukan perahu tetap sama, alat pancing sama, orang yang sama dengan kemampuan yang sama; tapi sekarang jaring mereka yang tadinya kosong menjadi penuh hanya karena kata-kata Kristus (Yoh. 15:5).
Penangkapan ikan ini juga merupakan pengaturan ilahi, yaitu mempersiapkan jalan untuk campur tangan ilahi yang penuh kedamaian. Ya, kedudukan perahu tetap sama, alat pancing sama, orang yang sama dengan kemampuan yang sama; tapi sekarang jaring mereka yang tadinya kosong menjadi penuh hanya karena kata-kata Kristus (Yoh. 15:5).
Dengan kata lain: terpisah dari Yesus mereka tidak dapat melakukan apa-apa (Yoh. 15:5). Kadang Tuhan membiarkan kita mengalami kegagalan supaya kita belajar bahwa hanya dengan mematuhi dan bersandar pada kuasa-Nya yang mendamaikan, kita dapat berhasil.
Ini memperlihatkan pada kita, bahwa meskipun kita gagal, Kristus tidak meninggalkan kita. Kita dibiarkan gagal supaya tahu bahwa bila melakukan segala sesuatu di luar Tuhan, kita tidak akan pernah berhasil.
"Dari Dumai ke Kalisari - Mari berdamai setiap hari."
4.KAMIS PUTIH
Pada Hari Kamis Putih, gereja secara khusus mengenangkan lima Misteri Iman kita, al:
Misteri pertama adalah Yesus membasuh kaki para Rasul-Nya. Dengan tindakan-Nya ini Yesus hendak mengajarkan kepada kita untuk melayani sesama dengan rendah hati.
Misteri kedua, Yesus bersabda bahwa kita harus saling mengasihi seperti Ia telah mengasihi kita.
Misteri ketiga, pada Hari Kamis Putih kita juga mengenangkan sengsara maut Yesus di Taman Getsemani, di mana Ia meneteskan butir-butir keringat darah dari Darah-Nya yang Sangat Berharga itu bagi kita sementara Ia berdoa.
Misteri keempat, pada Perjamuan Malam Terakhir Yesus juga meletakkan dasar Sakramen Imamat, Ordo-ordo Kudus.
Yesus memilih para rasul-Nya sebagai imam-imam dan uskup-uskup pertama, serta memberi mereka kuasa untuk mempersembahkan kurban Misa.
Yesus memilih para rasul-Nya sebagai imam-imam dan uskup-uskup pertama, serta memberi mereka kuasa untuk mempersembahkan kurban Misa.
Misteri kelima, yang merupakan rahmat terbesar dari semua rahmat yang telah Yesus berikan kepada kita, ialah Perayaan Misa: menerima Tubuh, Darah, Jiwa serta Ke-Allahan Yesus dalam Komuni Kudus. “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (1 Kor 11:23-26).
Kata-kata ini dengan jelas menunjukkan tujuan Kristus: dalam rupa roti dan anggur, Ia hadir dengan Tubuh-Nya 'diserahkan' dan Darah-Nya 'dicurahkan' sebagai korban Perjanjian Baru.
Pada saat yang sama, Ia menetapkan para rasul dan para penerusnya untuk merayakan sakramen ini yang Ia anugerahkan kepada gereja-Nya sebagai bukti paling agung dari kasih-Nya.
Inilah pokok utama Kamis Putih. Kiranya Putra Allah menjadikan kita mampu menghayati hari ini sesuai madah doa Byzantine yang indah ini:
'Izinkanlah aku hari ini mengambil bagian dalam perjamuan mistik-Mu, ya Putra Allah. Aku tidak akan mengkhianati rahasia ini kepada musuh-musuh-Mu, dan juga tidak memberi ciuman seperti Yudas, tetapi seperti penyamun itu aku berseru kepada-Mu: Tuhan, ingatlah aku dalam kerajaan-Mu!' (Liturgi Ilahi St. Yohanes Krisostomus).
Pada Misa Kamis Putih, imam juga mengkonsekrasikan cukup hosti agar dapat dibagikan juga pada umat saat Komuni Kudus keesokan harinya, karena pada hari Jumat Agung tidak dipersembahkan Misa.
Setelah Misa berakhir, Sakramen Maha Kudus, yaitu Yesus Sendiri, diarak secara khidmat menuju tempat pentakhtaan-Nya, dimana akan diadakan Jam Suci (malam berjaga, tuguran) di hadapan Sakramen Mahakudus.
--------------------------
Pada hari Kamis malam,
(“Kamis Putih”)
Yesus makan bersama para sahabat-Nya.
Sekarang, kalian harus tahu
bahwa pada malam yang sama,
dulu, di masa silam,
Tuhan membebaskan umat-Nya
dari belenggu Firaun.
Roti dan anggur
Yesus berikan kepada mereka:
“Inilah Tubuh-Ku,
“Dan inilah Darah-Ku.
“Yang akan membebaskan kamu.
“Apabila kalian melakukan ini,” kata-Nya,
“ingatlah akan Aku.”
Mereka pergi ke sebuah taman,
setelah santap malam,
dan Yesus berlutut serta berdoa:
“Bapa, Bapa-ku,
“tolonglah Aku.
“Tolonglah Aku, Aku takut.”
Kemudian datanglah Yudas,
dan prajurit-prajurit juga,
yang mengikat tangan-Nya,
dan membawa-Nya pergi
menghadap Pontius Pilatus
yang duduk di atas singgasana.
“Ia berbahaya!”
“Ia harus mati!” teriak mereka.
Dan Pilatus, tanpa alasan, menjawab:
“Ia harus disalibkan!”
Lalu mereka mendera-Nya,
dan menyeret-Nya
ke suatu tempat bernama Kalvari.
Kadang-kadang Ia terjatuh,
tertimpa salib yang dipanggul-Nya,
salib yang dibuat dari sebuah pohon yang besar.
(“Kamis Putih”)
Yesus makan bersama para sahabat-Nya.
Sekarang, kalian harus tahu
bahwa pada malam yang sama,
dulu, di masa silam,
Tuhan membebaskan umat-Nya
dari belenggu Firaun.
Roti dan anggur
Yesus berikan kepada mereka:
“Inilah Tubuh-Ku,
“Dan inilah Darah-Ku.
“Yang akan membebaskan kamu.
“Apabila kalian melakukan ini,” kata-Nya,
“ingatlah akan Aku.”
Mereka pergi ke sebuah taman,
setelah santap malam,
dan Yesus berlutut serta berdoa:
“Bapa, Bapa-ku,
“tolonglah Aku.
“Tolonglah Aku, Aku takut.”
Kemudian datanglah Yudas,
dan prajurit-prajurit juga,
yang mengikat tangan-Nya,
dan membawa-Nya pergi
menghadap Pontius Pilatus
yang duduk di atas singgasana.
“Ia berbahaya!”
“Ia harus mati!” teriak mereka.
Dan Pilatus, tanpa alasan, menjawab:
“Ia harus disalibkan!”
Lalu mereka mendera-Nya,
dan menyeret-Nya
ke suatu tempat bernama Kalvari.
Kadang-kadang Ia terjatuh,
tertimpa salib yang dipanggul-Nya,
salib yang dibuat dari sebuah pohon yang besar.
5."Via crucis - Jalan salib."
Yes. 50:4-9a;
Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34;
Mat. 26:14-25.
Yes. 50:4-9a;
Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34;
Mat. 26:14-25.
Inilah yang dialami Yesus karena dikhianati Yudas yang mendapatkan 30 uang perak, yakni seharga 1 orang budak.
Selanjutnya, Yudas menyesal: Ia gantung diri (Mat 27:3-5) dan jatuh dengan kepala terbentur dan tubuhnya hancur dengan usus terburai (Kis 1:18).
Selanjutnya, Yudas menyesal: Ia gantung diri (Mat 27:3-5) dan jatuh dengan kepala terbentur dan tubuhnya hancur dengan usus terburai (Kis 1:18).
Bahkan Penulis Dante Alighieri dalam “Kobaran Api” mengutuk Yudas sampai ke tingkatan neraka yang paling bawah karna pengkhianatannya ini.
Karena Yudas adalah nama yang umum di Palestina kuno, penulis Injil biasa menambahkan nama keluarga Iskariot (Yoh 6:71). Dia menjadi "ekonom", menyimpan uang kas dan kadang mencuri uang dari kas (Yoh 12:6).
Lepas dari peran Yudas dalam sejarah keselamatan, ada beberapa gambaran tentang Yudas, al, “Ciuman Judas” oleh Giotto Bondone di Kapel Scrovegni, Padua Italia dan lukisan Perjamuan Terakhir oleh Leonardo da Vinci.
Yang pasti, Yudas mengkhianati Yesus satu kali dan langsung selesai tapi kita kerap mengkhianati Yesus berkali-kali karena harta, kedudukan dan popularitas, bukan?
"Dari Efesus ke Miami - Tuhan Yesus ampunilah kami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar