Ads 468x60px

Urbi et Orbi Paskah 2017


HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
Paus Fransiskus dalam pesan Urbi et Orbi :
"Saudara-saudara, selamat Paskah!
Hari ini, di seluruh dunia, Gereja menggemakan sekali lagi pesan yang mencengangkan para murid pertama: “Yesus telah bangkit!” - “Dia benar-benar telah bangkit, seperti yang dikatakanNya!”
Pesta Paskah jaman dahulu, yaitu peringatan pembebasan orang Ibrani dari perbudakan, kini menemukan pemenuhannya.
Dengan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kematian, dan membuka bagi kita; jalan menuju kehidupan kekal.
Kita semua, ketika kita membiarkan diri dikuasai oleh dosa, kehilangan jalan yang benar dan berakhir tersesat seperti domba yang hilang. Tapi Allah sendiri, gembala kita, telah datang mencari kita.
Untuk menyelamatkan kita, ia menurunkan diriNya bahkan sampai mati di kayu salib.
Hari ini kita berseru : “Gembala yang baik telah bangkit, Ia yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-dombaNya, dan rela mati bagi umatnya, Haleluya” (Roman Missal, IV Minggu Paskah, Antifon Komuni).
Di setiap zaman, Gembala yang bangkit ini tanpa lelah mencari kita, saudara-saudaraNya, mengembara di padang pasir dunia ini.
Dengan tanda-tanda -luka cinta penuh belas kasihanNya - Ia menarik kita untuk mengikuti Dia dalam jalanNya, jalan kehidupan.
Hari ini pula, Ia menempatkan pada bahuNya, begitu banyak saudara-saudara kita yang dihancurkan oleh kejahatan dalam segala bentuk.
Gembala yang bangkit ini pergi mencari semua yang hilang dalam lorong kesepian dan marginalisasi.
Dia datang untuk menemui mereka melalui saudara-saudara kita yang memperlakukan mereka dengan hormat dan kebaikan, dan membantu mereka untuk dapat mendengar suaraNya, suara yang tak terlupakan, suara yang memanggil mereka kembali ke persahabatan dengan Allah.
Dia menanggung pada diriNya sendiri semua korban bentuk-bentuk lama dan baru dari perbudakan, para buruh yang diperlakukan tidak manusiawi, perdagangan ilegal, eksploitasi dan diskriminasi, dan segala bentuk kecanduan.
Dia menanggung pada diriNya sendiri, anak-anak dan remaja yang kehilangan kepolosan riang dan dieksploitasi, dan mereka yang sangat terluka oleh tindakan kekerasan yang terjadi dalam dinding-dinding rumah mereka sendiri.
Gembala yang bangkit ini berjalan di samping semua orang yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka sebagai akibat dari konflik bersenjata."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar