Jumat, 12 Mei 2017
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Kisah Para Rasul (13:26-33)
(Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
Yohanes (14:1-6)
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Kisah Para Rasul (13:26-33)
(Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
Yohanes (14:1-6)
“Ego sum Via Veritas Vita - Akulah Jalan Kebenaran Hidup” (Yoh 14:6).
Inilah nubuat Yesus pada bacaan injili yang juga menjadi salah satu judul buku saya ketika menjalani retret di pertapaan St Maria Rawaseneng, dimana Ia memberikan “jalan” bagi yg tersesat,
“kebenaran” bagi yg pernah khilaf dan “hidup” bagi yg mati. Inilah juga yg saya yakini setiap kali sy mempersembahkan misa arwah: “Requiem aeternam dona eis Domine- Ya Tuhan berikanlah mereka istirahat kekal”.
Inilah nubuat Yesus pada bacaan injili yang juga menjadi salah satu judul buku saya ketika menjalani retret di pertapaan St Maria Rawaseneng, dimana Ia memberikan “jalan” bagi yg tersesat,
“kebenaran” bagi yg pernah khilaf dan “hidup” bagi yg mati. Inilah juga yg saya yakini setiap kali sy mempersembahkan misa arwah: “Requiem aeternam dona eis Domine- Ya Tuhan berikanlah mereka istirahat kekal”.
Yesus sendiri "pergi" ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita (Mat 6:9; Maz 33:13-14; Yes 63:15) krn Allah mempunyai tempat tinggal bagi "keluarga Allah" yg ada di dunia sekarang (Ef 2:19); "di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yg tetap" (Ibr 13:14).
Lebih lanjut, ada bbrp permenungan iman yg lain, al:
1. Seperti Kristus terangkat ke surga, demikian juga Dia akan kembali untuk menjemput kita agar tinggal bersama dengan Dia di surga (Yoh 14:2, Yoh 17:24) ke tempat yang telah disediakan untuk mereka. Inilah pengharapan kita agar dapat sll bersama-sama dengan-Nya.
1. Seperti Kristus terangkat ke surga, demikian juga Dia akan kembali untuk menjemput kita agar tinggal bersama dengan Dia di surga (Yoh 14:2, Yoh 17:24) ke tempat yang telah disediakan untuk mereka. Inilah pengharapan kita agar dapat sll bersama-sama dengan-Nya.
2. Yesus yg akan "membawa kamu ke tempat-Ku" menunjuk kepada semua orang beriman, yg akan "diangkat bersama-sama .. dlm awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dg Tuhan" (1Tes 4:17).
3. Kedatangan Yesus untuk umat-Nya yang setia akan melepaskan mereka dari "hari pencobaan" yg akan datang atas dunia ini (1Tes 5:9; Luk 21:36; 1Tes 1:10; Wahy 3:10).
4. Perjumpaan yg penuh kemuliaan dan abadi ini merupakan suatu penghiburan iman bagi kita yang rindu "bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini" (1Tes 4:17-18).
“Dari Tangerang ke Maluku - Yesus itu terang sejatiku!”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Via - Jalan."
A.
"Via - Jalan."
Itulah salah satu identitas Yesus yang dikatakanNya pada bacaan hari ini. Ia menjadi jalan ketika kita tersesat, Ia menjadi kebenaran ketika kita salah dan Ia menjadi hidup ketika kita mengalami kematian. Secara sederhana, ada tiga kalimat peneguhan iman yang diberikanNya hari ini, antara lain:
1."Janganlah gelisah hatimu":
Ia mengajak kita untuk selalu bersyukur+tdk mudah resah dan gelisah. Ia ingin kita selalu mempunyai hati yang damai karena Ia setia ada dan menyiapkan banyak tempat untuk kita di rumah Bapa kini dan nanti.
Ia mengajak kita untuk selalu bersyukur+tdk mudah resah dan gelisah. Ia ingin kita selalu mempunyai hati yang damai karena Ia setia ada dan menyiapkan banyak tempat untuk kita di rumah Bapa kini dan nanti.
2."Di tempat dimana Aku berada kamupun berada dan kemana Aku pergi kamu juga tahu jalan kesitu":
Ia selalu bersama kita dan tak pernah meninggalkan umatNya berjuang sendirian. Ia menjadi Tuhan yang bersolider dan ber-turun tangan dalam gulat geliat hidup umatNya setiap hari.
Ia selalu bersama kita dan tak pernah meninggalkan umatNya berjuang sendirian. Ia menjadi Tuhan yang bersolider dan ber-turun tangan dalam gulat geliat hidup umatNya setiap hari.
3."Tidak seorangpun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku":
Ia menyatakan diriNya sebagai jalan pertama dan utama kepada Bapa. Dengan kata lain: Kita diajak untuk semakin mengimani dan mengasihiNya lebih dalam, karena hanya lewat Dialah, kita benar-benar dapat menuju kepada Bapa. Dengan kata lain: Ia adalah "sadhana", jalan menuju Bapa.
Ia menyatakan diriNya sebagai jalan pertama dan utama kepada Bapa. Dengan kata lain: Kita diajak untuk semakin mengimani dan mengasihiNya lebih dalam, karena hanya lewat Dialah, kita benar-benar dapat menuju kepada Bapa. Dengan kata lain: Ia adalah "sadhana", jalan menuju Bapa.
"Dari Efesus sampai Kramat Jati - Ikutilah Tuhan Yesus sampai mati."
B.
"Tempora mutantur et nos mutamur in illis - Waktu berubah dan kita pun berubah seiring dengannya.”
"Tempora mutantur et nos mutamur in illis - Waktu berubah dan kita pun berubah seiring dengannya.”
Inilah salah satu pepatah orang latin yang menegaskan ketidakabadian hidup bahwa semua bisa berubah kecuali perubahan itu sendiri dan semua tidak abadi kecuali ketidakabadian itu sendiri: Yang kuat bisa lemah, yang sehat bisa sakit, yang skrg brjalan bisa brhenti, yg skrg brdiri bisa jatuh dan yg skrg hidup juga bisa mati.
Fenomen real aktual ini wajar menimbulkan kegelisahan dan kekuatiran yang berkepanjangan dalam mencapai tujuan hidup kita, padahal tujuan hidup adalah melakoni hidup dg tujuan - The purpose of life is to live a life of purpose. Maka, kita jelaslah memerlukan tiga poros iman yang mendasar, al:
1. Harapan:
Iman membuat kita lebih “optimis” dalam perjuangan hidup ini, lebih punya harapan dalam pelbagai kesempatan untuk terus “bermadah” dan “berjalan”, tentunya bukan untuk melulu merenungi nasib tapi utk selalu membangun kekuatan dalam keseharian hidup.
Iman membuat kita lebih “optimis” dalam perjuangan hidup ini, lebih punya harapan dalam pelbagai kesempatan untuk terus “bermadah” dan “berjalan”, tentunya bukan untuk melulu merenungi nasib tapi utk selalu membangun kekuatan dalam keseharian hidup.
Yah, biarlah kegigihan menjadi mesin kita dan pengharapan menjadi bahan bakarnya, karena Allah telah menyiapkan “jalan” dan “rumah” untuk kita dan Ia selalu akan turun tangan memberikan yang terbaik buat kita.
2. Ingatan:
'Ecce lignum Crucis - Lihatlah kayu salib di mana tergantung Kristus Juruselamat dunia. Yah, lewat ingatan akan pengalaman salib, tampak jelas bahwa Allah kita adalah Allah yang berbaik hati dan berbelarasa pada kita. Ia rela mati disalib dan mengalami jalan dukacita, karena sebenarnya inilah jalan iman menuju kebangkitan. “Ah, qu’il est bon, le bon Dieu”. Ah, betapa baiknya Allah yang baik! God is Good!"
'Ecce lignum Crucis - Lihatlah kayu salib di mana tergantung Kristus Juruselamat dunia. Yah, lewat ingatan akan pengalaman salib, tampak jelas bahwa Allah kita adalah Allah yang berbaik hati dan berbelarasa pada kita. Ia rela mati disalib dan mengalami jalan dukacita, karena sebenarnya inilah jalan iman menuju kebangkitan. “Ah, qu’il est bon, le bon Dieu”. Ah, betapa baiknya Allah yang baik! God is Good!"
Bersama pengenangan salib Allah, kita juga dingatkan untuk berani ditabur dlm kebinasaan supaya bangkit dlm keabadian, berani ditabur dlm kehinaan spy bangkit dlm kemuliaan, berani ditabur dalam kelemahan spy bangkit dlm kekuatan Inilah ingatan iman kita bhw Allah mengajak kita hidup sbg MANUSIA PASKAH, tdk dengan muka muram, tapi dengan hati yang selalu berkobar-kobar.
3. Keyakinan:
Bukankah setiap pagi dan sepanjang hari, kita diberkati oleh tangan Tuhan yang tak kelihatan? Tepatlah kata seorang sufi: "Wahai engkau yg mencari "Yg Ilahi" stiap hari, tak tahukah engkau dimana Dia? Dia hadir dimanapun aku berada, Kemanapun aku menengok Dia ada.”
Bukankah setiap pagi dan sepanjang hari, kita diberkati oleh tangan Tuhan yang tak kelihatan? Tepatlah kata seorang sufi: "Wahai engkau yg mencari "Yg Ilahi" stiap hari, tak tahukah engkau dimana Dia? Dia hadir dimanapun aku berada, Kemanapun aku menengok Dia ada.”
Jelasnya, kita meyakini bahwa Allah selalu ada buat kita. Dialah “Imanuel” dan “Alpha-Omega” yang selalu setia hadir dan menyertai gulat-geliat hidup kita. Dengan keyakinan iman inilah,kita tentu akan menyaksikan hal-hal yang mengagumkan bila kita selalu mengarahkan segalanya demi kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa.
Yah, cinta Tuhan adalah daya penggeraknya, kemuliaan Tuhan adalah tujuannya, dan kehendak Tuhan adalah pedomannya. Tepatlah disini sebuah keyakinan Paulus: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
Yang pasti dengan adanya “harapan-ingatan dan keyakinan iman” inilah, Yesus benar-benar menjadi sang “Jalan (Via), Kebenaran (Veritas) dan Hidup (Vita)”: Ketika tak jelas jalan mana yang harus ditempuh, ketika tak cerdas kebenaran mana yang harus dipilih dan ketika tak lugas hidup seperti apa yang harus dimaknai, kita diajak kembali ke dasar iman yang bernas, ke pokok anggur yang benar, “back to basic”.
Dalam carut-marut perjuangan sebagai yesus-yesus kecil, bukankah indah ketika bisa kembali kepada Yesus besar setiap hati dahaga dan haus akan arti sebuah “jalan”, “kebenaran” dan “kehidupan”?
Ada buaya jatuh cinta - sorak aleluya gegap gempita,
C.
Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah (St. Klemens)
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah (St. Klemens)
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa, alleluya.
You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa pokok kebebasan dan keselamatan kami, Engkau telah menebus kami dengan darah Putra-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, supaya kami memperoleh hidup dalam diri-Mu dan menikmati keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Antifon Komuni (Rm 4:25)
Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.
Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar