HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Jumat, 05 Mei 2017
Jumat Pertama.
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kisah Para Rasul (9:1-20)
(Mzm 117:1bc.2)
Yohanes (6:52-59)
"Jezu ufam Tobie - Yesus Engkaulah Andalanku.”
Inilah tulisan yang kerap terpampang setiap kali saya diminta mengadakan “sekolah kerahiman ilahi. Inilah sebuah keyakinan iman bahwa kerahiman Yesus sungguh kita andalkan sebagai sumber kehidupan yang sejati: “Sesungguhnya jika kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tdk mempunyai hidup di dalam dirimu.”
Pastinya: Bukankah makanan dan minuman itu sesuatu yg penting buat hidup manusia? Keadaan tanpa makanan+minuman membuat kt lemah, ringkih, mudah sakit bahkan masuk dalam kematian.
Disinilah Yesus hadir.
Ia tidak menghendaki kita lemah, ringkih bahkan jatuh dalam dosa karena “kelaparan”. Ia tidak membiarkan kita berjuang sendiri dg segala yg kita hadapi tapi Ia memberikan DiriNya untuk kita. Inilah yg kita kenangkan dan andalkan dalam Ekaristi, yang adalah sakramen kehidupan, puncak dan sumber seluruh liturgi Gereja.
Artinya, seluruh hidup, kita arahkan kepada Ekaristi. Kita bawa seluruh pergulatan "pasar" kita ke "altar" Sakramen Ekaristi. Dari "altar perjamuan" itulah mengalir rahmat yg kita butuhkan di "pasar kehidupan". Jelasnya, kita menerima hidup dengan percaya kepada Kristus dan mengambil bagian dalam misteri penebusanNya di kayu salib (Rom 3:24-25; 1Yoh 1:7).
Kita tetap memiliki hidup selama kita tetap bersekutu dengan Kristus dan Sabda-Nya: "Perkataan yg Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”, karena Yesus adalah Firman yang Hidup (Yoh 1:1-5), "Roti Hidup" (Yoh 6:35), dimana hidup kita diselamatkan ketika kita bersatu denganNya: mendengar, menerima dan melaksanakan FirmanNya (Yoh 1:12; Kis 2:41).
"Cari baju di markas Kopassus - Mari maju bersama Yesus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!
NB:
A.
"Reformatio vitae - Perubahan hidup."
Inilah salah satu dimensi iman yang dikenangkan hari ini bahwasannya kita diajak untuk "berubah", lahir kembali sebagai manusia baru setiap harinya. Ada tiga panggilan dasar kalau kita benar benar ingin ber-"reformatio vitae" setiap harinya, antara lain:
1."Sang Pewarta":
Yesus banyak mengajar di banyak tempat, termasuk di Bait Allah. Ia selalu ber-"informing", memberitakan, seperti kata pemazmur hari ini: "Pergilah+beritakanlah Injil". Kita diajak untuk pergi dan menjadi sang pewarta injil (Yun: "euanggelion": kabar baik/kabar gembira), bukan kabar buruk yang penuh keirian dan kedengkian, gosipan+gunjingan tapi kabar yang penuh ketulusan dan kedamaian.
2."Sang Pencerah":
Ketika banyak orang Yahudi bertengkar dan berselisih, Yesus datang dan berkata: "DagingKu adalah benar-benar makanan dan darahKu adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia." Dengan kata lain: Ia benar-benar ber-"enlightening", mencerahkan hidup banyak orang karena Ia sungguh-sungguh hadir dalam hosti suci dan menjadi "makanan" yang rela dipecah dan dibagi-bagi untuk banyak orang.
3." Sang Pembebas":
Yesus datang membebaskan pelbagai belenggu. Ia ber-"liberating" di tengah hidup harian kita. Pastinya, seperti Paulus yang "jatuh dan buta", di sekitar juga banyak orang yang "jatuh dan buta", yang terbelenggu dosa dan derita, luka dan nestapa, dan disanalah sebenarnya kita diajak dan dipanggil untuk menjadi "sang pewarta", yang meng-horisontal-kan Kerajaan Allah, yang membebaskan banyak orang, dari "keterbutaan" menjadi "keterbukaan", menjadi teman seperjalanan dalam kelemahan.
"Cari gabah di Taman Sari - Mari berubah stiap hari."
B.
“Medicus curat sed Deus sanat - Dokter mengobati tapi Tuhan menyembuhkan”.
Bukankah setiap orang ingin “sehat - SEtia HAdirkan Tuhan” dan “sembuh - SEMakin bertumBUH?” Adapun salah satu syarat dasar supaya “sehat dan sembuh” adalah tersedianya makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia.
Hari ini, Tuhan juga hadir secara insani dalam rupa makanan imani yang “menyehatkan” dan “menyembuhkan”: "Barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku".
Seperti halnya makanan yang biasa kita santap, Tuhan juga rela mengalami 4 proses dasar yang saya sebut juga dalam buku “HERSTORY” (Kanisius), yakni: “dipilih, diberkati, dipecah dan dibagi-bagi.”
1. Dipilih:
Ada banyak yang dipanggil tapi sedikit yang dipilih, bukan? Kita adalah umat pilihan Tuhan lewat satu pembaptisan dalam Gereja Katolik yang satu kudus dan apostolik. Inilah kesadaran awal yang mesti kita syukuri bahwa kita sudah dipilih dan dikuduskan di dalam Allah.
2. Diberkati:
Dengan makan, kita menjadi “kenyang” bukan? Itulah salah satu buah nyata dari makanan. Bukankah dengan menyantap tubuh Tuhan dalam ekaristi kita juga menjadi “kenyang”, menjadi umat yang selalu diberkati oleh tangan-tangan Tuhan setiap harinya.
3. Dipecah:
Yesus menemukan jalan untuk memperpanjang kasihNya sehingga selalu bersama kita, yaitu pengalaman “dipecah”. Ia rela menjadi seorang pribadi yang rela dipecah: Ia mengajak kita keluar dari karakter egosentris menjadi kristus sentris, dari parameter hati yang tertutup menjadi hati yang terbuka.
4. Dibagi-bagi:
Bukankah dengan menerima Tubuh Kristus yang dibagi-bagi, berarti kita juga ambil bagian dalam kehidupan Allah sendiri? Allah yang mau dibagi-bagi, yang mau memberikan dirinya sebagai makanan agar manusia memperoleh tenaga baru darinya. Jelasnya, kita dipanggil untuk mau berbagi dan membawa hidup serta kasih kepada semakin banyak orang. Bukankah penerimaan komuni dalam ekaristi membawa kekuatan yang luar biasa karena itu memberi kita kemampuan untuk hidup di dalam Dia sebagaimana Dia hidup dalam kita?
“Suka mendengkur lupa sikat gigi - Mari bersyukur dan jangan lupa berbagi.”
C.
Oleh sebab itu ajaran yang dipegang teguh oleh Gereja tentang makna Ekaristi bukan saja sebagai perjamuan melainkan juga bahkan terutama sebagai kurban, dengan setepatnya dilihat sebagai salah satu pintu masuk utama bagi semua orang beriman akan partisipasi penuh dalam Sakramen sebesar ini. "Karena, bila dilucuti dari segi kurban, maka misteri ini hanya diartikan dan dipentingkan tidak lebih daripada sebuah perjamuan persaudaraan". (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 38)
Antifon Pembuka (Why 5:12)
Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan dan kehormatan. Alleluya.
Worthy is the Lamb who was slain, to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-20)
"Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain."
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:56)
Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:52-59)
"Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman."
Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan Daging Anak Manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu, barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni
Kristus yang disalibkan telah bangkit dari antara orang mati dan telah menebus kita, alleluya.
The Crucified is risen from the dead and has redeemed us, alleluia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar