HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Yuk itung itung berapa
PERSEMBAHAN SI JANDA MISKIN
di Luk 21:1-4
PERSEMBAHAN SI JANDA MISKIN
di Luk 21:1-4
Seorang janda miskin memasukkan DUA PESER ke dalam peti itu. Dikatakan janda miskin itu memasukkan DUA PESER.
Dalam bhs Yunani:
LEPTA DUO = DUA KOIN TEMBAGA (Ing. TWO COPPERS).
Dalam bhs Yunani:
LEPTA DUO = DUA KOIN TEMBAGA (Ing. TWO COPPERS).
Identitas perempuan ini dapat digali lebih dalam dari kata DUA PESER ini.
Dalam masyarakat Yahudi pada jaman Yesus ada 3 jenis bahan yang umum dipakai untuk membuat mata uang:
Ada KOIN PERAK, KOIN PERUNGGU, paling kecil nilainya adl KOIN TEMBAGA.
Dalam masyarakat Yahudi pada jaman Yesus ada 3 jenis bahan yang umum dipakai untuk membuat mata uang:
Ada KOIN PERAK, KOIN PERUNGGU, paling kecil nilainya adl KOIN TEMBAGA.
LEPTA atau LEPTOS sendiri dalam bahasa Yunani mengacu pada SESUATU YANG TIPIS dan KURUS.
Pada jaman itu nilai mata uang ditentukan pada BERAT logam yang dipakai.
Maka kadang uang logam itu dipotong-potong sebagai kembalian.
Maka kadang uang logam itu dipotong-potong sebagai kembalian.
Nah potongan kecil2 itulah yang disebut PESER, sisa uang kembalian yang kadang dianggap tidak ada harganya dan kadang diberikan kepada PENGEMIS.
Begini cara hitungnya:
1 peser = 1/4 duit.
1 duit = 1/10 dinnar.
1 dinnar = upah kerja SATU HARI.
1 peser = 1/4 duit.
1 duit = 1/10 dinnar.
1 dinnar = upah kerja SATU HARI.
Kalau UMR Jakarta Rp.2,900,000
Maka 1 dinnar = Rp.93,500
Maka 1 duit = Rp.9,350.
Lalu 1 peser = Rp.2,300
Uang yang dimasukkan janda dalam kotak persembahan adalah 2 peser kurang lebih Rp.5,000
Maka 1 dinnar = Rp.93,500
Maka 1 duit = Rp.9,350.
Lalu 1 peser = Rp.2,300
Uang yang dimasukkan janda dalam kotak persembahan adalah 2 peser kurang lebih Rp.5,000
Yang menarik adalah uang kecil-kecil yang dianggap SISA/SAMPAH/TIDAK BERARTI oleh orang lain, namun menjadi SELURUH NAFKAH bagi si janda miskin ini.
Sebenarnya janda ini punya pilihan, dengan memasukkan 1 saja dari dua peser yang dia punya.
Tetapi dia memasukkan semuanya.
Mungkin setelah itu dia kembali mengemis lagi (baca: mencari nafkah lagi). Dia yakin dia pasti nanti juga dapat rejeki lagi untuk makan (mudah dibayangkan saat itu hari masih siang karena Yesus sedang mengajar dan ada banyak orang di Bait Allah).
Tetapi dia memasukkan semuanya.
Mungkin setelah itu dia kembali mengemis lagi (baca: mencari nafkah lagi). Dia yakin dia pasti nanti juga dapat rejeki lagi untuk makan (mudah dibayangkan saat itu hari masih siang karena Yesus sedang mengajar dan ada banyak orang di Bait Allah).
Bagi janda miskin ini Allah dulu yang utama. Urusan perutnya bisa dikesampingkan.
Totalitasnya dalam memberi kepada Allah, itulah yang dipuji oleh Yesus.
Totalitasnya dalam memberi kepada Allah, itulah yang dipuji oleh Yesus.
Teks ini bukan bicara soal jumlah uang persembahan/kolekte tapi BAGAIMANA JANDA INI DENGAN LUAR BIASA MENEMPATKAN ALLAH DI ATAS SEGALANYA.
Salam HIKers.
Tuhan berkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!
Tuhan berkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!
NB:
Janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan mmberikan seluruh nafkahnya" (Luk 21:4)
Janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan mmberikan seluruh nafkahnya" (Luk 21:4)
"Donato ergo sum-Aku berbagi maka aku ada."
Itulah salah satu semangat iman yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius) yang juga diharapkan Yesus hari ini.
Ia menilai pemberian bukan cuma dari besarnya jumlah/selisih, tapi terlebih oleh besarnya pengorbanan dan ketulusan kasih.
Hari inilah, Ia memuji persembahan janda miskin yang mau berbagi dengan utuh dan penuh.
Ia menilai pemberian bukan cuma dari besarnya jumlah/selisih, tapi terlebih oleh besarnya pengorbanan dan ketulusan kasih.
Hari inilah, Ia memuji persembahan janda miskin yang mau berbagi dengan utuh dan penuh.
Bicara lebih dalam soal janda, mereka kerap ternafikan dalam hidup masyarakat. Walaupun ada juga janda kaya-janda kembang/jandamuda, tapi banyak dari mereka yang dianggap "lemah" dan ter-stigmatisasi: lemah sapa, lemah cinta, kadang lemah harta ("XXX Famiy Way").
Tapi hari ini, mereka punyai arti yang indah, yakni: "bersahaJA + tak berNoDA".
Ya, dengan kebersahajaan dan kekudusannya, mereka memberi persembahan pada Tuhan. Adapun prsembahan dalam bahasa Inggris diartikan sebagai "GIFT", dalam bahasa Ind : "HADIAH".
Ya, dengan kebersahajaan dan kekudusannya, mereka memberi persembahan pada Tuhan. Adapun prsembahan dalam bahasa Inggris diartikan sebagai "GIFT", dalam bahasa Ind : "HADIAH".
Nah, bersama janda yang bersahaJA+tak berNoDA" ini, kita diajak untuk menjadi "gift/hadiah" bagi Tuhan dengan 3 sikap dasar, al:
1. HAdapi cobaan: Meski ia banyak masalah/cobaan (status janda+miskin, terbatas+berkekurangan), ia tetap selalu datang ke Bait Allah, setia mendekat+akrab dengan Tuhan.
2. Dalamilah Iman: Imannya nyata ketika diwartakan.
Walau ia janda dan miskin, Ia selalu mengasihi Tuhan yang diimaninya dengan segenap hati dan jiwa, kekuatan dan akal budi.
Menyitir St Teresa Avila dalam buku Puri Batin, "jangan kuatir dan jgn takut, Tuhan saja cukup!"
Walau ia janda dan miskin, Ia selalu mengasihi Tuhan yang diimaninya dengan segenap hati dan jiwa, kekuatan dan akal budi.
Menyitir St Teresa Avila dalam buku Puri Batin, "jangan kuatir dan jgn takut, Tuhan saja cukup!"
3. AndalkanlaH Tuhan: Ia mempersembahkan seluruh nafkahnya, berarti ia sudah tidak punya apa-apa lagi. Semua yang dimiliki dipersembahkan kepada Tuhan.
Ia bersandar dan percaya pada "providentia divina-penyelenggaraan ilahi.
Orang Jw bilang, "Gusti ora sare".
Ia bersandar dan percaya pada "providentia divina-penyelenggaraan ilahi.
Orang Jw bilang, "Gusti ora sare".
Inilah yang dalam bahasa St Teresia Lisieux juga disebut sebagai "Jalan Kecil", bahwa tidak ada sesuatu yqng terlalu remeh untuk dibuat bila demi cinta kepada Tuhan."
"Mbak Diah ikutan berderma- jadilah hadiah bagi Tuhan dan sesama."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar