HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Jumat, 30 Juni 2017
Hari Biasa Pekan XII
Kejadian (17:1.9-10.15-22)
(Mzm 128:1-2.3.4-5)
Matius (8:1-4)
HARAPAN IMAN KASIH
Jumat, 30 Juni 2017
Hari Biasa Pekan XII
Kejadian (17:1.9-10.15-22)
(Mzm 128:1-2.3.4-5)
Matius (8:1-4)
“Medicus curat sed Deus sanat – Dokter mengobati tapi Tuhan yang menyembuhkan.”
Tuhan adalah tabib. Ia menyembuhkan pelbagai luka dan sakit hidup kita. Ia bukan hanya tampil sebagai “teacher, leader, giver”, tapi Ia juga hadir sebagai “healer”.
Adapun hari ini, Ia menyembuhkan seorang yang sakit kusta. Kusta, dalam kacamata medis sendiri terjadi karena bakteri mycobacterium leprae yang membuat syaraf menjadi tumpul/mati rasa.
Bisa jadi, kita juga hidup dan memiliki “kusta rohani”, ketika hati kita ditumpulkan karena lekat dan larut hanyut dengan hidup yang berpola “HEM-Hedonis – Egois dan Materialisme”.
Ada tiga keutamaan dasar yang bisa dipetik dari bacaan hari ini yang kerap saya sebut sebagai “HIK - Hidangan Istimewa Kristiani” supaya kita juga bisa disembuhkan dari “kusta rohani”, al:
1. Harapan:
Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (Mrk 1:40), begitulah bunyi permohonan seorang kusta yang terus berharap. Walaupun, dalam kacamata biblis, kusta adalah penyakit yang menyeramkan karena membuat si penderita dijauhi dan tak boleh ikut ibadat (dianggap najis), ternyata si penderita ini tetap mempunyai harapan dan tidak mengenal kata berputus asa: “Dum spiro, spero - Selama saya masih bernafas, saya tetap berharap!”
Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (Mrk 1:40), begitulah bunyi permohonan seorang kusta yang terus berharap. Walaupun, dalam kacamata biblis, kusta adalah penyakit yang menyeramkan karena membuat si penderita dijauhi dan tak boleh ikut ibadat (dianggap najis), ternyata si penderita ini tetap mempunyai harapan dan tidak mengenal kata berputus asa: “Dum spiro, spero - Selama saya masih bernafas, saya tetap berharap!”
2. Iman:
Orang kusta ini memohon belaskasihan pada Yesus karena Ia beriman dan percaya bahwa Yesus dapat mentahirkannya. Menarik, kalau kita mencermati permohonan orang kusta kepada Yesus, "Tuan, jika Tuan MAU, Tuan DAPAT mentahirkan daku." Permohonan diungkapkan dalam kerendahan hati dengan mengatakan "Jika Tuan MAU" ("Jika sesuai dengan kehendak-Mu"). Hal ini bisa jadi didasari oleh iman yang besar, yakni keyakinan bahwa Tuhan DAPAT (bisa, mampu, punya kuasa) untuk menyembuhkannya. Sikap iman inilah yang membuat permohonannya dikabulkan: “Credo et fido –Aku percaya dan aku mengimani.”
Orang kusta ini memohon belaskasihan pada Yesus karena Ia beriman dan percaya bahwa Yesus dapat mentahirkannya. Menarik, kalau kita mencermati permohonan orang kusta kepada Yesus, "Tuan, jika Tuan MAU, Tuan DAPAT mentahirkan daku." Permohonan diungkapkan dalam kerendahan hati dengan mengatakan "Jika Tuan MAU" ("Jika sesuai dengan kehendak-Mu"). Hal ini bisa jadi didasari oleh iman yang besar, yakni keyakinan bahwa Tuhan DAPAT (bisa, mampu, punya kuasa) untuk menyembuhkannya. Sikap iman inilah yang membuat permohonannya dikabulkan: “Credo et fido –Aku percaya dan aku mengimani.”
3. Kasih:
Yesus jelas jelas “kasih” kesembuhan sekaligus “kasih” pengampunan bagi orang kusta yang serentak dianggap sebagai orang yang memiliki penyakit berbahaya sekaligus terbenam dalam kutukan dosa. Kasih sejati ala Yesus inilah yang tidak dimiliki oleh imam-imam Yahudi. Imam-imam Yahudi hanya bertugas memeriksa seseorang apakah ia terkena kusta atau tidak. Sebaliknya, dalam perjumpaan dengan Yesus, orang menemukan bahwa belaskasihan terbuka lebar. Allah yang dihadirkan oleh Yesus melalui pribadi dan karyaNya adalah Allah yang berwajah kasih: “Deus caritas est – Allah adalah kasih.”
Yesus jelas jelas “kasih” kesembuhan sekaligus “kasih” pengampunan bagi orang kusta yang serentak dianggap sebagai orang yang memiliki penyakit berbahaya sekaligus terbenam dalam kutukan dosa. Kasih sejati ala Yesus inilah yang tidak dimiliki oleh imam-imam Yahudi. Imam-imam Yahudi hanya bertugas memeriksa seseorang apakah ia terkena kusta atau tidak. Sebaliknya, dalam perjumpaan dengan Yesus, orang menemukan bahwa belaskasihan terbuka lebar. Allah yang dihadirkan oleh Yesus melalui pribadi dan karyaNya adalah Allah yang berwajah kasih: “Deus caritas est – Allah adalah kasih.”
“Banyak lampu redup di Pantai Kuta - Jalanilah hidup dengan penuh cinta.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“O bone Jesu, exaudi me – Yesus yang murah hati luluskanlah doa kami!”
Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta yang dianggap terkutuk (Bdk: Imamat 13,14): “Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata, ‘Aku mau, jadilah engkau tahir!’ Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.”
Adapun orang kusta itu pertama tama datang dan sujud menyembah Yesus. Ini merupakan kepercayaan iman kepada kuasa Yesus: “jika Tuan mau”, bukan “jika Tuan bisa”.
Pastinya, dengan mujizat-mujizatNya Yesus menyatakan kekuasaanNya atas alam (Mat 8:23-27; Mat 14:22-23), khususnya atas penyakit (Mat 8:1-4,5-13,14-15; Mat 9:1-8,20-22,27-31; Mat 14:34-36; Mat 15:30; Mat 20:29-34; Mar 7:32-37; 8:22-26; Luk 14:1-6; 17:11-19; Yoh 5:1-16; 9:1-41), atas kematian (Mat 9:23-26; Luk 7:11-17; Yoh 11:1-44), dan atas roh-roh jahat (Mat 8:29).
Ya, Ia berkuasa bukan saja menyembuhkan badan, tetapi juga memulihkan harga diri dan harkat hidup seseorang: yang kusta menjadi tahir, yang hina menjadi mulia, yang lemah menjadi kuat.
"Cari usus di Sukabumi - Tuhan Yesus sembuhkanlah kami."
B.
Kutipan Teks Misa:
Inilah persahabatan yang sejati sempurna dan bertahan: tidak dirusakkan oleh iri, tidak diperlemah oleh curiga dan tidak dihancurkan oleh persaingan. (St. Aelredus)
Kutipan Teks Misa:
Inilah persahabatan yang sejati sempurna dan bertahan: tidak dirusakkan oleh iri, tidak diperlemah oleh curiga dan tidak dihancurkan oleh persaingan. (St. Aelredus)
Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menempuh jalan yang ditunjukkan-Nya.
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menempuh jalan yang ditunjukkan-Nya.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan menderita. Semoga, teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan menderita. Semoga, teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (17:1.9-10.15-22)
"Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian. Sara akan melahirkan bagimu seorang putra."
"Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian. Sara akan melahirkan bagimu seorang putra."
Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda, "Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela! Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang, perjanjian antara aku dan engkau serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antaramu harus disunat." Selanjutnya Allah bersabda kepada Abraham, "Tentang isterimu Sarai, janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja pelbagai bangsa akan lahir daripadanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak? Dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada Allah, "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah bersabda, "Tidak! Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." Sesudah selesai bersabda kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
C.
Doa Mohon Rahmat untuk Berbelas Kasih Terhadap Sesama
Doa Mohon Rahmat untuk Berbelas Kasih Terhadap Sesama
Ya Tuhan, setiap kali aku bernafas, setiap kali jantungku berdetak, setiap kali darahku mengalir dalam tubuhku, selalu aku ingin memuliakan kerahiman-Mu, Tritunggal Yang Mahakudus.
Ya Tuhan, aku ingin seluruh diriku berubah menjadi kerahiman hati-Mu, serta cermin diri-Mu sendiri. Semoga Kerahiman-Mu menebus hati dan jiwaku dan juga sesamaku.
Ya Tuhan, bantulah aku, agar mataku selalu terang dalam berbelas kasi-han, agar aku tidak pernah curiga dan tidak menilai seorang pun secara lahiriahnya, tetapi memandang jiwa sesamaku dengan indah dan selalu siap menolong mereka.
Ya Tuhan, bantulah aku agar telingaku selalu peka dalam berbelas kasihan, agar aku selalu siap melayani kebutuhan sesamaku yang sedang dalam kesulitan.
Ya Tuhan, bantulah aku agar lidahku selalu lembut dalam berbelas kasihan, agar aku tidak berbicara buruk mengenai sesamaku, tetapi selalu mengucapkan kata-kata yang menghibur dan membangkitkan kepada sesamaku.
Ya Tuhan, bantulah aku agar tanganku selalu ringan dalam berbelas kasihan dan selalu melakukan perbuatan yang baik kepada sesamaku walaupun pekerjaan itu memberatkan dan meletihkan.
Ya Tuhan, bantulah aku agar kakiku selalu cepat dalam berbelas kasihan, agar aku selalu bergerak cepat dalam memberikan pertolongan pada sesamaku, semoga aku dapat menguasai keletihan dan kelelahan-ku dalam melayani sesamaku.
Ya Tuhan, bantulah aku agar hatiku selalu tulus dalam berbelas kasihan, agar aku selalu peka akan tangisan sesamaku dan tidak mengeraskan hatiku dalam berbagi kasih dengan siapa pun juga. Semoga hatiku selalu tulus dalam membantu mereka.
Ijinkanlah aku untuk tinggal di dalam Hati Yesus yang Maharahim dan kuatkanlah hatiku saat dalam penderitaanku sendiri.
Biarlah kerahiman-Mu tinggal di dalam diriku selamanya. Engkau sendiri yang menginginkan aku melakukan tiga macam belas kasihan, yaitu: segala macam perbuatan kasih, dan bila aku tidak dapat berbuat maka aku akan berkata-kata dengan kasih dan bila aku tidak dapat berbuat dan berkata-kata dengan kasih maka aku akan berdoa, terutama ke tempat atau orang-orang yang memang tidak dapat aku jangkau.
Ya Tuhan, ubahlah diriku menjadi seperti diri-Mu, sebab hanya Engkaulah yang dapat berbuat segala-galanya.
Amin.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar