Ads 468x60px

Kamis, 13 Juli 2017



HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Kamis, 13 Juli 2017
Hari Biasa Pekan XIV
Kejadian (44:18-21.23b-29; 45:1-5)
Mzm (105:16-17.18-19.20-21; R:5a)
Matius (10:7-15)
Ite missaest - Pergilah kamu diutus!”
Inilah sebuah spirit iman yang diberikan Gereja setiap akhir perayaan ekaristi untuk mengaktualisasikan pesan Yesus hari ini: “Pergilah dan wartakanlah, Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan."
Yesus mengajak kita semua juga untuk pergi dan mewartakan Kerajaan Allah dengan empat ciri dasarnya, al:
1.Kesembuhan bagi “yang sakit”:
Kita diajak untuk menjadi “healer”, dimulai dengan mau menyembuhkan diri sendiri karena
Tepatlah kata orang, ”memahami orang lain adalah kearifan, memahami diri sendiri adalah pencerahan.”
Tentunya setelah sembuh, kita juga bisa menyembuhkan orang lain dari sakit hati dan pelbagai luka lainnya dengan obat dasarnya, yakni: belaskasihan dan pengampunan karena dalam stiap keindahan slalu ada mata yg memandang, dlm stiap kebenaran slalu ada telinga yg mendengar, tapi dlm stiap kasih slalu ada hati yg akan menerima.
2.Kehidupan bagi “yang mati”:
Kita diajak untuk menjadi “energizer”, pembangkit semangat dan sukacita bagi yang lainnya.
Ini bisa dimulai kalau kita juga mau “bangun”, bangkit dari “kubangan” dan “kuburan” dosa kita sendiri dengan resep “3M -mengenal, mengalami dan mencintai Kristus dengan gembira” setiap harinya sehingga kita bisa mencapai apa yang disebut dalam bahasa Konfederasi Benediktin: “Pax in ora et labora - kedamaian dalam berdoa dan berkarya".
3.Kekudusan bagi “yang najis”:
Kita diajak untuk menjadi “frater”, saudara yang memberikan teladan kekudusan secara tulus.
Hal ini bisa dibuat dengan bersikap terbuka dan fair pada keanekaragaman dan dengan tidak mudah “menajiskan” orang lain dengan kebiasaan bergosip atau bergunjing yang membuat penderitanya dikucilkan dan disingkirkan.
Yang pasti, jangan pernah takut pada kesempurnaan karena Anda tidak akan pernah bisa mencapainya bukan?
4.Kemenangan bagi ”yang tertawan”
Kita diajak untuk berani dan mampu menjadi “leader”, pemimpin iman yang tegas mengusir setan dan jelas mengalahkan godaan yang kadang mentertawankan sekaligus mentertawakan hidup dan iman kita, karena iman dan akal, hati dan budi, roh jahat dan roh baik kerap selalu bersanding sekaligus bertanding.
Dengan kemenangan atas setan inilah, kita bisa mengalami kemerdekaan sejati sebagai anak anak Allah dan dengan itulah kita bisa menghadirkan Kerajaan Allah secara real dan aktual setiap harinya. Seperti api memurnikan emas, Allah kerap memurnikan iman kita lewat situasi yang sulit bukan? Do our best, and let God do the rest!
"Bang Sixtus bertemu Nyonya - Tempatkan Kristus di atas segalanya”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
A.
"Salve Regina - Salam ya Ratu."
Inilah salah satu judul lagu rohani kami dalam album audio dan buku "TTM - Tribute To Mary" yang juga dinyanyikan dalam ibadat penutup atau completorium di pertapaan para rahib Trappist.
Bicara soal "salve/salam", Yesus sendiri mengajak kita untuk selalu memberikan salam kepada mereka yang kita datangi (Mat 10:12).
Indahnya, dalam bahasa Ibrani, kata "salam" lekat dengan kata "syalom" yang artinya "damai sejahtera". Ia selalu membagikan salam yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Nah, di tengah konteks bangsa kita pasca pilpres yang rawan ke-zalim-an, miskin kedamaian dan ksejahteraan, maka ke-syalom-an sangatlah dibutuhkan oleh kita semua.
Secara sederhana, kita bisa mengalami "syalom" secara real dan kontekstual dengan 3 indikasi dasar, antara lain:
1."Berakar dalam IMAN":
Kita perlu dasar/pondasi yang kuat dalam segala tindakan kita. Adapun kita diajak untuk pertama-tama mendasarkan diri pada iman, kepercayaan kepada Allah yang sejati dengan segala nilai/keutamaan ilahi, karena sejatinya iman yang sejati adalah iman yang membuat kita lebih peka akan suara hati dan brsyukur atas semua rasa yang boleh kita alami.
2."Bertumbuh dalam persaudaraan yang penuh HARAPAN":
Ada saja saudara/sahabat yang saling berkonflik karena harta/tahta yang kerap membutakan nurani dan menghilangkan persaudaraan insani. Disinilah kita diharapkan untuk belajar tulus bersaudara, lebih terbuka dengan sesama, tidak larut dalam kelekatan dunia tapi selalu berjalan bersama dengan mengutamakan dimensi persahabatan di tengah hidup harian
3."Berbuah dalam KASIH pelayanan":
Kita diajak mempunyai iman yang diwujudkan, yang berbuah dalam karya nyata semata untuk kemuliaan Tuhan dan sekaligus untuk selamatan sesama sehingga syalom bisa dirasakan oleh semakin banyak orang. "
Banyak rawa disuku Dumai - Jadilah selalu pembawa damai."
B.
Kutipan Teks Misa:
“Kekudusan sebenarnya adalah tujuan akhir bersama semua manusia yang dipanggil menjadi anak-anak Allah” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Kej 45:5)
Demi keselamatan hidup kalianlah, Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.
Doa Pembuka
Allah Bapa Sumber Pengharapan, semoga sabda-Mu Kaujadikan kekuatan di tengah-tengah kami. Teguhkanlah kerajaan-Mu pada diri kami, agar sanggup membangkitkan pengharapan serta menabahkan hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sebelum menjadi pembesar di Mesir, Yusuf mengalami banyak penderitaan akibat kejahatan saudara-saudaranya. Namun, di dalam semuanya itu Yusuf melihat rencana besar Allah untuk memelihara kehidupan keluarganya.
Bacaan dari Kitab Kejadian (44:18-21.23b-29; 45:1-5)
"Demi keselamatanmu Allah mengutus aku ke Mesir."
Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, “Mohon bicara Tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada Tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab Tuanku adalah seperti Firaun sendiri. Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini, ‘Masih adakah ayah atau saudaramu?’ Dan kami menjawab Tuanku, ‘Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua dan masih ada anaknya yang masih muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia’. Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Bawalah dia kemari kepadaku, supaya mataku memandang dia’. Lagi Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang kemari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi’. Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan Tuanku itu. Kemudian ayah kami berkata, ‘Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita’. Tetapi jawab kami, ‘Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami’. Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami, ‘Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata, “Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali. Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan daku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka’.” Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, “Suruhlah keluar semua orang dari sini.” Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun. Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?” Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada mereka, “Marilah mendekat.” Maka mendekatlah mereka. Kata Yusuf lagi, “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
Ayat. (Mzm 105:16-17.18-19.20-21; R:5a)
1. Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nya seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuat-Nya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Maka raja menyuruh melepaskan dia, dan penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 15:1)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.
Para murid yang mau terlibat dalam karya penyelamatan Allah mendapatkan rahmat-rahmat khusus bagi karya mereka. Mereka juga diundang untuk melepaskan keinginan diri sendiri, lalu berusaha berserah dan mengikuti kehendak Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-15)
"Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mat 10:7-8)
Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Kalian telah menerima dengan cuma-cuma, maka dengan cuma-cuma pula hendaknya kalian memberi.
Doa Malam
Allah Bapa Mahabaik, utuslah kami mewartakan nama-Mu kepada siapa pun di sekitar kami. Jadikanlah kami pewarta kebaikan dan kemanusiaan yang selalu memperhatikan umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar