Ads 468x60px

Selasa, 04 Juli 2017


HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Selasa, 04 Juli 2017
Hari Biasa Pekan XIII
Kejadian (19:15-29)
(Mzm 26:2-3.9-10.11-12)
Matius (8:23-27)
"Credo - Aku Percaya!"
Inilah keyakinan iman yg diharapkan, terlebih ketika hidup kita diterpa badai/gelombang kehidupan.
Mengacu pada bacaan hari ini, para murid diombang-ambingkan angin taufan yang dashyat sampai ombak masuk ke dalam perahu sehingga mereka lupa bhw Yesus sebenarnya ada bersama dengan mereka.
Mungkin kita juga pernah mengalami rasa takut/kecut, gamang/bimbang, linglung/bingung, resah/gelisah dalam hiruk pikuk+carut marut hidup harian, seolah-olah Tuhan tidak ada, cuek dan membiarkan kita berjuang sendiri padahal sebenarnya Dia selalu ada bersama kita, se-kapal dengan kita.
Disinilah, sebenarnya kita diajak untuk selalu percaya dan setia datang kepadaNya, "membangunkan-Nya" lewat aneka doa, sakramen dan olah hidup rohani yang penuh dengan harapan, iman, dan kasih karena sejatinya semakin kita tidak berdoa, semakin buruk yang akan terjadi, bukan?
"Di Krukut minum jamu -
Jangan takut karna Tuhan ada bersamamu."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Dominus te cum - Tuhan sertamu."
Inilah sepenggal kalimat dalam doa Salam Maria yang kerap kita daraskan, terlebih ketika takut dan kecut, resah dan gelisah menghadapi aneka "badai" kehidupan. Adapun hari ini, Yesus menghardik dan menenangkan angin/badai di danau Galilea. Inilah mukjizat yang ke-5 dalam Injil Yohanes yang berawal di Kana (Yoh 2) dan berakhir di Betania (Yoh 11).
Bicara soal rasa takut, inilah pengalaman khas manusiawi karena banyak orang pernah mengalaminya: takut gelap, takut mayat, takut hantu, takut mati, takut masa depan, takut jenis binatang tertentu dll.
Dalam Injil hari ini, para murid takut binasa karena perahu yang mereka tumpangi diombang-ambingkan gelombang badai yang besar.
Adapun 3 ungkapan jawa yang kerap saya ingat supaya kita tidak mudah takut, antara lain:
1."Gusti ora sare":
Tuhan tidak tidur. Ia tidak pernah meninggalkan kita. Lihatlah kata "taKut", bukankah ada "K" di tengahnya, yakni Kristus. Ia selalu ada di tengah tawa tangis kita, suka dan duka kita.
2."Berkah Dalem":
Inilah sebuah inkulturasi dari bahasa latin, "Deo Gratias" yang bisa diartikan secara sederhana sebagai "Tuhan memberkati." Kita diyakinkan bahwa Ia selalu hadir memberikan berkat (gratia – grace - gratis) secara cuma-cuma kepada kita. Bukankah dalam alkitab kerap diwartakan ada "365" kata "jangan takut"? Dengan kata lain: Bukankah setiap hari Tuhan selalu memberkati kita dengan keberanian dan harapan iman?
3."Manunggaling kawula Gusti":
Bersatunya Tuhan dengan manusia. Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu turun tangan, mau bersatu dan terlibat dalam suka-duka dan keprihatinan hidup harian kita. Ia adalah Tuhan yang mengerti jerih payah dan jerit tangis kita. Ia tidak tinggal di awang awang tapi selalu menjadi sahabat seperjalanan kitam Dan, bukankah dalam kata "takut", ada T di awal dan di akhir, yang bisa diartikan sebagai "Tuhan"?
"Makan bakut di stasiun Koja - Jangan takut percaya saja!"
B.
Kutipan Teks Misa:
“Orang yang memiliki hati nurani suci, tidak mengejar kesenangan hati manusia” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 26:3.11b)
Mataku tertuju kepada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Bebaskanlah aku dan kasihanilah aku.
Doa Pembuka
Allah Bapa Raja Kedamaian, semoga Kauhalau segala paksaan dan penindasan dari dunia kami ini. Curahkanlah Roh-Mu, agar terusirlah rasa dendam, benci, dan iri hati dan perbaruilah dunia dan kami dalam kedamaian sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (19:15-29)
"Tuhan menurunkan hujan belerang dan api ke atas Sodom dan Gomora."
Pada suatu pagi, di saat fajar menyingsing dua malaikat Tuhan mendesak Lot, agar segera berangkat, katanya, “Bangunlah, bawalah istrimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan sampai mati lenyap karena kedurjanaan kota ini.” Ketika Lot berlambat-lambat, maka tangannya, tangan istri dan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab Tuhan hendak mengasihani dia. Lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana. Kemudian berkatalah salah seorang dari mereka, “Larilah, selamatkanlah dirimu. Janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun di Lembah Yordan. Larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati binasa.” Kata Lot kepada mereka, “Janganlah kiranya demikian, Tuanku. Sungguh, hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan Tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku. Tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, aku pasti tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku. Lihatlah di sana ada kota yang cukup dekat, kota itu kecil! Izinkanlah aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara.” Sahut malaikat itu kepadanya, “Baiklah, permintaanmu ini pun kukabulkan. Kota yang kausebut itu takkan kujungkirbalikkan! Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar. Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api dari langit atas Sodom dan Gomora. Api itu berasal dari Tuhan. Tuhan menunggangbalikkan kota-kota itu, dan seluruh Lembah Yordan serta semua penduduk kota dan tumbuh-tumbuhan di ladang. Tetapi istri Lot yang berjalan di belakang suaminya, menoleh ke belakang, lalu berubahlah ia menjadi tiang garam. Pagi-pagi Abraham pergi ke tempat ia berdiri di hadapan Tuhan. Ia memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan. Maka dilihatnya asap dari bumi membubung ke atas seperti asap dari dapur peleburan. Pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, Allah ingat akan Abraham, sehingga Ia menyelamatkan Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan-Nya itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, mataku tertuju kepada kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 26:2-3.9-10.11-12)
1. Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku, selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
2. Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau memotong hidupku bersama-sama penumpah darah, yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan tangan kanannya menerima suapan.
3. Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku. Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji Tuhan dalam jemaat.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 129:5)
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:23-27)
"Yesus bangun, menghardik angin dan danau, maka danau menjadi teduh sekali."
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Mat 8:25-26)
Para murid membangunkan Yesus dan berkata, "Tuhan, tolonglah, kita binasa!" Yesus bangun dan berkata, "Mengapa kalian takut, hai orang-orang yang kurang percaya?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar