Ads 468x60px

100 Tahun “Fatima” (1917-2017) MARY: WOMAN & MOTHER


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
100 Tahun “Fatima” (1917-2017)
MARY: WOMAN & MOTHER (RJK. 2017)
Dalam rangka Kongres Mariologis Internasional yang tengah berlangsung di Fatima, Portugal, sebagai salah satu kegiatan syukur 100th Perayaan Penampakkan SP Maria dari Fatima 1917-2017, Paus Fransiskus mengundang upaya meningkatkan Doa dan Devosi kepada Bunda Maria dalam Gereja.
Bapa Suci mengutip ensiklik-nya "Laudato Sì" bahwa, "Maria adalah Bunda dan Ratu dari seluruh ciptaan. Dalam tubuhnya yang dimuliakan, bersama Kristus yang Bangkit, karya ciptaan mencapai seluruh kepenuhan dari keindahannya. Maria tidak hanya menyimpan di dalam hati seluruh hidup Yesus, yang dijaganya dengan baik, namun juga memahami makna dari segala sesuatu.
Maka, kita dapat memohon kepadanya untuk menolong kita memandang dunia ini dengan mata yang lebih memahami".
Paus Fransiskus juga menggarisbawahi bahwa pilihan yang jatuh pada kardinal José Saraiva Martins selaku perwakilan kepausan dalam kongres ini adalah suatu hal yang alami karena ia adalah "putera ternama dari bangsa Portugis", yang sejak bertugas di Kongregasi bagi penyebab orang-orang kudus telah mengakui devosi yang besar kepada Santa Perawan Maria dari Fatima.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Pada tanggal 13 Juli 1917 Santa Perawan Maria dari Fatima kembali menampakkan diri untuk ketiga kalinya kepada Lucia dos Santos (10 tahun), sepupunya Fransisco Marto (9 tahun) dan Jacinta Marto (7 tahun).
Berikut adalah cerita Lucia:
"Bunda Maria merentangkan kedua tangannya, dan dari sana terpancarlah berkas-berkas sinar yang kelihatan menembusi bumi dan kami melihat seolah suatu lautan api. Dalam lautan api itu terdapat roh-roh jahat dan jiwa-jiwa dalam rupa manusia, seperti bara-bara api menyala yang transparan, sepenuhnya hitam hangus atau kilap perunggu, terapung-apung dalam lautan api, sebentar naik ke udara oleh nyala-nyala api yang beasal dari dirinya sendiri bersama dengan kepulan-kepulan asap besar, sebentar jatuh kembali di sana-sini bagai percikan-percikan api pada kobaran api yang besar, tanpa berat ataupun keseimbangan, disertai pekikan dan erangan kesakitan dan keputusasaan yang menakutkan kita dan membuat kita gemetar karena ngeri. Roh-roh jahat dapat dikenali dari keserupaan mereka yang mengerikan dan menjijikkan dengan binatang-binatang tak dikenal yang menakutkan, hitam dan tranparan seperti batu-batu bara yang menyala.
Sungguh mengerikan keadaan mereka. Bunda Maria berkata penuh iba dan sedih: "Kalian telah melihat tempat di mana jiwa-jiwa para pendosa akan pergi." "Berdoalah, berdoalah dan bawalah banyak korban bagi orang berdosa. Sebab betapa banyak yang masuk api neraka karena tidak ada yang berdoa dan berkorban bagi mereka." "Bila kalian berdoa Rosario, ucapkanlah pada akhir setiap peristiwa:
"Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, teristimewa jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin."
Lalu di penampakannya yang terakhir pada 13 Oktober 1917. Pagi itu hujan deras turun seperti dicurahkan dari langit. Ladang-ladang tergenang air dan semua orang (sekitar 70.000 orang) basah kuyub. Menjelang siang, Lucia berteriak agar orang banyak menutup payung-payung mereka karena Bunda Maria datang. Lucia mengulangi pertanyaannya pada penampakan terakhir ini, "Siapakah engkau dan apakah yang kau kehendaki daripadaku?" Bunda Maria menjawab bahwa dialah Ratu Rosario dan ia ingin agar di tempat tersebut didirikan sebuah kapel untuk menghormatinya. Ia berpesan lagi untuk keenam kalinya bahwa orang harus mulai berdoa Rosario setiap hari. "Manusia harus memperbaiki kelakuannya serta memohon ampun atas dosa-dosanya." Kemudian dengan wajah yang amat sedih Bunda Maria berbicara dengan suara yang mengiba: "MEREKA TIDAK BOLEH LAGI MENGHINA TUHAN YANG SUDAH BEGITU BANYAK KALI DIHINAKAN."
Bunda Maria kemudian pergi ke pohon oak sebagai tanda penampakan berakhir. Awan hitam yang tadinya bagaikan gorden hitam menyingkir ke samping memberi jalan matahari untuk bersinar. Kemudian matahari mulai berputar, gemerlapan berwarna-warni, berhenti sejenak dan mulai berputar-putar menuju bumi. Orang banyak jatuh berlutut dan memohon ampun. Sementara fenomena matahari terjadi, ketiga anak melihat suatu tablo Keluarga Kudus di langit. Di sebelah kanan tampak Ratu Rosario. Di sebelah kirinya St. Yosef menggandeng tangan Kanak-kanak Yesus dan membuat tanda salib tiga kali bagi umatnya. Menyusul visiun yang hanya tampak oleh Lucia seorang diri: Bunda Dukacita bersama Tuhan berdiri di sampingnya dan Bunda Maria dari Gunung Karmel dengan Kanak-kanak Yesus di pangkuannya. Matahari meluncur seolah-olah akan menimpa orang banyak, tiba-tiba ia berhenti dan naik kembali ke tempatnya semula di langit. 70,000 orang yang berkerumun di Cova itu menyadari bahwa pakaian mereka yang tadinya basah kuyub oleh hujan lebat, tiba-tiba menjadi kering. Demikian pula tanah yang tadinya becek dan berlumpur akibat hujan tiba-tiba menjadi kering. Mukjizat matahari selama 15 menit itu disaksikan bukan hanya oleh orang-orang di Cova da Iria saja, tetapi juga oleh banyak orang di sekitar wilayah itu sampai sejauh 30 mil.
B.
Doa Fatima
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarkanlah jiwa-jiwa ke surga,
terutama mereka yang membutuhkan kerahimanMu.
Bunda Maria, lindungilah kami.
Kami mencintai Engkau.
Selamatkanlah kami, selamatkanlah dunia.
Salam Ratu Suci. (5X)
Saya percaya akan Allah. (5X)
Rosario adalah rahasia hatiku yang tak bernoda,
Maria Perawan terberkati. (3X)
SALAM PUTERI ALLAH BAPA, Salam Maria...
SALAM BUNDA ALLAH PUTERA, Salam Maria...
SALAM MEMPELAI ALLAH ROH KUDUS, Salam Maria...
Oh, Yesus pandanglah air mata darah dari Dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga.
1. Ibu yang berduka cita kami merasa kasihan kepadaMu karena sengsara hatiMu waktu Simeon yang tua itu bernubuat. Ibu yang manis, karena hatiMu yang sedih, perolehlah untuk kami keutamaan rendah hati serta karunia ketakutan kepada Allah.
Salam Maria ..... Doa Fatima ….
O,Yesus dengarkanlah permohonan-permohonan kami demi air mata darah yang dicucurkan oleh IbuMu yang tercinta. (7X)
Oh Yesus pandanglah air mata darah dari dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga.
2. Ibu yang berduka cita kami merasa kasihan kepadaMu karena kesedihan hatiMu waktu mengungsi ke Mesir. Ibu yang manis, karena hatiMu yang sedih perolehlah untuk kami keutamaan hati serta karunia kesalehan.
Salam Maria ..... Doa Fatima ….
O,Yesus dengarkanlah permohonan-permohonan kami demi air mata darah yang dicucurkan oleh IbuMu yang tercinta. (7X)
Oh Yesus pandanglah air mata darah dari dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga.
3. Ibu yang berduka cita, kami merasa kasihan kepadaMu karena kekhawatiran hatiMu waktu kehilangan PuteraMu. Ibu yang manis, karena hatiMu yang sedih perolehlah untuk kami keutamaan kemurnian serta karunia pengetahuan.
Salam Maria ..... Doa Fatima ….
O,Yesus dengarkanlah permohonan-permohonan kami demi air mata darah yang dicucurkan oleh IbuMu yang tercinta. (7X)
Oh Yesus pandanglah air mata darah dari dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga.
4. Ibu yang berduka cita kami merasa kasihan kepadaMu karena penderitaan hatiMu waktu berjumpa PuteraMu yang dibebani salib. Ibu yang manis karena hatiMu yang terluka perolehlah bagi kami keutamaan kesabaran hati serta karunia kekuatan.
Salam Maria ..... Doa Fatima ….
O,Yesus dengarkanlah permohonan-permohonan kami demi air mata darah yang dicucurkan oleh IbuMu yang tercinta. (7X)
Oh Yesus pandanglah air mata darah dari dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga.
5. Ibu yang berduka cita, kami merasa kasihan kepadaMu karena sengsara hatiMu waktu berdiri di bawah salib PuteraMu dalam sekarat maut. Ibu yang manis karena hatiMu yang tersiksa perolehlah untuk kami keutamaan keugaharian serta karunia nasehat.
Salam Maria ..... Doa Fatima ….
O,Yesus dengarkanlah permohonan-permohonan kami demi air mata darah yang dicucurkan oleh IbuMu yang tercinta. (7X)
Oh Yesus pandanglah air mata darah dari dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga.
6. Ibu yang berduka cita kami merasa kasihan kepadaMu karena luka-luka hatiMu waktu hati PuteraMu ditusuk oleh tombak. Ibu yang manis, karena hatiMu yang tertusuk perolehlah untuk kami keutamaan cinta kasih sesama serta karunia budi.
Salam Maria ..... Doa Fatima ….
O,Yesus dengarkanlah permohonan-permohonan kami demi air mata darah yang dicucurkan oleh IbuMu yang tercinta. (7X)
Oh Yesus pandanglah air mata darah dari dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga.
7. Ibu yang berduka cita kami merasa kasihan kepadaMu karena penderitaan hatiMu waktu PuteraMu dimakamkan. Ibu yang manis, karena hatiMu yang sedih perolehlah untuk kami keutamaan kerajinan serta karunia kebijaksanaan.
Salam Maria ..... Doa Fatima ….
O,Yesus dengarkanlah permohonan-permohonan kami demi air mata darah yang dicucurkan oleh IbuMu yang tercinta. (7X)
Oh Yesus pandanglah air mata darah dari dia yang paling mencintai Engkau selama di dunia dan yang paling mencintai Engkau secara mendalam di surga. (3x)
Oh Maria ibu cinta kasih, Ibu dukacita dan Ibu kerahiman, kami memohon, Engkau gabungkan doa-doaMu dengan doa-doa kami sehingga Yesus PuteraMu yang ilahi yang kepadaNya kami bersujud akan mendengarkan secara ramah permohonan-permohonan kami demi air mata darah keibuanMu dan bersama karunia yang kami mohon, berikanlah kami hadiah berupa kehidupan kekal. Amin.
Oh Ibu yang berduka cita hancurkanlah dengan air mata darahMu kekuasaan setan. Oh Yesus, yang terikat dan terbelenggu, melalui kelembutan hatiMu yang Ilahi, pertahankanlah dunia dari kesalahan-kesalahan yang mengancamnya.
Ya Allah Bapa kami, Engkau mahatahu, telah lebih dahulu memahami segala kekurangan dan kebutuhan kami, sebelum kami sendiri menyadarinya. Maka kami mohon dengan perantaraan Bunda Maria, sudilah Bapa melengkapi segala kekurangan dan kebutuhan kami itu yang selaras dengan kehendakMu. Amin.
O, Tuhan Yesus, bersihkanlah hati kami dari setan dan tinggalah di dalam hati kami. Amin. (3X)
Ujub-ujub pribadi.......
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaanMu. Terpujilah Engkau di surga. Terberkatilah yang datang atas nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
C.
7 Kutipan Katolik Terbaik Tentang Rosario
“Perawan Tersuci di saat-saat terakhir ini di mana kita hidup, telah memberikan suatu khasiat baru untuk pendarasan Rosario sedemikian luas sehingga tidak ada permasalahan, entah temporal atau terlebih spiritual sekalipun, tidak peduli betapapun sulitnya, dalam kehidupan pribadi masing-masing dari kita, dari keluarga kita… yang tidak dapat diselesaikan dengan Rosario.” - Sr. Lucia, visioner Fatima
“Tidak ada seorang pun yang dapat hidup terus-menerus dalam dosa sembari terus mendaraskan Rosario: entah mereka akan menyerah kepada dosa atau mereka akan menyerah kepada Rosario. “ - Uskup Hugh Doyle
“Dengan Rosario, kita membiarkan diri kita dibimbing oleh Maria, sang model iman, dalam merenungkan misteri-misteri Kristus, dan hari demi hari kita dibantu untuk mencerna Injil, sehingga Injil membentuk kehidupan kita semua.” - Paus Benediktus XVI
“Rosario adalah bentuk doa yang paling bermutu dan sarana yang paling manjur untuk memperoleh kehidupan kekal. Ini adalah obat untuk semua kejahatan kita, akar dari semua berkat kita. Tidak ada sarana doa lain yang lebih bermutu.” - Paus Leo XIII
“Daraskanlah Rosario Suci. Berbahagialah bahwa Salam Maria yang monoton itu memurnikan dosa-dosamu yang monoton [= yang itu-itu juga] !” - St. Josemaria Escriva
”Berdoalah Rosario setiap hari… Berdoalah, berdoalah sesering mungkin dan persembahkanlah silih bagi para pendosa… Akulah Ratu Rosario… Pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan menang.” - Pesan Bunda Maria di Fatima
“Ketika [sepasang] kekasih bersama-sama, mereka menghabiskan berjam-jam mengulangi hal yang sama: aku mencintaimu! Apa yang hilang pada orang-orang yang berpikir Rosario membosankan, adalah CINTA.” - Sr. Lucia, visioner Fatima
D.
"ROSARIO"
ROh Allah SAdarkan Rapuhnya Iman Orang
Ratu Rosari Ratu terkudus
Bunda melahirkan Tuhanku Yesus
Di muka tahtamu anakmu berseru
Doakan kami, Maria
Doakan kami, Maria.
Ratu Rosari Ratu tersuci
kami anakmu bermadah memuji.
nyanyian pujian
madah pengharapan
Lindungi kami Maria
Lindungi kami Maria.
Ratu Rosari Ratu penyayang
harapan kami di dalam bahaya
Lihatlah putramu,
yang mohon padamu
Doakan kami, Maria
Doakan kami, Maria.
Berdoalah Rosario setiap hari... Berdoa, berdoalah sesering mungkin dan persembahkanlah silih bagi para pendosa... Akulah Ratu Rosario... Pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan menang." Itulah salah satu pesan Bunda Maria dalam penampakan kepada anak-anak di Fatima.
Bicara soal bulan Rosario, pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani. Tempat itu disebut Lepanto. Turki memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha. Sebelum pertempuran ini, Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa. Paus Pius V yang pada waktu itu duduk di Tahta St. Petrus di Roma menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki.
Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka memegang senjata. Paus yang menyadari armada ini tidak ada artinya dibandingkan dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario. Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus.
7 Oktober 1571 pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak armada Katolik. Armada Turki berhasil dikalahkan. Halifasha mati terbunuh. Karena kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario.
Rosario sendiri berarti "Mahkota Mawar". Bunda Maria menyatakan kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mendaraskan satu Salam Maria, mereka memberinya sekuntum mawar yang indah dan setiap mendaraskan Rosario secara lengkap mereka memberinya sebuah mahkota mawar. Rosario dianggap sebagai doa yang sempurna karena di dalamnya terkandung warta keselamatan yang mengagumkan.
Bagi saya sendiri, Rosario berarti: ”Roh Allah sadarkan rapuhnya iman orang.” Karena, sesungguhnya, dengan Rosario kita diajak merenungkan juga menyadari peristiwa-peristiwa gembira, sedih dan mulia dalam kehidupan Yesus dan Maria, juga dalam hidup kita yang jelas-jelas rapuh. Rosario sekaligus adalah doa yang sederhana, sangat sederhana seperti Maria. Rosario adalah doa yang dapat kita doakan bersama dengan Bunda Maria dan setiap kerapuhan serta pergulatan iman kita. Saya kadang bahkan mendoakan Rosario dengan menggunakan jari-jari tangan sambil berjalan, entah ketika mendaki gunung atau ketika ada di sebuah terminal.
Yang pasti, di setiap penampakan, kerap Maria meminta kita untuk mendaraskan Rosario sebagai senjata ampuh melawan kejahatan yang ada di tengah kerapuhan hidup kita. Memang, tampaknya, Rosario hanyalah doa yang diulang-ulang, tapi di balik itu kita dapat memperoleh rahmat yang besar untuk sadarkan diri sehingga kita tergerak untuk menghasilkan pertobatan.
Adapun salah satu ciri doa yang baik adalah kalau doa itu membuat kita menjadi semakin sederhana di hadapan Tuhan, tidak muluk-muluk dalam kata-kata, tapi juga tidak bertele-tele dalam nalar. Dan, itulah yang dapat ditemukan dalam doa rosario. Bisa didoakan sambil berjalan di pegunungan, bisa sambil duduk di sebuah angkutan, cukup dengan menggunakan 10 jari tangan kita.
Sejarah doa Rosario sendiri dimulai pada abad pertengahan, ketika itu banyak biarawan monastik yang tidak mampu berbahasa Latin, sehingga mereka kesulitan mengikuti doa offisi (mendaraskan mazmur). Maka mereka mengganti doa offisi dengan mendaraskan 150 kali doa Bapa Kami (mengacu pada Katekismus Katolik, no.2678, dalam kesalehan Barat selama Abad Pertengahan, muncullah Doa Rosario sebagai pengganti populer untuk ibadat harian).
Doa Rosario ini sendiri diwariskan kepada Gereja, terlebih oleh St. Dominikus, pendiri Ordo Para Pengkotbah, yang menerimanya langsung dari Bunda Perawan Terberkati sebagai sarana yang ampuh untuk mempertobatkan kaum bidaah Albigensia dan pendosa-pendosa lainnya (kisah ini sendiri ditemukan di dalam buku termasyhur Beato Alan de la Roche berjudul De Dignitate Psalterii).
Kemudian pada abad XV, doa rosario makin dikenal dimana-mana seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Buku kecil yang dicetak di Ulm (Jerman) tahun 1483 menganjurkan tiga rangkaian gambar, masing-masing memuat lima lukisan tersendiri, yaitu 5 sukacita Maria, 5 penumpahan darah Yesus dan 5 suka cita Maria setelah kebangkitan Yesus. Jadi Inilah ke-15 peristiwa Rosario yang kita kenal hingga sekarang. Dan daftar ini pun disahkan Paus Pius V ketika menetapkan Rosario sebagai doa yang sah pada tahun 1569.
Pada abad XX, berdasarkan Enskilik Marialis Cultus dari Paus pendahulunya, yang membicarakan tentang Rosario sebagai ringkasan Injil, Paus Yohanes Paulus II (alm) dalam Enskilik Rosarium Virginis Mariae, merasa perlu melengkapi pola baru pada pola rosario yaitu peristiwa Terang (cahaya). Paus mengatakan “Agar Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh, tepatlah ditambahkan renungan tentang peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum antar pembaptisan dan sengsaraNya. Peristiwa-peristiwa baru ini ditempatkan sesudah renungan sekitar inkarnasi dan kehidupan Yesus yang tersembunyi (peristiwa gembira) dan sebelum renungan yang berpusat pada sengsaraNya (peristiwa sedih) dan kenangan akan kebangkitanNya (peristiwa mulia). Jadi penambahan peristiwa baru ini dimaksudkan untuk memberi kesegaran dan untuk mengobarkan minat baru terhadap doa rosario dalam spritualitas Kristiani sebagai jalan lurus menuju lubuk hati Yesus, samudera sukacita dan terang sengsara dan kemuliaan".
Bukan kebetulan pula bahwa Bunda Maria menampakan diri enam kali kepada tiga anak gembala didekat kota Fatima, Portugal antara tanggal 13 Mei dan 13 Oktober 1917. Dalam penampakannya Bunda Maria mengatakan bahwa ia dikirim oleh Allah untuk menyampaikan pesan kepada semua orang bahwa akan ada kesengsaraan besar akibat perang dan kekerasan akan tetapi ia menjanjikan keselamatan bagi orang-orang yang berdoa memohon pertobatan dan pengampunan. Dalam setiap penampakan itu Bunda Maria juga menekankan pentingnya berdoa Rosario setiap hari serta melakukan pertobatan dan pengorbanan. Bunda Maria juga menyampaikan tiga rahasia yang kemudian dikenal sebagai tiga rahasia besar Fatima.
Mengacu pada almarhum Paus Yohanes Paulus II, dalam surat apostolik Rosarium Virginis (15 Oktober 2002), doa rosario adalah juga sekolah doa, sebuah doa yang sederhana tapi banyak memberikan pelajaran iman yang mendalam. Dengan berdoa rosario, kita mengkontemplasikan wajah Yesus Kristus sendiri bersama Maria. Rosario juga mengajak mata batin kita untuk berdoa bersama dengan tahun liturgi Gereja, karena Maria sendiri adalah Bunda Gereja. Sebuah dokumen resmi dari Gereja, yang pertama berbicara soal peran doa rosario, yakni Ensiklik Supremi Apostolatus Officio, yang dikeluarkan oleh Paus Leo XIII. Dikatakan dengan lugas bahwa, doa rosario itu sangat membantu hidup rohani.
Jelas bahwa orang yang biasa berdoa rosario biasanya pula menyebarkan semacam odor sanctitatis, aroma kesucian, karena doa rosario itu adalah doa Yesus Kristus sendiri. Itulah doa Salam Maria yang diulang-ulang seperti mantera. Sebuah doa sederhana tapi banyak berbicara tentang misteri cinta Tuhan.
Ada 6 keistimewaan juga dari doa rosario, al: Doa rosario adalah doa kepada Maria yang menjadi sarana menjalin hubungan personal dengan Maria, Doa rosario adalah doa bersama Maria yang ditujukan kepada Allah, Doa rosario adalah doa bersama Santa Bernadeth Soubirous, Doa rosario bersifat repetisi - jadi bersifat meditatif, Doa rosario berarti kita masuk dalam titik titik penting seluruh karya penyelamatan Allah, dan dalam doa Rosario termuat seluruh isi iman Gereja.
Mengacu pada tradisi Gereja Katolik, terdapat juga 15 janji Bunda Maria bagi mereka yang setia berdoa Rosario, yakni:
1. Mereka yang dengan setia mengabdi padaku dengan mendaraskan Rosario, akan menerima rahmat-rahmat yang berdaya guna.
2. Aku menjanjikan perlindungan istimewa dan rahmat-rahmat terbaik bagi mereka semua yang mendaraskan Rosario.
3. Rosario akan menjadi perisai ampuh melawan neraka. Rosario melenyapkan sifat-sifat buruk, mengurangi dosa dan memenaklukkan kesesatan.
4. Rosario akan menumbuhkan keutamaan-keutamaan dan menghasilkan buah dari perbuatan-perbuatan baik. Rosario akan memperolehkan bagi jiwa belas kasihan melimpah dari Allah, akan menarik jiwa dari cinta akan dunia dan segala kesia-siaannya, serta mengangkatnya untuk mendamba hal-hal abadi. Oh, betapa jiwa-jiwa akan menguduskan diri mereka dengan sarana ini.
5. Jiwa yang mempersembahkan dirinya kepadaku dengan berdoa Rosario tidak akan binasa.
6. Ia yang mendaraskan rosario dengan khusuk, dengan merenungkan misteri-misterinya yang suci, tidak akan dikuasai kemalangan. Tuhan tidak akan menghukumnya dalam keadilan-Nya, ia tidak akan meninggal dunia tanpa persiapan; jika ia tulus hati, ia akan tinggal dalam keadaan rahmat dan layak bagi kehidupan kekal.
7. Mereka yang memiliki devosi sejati kepada Rosario tidak akan meninggal dunia tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja.
8. Mereka yang dengan setia mendaraskan Rosario, sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal mereka, akan menerima Terang Ilahi dan rahmat Tuhan yang berlimpah; pada saat ajal, mereka akan menikmati ganjaran pada kudus di surga.
9. Aku akan membebaskan mereka, yang setia berdevosi Rosario, dari api penyucian.
10. Putera-puteri Rosario yang setia akan diganjari tingkat kemuliaan yang tinggi di surga.
11. Kalian akan mendapatkan segala yang kalian minta daripadaku dengan mendaraskan Rosario.
12. Aku akan menolong mereka semua yang menganjurkan Rosario Suci dalam segala kebutuhan mereka.
13. Aku mendapatkan janji dari Putra Ilahiku bahwa segenap penganjur Rosario akan mendapat perhatian surgawi secara khusus sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal.
14. Mereka semua yang mendaraskan Rosario adalah anak-anakku, saudara dan saudari Putra tunggalku, Yesus Kristus.
15. Devosi kepada Rosarioku merupakan pratanda keselamatan yang luhur.
Ngomong-ngomong, sudahkah anda berdoa Rosario hari ini?
E.
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA DI TEMPAT SUCI BUNDA MARIA AMAL KASIH
DARI EL COBRE, SANTIAGO - KUBA.
Injil yang baru saja kita mendengar memberitahu kita tentang sesuatu yang dilakukan Tuhan setiap kali Ia mengunjungi kita: Ia memanggil kita keluar dari rumah kita. Inilah gambaran-gambaran yang diminta dari kita untuk direnungkan lagi dan lagi. Kehadiran Tuhan dalam hidup kita tidak pernah meninggalkan kita tenang : ia selalu mendorong untuk melakukan sesuatu. Ketika Allah datang, Ia selalu memanggil kita keluar dari rumah kita. Kita dikunjungi sehingga kita dapat mengunjungi orang lain; kita ditemui agar supaya menemui orang lain; kita menerima kasih dengan tujuan memberikan kasih.
Dalam Injil kita melihat Mary, sang murid pertama. Seorang perempuan muda mungkin berusia antara lima belas dan tujuh belas tahun yang, di sebuah desa kecil Palestina, dikunjungi oleh Tuhan, yang mengatakan kepadanya bahwa ia akan menjadi ibu dari Sang Juruselamat. Maria jauh dari "memikirkan itu semua adalah tentang dirinya", atau berpikir bahwa setiap orang harus datang dan menunggu atas dirinya; ia meninggalkan rumahnya dan pergi keluar untuk melayani. Pertama-tama ia pergi untuk membantunya sepupu Elizabeth. Sukacita yang mekar ketika kita tahu bahwa Allah bersama kita, bersama umat kita, mendebarkan hati kita, menggerakkan kaki kita dan "menarik kita keluar dari diri kita sendiri". Hal ini menyebabkan kita membawa sukacita yang telah kita terima dan membagikannya dalam pelayanan, dalam situasi-situasi "memalukan" itu yang sesama atau keluarga-keluarga kita mungkin sedang alami. Injil mengatakan kepada kita bahwa Maria pergi dengan tergesa-gesa, perlahan tapi pasti, dengan kecepatan tetap, tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat karena tidak pernah ke sana. Tidak cemas atau bimbang, Maria pergi dengan tergesa-gesa untuk menemani sepupunya yang mengandung di hari tuanya. Selanjutnya ini selalu menjadi jalannya. Ia selalu menjadi perempuan yang mengunjungi para laki-laki dan para perempuan, anak-anak, lansia dan kaum muda. Ia telah mengunjungi dan menemani banyak umat kita dalam drama kelahiran mereka; ia telah mengawasi pergumulan mereka yang berjuang untuk membela hak-hak anak-anak mereka. Dan sekarang, ia terus membawakan kita Sabda Kehidupan, Putranya, Tuhan kita.
Tanah ini juga telah dikunjungi oleh kehadiran keibuannya. Tanah air Kuba lahir dan tumbuh, dihangatkan dengan devosi kepada Bunda Maria Amal Kasih. Sebagaimana telah ditulis para uskup negari ini : "Dengan cara yang unik dan khusus ia telah membentuk jiwa orang Kuba, inspirasi cita-cita tertinggi dari kasih Allah, keluarga dan bangsa di hati rakyat Kuba".
Ini adalah apa yang dinyatakan sesama warga Anda juga seratus tahun yang lalu, ketika mereka meminta Paus Benediktus XV untuk mendeklarasikan Bunda Maria Amal Kasih Santa Pelindung Kuba. Mereka menulis bahwa "bukanlah aib atau kemiskinan yang benar-benar mampu menghancurkan iman dan kasih yang orang Katolik kita akukan kepada Perawan Amal Kasih, kepadanya, dalam seluruh pencobaan mereka, ketika kematian sudah dekat atau keputusasaan berada di ambang pintu, timbullah, seperti sebuah cahaya menghamburkan kegelapan setiap mara bahaya, seperti sebuah embun yang menghibur ..., daya pandang Sang Perawan yang terbekati itu, sama sekali orang-orang Kuba dan dicintai seperti itu oleh para ibu kita yang sangat menyayangi, diberkati seperti itu oleh para istri kita".
Dalam tempat suci ini, yang terus menghidupkan kenangan akan kekudusan Allah dan umat peziarah yang setia di Kuba, Maria dihormati sebagai Bunda Amal Kasih. Dari sini ia melindungi akar-akar kita, jatidiri kita, sehingga kita sudi tidak pernah menyimpang ke jalur keputusasaan. Jiwa rakyat Kuba, seperti yang baru saja kita dengar, ditempa di tengah penderitaan dan kemelaratan yang tidak bisa menekan iman, iman yang tetap hidup itu bersyukur kepada semua nenek yang membina, dalam kehidupan sehari-hari rumah-rumah mereka, kehadiran yang hidup dari Allah, kehadiran Bapa yang membebaskan, memperkuat, menyembuhkan, memberikan keberanian dan melayani sebagai sebuah perlindungan yang meyakinkan dan tanda sebuah kebangkitan baru. Para nenek, para ibu, dan begitu banyak orang lain yang dengan kelembutan dan kasih merupakan tanda-tanda kunjungan, keberanian dan iman untuk cucu-cucu mereka, dalam keluarga-keluarga mereka. Mereka tetap membuka sebuah ruang kecil, sekecil biji sesawi, yang melalui Roh Kudus terus menemani detak jantung umat ini.
"Setiap kali kita memandang Maria, kita datang untuk percaya sekali lagi dalam sifat revolusioner kasih dan kelembutan" (Evangelii Gaudium, 288).
Dari generasi demi generasi, hari demi hari, kita diminta untuk memperbaharui iman kita. Kita diminta untuk menghidupi revolusi kelembutan sebagaimana dilakukan Maria, Bunda Amal Kasih kita. Kita diundang untuk "meninggalkan rumah" dan membuka mata dan hati kita bagi orang lain. Revolusi kita terjadi melalui kelembutan, melalui sukacita yang selalu menjadi kedekatan dan kasih sayang, dan menuntun kita terlibat dalam, dan melayani, kehidupan orang lain. Iman kita membuat kita meninggalkan rumah-rumah kita dan pergi keluar untuk berjumpa orang lain, untuk berbagi sukacita mereka, harapan mereka dan frustrasi mereka. Iman kita, "memanggil kita keluar dari rumah kita", untuk mengunjungi orang sakit, tahanan dan orang-orang yang berdukacita. Ia membuat kita bisa tertawa dengan mereka yang tertawa, dan bersukacita dengan sesama kita yang bersukacita. Seperti Maria, kita ingin menjadi sebuah Gereja yang melayani, yang meninggalkan rumah dan pergi ke luar, yang pergi keluar dari kapel-kapelnya, sakristi-sakristinya, dalam rangka menemani hidup, mempertahankan harapan, menjadi sebuah tanda kesatuan. Seperti Maria, Bunda Amal Kasih, kita ingin menjadi sebuah Gereja yang pergi ke luar untuk membangun jembatan-jembatan, meruntuhkan dinding-dinding, menabur benih-benih pendamaian. Seperti Maria, kita ingin menjadi sebuah Gereja yang bisa menemani seluruh situasi "memalukan" dari umat kita, berkomitmen bagi kehidupan, bagi budaya, bagi masyarakat, tidak mencuci tangan kita melainkan berjalan bersama saudara dan saudari kita. Semua orang bersama-sama, semua orang bersama-sama. Semua orang putra-putra Allah, putra-putra Maria, putra-putra negeri Kuba yang mulia ini.
Ini adalah harta kita yang paling berharga, ini adalah kekayaan terbesar kita dan warisan terbaik yang dapat kita berikan : belajar seperti Maria meninggalkan rumah dan berangkat di jalan kunjungan. Dan belajar berdoa bersama Maria, karena doanya adalah doa kenangan dan syukur; ia adalah kidung Umat Allah pada peziarahan mereka melalui sejarah. Ia adalah pengingat yang hidup yang Allah lewati di tengah-tengah kita; kenangan abadi bahwa Allah telah memandang kerendahan umat-Nya, Ia telah mendatangkan pertolongan hamba-Nya, bahkan seperti yang dijanjikan kepada para leluhur kita dan anak-anak mereka selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar