Ads 468x60px

Kamis, 31 Agustus 2017


HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 31 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XXI
1 Tesalonika (3:7-13)
(Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1)
Matius (24:42-51)
"Hodie mihi cras tibi - Sekarang aku besok kamu!"
Inilah tulisan latin khas di batu nisan orang Katolik yang kembali terkenang ketika beberapa waktu terakhir ini saya kembali menyusun sebuah buku REQUIEM tentang kematian dengan segala permenungan dan refleksi imannya.
Di lain segi, kita kerap menjadi lupa akan kematian karena terperangkap oleh "mamon", dosa ketamakan. Itu sebabnya, Yesus memperingatkan : "Berjagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu."
Ya, ketamakan adalah salah satu arus dosa yang kerap mengancam kehidupan pribadi dan bersama. Bahkan kadang saya menyatakan bahwa sila pertama NKRI bukan lagi "Ketuhanan Yang Maha Esa" tapi ter-degradasi menjadi "Keuangan yang mahakuasa."
Hal ini mendapatkan premisnya ketika marak budaya "UUD-Ujung Ujungnya Duit", ketika semua orang bahkan yang semestinya menjadi panutan seperti para penguasa dan pejabat publik malahan berlomba mengumpulkan uang bahkan kerap dengan cara korup. Karena adanya orang yang tamak, kekayaan alam dieksploitasi dan sesama dimanipulasi.
Dengan kata lain:
Orang mudah menjadi rakus harta dan mengambil apa yang bukan haknya. Saya sendiri mencandra bahwa di banyak tempat, orang berebutan mencari ruang dan uang krn bagi banyak orang kadang premis lama bahwa "semua manusia sama di hadapan Tuhan" tergantikan menjadi "semua orang sama di hadapan uang."
Mengacu pada pesan Yesus hari ini, kita diajak untuk menjadi orang beriman yang memiliki "BMW", antara lain:
1.B- Berjagalah.
Kita diajak untuk selalu berjaga karna kematian akan datang kapan saja, bukan?
2.M- Maknailah.
Semua ini sebenarnya adalah hadiah dari Tuhan, kita diajak untuk memaknai bahwa tujuan. manusia diciptakan adalah untuk memuliakan Tuhan dan segala yang ada di bumi ini ada untuk membantu kita mencapai tujuan diciptakan yakni untuk memuliakan Tuhan.
3.W- Waspadalah.
Kita diajak untuk selalu ber-mawas diri, merapatkan barisan karna setan ketamakan selalu datang dan menggoda kita.
"Dari Surabaya ke Matraman - Jadilah orang kaya dalam iman."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Kutipan Teks Misa:
Akuilah dosa-dosamu dan Tuhan akan mengampuni kamu. (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Mat 24:44)
Hendaklah kalian siap sedia, karena Putra Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.
Doa Pembuka
Allah Bapa, penghibur orang berdukacita, dengan belas kasih Engkau sudah menerima cinta kasih dan air mata Santa Monika demi bertobatnya Santo Agustinus, putranya. Semoga berkat pertolongan mereka berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-13)
"Semoga Tuhan membuat kamu berkelimpahan dalam kasih persaudaraan."
Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref.
Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.
Atau
Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
3. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:42a,44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:42-51)
"Hendaklah kalian selalu siap siaga."
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
Saya salut dengan kemampuan analisis dan ketrampilan teknis seorang pencuri. Sebelum beraksi, ia mengamati sasarannya, meneliti situasi sekitarnya, menyusun strategi pencurian dan pelarian diri dengan teliti. Pada saat beraksi, ia akan unjuk ketrampilan teknis tingkat tinggi untuk mengelabui siapa pun. Namanya juga pencuri, pasti ia akan datang saat orang lengah dan tidak terduga-duga. Perumpamaan tentang pencuri yang tengah malam datang tanpa diketahui waktunya mau menekankan kedatangan yang tidak terduga-duga. Kedatangan itu berkaitan dengan hari penghakiman terakhir oleh Anak Manusia yang tak seorang pun mengetahuinya. Maka, Yesus menasihati, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang."
Nasihat berjaga-jaga bukanlah sikap pasif, tetapi aktif mempersiapkan diri dengan tetap setia dan giat menjalankan tugas yang dipercayakan. Karena itu Yesus berkata: "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya, ketika tuannya itu datang. Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya." Diangkat menjadi pengawas berarti ambil bagian dalam kuasa tuannya. Maka, malanglah hamba yang jahat dan bersikap buruk saat tuannya tidak ada, yang memukuli hamba-hamba lain dan makan minum bersama pemabuk-pemabuk. Sebab, "tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik." Hamba yang jahat itu akan dijatuhi hukuman mati dan dijadikan senasib dengan orang munafik. Orang munafik adalah yang suka mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya, bermuka dua atau pura-pura setia menjalankan kewajibannya padahal dalam hatinya memberontak. Hamba yang jahat itu akan mengalami penyiksaan yang penuh dengan ratapan dan kertakan gigi karena deritanya yang tiada henti.
Kadang kita bermalas-malas dan pura-pura saleh menjalani kehidupan ini. Tidak jarang kita pun bertindak semaunya sendiri karena tidak ada yang mengawasi. Mengapa? Yesus telah menasihati agar kita berjaga-jaga selalu dengan giat melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita. Kita adalah pengikut-pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya terus berjaga-jaga dengan tekun bekerja keras. Apa mau kita sekarang?

Antifon Komuni (Mat 24:43)
Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu kapan Tuhanmu datang.
B.
Credo ergo sum - Aku percaya maka aku ada".
Ungkapan ini mengajak kita menyadari hakekat iman yang mendasar adalah kepercayaan (Yun: pistis, Lat:fides, Inggr: faith).
Ada tiga pola dasar yang menampilkan hidup kita sebagai orang yang benar-benar percaya pada Tuhan, al:
1. Berjaga:
“SIAP” adalah kata yang kerap saya dengarkan ketika memasuki pos jaga dan kompleks militer. Kata ini kerap dikatakan oleh para prajurit yang bertugas di pos jaga. Mereka diajak untuk selalu siap siaga.
Inilah salah satu sikap dasar orang percaya yakni: “SIAP-Slalu Ingat Akan Panggilan”. Memang, Allah tidak slalu menjanjikan perjalanan yang nyaman, tetapi pendaratan yang aman.
Disinilah, kita diajak selalu ingat akan panggilan kita sebagai anak-anak Tuhan: “Kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar”.
Yang pasti, jangan mencintai Allah demi mendapatkan "hadiah" tapi biarkanlah Allah yang menjadi hadiahmu”
2. Berkualitas:
Yesus datang sebagai Mesias yang berarti ”Yang diurapi”, dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, sehingga kata kata dan tindakannya penuh kuasa bahkan terhadap semua kuasa jahat.
Ia menjadi pribadi yang berkualitas karena sungguh diurapi dengan Roh Kudus sehingga setan pun tahu siapa Yesus: “Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Sudahkah kita setia memohon urapan Tuhan sehingga kata kata dan tindakan kita berkualitas karena penuh kuasa bukan penuh dosa, penuh pujian bukan penuh gosipan dan pergunjingan, karena jelaslah bahwa hidup orang percaya itu bukan menjadi “pepesan kosong” atau “pabrik kata kata” tapi sungguh menjadi “yang kudus dari Allah”, yang setia menghadirkan Kerajaan Allah secara nyata lewat kata dan tindakan cinta setiap harinya karena bukankah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati?
3. Bersatu dalam Tuhan:
Karena persatuanNya dengan Bapa, Yesus punyai kuasa untuk menghardik setan: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
Setiap orang percaya yang selalu mengalami persatuan dengan Tuhan dalam doa dan karyanya pasti akan diperlengkapi dengan kuasa ilahi untuk mengalahkan kuasa-kuasa gelap.
Bagi orang percaya yang setia bersatu denganNya: mengetahui kehendakNya adalah hikmat terbesar, menemukan kehendakNya adalah penemuan terbesar, dan melakukan kehendakNya adalah prestasi terbesar.
Sudahkah kita selalu menyediakan waktu untuk bersatu dengan Tuhan secara pribadi? Bukankah resep untuk mengubah hidup yang "berat" menjadi "berKat" : tambahkan "K" (Kristus) didalamnya?
Jelasnya, bagian kita adalah melakukan kehendak Allah, dan bagian Allah adalah mengurus kita. Karenanya kita seharusnya tidak pernah takut pada apapun juga.
“Daun pepaya daun jati – Orang percaya pasti diberkati.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar