Ads 468x60px

Sabtu, 09 September 2017



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Disini, di bumi, dukacita dan sukacita adalah sementara.
Seperti hal nya musim berubah, begitu juga dengan manusia.
Dalam kesedihan, akan ada penghiburan.
Tanpa pencobaan dan godaan, seseorang tak akan mendapat pengalaman spiritual.
Jadi, jangan terlalu bersedih, tapi bersabarlah.
Maafkanlah semua orang dan kasihilah semua orang,
Lakukan kebaikan kepada semua orang, dan panggillah nama Tuhan sesering mungkin.
Dengan cara ini, bagai mendaki anak tangga yang tak terlihat, kau akan menyempurnakan hidup rohanimu dan kau akan menemukan sukacita yang besar, di dunia ini.
-Monk Hegumen Nikon
Sabtu, 09 September 2017
Hari Biasa Pekan XXII
Kolose (1:21-23)
(Mzm 90:3-5a.12-13.14.17)
Lukas (6:1-5)
“Audiatur et altera pars - Dengar semua sisi!”
Ini adalah sebuah ungkapan yuridis atau hukum yang mengajak kita menjadi orang bijaksana dalam berpikir, bersikap dan bertindak.
Yesus sendiri kerap disebut sebagai “Sang Filsuf” (Yun: philo – Sophia: pecinta kebijaksanaan), karena kebijaksanaan ilahi yang diwartakan dan dikerjakanNya dalam menghadapi pelbagai orang yang licik, penuh intrik dan taktik.
Hari inipun, kita juga diajak menjadi “pecinta kebijaksanaan” dalam hidup sehari hari dengan tiga sikap dasar yang penuh dengan ketulusan hati dan budi, al:
1. H: Humanitas:
Hukum yang “Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia” dengan pelbagai peraturan sebenarnya berkewajiban untuk membangun manusia (“human”) seutuhnya.
Dkl: Manusia dihadirkan sebagai subyek hukum, dimana hukum ada untuk manusia dan bukan manusia untuk hokum, karena tepatlah apa yang banyak tertulis dalam kitab hukum kanonik/codex iuris canonici, “salus animarum suprema lex – hukum yang terutama adalah keselamatan jiwa jiwa.” Tuhan tidak pernah memisah-misahkan apalagi mengotak-kotakkan umatNya. Bukankah kita sendirilah yang kerap malah mengotak-kotakkannya?
2. I: Integritas”:
“Bene diagnoscitur, bene curatur.Yang didiagnosis dengan baik akan diobati dengan baik.” Inilah yang kita lihat ketika pada suatu hari Sabat Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Para murid memetik bulir-bulir gandum, menggisarnya dengan tangan, lalu memakannya.
Tetapi beberapa orang Farisi yang “sok legalis” berkata: “Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Maka Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian. Roti itu dimakannya dan diberikannya kepada para pengikutnya. Padahal roti itu tidak boleh dimakan, kecuali oleh para imam.”
Inilah dimensi hukum yang menampilkan nilai integritas (keutuhan), dimana iman di-integrasikan dengan kehidupan harian dan sebaliknya kehidupan harian ter-integrasi dengan iman yang dihayatinya: “Bukankah semua cara di dunia dapat menjadi sebuah kesempatan untuk berjumpa dengan Tuhan?"
3. K: Kristianitas:
Ketika orang Farisi menegur dan menghakimi, Yesus kembali berkata: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” Kalau orang-orang Farisi melakukan suatu tindakan dan menilai tindakan orang lain hanya berdasarkan aturan "boleh dan tidak boleh", maka Yesus melakukannya karena kasih yang merupakan intisari iman kristiani.
Dkl: Kasih kepada Tuhan menjadi dasar dan sumber segala doa dan karya hidup kita. Kalau dulu, kita terlalu sering mengasihi benda dan memanfaatkan orang, seharusnya kita kini belajar memanfaatkan benda dan mengasihi orang sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan dan jiwa sesama semakin diselamatkan.
“Cari galah di Singaparna - Jadilah orang yang bijaksana.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Pax et bonum - Damai dan kebaikan".
Inilah yang selalu dibawa Yesus dalam setiap hukumNya. Ia menjadi "HUKUM" yang hidup, yang selalu "Hadir Untukk Keselamatan Umat Manusia."
Adapun, tindakan para muridNya yang memetik dan memakan gandum sebenarnya bukanlah pencurian yang melanggar hukum, sebab hukum Yahudi memang mengijinkan orang yang sedang dalam perjalanan memetik gandum milik orang lain dengan tangan (Ul 23:25).
Di lain segi, orang-orang Farisi selalu menyalahgunakan hukum demi kepentingannya. Mereka sengaja mencari-cari kesalahan Yesus dan para muridNya dengan dalil hukum dimana hukum sabat mereka jadikan dasar karena tindakan itu dilakukan pada hari sabat. Menurut mereka, larangan memetik gandum ini termasuk salah satu dari 39 larangan sabat yang dimiliki orang Yahudi.
Dari sini, kita bisa belajar bahwa "hukum" itu membawa beberapa nilai mendasar, antara lain:
1.Kasih.
Yesus selalu mendasarkan hidupNya pada nada dasar C, Cinta, karena baginya hukum itu harus didasari oleh konteks kasih kepada sesama, dan bukan kebencian terhadap yang lainnya.
2.Kemanusiaan.
Gereja mengatakan, "salus animarum suprema lex - hukum tertinggi adalah keselamatan jiwa-jiwa", jelasnya yang menjadi prioritas adalah jiwa manusianya bukan melulu berhenti pada aturan tertulis yang kadang disalahgunakan demi kepentingan pihak yang berkuasa.
3.Ketulusan.
Kita diajak mempunyai "intentio pura", tulus, bukannya "intentio pura-pura - yang penuh akal bulus.
Ya, karena de facto hukum itu mudah dijadikan alat/instrumen strategis untuk maksud baik/maksud buruk, tergantung pribadinya. Disinilah, ketulusan hati menjadi salah satu dasar hukum ilahi.
"Ada Nana ada Nina - Jadilah bijaksana dan sederhana."
B.
Kutipan Teks Misa
“Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia membebaskan” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 54:3-4)
Allah, selamatkanlah daku demi nama-Mu, tolonglah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah ya Allah, permohonanku, perhatikanlah kata-kata mulutku.

Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, perkenankanlah kami mengimani warta gembira Putra-Mu. Ajarilah kami selalu berpegang pada pengharapan yang telah Kautumbuhkan di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Tuhan datang menyelamatkan setiap orang agar dapat memperoleh kebaikan dari pada-Nya. Persoalannya adalah, maukah kita menerima Tuhan dalam hidup kita?

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:21-23)
"Allah telah mendamaikan kalian agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus dan tak bercela."
Saudara-saudara, kalian dahulu hidup jauh dari Allah, dan memusuhi Dia dalam hati serta pikiran seperti terbukti dalam perbuatanmu yang jahat. Oleh wafat Kristus sekarang kalian didamaikan Allah dalam tubuh jasmani Kristus agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus, tak bercela dan tak bercacat. Sebab itu kalian harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak goncang. Janganlah kalian mau dijauhkan dari pengharapan Injil yang telah kalian dengar dan telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit; dan aku, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Allahlah penolongku.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17)
1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
2. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan kurban kepada-Mu. Aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang sampai kepada Bapa, tanpa melalui Aku.
Banyak orang yang melakukan aturan dalam hidup ini tanpa tahu makna terdalam dari aturan itu. Oleh karena itu, sikap Yesus terhadap setiap aturan perlu kita camkan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Pada suatu hari Sabat Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Para murid memetik bulir-bulir gandum, menggisarnya dengan tangan, lalu memakannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata, “Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Maka Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian. Roti itu dimakannya dan diberikannya kepada para pengikutnya. Padahal roti itu tidak boleh dimakan, kecuali oleh para imam.” Dan Yesus berkata lagi, “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Mzm 54:8)
Allahlah penolongku. Tuhanlah penopang hidupku.
Doa Malam
Ya Allah, orang yang mampu bersyukur hidupnya pasti damai. Maka, bantulah kami agar dapat mensyukuri apa saja yang boleh kami terima dan tidak membanding-bandingkan karena cinta-Mu sungguh penuh pada setiap pribadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar