HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Paus Fransiskus:
Bergunjing adalah seperti teror karena orang yang bergunjing seperti seorang teroris yang melempar sebuah bom dan melarikan diri, menghancurkan: dengan lidah mereka, mereka sedang menghancurkan dan tidak mendamaikan. Ada baiknya kita bertanya :
Apa yang kutabur? "Ular" atau "Merpati"? Ketika bicara, apakah aku menabur ketulusan & damai ataukah kepalsuan & benci?
Bergunjing adalah seperti teror karena orang yang bergunjing seperti seorang teroris yang melempar sebuah bom dan melarikan diri, menghancurkan: dengan lidah mereka, mereka sedang menghancurkan dan tidak mendamaikan. Ada baiknya kita bertanya :
Apa yang kutabur? "Ular" atau "Merpati"? Ketika bicara, apakah aku menabur ketulusan & damai ataukah kepalsuan & benci?
Selasa, 05 September 2017
Hari Biasa Pekan XXII
1 Tesalonika (5:1-6.9-11)
(Mzm 27:1.4.13-14)
Lukas (4:31-37)
Hari Biasa Pekan XXII
1 Tesalonika (5:1-6.9-11)
(Mzm 27:1.4.13-14)
Lukas (4:31-37)
"Hostilitas - Sikap bermusuhan."
Inilah yang dihadirkan setan ketika merasuki orang dan menghempaskannya ke tengah orang banyak.
Sebaliknya, Yesus hadir dengan sikap berbaikan atau "hospitalitas", yang dalam bahasa Belanda berarti kemerdekaan, dan dalam bahasa Jerman berarti persahabatan. Ia menjadi sahabat yang baik dan mengusir segala yang jahat dalam diri kita, sesama dan semesta.
Sebenarnya, kita juga diajak untuk membawa sikap "hospitalitas" yang dihadirkan Yesus dan mengusir sikap "hostilitas" yang dihadirkan setan dalam bacaan hari ini karena benarlah kata Fyodor Dostoyevsky dalam "Brothers of Karamazov", seandainya setan tidak ada-manusia kerap menciptakannya dalam hatinya sendiri.
Adapun metode "S4" khas Thomas Merton yang bisa kita gunakan, antara lain:
1.Solitude:
Kesendirian yang tidak berarti kesepian/lonely karena kita tidak sendiri tapi bersama Allah/ "awG-alone with God". Bukankah Yesus juga ber-"awG", menyendiri dan solid bersama BapaNya selama 40 hari sebelum memulai karya pelayananNya?
Kesendirian yang tidak berarti kesepian/lonely karena kita tidak sendiri tapi bersama Allah/ "awG-alone with God". Bukankah Yesus juga ber-"awG", menyendiri dan solid bersama BapaNya selama 40 hari sebelum memulai karya pelayananNya?
2.Silence:
Kita lebih mudah besar mulut daripada lebar telinga bukan? Disinilah, kita diajak berhenti dan tidak banyak bicara, bersabar dan tidak tergesa-gesa karena Allah sebenarnya selalu berjalan dengan manusia dan tidak berlari. Di tengah dunia instan yang kerap mengajar kita ingin serba cepat kita menjadi lupa bahwa ketika kita "berlari", sibuk dan ribut, mungkin kita sedang berlari menjauh dari Allah dan tidak peka mendengarkan kehendakNya.
Kita lebih mudah besar mulut daripada lebar telinga bukan? Disinilah, kita diajak berhenti dan tidak banyak bicara, bersabar dan tidak tergesa-gesa karena Allah sebenarnya selalu berjalan dengan manusia dan tidak berlari. Di tengah dunia instan yang kerap mengajar kita ingin serba cepat kita menjadi lupa bahwa ketika kita "berlari", sibuk dan ribut, mungkin kita sedang berlari menjauh dari Allah dan tidak peka mendengarkan kehendakNya.
3.Stillness:
Ketenangan di tengah dunia yang bergerak terus, yang gelisah/restlessness. Kita kerap bergerak dan berlari tapi kita tidak banyak mendapat apa-apa. Stillness adalah berdiam diri secara penuh dengan sikap tenang dan hati yang stabil serta tidak mudah gelisah karena berasal dari kedamaian bersama Allah.
Ketenangan di tengah dunia yang bergerak terus, yang gelisah/restlessness. Kita kerap bergerak dan berlari tapi kita tidak banyak mendapat apa-apa. Stillness adalah berdiam diri secara penuh dengan sikap tenang dan hati yang stabil serta tidak mudah gelisah karena berasal dari kedamaian bersama Allah.
4.Simplicity:
Kesederhanaan lahir dan batin di tengah hidup yang makin rumit dan dihujani aneka arus iklan informasi dan komoditi. De facto, dunia kita menawarkan banyak pilihan, dimana kita kerap menghabiskan waktu untuk menumpuk dan memilih. Lupa fokus pada tujuan utama hidup kita kepada Allah.
Kesederhanaan lahir dan batin di tengah hidup yang makin rumit dan dihujani aneka arus iklan informasi dan komoditi. De facto, dunia kita menawarkan banyak pilihan, dimana kita kerap menghabiskan waktu untuk menumpuk dan memilih. Lupa fokus pada tujuan utama hidup kita kepada Allah.
"Dari Mikronesia ke Jerman - Jadilah manusia yang benar-benar beriman!"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Credo ergo sum - Aku percaya maka aku ada".
Ungkapan ini mengajak kita menyadari hakekat iman yang mendasar adalah kepercayaan (Yun: pistis, Lat:fides, Inggr: faith).
Ada tiga pola dasar yang menampilkan hidup kita sebagai orang yang benar-benar percaya pada Tuhan, al:
1. Berjaga:
“SIAP” adalah kata yang kerap saya dengarkan ketika memasuki pos jaga dan kompleks militer. Kata ini kerap dikatakan oleh para prajurit yang bertugas di pos jaga. Mereka diajak untuk selalu siap siaga. Inilah salah satu sikap dasar orang percaya yakni: “SIAP-Slalu Ingat Akan Panggilan”. Memang, Allah tidak slalu menjanjikan perjalanan yang nyaman, tetapi pendaratan yang aman.
“SIAP” adalah kata yang kerap saya dengarkan ketika memasuki pos jaga dan kompleks militer. Kata ini kerap dikatakan oleh para prajurit yang bertugas di pos jaga. Mereka diajak untuk selalu siap siaga. Inilah salah satu sikap dasar orang percaya yakni: “SIAP-Slalu Ingat Akan Panggilan”. Memang, Allah tidak slalu menjanjikan perjalanan yang nyaman, tetapi pendaratan yang aman.
Disinilah, kita diajak selalu ingat akan panggilan kita sebagai anak-anak Tuhan: “Kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar”. Yang pasti, jangan mencintai Allah demi mendapatkan "hadiah" tapi biarkanlah Allah yang menjadi hadiahmu”
2. Berkualitas:
Yesus datang sebagai Mesias yang berarti ”Yang diurapi”, dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, sehingga kata kata dan tindakannya penuh kuasa bahkan terhadap semua kuasa jahat.
Yesus datang sebagai Mesias yang berarti ”Yang diurapi”, dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, sehingga kata kata dan tindakannya penuh kuasa bahkan terhadap semua kuasa jahat.
Ia menjadi pribadi yang berkualitas karena sungguh diurapi dengan Roh Kudus sehingga setan pun tahu siapa Yesus: “Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Sudahkah kita setia memohon urapan Tuhan sehingga kata kata dan tindakan kita berkualitas karena penuh kuasa bukan penuh dosa, penuh pujian bukan penuh gosipan dan pergunjingan, karena jelaslah bahwa hidup orang percaya itu bukan menjadi “pepesan kosong” atau “pabrik kata kata” tapi sungguh menjadi “yang kudus dari Allah”, yang setia menghadirkan Kerajaan Allah secara nyata lewat kata dan tindakan cinta setiap harinya karena bukankah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati?
3. Bersatu dalam Tuhan:
Karena persatuanNya dengan Bapa, Yesus punyai kuasa untuk menghardik setan: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
Karena persatuanNya dengan Bapa, Yesus punyai kuasa untuk menghardik setan: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
Setiap orang percaya yang selalu mengalami persatuan dengan Tuhan dalam doa dan karyanya pasti akan diperlengkapi dengan kuasa ilahi untuk mengalahkan kuasa-kuasa gelap. Bagi orang percaya yang setia bersatu denganNya: mengetahui kehendakNya adalah hikmat terbesar, menemukan kehendakNya adalah penemuan terbesar, dan melakukan kehendakNya adalah prestasi terbesar.
Sudahkah kita selalu menyediakan waktu untuk bersatu dengan Tuhan secara pribadi? Bukankah resep untuk mengubah hidup yang "berat" menjadi "berKat" : tambahkan "K" (Kristus) didalamnya? Jelasnya, bagian kita adalah melakukan kehendak Allah, dan bagian Allah adalah mengurus kita. Karenanya kita seharusnya tidak pernah takut pada apapun juga.
“Daun pepaya daun jati – Orang percaya pasti diberkati.”
B.
Kutipan Teks Misa:
“Hal yang paling penting dilakukan untuk mengubah hati ialah menerima Sakramen Tobat.” (St. Teresa dari Kalkuta)
Kutipan Teks Misa:
“Hal yang paling penting dilakukan untuk mengubah hati ialah menerima Sakramen Tobat.” (St. Teresa dari Kalkuta)
Antifon Pembuka (1Tes 5:10.11)
Kristus telah wafat untuk kita, agar kita tetap hidup bersatu dengan Dia. Maka hendaklah kalian saling menasihati dan meneguhkan.
Kristus telah wafat untuk kita, agar kita tetap hidup bersatu dengan Dia. Maka hendaklah kalian saling menasihati dan meneguhkan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, sungguh penuh wibawa sabda Putra-Mu, yang telah Kausampaikan kepada kami. Kami mohon, perkenankanlah kami wartakan kepada sanak-saudara kami dan siapa pun di sekitar kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, sungguh penuh wibawa sabda Putra-Mu, yang telah Kausampaikan kepada kami. Kami mohon, perkenankanlah kami wartakan kepada sanak-saudara kami dan siapa pun di sekitar kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan menjamin kita dengan segala anugerah. Namun, kita tetap diminta untuk selalu waspada terhadap dosa dan bertekun dalam iman dan perbuatan baik.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat Tesalonika (5:1-6.9-11)
"Kristus telah wafat untuk kita, agar kita hidup bersama Dia."
"Kristus telah wafat untuk kita, agar kita hidup bersama Dia."
Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kalian sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Bila orang mengatakan, bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang wanita hamil ditimpa oleh sakit bersalin. Maka pasti mereka takkan terluput! Tetapi Saudara-saudara, kalian tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kalian seperti pencuri, karena kalian semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah! Sebab Allah menetapkan kita bukan untuk mengalami kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus. Kristus telah wafat untuk kita, supaya kita tetap hidup bersama dengan Dia, entah kita berjaga entah kita tidur. Maka dari itu, hendaklah kalian saling menasihati dan saling membina, sebagaimana memang sudah kalian lakukan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Atau Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang hidup.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Atau Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang hidup.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Setan sering digambarkan mengenal Yesus dengan baik maka mereka tunduk dan takut kepada-Nya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mengenal Yesus dengan baik dan tunduk kepada-Nya?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Antifon Komuni (Luk 4:36)
Semua orang takjub dan berkata satu sama lain, "Bukan main hebat sabda-Nya! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah dan roh-roh jahat pun keluar."
Doa Malam
Tuhan, kuatkanlah niat dan usaha kami untuk makin mencintai dan menghormati-Mu, senantiasa berdoa kepada-Mu. Jangan biarkan rasa malas berada dalam diri kami. Bantulah kami agar dengan tegas mengalahkan kelemahan diri kami. Tuhan, Engkaulah kekuatan kami. Amin.
Tuhan, kuatkanlah niat dan usaha kami untuk makin mencintai dan menghormati-Mu, senantiasa berdoa kepada-Mu. Jangan biarkan rasa malas berada dalam diri kami. Bantulah kami agar dengan tegas mengalahkan kelemahan diri kami. Tuhan, Engkaulah kekuatan kami. Amin.
“Biarkan orang- orang yang serakah belajar, bahwa para pencinta harta duniawi adalah musuh Kristus “(Bede yang terberkati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar