HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 04 September 2017
Hari Biasa Pekan XXII
1 Tesalonika (4:13-17)
(Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
Lukas (4:16-30)
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 04 September 2017
Hari Biasa Pekan XXII
1 Tesalonika (4:13-17)
(Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
Lukas (4:16-30)
"Deus est liberator - Allah adl Pembebas."
Inilah inti pesan ketika Yesus datang ke Nazareth dan mengatakan: "Roh Tuhan ada padaKu sebab Aku diurapiNya untuk menyampaikan kabar baik". Dkl: Ia menjadi "kabar baik" (Yun: euaggelion, injil) bagi smua orang.
Adapun ciri orang yang menjadi "kabar baik", al:
1. KAsih:
Hdpnya penuh kasih. Ia kasih pembebasan bwt org tertindas+tertawan. Ia juga kasih penglihatan bwt org buta. Ia kasih kbebasan di tengah keterbelengguan. Inilah sebuah nada dsr spy kita tdk sibuk menghakimi tp mau mengasihi, tdk gandrung berpikir buruk tp sll berpikir positif krn de facto kt kerap sibuk berprasangka dan menaruh rasa curiga, yg “semper accusat”-sll menuduh yg lain.
Hdpnya penuh kasih. Ia kasih pembebasan bwt org tertindas+tertawan. Ia juga kasih penglihatan bwt org buta. Ia kasih kbebasan di tengah keterbelengguan. Inilah sebuah nada dsr spy kita tdk sibuk menghakimi tp mau mengasihi, tdk gandrung berpikir buruk tp sll berpikir positif krn de facto kt kerap sibuk berprasangka dan menaruh rasa curiga, yg “semper accusat”-sll menuduh yg lain.
2. saBAR:
Ketika byk org Nazaret yg notabene adl warga sekampungnya malahan sinis "menolak"Nya krn mrk mudah berburuk sangka+irihati mlihat+mendengar "kepopuleran Yesus, Yesus tetap sabar. Ia tdk byk bicara apalagi membalas. Ia tdk melawan+meladeni tp memilih pergi meninggalkan+tetap mewartakan kabar baik di tempat lain.
Ketika byk org Nazaret yg notabene adl warga sekampungnya malahan sinis "menolak"Nya krn mrk mudah berburuk sangka+irihati mlihat+mendengar "kepopuleran Yesus, Yesus tetap sabar. Ia tdk byk bicara apalagi membalas. Ia tdk melawan+meladeni tp memilih pergi meninggalkan+tetap mewartakan kabar baik di tempat lain.
Waktu+hdpNya tdk mau dihabiskan u/menanggapi org yg irihati krn iri hati memang membuat org bisa jahat+sok shg mudah ngrasani/memperguncingkan yg buruk/menghakimi org lain dan lupa meng-instrospeksi dirinya sndiri. Disinilah, kt diajak u/bersabar dg tdk mudah mencap buruk org lain tp sll terbuka+tulus melihat kehadiran Tuhan lwt setiap org di sekitar kita.
3. BAhagia Ikut Kristus:
Yesus diberikan kurnia RohKudus: diurapi+diutus. Bukankah kt jg dberikan kurnia RK sejak dibaptis? Penyertaan Roh Tuhan sdh sharusnya membuat kt lbh bahagia+brsyukur shg tdk mudah berkeluh kesah+asyik memperguncingkan org lain seolah kita jauh lbh baik/lbh suci darinya.
Yesus diberikan kurnia RohKudus: diurapi+diutus. Bukankah kt jg dberikan kurnia RK sejak dibaptis? Penyertaan Roh Tuhan sdh sharusnya membuat kt lbh bahagia+brsyukur shg tdk mudah berkeluh kesah+asyik memperguncingkan org lain seolah kita jauh lbh baik/lbh suci darinya.
"Makan kari di kompleks Kopasus - Org iri dibenci Tuhan Yesus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Prophet - Sang Nabi!"
A.
"Prophet - Sang Nabi!"
Inilah salah satu judul buku Kahlil Gibran. Inilah juga yang ditampilkan Yesus ketika pulang ke Nazaret, kampung halamannya setelah dibaptis di Yordan (Luk 3:21-22) dan berpuasa di padang gurun (Luk 4:1-13).
Ia hadir sebagai "Sang Nabi", jurkam-nya Allah yang dalam bahas Arab, kerap disebut mempunyai 4 sikap dasar, "SAFT – Siddiq, Amanah, Fathonah dan Tabliq".
Lewat diri Yesus dan minggu pembukaan BKSN ini, tampak juga 4 sikap dasar sang Nabi yang bisa kita teladani, antara lain:
1."Daya pikat":
Banyak orangg yang terpikat dengan kharismaNya ketika Yesus masuk ke Bait Allah-membaca nats kitab suci dan mengajar orang banyak.
Banyak orangg yang terpikat dengan kharismaNya ketika Yesus masuk ke Bait Allah-membaca nats kitab suci dan mengajar orang banyak.
2."Daya tahan":
Selain ada yang terpikat, juga ada banyak orang yang sinis, meragukan dan meremehkanNya (Luk 4:22). Mereka mengusir dan hendak melemparkanNya dari tebing (Luk 4:29). Menghadapi ini semua, Yesus tidak patah arang, tidak gusar dan berlaku kasar. Ia menghadapinya dengan hati dan sikap yang tenang bahkan menjadikannya sebagai bahan pengajaran yang real dan aktual.
Selain ada yang terpikat, juga ada banyak orang yang sinis, meragukan dan meremehkanNya (Luk 4:22). Mereka mengusir dan hendak melemparkanNya dari tebing (Luk 4:29). Menghadapi ini semua, Yesus tidak patah arang, tidak gusar dan berlaku kasar. Ia menghadapinya dengan hati dan sikap yang tenang bahkan menjadikannya sebagai bahan pengajaran yang real dan aktual.
3. "Daya cinta":
CintaNya jelas yakni membebaskan belenggu/keterikatan, terlebih bagi "korban - silent victim", orang kecil yang "buta-miskin-tertindas dan tertawan". Ia menjadi "kabar baik", injil yang hidup bagi sesama yang kecil dan tersingkir.
CintaNya jelas yakni membebaskan belenggu/keterikatan, terlebih bagi "korban - silent victim", orang kecil yang "buta-miskin-tertindas dan tertawan". Ia menjadi "kabar baik", injil yang hidup bagi sesama yang kecil dan tersingkir.
4."Daya mistik":
Di tengah banyak orang yang mengepungNya, Ia bisa pergi dengan tenang lewat dari tengah mereka. Tidak ada yang bisa menahan dan menangkapNya karena semangat "prophetik"-nya sungguh berasal dari pengalaman "mistik"-nya akan Allah sendiri. Ia mempunyai "inner power", kekuatan ilahi yang didapatnya dari relasi personal dengan Allah Bapa sendiri. Bagaimana dengan kita?
Di tengah banyak orang yang mengepungNya, Ia bisa pergi dengan tenang lewat dari tengah mereka. Tidak ada yang bisa menahan dan menangkapNya karena semangat "prophetik"-nya sungguh berasal dari pengalaman "mistik"-nya akan Allah sendiri. Ia mempunyai "inner power", kekuatan ilahi yang didapatnya dari relasi personal dengan Allah Bapa sendiri. Bagaimana dengan kita?
"Sate babi sate kambing -Jadilah nabi yang harus siap diombang ambing."
B.
Kutipan Teks Misa:
Kebangkitan Kristus adalah masalah iman: campur tangan transenden dari Tuhan sendiri dalam ciptaan dan sejarah. Di situ ketiga Pribadi ilahi bekerja bersama-sama dan serentak juga menyatakan sifat-Nya yang khas. Peristiwa itu terjadi oleh kekuasaan Bapa, yang "membangkitkan" Kristus, Anak-Nya Bdk. Kis 2:24. dan menerima sepenuhnya kodrat manusia-Nya - bersama dengan tubuh-Nya - dalam Tritunggal. Yesus dinyatakan secara definitif "sebagai Putra Allah menurut Roh kekudusan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa" (Rm 1:3-4). Santo Paulus menekankan wahyu kekuatan Allah Bdk. Rm 6:4; 2Kor13:4; Flp 3:10; Ef 1:19-22; Ibr 7:16. oleh karya Roh yang menghidupkan kodrat manusia Yesus yang sudah mati dan mengangkatnya ke dalam keadaan mulia, ke dalam keadaan sebagai Tuhan. -- Katekismus Gereja Katolik, 648
Kutipan Teks Misa:
Kebangkitan Kristus adalah masalah iman: campur tangan transenden dari Tuhan sendiri dalam ciptaan dan sejarah. Di situ ketiga Pribadi ilahi bekerja bersama-sama dan serentak juga menyatakan sifat-Nya yang khas. Peristiwa itu terjadi oleh kekuasaan Bapa, yang "membangkitkan" Kristus, Anak-Nya Bdk. Kis 2:24. dan menerima sepenuhnya kodrat manusia-Nya - bersama dengan tubuh-Nya - dalam Tritunggal. Yesus dinyatakan secara definitif "sebagai Putra Allah menurut Roh kekudusan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa" (Rm 1:3-4). Santo Paulus menekankan wahyu kekuatan Allah Bdk. Rm 6:4; 2Kor13:4; Flp 3:10; Ef 1:19-22; Ibr 7:16. oleh karya Roh yang menghidupkan kodrat manusia Yesus yang sudah mati dan mengangkatnya ke dalam keadaan mulia, ke dalam keadaan sebagai Tuhan. -- Katekismus Gereja Katolik, 648
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai Aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira kepada kau fakir miskin.
Roh Tuhan menyertai Aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira kepada kau fakir miskin.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber kehidupan, Engkaulah Allah orang-orang hidup, yang membangkitkan Yesus, hamba-Mu dari alam maut. Kami mohon iman bahwa segalanya dapat berubah. Berilah kiranya kami harapan baru dan bimbinglah kami agar dapat bersatu dengan Yesus Putra-Mu terkasih dan dengan semua saja yang mencari Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah Bapa kami, sumber kehidupan, Engkaulah Allah orang-orang hidup, yang membangkitkan Yesus, hamba-Mu dari alam maut. Kami mohon iman bahwa segalanya dapat berubah. Berilah kiranya kami harapan baru dan bimbinglah kami agar dapat bersatu dengan Yesus Putra-Mu terkasih dan dengan semua saja yang mencari Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (4:13-17)
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus."
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus."
Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus di angkasa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil
Ayat. (Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil
Ayat. (Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersoraksorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya Kitab Nabi Yesaya. Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut, "Roh Tuhan ada pada-Ku. Sebab Aku diurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Dan Aku diutus-Nya memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, serta membebaskan orang-orang yang tertindas; Aku diutus-Nya memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Yesus menutup kitab itu dan mengembalikannya kepada pejabat; lalu Ia duduk, dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Kemudian Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu pada saat kalian mendengarnya." Semua orang membenarkan Yesus. Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka berkata, "Bukankah dia anak Yusuf?" Yesus berkata, "Tentu kalian akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku, 'Hai Tabib sembuhkanlah dirimu sendiri. Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!" Yesus berkata lagi, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar, 'Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel tetapi tiada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (1Tes 4:14)
Kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang meninggal dalam iman akan Yesus, akan dihimpun Allah bersama dengan Yesus.
Kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang meninggal dalam iman akan Yesus, akan dihimpun Allah bersama dengan Yesus.
C.
Paus Fransiskus: Roh Tuhan Gerakkan Misi.
Paus Fransiskus: Roh Tuhan Gerakkan Misi.
Saudara-saudari terkasih,
Sekarang, saya ingin merenungkan dimensi misioner panggilan Kristiani. Mereka yang terpikat oleh panggilan Tuhan dan bertekad mengikuti Yesus akan merasakan hasrat tak tertahankan di dalam hatinya untuk membawa Kabar Baik kepada saudara-saudari mereka melalui pewartaan dan pelayanan cinta kasih.
Sekarang, saya ingin merenungkan dimensi misioner panggilan Kristiani. Mereka yang terpikat oleh panggilan Tuhan dan bertekad mengikuti Yesus akan merasakan hasrat tak tertahankan di dalam hatinya untuk membawa Kabar Baik kepada saudara-saudari mereka melalui pewartaan dan pelayanan cinta kasih.
Semua orang Kristiani dipanggil menjadi misionaris Injil! Sebagai murid, kita tidak menerima rahmat cinta Allah untuk penghiburan personal semata, atau kita tidak dipanggil untuk mempromosikan diri kita sendiri, atau untuk kepentingan usaha pribadi.
Kita adalah para pria dan wanita sederhana yang dijamah dan diubah oleh sukacita Injil, yang tidak dapat menyimpan pengalaman ini hanya untuk diri kita sendiri. Karena, “sukacita Injil yang menghidupkan komunitas para murid adalah sukacita misioner” (Evangelii Gaudium, 21).
Komitmen Misioner
Komitmen misioner bukanlah suatu tambahan pada hidup Kristiani seperti layaknya suatu hiasan, tetapi merupakan unsur esensial dari iman itu sendiri. Relasi dengan Tuhan mengandung panggilan untuk diutus ke dunia sebagai nabi-nabi sabda-Nya dan saksi-saksi cinta-Nya.
Komitmen misioner bukanlah suatu tambahan pada hidup Kristiani seperti layaknya suatu hiasan, tetapi merupakan unsur esensial dari iman itu sendiri. Relasi dengan Tuhan mengandung panggilan untuk diutus ke dunia sebagai nabi-nabi sabda-Nya dan saksi-saksi cinta-Nya.
Bahkan jika pada saat ini kita menyadari kelemahan-kelemahan kita dan tergoda untuk putus asa, kita perlu berbalik bersama Allah dengan keyakinan diri. Kita harus mengatasi rasa kekurangan diri dan tidak menghasilkan pesimisme, yang semata-mata menjadikan kita penonton pasif dari hidup yang suram dan monoton.
Tidak ada tempat untuk takut! Allah sendiri datang membersihkan “bibir kotor” kita dan melengkapi kita untuk misi: “Kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni. Kemudian aku mendengar suara Tuhan berkata, ‘Siapakah yang akan Kuutus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’ dan sahutku, ‘Ini aku, utuslah aku’” (Yes 6:6-8).
Di kedalaman hati, setiap murid misioner mendengar panggilan ilahi ini yang mengundangnya untuk “berbuat”, seperti Yesus, “berbuat baik dan menyembuhkan semua orang” (bdk. Kis 10:38).
Saya telah mengingatkan bahwa, oleh rahmat baptisan, setiap orang Kristiani adalah seorang “Christopher”, seorang pembawa Kristus, kepada saudara-saudarinya (bdk. Katekesis, 30 Januari 2016). Hal ini secara khusus menjadi perhatian bagi para imam dan mereka yang dipanggil untuk menjalani hidup bakti, yang dengan kemurahan hati telah menjawab, “Ini aku, Tuhan, utuslah aku!”
Dengan antusiasme misioner yang dibarui, para imam dipanggil untuk melangkah keluar dari ruang bait suci dan membiarkan kelembutan cinta Allah mengalir untuk kepentingan kemanusiaan (bdk. Homili pada misa Krisma, 24 Maret 2016).
Gereja membutuhkan imam-imam yang seperti ini: yang dengan tenang percaya diri karena mereka telah menemukan harta sejati, ingin pergi keluar dan dengan sukacita membuatnya dikenal semua orang (bdk. Mat 13:44).
Misi Kristiani.
Tentu banyak pertanyaan muncul ketika kita berbicara tentang misi Kristiani. Apa maksudnya menjadi misionaris Injil? Siapa yang memberi kita kekuatan dan keberanian untuk mewartakan? Apa dasar penginjilan dan inspirasi misi?
Tentu banyak pertanyaan muncul ketika kita berbicara tentang misi Kristiani. Apa maksudnya menjadi misionaris Injil? Siapa yang memberi kita kekuatan dan keberanian untuk mewartakan? Apa dasar penginjilan dan inspirasi misi?
Kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan merenungkan tiga kisah Injil: pemakluman misi perutusan Yesus di sinagoga Nazaret (bdk. Luk 4:16-30); perjalanan yang Ia lakukan bersama dengan para murid Emaus setelah kebangkitan-Nya (bdk. Luk 24:13-35); serta, perumpamaan tentang penabur dan benih (bdk. Mat 4:26-27).
Yesus diurapi oleh Roh dan diutus.
Menjadi seorang murid misioner berarti secara aktif terlibat dalam misi Kristus. Yesus sendiri melukiskan misi di sinagoga Nazaret itu dalam kata-kata ini:
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Luk 4:18-19).
Menjadi seorang murid misioner berarti secara aktif terlibat dalam misi Kristus. Yesus sendiri melukiskan misi di sinagoga Nazaret itu dalam kata-kata ini:
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Luk 4:18-19).
Ini juga misi kita: diurapi oleh Roh Tuhan, untuk mewartakan Sang Sabda kepada saudara-saudari kita dan menjadi sarana keselamatan bagi mereka.
Yesus menyertai setiap langkah perjalanan kita.
Persoalan-persoalan yang bergejolak dalam hati dan tantangan-tantangan yang keluar dari realitas hidup dapat membuat kita bingung, tidak mengerti dan putus asa.
Persoalan-persoalan yang bergejolak dalam hati dan tantangan-tantangan yang keluar dari realitas hidup dapat membuat kita bingung, tidak mengerti dan putus asa.
Ada risiko bahwa misi Kristiani mungkin tampak seperti semata-mata ilusi utopia atau sekurang-kurangnya sesuatu yang melampaui daya kemampuan kita.
Tetapi, jika kita mengkontemplasikan Yesus yang bangkit menyertai perjalanan para murid Emaus (bdk. Luk 24:13-15), kita dapat dipenuhi dengan kepercayaan diri yang baru.
Dalam kisah Injil itu, kita memiliki sebuah “liturgi jalan” yang benar, yang mendahului pewartaan sabda dan pemecahan roti. Kita melihat bahwa, pada setiap langkah, Yesus menyertai kita! Dua murid, yang diliputi skandal salib, pulang ke rumah dalam kegalauan. Hati mereka hancur, harapan mereka hilang dan mimpi mereka berantakan.
Sukacita Injil telah menyingkapkan kesedihan itu. Apa yang dikerjakan Yesus? Dia tidak menghakimi mereka, tetapi berjalan bersama mereka. Daripada mendirikan tembok, Ia membuka terobosan.
Perlahan-lahan Ia mengubah keputusasaan mereka. Ia membuat hati mereka berkobar-kobar dan membuka mata mereka dengan mewartakan sabda dan memecah-mecah roti.
Dalam cara yang sama, seorang Kristiani tidak membawa beban misi sendirian, tetapi menyadari bahwa, bahkan di tengah kelesuan dan ketidakmengertian, “Yesus berjalan bersamanya, berbicara dengannya, bernafas bersamanya, bekerja dengannya. Ia merasakan Yesus hidup bersamanya di tengah-tengah upaya perutusan” (EG, 266).
Yesus membuat benih tumbuh.
Akhirnya, penting untuk membiarkan Injil mengajarkan kita jalan pewartaan. Kadang kala, bahkan dengan niat terbaik, kita dapat menundukkan diri pada kehausan akan kekuasaan, proselitisme atau fanatisme intoleran.
Akhirnya, penting untuk membiarkan Injil mengajarkan kita jalan pewartaan. Kadang kala, bahkan dengan niat terbaik, kita dapat menundukkan diri pada kehausan akan kekuasaan, proselitisme atau fanatisme intoleran.
Tetapi, Injil menyerukan kita untuk menolak berhala kekuasaan dan kesuksesan, perhatian tak pantas untuk struktur-struktur, dan semacam kecemasan yang lebih bekerja dengan semangat penaklukan daripada semangat pelayanan.
Benih Kerajaan Allah, meski kecil, tak terlihat dan kadang kala tak berarti, diam-diam tumbuh terus-menerus. Puji syukur atas karya Allah yang tak kunjung putus. “Kerajaan Allah seumpama orang yang menabur benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu” (Mrk 4:26-27).
Inilah alasan utama kita untuk yakin: Allah melampaui seluruh harapan kita dan terus-menerus mengejutkan kita dengan kemurahan hati-Nya. Ia membuat usaha-usaha kita menghasilkan buah yang melampaui semua perhitungan manusiawi. Dengan keyakinan diri yang lahir dari Injil ini, kita menjadi terbuka pada karya Roh yang tersembunyi yang menjadi dasar misi.
Promosi Panggilan
Tidak mungkin ada promosi panggilan atau misi Kristiani tanpa doa kontemplatif yang konstan. Hidup Kristiani butuh dipupuk dengan penuh perhatian mendengarkan sabda Allah dan, di atas semuanya itu, dengan keintiman relasi personal dengan Tuhan dalam adorasi Ekaristi, “tempat” istimewa untuk perjumpaan kita dengan Tuhan.
Tidak mungkin ada promosi panggilan atau misi Kristiani tanpa doa kontemplatif yang konstan. Hidup Kristiani butuh dipupuk dengan penuh perhatian mendengarkan sabda Allah dan, di atas semuanya itu, dengan keintiman relasi personal dengan Tuhan dalam adorasi Ekaristi, “tempat” istimewa untuk perjumpaan kita dengan Tuhan.
Saya sungguh-sungguh ingin mendorong keintiman yang mendalam dengan Tuhan, di atas semua itu demi memohon panggilan imamat dan hidup bakti. Umat Allah perlu dibimbing oleh para gembalanya yang mempersembahkan hidupnya secara penuh pada pelayanan Injil.
Saya meminta komunitas-komunitas paroki, asosiasi-asosiasi dan kelompok-kelompok doa yang ada dalam Gereja untuk tidak menimbulkan perpecahan, melainkan untuk meneruskan doa supaya Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja bagi panenan-Nya.
Semoga Ia memberi kita imam-imam yang terpesona pada Injil, dekat dengan semua saudara-saudarinya, dan menjadi tanda yang hidup akan cinta belaskasih Allah.
Saudara-saudari terkasih, hari ini juga, kita dapat memperoleh kembali semangat mewartakan Injil dan kita dapat mendorong kaum muda khususnya untuk mengambil jalan kemuridan Kristiani.
Meskipun rasa yang meluas bahwa iman lesu atau tereduksi menjadi semata-mata “kewajiban untuk menjalankan”, kaum muda kita ingin menemukan daya tarik Yesus yang abadi, ditantang oleh sabda-sabda dan tindakan-tindakan-Nya, serta menyimpan harapan bahwa Ia bertahan dari kehidupan yang sepenuhnya manusiawi, gembira menghabiskan dirinya dalam cinta.
Maria tersuci, Bunda Penyelamat, memiliki keberanian untuk merengkuh harapan ini, dengan menempatkan masa mudanya dan entusiasmenya ke dalam tangan Allah. Melalui kepengantaraannya, semoga kita dianugerahi keterbukaan hati yang sama, kesiapsediaan yang sama untuk menjawab, “Ini aku”, kepada panggilan Tuhan, dan dianugerahi sukacita yang sama (bdk. Luk 1:39), seperti dia, untuk mewartakan-Nya ke seluruh dunia.
Paus Fransiskus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar