HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Domine, doce nos orare
Tuhan, ajarlah kami berdoa…
Tuhan, ajarlah kami berdoa…
“Tuhan, sudah 120 kali aku minta pada-Mu
agar Tuhan mengganti guru sekolah mingguku.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang tidak siap.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang sering terlambat.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang ketus dan galak.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang tidak sayang padaku.
agar Tuhan mengganti guru sekolah mingguku.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang tidak siap.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang sering terlambat.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang ketus dan galak.
Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu yang tidak sayang padaku.
Tapi kirimkan padaku seorang guru yang baik seperti Engkau;
tidak usah indah suaranya, namun ramah senyumnya
tidak usah cantik parasnya, namun menarik pribadinya
tidak usah tegap badannya, namun lembut hatinya
tidak usah bagus bajunya, namun rendah hatinya
tidak usah baik ceritanya, namun Kristus hidupnya.
tidak usah indah suaranya, namun ramah senyumnya
tidak usah cantik parasnya, namun menarik pribadinya
tidak usah tegap badannya, namun lembut hatinya
tidak usah bagus bajunya, namun rendah hatinya
tidak usah baik ceritanya, namun Kristus hidupnya.
Agar ketika aku sedih,
aku dapat menangis dipelukannya
Agar ketika aku gembira,
aku dapat tertawa bersamanya
Agar ketika papa dan mama berselisih,
aku dapat berdoa dengannya.
aku dapat menangis dipelukannya
Agar ketika aku gembira,
aku dapat tertawa bersamanya
Agar ketika papa dan mama berselisih,
aku dapat berdoa dengannya.
Tuhan, aku ingin guru sekolah minggu yang baik seperti-Mu. Amin.
====
“Omnis enim qui petit accipit, et qui quaerit invenit, et pulsanti aperietur - ‘Setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Inilah harapan yang diberikan Yesus bahwa doa adalah tindakan “prodia (PROaktif, DInamis dan Aktif) untuk “meminta agar mendapatkan, mencari agar menemukan dan mengetuk agar dibukakan.” Hal ini didasari keyakinan dasar bahwa Allah adalah Bapa kita yang penuh belaskasihan dan kerahiman.
Di lain matra, menarik juga bahwa Yesus pernah mengatakan: "Dalam doamu, janganlah kamu bertele-tele, seperti kebiasaan orang tidak mengenal Allah."
Rupanya, pada jaman Yesus pun, ada kenyataan bahwa orang suka bertele-tele dalam berdoa. Anehnya, di jaman ini pun, kita tidak sulit menemukan contoh doa bertele-tele itu: entah isinya, caranya, kata-katanya, nadanya ataupun waktunya
Mengacu pada buku saya, “Via Veritas Vita” (RJK. 2012), adapun tiga karakter dasar doa yang baik untuk kita ingat, al:
1. Doa itu mesti berpola salib:
Hal ini berarti tidak hanya “aku dan Tuhan” (vertikal), tetapi juga “aku dan sesama” (horisontal) juga.
Artinya, pelbagai doa apa pun, betapapun bagusnya kata dan indahnya nuansa, jika tidak bermuara dalam relasi dengan sesama, menjadi hambar dan mungkin malah kehilangan nilainya.
Tak ada gunanya kita berdoa "ampunilah aku Tuhan" tapi kita tak mau mengampuni orang lain. Atau 'berilah kami rejeki", sementara kita sendiri tidak pernah mau memberi.
Karena itu Matius menuliskan sebuah pesan Yesus: "jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu akan mengampuni kamu juga. Jika tidak, Bapamu juga tidak akan mengampunimu juga.”
2. Doa itu mesti bermuara ke dalam hidup kita:
Ia mesti diwujudkan dalam hidup bersama orang lain: "Jangan minta, jika tidak pernah rela memberi!" Itulah sebabnya, semakin kita berinteraksi dengan sesama, kita tak akan berdoa bertele-tele. Doa akan mengangkat pengalaman hidup nyata dan sebaliknya, kita akan hidup lebih kaya makna dari inspirasi doa-doa kita.
3. Doa adalah napas kehidupan umat beriman:
Tanpa napas, kita tak mungkin terus hidup. Maka semua usaha, pekerjaan, rencana dan perjuangan tanpa disertai doa, tidak memiliki jiwa yang kuat. Benar kalau orang mengatakan bahwa doa yang sungguh-sungguh akan membersihkan hati dan membuat kita peduli pada orang lain.
Di lain matra, ada beberapa contoh ekstrem soal berdoa yang kurang begitu baik, diantaranya:
1. Ada yang menganggap doa itu seperti mantra, maka punya kekuatan tertentu bila didoakan. Yang sefaham dengan ini akan berdoa dengan teliti, tertib, setia, tak salah ucap, tak salah tempat/saat, bahkan tak boleh terlambat dll. Ekstremnya, di sini doa seperti magic: “sim salabim, abra gedabra bra.”
2. Ada yang menganggap doa itu seperti surat. Kalau sekali belum terkabul, mungkin belum sampai, maka diulangi lagi, dikirim surat (doa) berikutnya.
3. Ada yang menganggap doa itu seperti HP, alat komunikasi. Kalau perlu saja berdoa. Makin canggih HP-nya (doanya) makin mungkin pula komunikasinya sampai.
4. Ada yang menganggap doa seperti proposal. Makin pandai merumuskan, makin mungkin terkabul. Buat mereka, doa berarti permohonan, tapi seringnya untuk kepentingan diri sendiri.
5. Seperti uang pelicin. Untuk melicinkan pemberian Tuhan. Barangkali ini yang membuat orang secara tidak sadar menambah uang kolekte/sumbangan, atau jumlah lilin yang dinyalakan serta ziarah yang diikuti.
6. Ada yang seperti senapan. Makin diberondong, maka Tuhan semakin mudah mengabulkan.
Bagaimana dengan kita sendiri?
Dari Tarsus ke Maluku – Yesus Engkau sungguh andalanku.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
------------
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
------------
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
"Allah yang kuimani adalah Allah yang komunikatif!"
Sejak kecil, manusia belajar berkomunikasi verbal serentak belajar tingkah laku non-verbal yang mengiringinya. Kita ingat betapa gembiranya orang tua dan sanak-saudara bila mendengar seorang anak kecil ‘berceloteh’ untuk pertama kalinya: “Mama…” atau “Papa…”. Breaking moment yang menyingkap tahap-tahap ketrampilan dalam berkomunikasi.
Merupakan sebuah kenyataan bahwa manusia berjalan dalam proses pembelajaran untuk fasih berkomunikasi secara pribadi maupun massal. Kita sepakat bahwa komunikasi merupakan fakta umum dan bagian hakiki dalam hidup sehari-hari.
Unsur-unsur dalam komunikasi adalah sender, receiver, message, channel, encoding, context/background dan feedback. Ada beragam model komunikasi.
Kiranya model-model tersebut hendak menghubungkan unsur-unsur komunikasi dalam suatu tatanan tertentu demi kepentingan dan tujuan tertentu. Model-model tersebut bisa berupa model komunikasi linear, partisipatoris, konvergensi, ritual, semiotik dan model komunikasi kristiani.
Karenanya, komunikasi, tidak hanya bersifat linear dimana terjadi transfer message dari sender kepada receiver, perlu dilihat sebagai proses dialogis dalam pembentukan suatu masyarakat manusia. Komunikasi sebagai proses pembangunan dialog relational antara dua orang atau lebih lewat pertukaran makna untuk mencapai kesalingsepakatan, kesalingmengertian.
Maka, komunikasi sosial didefinisikan sebagai sebuah proses interaksi yang memberi ruang bagi setiap orang untuk membagikan pengalaman lewat sistem pertandaan.
Dalam sejarah komunikasi antar manusia, kemajuan teknologi melesatkan ranah komunikasi menjadi lebih luas, intensif dan massif. Dengan diciptakannya teknologi baru percetakan khususnya teknologi media elekronik, terlahirlah dimensi komunikasi baru.
Paling tidak perubahan serba tunggang-langgang itu didorong oleh empat mastertrend yaitu industrialisasi, urbanisasi, modernisasi dan tentu saja globalisasi.
Sejak abad ke-20 sampai sekarang, kita terus dijejali dengan beragam media komunikasi seperti Film, Brodcasting-Radio, Broadcasting-TV, Video, Satelit dan sebagainya. Namun, nyatanya media audio-visual belum dapat menyingkirkan tradisi membaca koran, buletin, tabloid atau buku.
Terkait dengan itu, di penghujung abad ke-20, seakan-akan ruang dan waktu tergopoh-gopoh mengejar kepesatan teknologi komunikasi. Kini, orang bicara tentang era Information Technologies (IT), New Communication Technologies (NCT) atau Multimedia Communication. Teknologi digital, TV, handphone, smart phone, komputer saling bersinergi dalam satu sistem untuk mengirim dan menerima informasi dan pesan.
Komunikasi multimedia adalah suatu konvergensi dari industri media dan teknologi digital. Atau, definisi lain dari komunikasi multimedia adalah integrasi komunikasi teks, grafik, animasi, video audio-visual dalam suatu komputer interaktif. Internet, cyberspace, hyperreality menjadi gaya hidup orang yang “njamani”.
Dalam ensiklik Redemptoris Missio (1990), Paus Yohanes Paulus II pernah menyatakan sebuah kesadaran bahwa dunia komunikasi bukan hanya sebagai “aeropagus” jaman modern tapi “juga sebagai pemersatu dunia manusia dan mengubah dunia menjadi suatu global village. Teknologi komunikasi menjadi sangat penting untuk menghantar tema-tema utama informasi dan pendidikan, pendampingan dan inspirasi bagi tingkah laku setiap individu, keluarga-keluarga dan struktur masyarakat yang lebih luas” (RM no. 37).
Ensiklik pertama yang memang dikhususkan bagi Komunikasi Sosial adalah ensiklik Vigilanti Cura yang dipromulgasikan oleh Paus Pius XI (1936). Kemudian dapat disebut ensiklik Miranda Prorsus, Paus Pius XII, (1957). Konsili Vatikan II mempublikasikan dekrit Inter Mirifica (1963). Setelah itu, Komisi Kepausan untuk Bidang Komunikasi Sosial menerbitkan Instruksi pastoral Communio et Progressio (1971), dan Aetatis Novae (1992).
Bisa jadi, pelbagai ensiklik dan surat ini menguraikan tema-tema khusus seperti hubungan Gereja dengan penerbitan percetakan, Gereja dalam broadcasting, Gereja dan Film, Gereja dan Video, Gereja dan Internet, peran kaum awam, Pastoral Gereja dan Komunikasi Sosial.
Satu hal yang pasti, komunikasi adalah unsur konstitutif dalam suatu komunitas manusia. Menurunnya kualitas dan intensitas komunikasi di antara anggota komunitas menyebabkan komunitas tersebut menjadi rapuh, mudah terkoyak.
Ditegaskan kembali, kemendesakkan pengenalan dan pengetahuan dasar Ilmu Komunikasi demi pembangunan komunio-komunio iman agar kita mampu terus-menerus menyampaikan komunikasi diri Allah kepada setiap orang lewat sarana-sarana komunikasi yang ‘njamani’.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 10 Oktober 2017 : KEMAHAKUASAAN ALLAH TERWUJUD DALAM BELAS KASIH-NYA
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 10 Oktober 2017 : KEMAHAKUASAAN ALLAH TERWUJUD DALAM BELAS KASIH-NYA
Bacaan Ekaristi :
Yun. 3:1-10;
Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8;
Luk. 10:38-42
Yun. 3:1-10;
Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8;
Luk. 10:38-42
Paus Fransiskus mengingatkan bahwa belas kasih Allah yang tak terbatas berlaku atas semua orang. Tetapi beliau memperingatkan agar tidak berlaku kaku dan mengajak umat untuk selalu membuka hati mereka. Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Selasa pagi 10 Oktober 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.
Merenungkan Bacaan Pertama (Yun 3:1-10), Paus Fransiskus menyimpulkan bahwa belas kasih Allahlah yang membuka hati kita dan mengalahkan segalanya. Beliau mengatakan bahwa Yunus adalah "orang yang membandel yang ingin mengajarkan Allah bagaimana melakukan berbagai hal". Beliau menggambarkan Yunus "sakit dengan kekakuan", "jiwa yang menderita kelaparan".
Dalam kisah Alkitab, Paus Fransiskus mengatakan, Tuhan meminta Yunus untuk menobatkan kota Niniwe. Pertama, nabi Yunus menolak untuk melakukannya dan melarikan diri; kemudian ia melaksanakan perintah Allah "dan ia melakukannya dengan baik". Tetapi tetap saja, Paus Fransiskus mengamati, Yunus "marah" dan geram karena Tuhan memperlihatkan pengampunan terhadap orang-orang Niniwe yang, dengan hati terbuka, menunjukkan penyesalan.
"Orang-orang yang memiliki jiwa membandel tidak memahami apa belas kasih Allah", Paus Fransiskus berkata. Mereka seperti Yunus, beliau melanjutkan, mereka tidak tahu bagaimana membuka hati mereka terhadap Tuhan. Beliau menggambarkan mereka sebagai "lemah hati" - dengan hati kecil yang tertutup terhadap belas kasih - dan melekat pada persoalan-persoalan kebenaran yang tanpa tedeng aling-aling : "mereka lupa bahwa keadilan Allah menjadi manusia dalam Putra-Nya, keadilan Allah menjadi belas kasih dan pengampunan; mereka lupa bahwa hati Allah selalu terbuka terhadap pengampunan". Hal lain yang mereka lupakan, Paus Fransiskus menambahkan, yakni "kemahakuasaan Allah terwujud terutama dalam belas kasih dan pengampunan-Nya".
"Tidaklah mudah memahami belas kasih Allah, tidaklah mudah. Membutuhkan banyak doa karena belas kasih Allah adalah rahmat", beliau berkata.
Dan, Paus Fransiskus mencatat, kita begitu terbiasa dengan sikap imbal jasa - sikap semacam itu yang menyiratkan bahwa keadilan berarti membayar atas apa yang kamu lakukan, tetapi - beliau mengatakan : "Yesus membayar kita dan terus membayar".
Mengacu kembali pada kisah Yunus, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Allah bisa saja telah meninggalkan nabi karena kebandelannya dan kekakuannya. Malahan, Ia pergi berbicara kepadanya dan meyakinkannya; Ia menyelamatkannya sama seperti Ia menyelamatkan orang-orang Niniwe.
"Dialah Allah kesabaran, Dialah Allah yang tahu bagaimana memberi belaian, yang tahu bagaimana membuka hati".
Paus Fransiskus menunjukkan bahwa pesan pokok kitab kenabian dapat ditemukan dalam dialog antara nubuat, penebusan dosa, belas kasih dan kelemahan hati atau kebandelan. Dan, beliau mengatakan, pada kenyataannya belas kasih Allahlah yang selalu berlaku karena kemahakuasaan-Nya terwujud dalam belas kasih-Nya.
Saya menasihati kalian, Paus Fransiskus mengakhiri homilinya, untuk membaca Kitab Yunus hari ini : "kitab tersebut sangat sedikit, hanya tiga halaman, dan lihatlah bagaimana Tuhan bertindak, bagaimana belas kasih-Nya mengubah hati kita, dan bersyukurlah kepada Tuhan karena telah sangat berbelas kasih".
____
____
Tidak ada komentar:
Posting Komentar