Ads 468x60px

IN MEMORIAM: MGR PUJASUMARTA DAN TAMAN DOA NGRAWOH - SRAGEN.



IN MEMORIAM:
MGR PUJASUMARTA DAN TAMAN DOA NGRAWOH - SRAGEN.
“Ngarah Woh”:
Berziarah menuju Buah Karya Allah.
(Alm) Mgr. Johannes Pujasumarta pernah mengungkapkan tentang karya Allah dalam menumbuhkan iman di tanah Jawa yang diperjuangkan oleh para misionaris.
Pada awalnya, pewartaan iman di tanah Jawa ini seakan menemui jalan buntu, karena tidak mengalami perkembangan. Hingga akhirnya Tuhan sendiri berkenan berkarya menumbuhkan iman di tanah Jawa ini melalui peristiwa Pembaptisan di Sendangsono.
25 tahun sesudah peristiwa pembaptisan itu, Rm. Prenthaler berinisiatif membangun Sendangsono sebagai tempat peziarahan Maria yang dirasakan begitu dekat dengan orang Jawa. Tempat peziarahan Maria ini menjadi ungkapan kecintaan umat terhadap Bunda Maria yang akan menghantarkan mereka kepada Yesus, Per Mariam ad Iesum.
Mengenai nama tempat ‘Ngrawoh’, Bapak Uskup bertanya kepada umat sekalian tentang makna atau sejarah tentang nama ‘Ngrawoh’ itu.
Bapak Uskup mengajak seluruh umat untuk bersama-sama menjaga kecintaan atau devosi yang kuat terhadap Bunda Maria Fatima ini sebagai jalan berziarah menuju satu arah yakni buah-buah Karya Allah di dalam diri Yesus Kristus.
Ngrawoh menurut beliau adalah “Ngarah Woh”: berziarah menuju buah karya Allah. Beliau mengatakan bahwa Taman Doa dan Gua Maria Fatima Ngrawoh ini akan menjadi tempat ziarah, siji sing diarah, ngarah woh, buah Karya Allah.
Harapannya, Taman Doa dan Gua Maria Ngrawoh ini akan sungguh menjadi tempat berziarah, menuju karya Allah dalam diri Yesus Kristus dengan meneladan Maria, Sang Tabernakel Hidup.
Beliau juga mengajak seluruh umat untuk seperti Maria, sebagai Tabernakel Hidup yang membawa Kristus bagi siapa saja, yang hadir dalam Ekaristi Kudus. Dengan mengarah pada buah-buah Karya Allah itu, umat diajak untuk meneladan Kristus, yang bagai burung Pelican, berkenan memberikan tubuh dan darahnya bagi hidup anak-anaknya, ketika bencana kelaparan melanda. Untuk menegaskan hal ini, Bapak Uskup berkenan menyanyikan lagu Pie Pelicane gubahan beliau.
Pada kesempatan ini, Bapak Uskup mengungkapkan tentang potensi masyarakat Sragen yang begitu berlimpah dengan lahan pertanian. Bahkan Kabupaten Sragen merupakan penyangga pangan bagi daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Beliau tetap mendorong umat untuk setia memberikan yang terbaik bagi masyarakat Sragen. Meski dalam hal kuantitas, umat Katolik Paroki Sragen ini amat kecil di tengah masyarakat Sragen, namun keterlibatan untuk selalu memberikan yang terbaik menjadi tujuan utama, sama halnya para pemuda yang terpesona dan terbakar semangatnya untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia yang tertuang dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
Bapak Uskup mengungkapkan pengharapan untuk berkembangnya kerjasama yang sinergi antara pemerintah dan umat Katolik Sragen demi mewujudkan Kerajaan Allah di bumi Sragen, sesuai dengan motto pemerintahan Sragen saat itu yakni “Mbelo wong cilik” yang sesuai dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang.
Pastinya, kita perlu kembali mengulangi penegasan yang Mgr Pujasumarta ungkap tentang Ngrawoh, yakni:
Semoga umat semua bergotong royong saling bantu membantu dalam ‘ngarah woh’, mencapai, memperjuangkan dan memperoleh buah-buah karya Allah di dalam hidup sehari-hari sesuai dengan tugas dan panggilan hidupnya. Amin.
Berkah Dalem.
NB:
Misa Pemberkatan Taman Doa St Maria Fatima - Ngrawoh, Paroki Sragen oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko (Uskup Agung Semarang) dan Bupati Sragen, Hj. dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen).
YES SRAGEN
NO SARACEN
Minggu, 22 Okt 2017
Bunda Maria dari Fatima,
sembuhkanlah orang-orang sakit yang berlindung kepadamu.
Bunda Maria dari Fatima,
hiburlah orang-orang menderita yang percaya kepadamu.
Bunda Maria dari Fatima,
berilah damai bagi dunia.
A.
SKETSA PROFIL MINI GEREJA & BUMI SRAGEN
St Maria Fatima...
Sebuah nama satu satunya Paroki di Kabupaten Sragen, "Bumi Sukowati", "Kota Fosil" wilayah Keuskupan Agung Semarang, 30 km sebelah timur kotanya Jokowi, yakni Solo, "Spirit Of Loving Others".
St Maria Fatima...
Satu satunya Gereja Katolik di Sragen ("sreg sa' enggen enggen" - "pas/cespleng/tandes/josss di setiap seginya"), yang juga memiliki "joglo kembar" dan di arsitek -desain khas oleh Romo Mangun, "Sang Burung Manyar"
St Maria Fatima...
Sebuah nama yang juga dipersembahkan untuk Goa Maria dan Taman Doa di salah satu stasi paroki Sragen, yakni di Ngrawoh - Gesi, yang sarat dengan aura hutan jatinya, dan rencananya akan diberkati oleh Uskup Agung Semarang dan diresmikan oleh Bupati Sragen.
St Maria Fatima...
Bersama dengan memoar satu abad atau 100 Tahun Penampakan Bunda Maria di Fatima, dijadikan juga sebagai saat "menimba berkah" dengan mengadakan misa pemberkatan Goa Maria Fatima dan Taman Doa di Ngrawoh Sragen, Minggu 22 Oktober 2017 ini.
St Maria Fatima...
Inilah nama Paroki dengan dua puluhan stasi yang tersebar pencar di wilayah paling timur dari Keuskupan Agung Semarang, yakni Sragen yang terkenal dengan "The Ancient of Java" lewat Museum Fosil "Sangiran", Wisata Religi "Gunung Kemukus", Waduk "Kedung Ombo" dan beberapa kuliner khas: Pecel Tumpang, Botok Mercon dan Soto Kwali nya.
St Maria Fatima...
Sebuah nama Gereja Katolik di jalan utama Sragen yang konon merupakan daerah persinggahan dan 'base camp' Pangeran Mangkubumi I (Sultan HB I, pendiri Kesultanan Yogyakarta) yang meresmikan namanya sebagai "Pangeran Sukowati". Adapun Pangeran Sukowati ini bersama saudaranya, Raden Mas Sahid (Adipati Mangkunegara I, pendiri Pura Mangkunegaran Surakarta) terus berjuang untuk melawan jajahan kolonialisme Belanda.
St Maria Fatima...
Sebuah nama pelindung dari Gereja Katolik di sebuah daerah di timur Solo, yang pernah melahirkan penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Kho Ping Hoo namanya. Ia sangat berkontribusi bagi literatur fiksi silat Indonesia, khususnya yang bertemakan Tionghoa Indonesia. Danarto, seorang sastrawan juga lahir disini. Bahkan konon mas WS Rendra, "Sang Burung Merak" kerap blusukan untuk mencari seniwan-seniwati dan pengrajin gamelan yang pas di hatinya.
St Maria Fatima...
Inilah nama Gereja di daerahnya "Mbah Gotho" alias Sodimedjo, seorang kristiani yang disebut sebagai manusia tertua, 146 tahun dan baru meninggal beberapa bulan lalu.
Ya, Sragen asri bestari yang terdiri dari 20 kecamatan dengan dua ratusan desa dan kelurahan yang secara lestari geografis berada di lembah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir ke timur, sebelah utara dikelilingi perbukitan dan sebelah selatan berupa pegunungan, lereng dari Gunung Lawu yang terkenal dengan daerah Tawang Mangu dan Cemoro Sewu nya ini memang sederhana tapi tetap kaya makna.
Ia pernah jatuh bangun, dirintis bersama Rm Hardiyanta dkk, bersama dengan dukungan para seniman kristiani yang datang ke bumi Sragen tanpa mau dibayar dan memompa semangat iman di Bumi Sukowati. Terkenang banyak dukungan dan kehadiran mereka; TerimaKASIH untuk mba Anastasia Astutie, mba Lisa A Riyanto dan Karina, Tissa IMB serta Calista Didiek SSS. Juga untuk tampilan dari mas Arswendo Atmowiloto, mas Didiek Nini Thowok, mas Hudson, mas Didiek SSS, mas Adi Kurdi, mas Piyu Padi, Edward Chen, Rm Greg Soetomo, pak Cosmas Batubara, pak Nico Daryanto, DR George Aditjondro dan pastinya pak FX - Walikota Solo, Bupati Sragen dan segenap umat Sragen.
Bersama mereka dan kita semua, Bunda Maria Fatima hadir dan mengalir. Ia ada dan berada. Ia tidak ternama tapi senantiasa bersama, dengan perlindungan dan doa Bunda Maria Fatima, Sang Bunda yang terus berderma bagi kita dan sesama, bagi gereja dan dunia yang kadang tidak selalu sama dan seirama...
B.
LIMA DOA KHAS DARI FATIMA
13 Mei 2017 - 13 Oktober 2017, Gereja Katolik memperingati 100 tahun penampakan Bunda Maria kepada 3 gembala cilik di Fatima, Portugal.
Dalam penampakannya di tahun 1917, Bunda Maria menyampaikan banyak sekali pesan dari Tuhan sambil mengajak kita semua untuk bertobat dan berbuat silih bagi dunia.
Salah satu warisan terbesarnya adalah 5 Doa Fatima yang diberikan selama penampakan berlangsung.
1. DOA FATIMA / YA YESUS
"Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin."
Doa ini diberikan Bunda Maria sendiri kepada para gembala cilik. Dalam pesannya, Bunda Maria meminta mereka mendoakan doa ini setiap selesai mendaraskan 10x doa Salam Maria dan Kemuliaan.
2. DOA MOHON PENGAMPUNAN
"Ya Allahku, aku percaya, aku menyembah, aku berharap, dan aku mengasihi-Mu! Aku mohonkan ampun bagi mereka yang tidak percaya, tidak menyembah, tidak menyerahkan diri, dan tidak mengasihi-Mu."
Doa ini diberikan Malaikat kepada para gembala cilik di tahun 1916, tepat setahun sebelum Bunda Maria menampakkan diri.
3. DOA MALAIKAT
"Oh Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putra, Roh Kudus, aku menyembah-Mu dengan khusyuk dan mempersembahkan kepada-Mu Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keilahian Yesus Kristus, yang sungguh hadir di semua tabernakel di muka bumi, demi penebusan atas semua kekejaman, pencemaran, dan sikap masa bodoh yang melukai Diri-Nya. Melalui jasa-jasa tak terhingga dari Hati-Nya Yang Maha Kudus dan Hati Ibu Maria Yang Tak Berdosa, aku memohonkan pertobatan bagi semua orang berdosa yang malang."
Doa ini juga diberikan malaikat kepada para gembala cilik. Pada penampakan terakhir di musim gugur 1916, Malaikat memegang sebuah piala. Ke dalam piala ini meneteslah Darah dari sebuah Hosti yang tergantung di atasnya. Malaikat memberi ketiga anak itu Hosti sebagai Komuni Pertama mereka dari piala itu.
4. DOA EKARISTI
"Tritunggal Maha Kudus, aku menyembah-Mu! Ya Tuhanku, ya Tuhanku, aku mengasihi-Mu dalam Sakramen Maha Kudus."
Ketika Bunda Maria menampakkan diri kepada mereka untuk pertama kalinya pada 13 Mei 1917, ia berkata, "Kalian akan mengalami banyak sekali penderitaan, tapi hanya dalam rahmat Tuhanlah kalian akan menemukan ketenangan".
Berdasar kesaksian Lucia, salah seorang dari gembala cilik, sebuah cahaya yang amat terang datang dan menyinari mereka semua, dan tanpa berpikir panjang, mereka langsung mendaraskan doa ini.
5. DOA SILIH / PENGORBANAN DIRI
"Ya Yesus, aku mempersembahkan semua ini demi cintaku kepada-Mu dan bagi pertobatan orang-orang berdosa serta bagi pemulihan atas segala penghinaan yang diderita Hati Maria yang Tak Bernoda."
Bunda Maria memberikan doa ini kepada para gembala cilik pada tanggal 13 Juli 1917, bersamaan dengan Doa Fatima/Ya Yesus. Doa ini didaraskan ketika kita mau mempersembahkan seluruh penderitaan kita kepada Tuhan.
======
LITANI MARIA FATIMA
Maria dari Fatima,
doakanlah negeri tercinta kami.
Maria dari Fatima,
kuduskanlah imam-imam kami.
Maria dari Fatima,
kuatkanlah iman Katolik kami.
Maria dari Fatima,
bimbing dan terangilah pemerintah kami.
Maria dari Fatima,
sembuhkanlah semua orang sakit yang percaya kepadamu.
Maria dari Fatima,
bantulah orang yang memanggil pertolonganmu.
Maria dari Fatima,
bebaskan kami dari mara bahaya.
Maria dari Fatima,
bantulah kami menolak pencobaan.
Maria dari Fatima,
perolehkan bagi kami apa yang dengan cinta, kami mohonkan.
Maria dari Fatima,
tolonglah orang-orang yang kami kasihi
Maria dari Fatima,
bawalah iman yang benar kepada orang-orang yang hidup dalam kesalahan.
Maria dari Fatima,
kuatkan kembali semangat kami.
Maria dari Fatima,
perolehkan pengampunan bagi kami atas bermacam-macam dosa dan penghinaan kami.
Maria dari Fatima,
bawalah semua orang ke kaki Kerahiman Ilahi.
Maria dari Fatima,
berilah damai bagi dunia.
O Maria yang semula jadi tak bercela, doakanlah kami yang berlindung kepadamu.
Hati Maria tak bernoda, doakanlah kami sekarang dan waktu kami mati. Amin.
Marilah berdoa :
Ya Allah, kerahiman ilahi yang tak terbatas, penuhi hati kami dengan kepercayaan penuh kepada Bunda terkasihMu, yang kami puja dalam nama Maria Fatima, Ratu Rosario, dan berilah kami; dengan perantaraannya yang penuh kuasa, segala rahmat ilahi dan insani, yang kami butuhkan, demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
C.
REFLEKSI TAMAN DOA SANTA PERAWAN MARIA FATIMA, NGRAWOH - SRAGEN
Dibangunnya Taman Doa Santa Perawan Maria Fatima di Ngrawoh - Sragen menggambarkan bagaimana "PEZIARAHAN HIDUP ORANG BERIMAN MELALUI PERTOBATAN DALAM JIWA DAN ROH" yang seutuhnya agar bisa mendapatkan pengampunan dari Allah melalui Yesus Kristus.
Perencanaan yang dibuat Panitia Pembangunan Taman Doa Santa Perawan Maria Fatima, Ngrawoh ini berlandaskan pada Pelindung Gereja Paroki Sragen, yakni Santa Perawan Maria Fatima.
Paroki Sragen sendiri berkeinginan untuk membangun tempat ziarah Bunda Maria dengan tipikal Fatima, dimana Bunda Maria menampakkan diri kepada tiga orang anak gembala di suatu padang di Cova Da Iria, Fatima Portugal pada tanggal 13 Mei - 13 Oktober 1917.
Pembuatan Taman Doa di Ngrawoh yang notabene adalah daerah sederhana dengan banyak pohon jati ini didasari oleh harapan iman dan kasih bahwa pesan yang disampaikan Bunda Maria di Fatima Portugal 100 tahun yang lalu merupakan bentuk Sabda yang telah dilimpahkan kepada tiga anak gembala, agar berkat Allah yang diterima bagi setiap umat manusia melalui pertobatan yang sungguh-sungguh dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Adapun, gambaran secara universalnya melalui terwujudnya pembangunan Taman Doa Ngrawoh yang mengajarkan tiga bentuk kehidupan, yaitu :
1. GEREJA YANG BERJUANG
2. GEREJA YANG BERZIARAH
3. GEREJA YANG MULIA
I. GEREJA BERJUANG
Pengertian Gereja Berjuang yang berlandaskan ajaran Gereja yang universal adalah peziarahan hidup manusia yang diikat oleh hukum duniawi yaitu hukum, budaya, dan tatanan adat istiadat.
Hal tersebut merupakan bentuk Gereja yang berjuang secara universal sebagai Umat Allah yang hidup dan berdampingan sebagai masyarakat, yang sedang mengalami pergumulan dan pertentangan batin yang terwujud dalam sikap hidup, sikap batin, sikap iman sebelum kita meninggalkan dunia ini dan tetap bersumber pada 10 Perintah Allah dan 5 Perintah Gereja (10 Perintah Allah dan 5 Perintah Gereja akan dipasang di depan gereja berbentuk dua loh batu, di sebelah kiri dan kanan)
Pemahaman Gereja Berjuang berdasarkan Hukum Gereja dan Hukum Kristus secara universal tampak tergambar dalam Taman Doa Ngrawoh yang dimulai dari Gereja menuju Taman Getsemani dan berakhir pada perhentian ke-11 (Yesus dipaku di kayu salib)
Termasuk dalam Gereja Berjuang :
a. Taman Getsemani
Kita diajak untuk menemukan jati diri sebagai umat Allah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus, menjalin relasi dengan Bapa, menyerahkan pergulatan hidup kita dan ketidak-berdayaan kita seperti yang telah diteladankan Tuhan Yesus (ketika berdoa di Taman Getsemani), agar kita mampu memikul salib-salib kecil kita dengan setia sampai pada kemuliaan yang dijanjikan Tuhan.
b. Prosesi Jalan Salib
Perhentian I – XIV : tergambar dalam Sabda Tuhan “Barang siapa yang mengikuti Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salib & mengikuti Aku”. Pada perhentian ke-14 dibuatkan makam Yesus. Kita diajak untuk menguburkan kedagingan, keegoismean & kesombongan kita bersama Yesus agar kita memperoleh kebangkitan bersama Yesus & hidup sebagai manusia baru dalam kebahagiaan dan kedamaian abadi di surga.
Sebelum memasuki Taman Bunda Maria ada gapura dengan tulisan : “Di tempat yang kecil ini bangunlah GerejaKu”. Di sinilah kita mulai memasuki rangkaian pertobatan.
II. GEREJA BERZIARAH
Menggambarkan kehidupan orang yang sudah meninggal ataupun yang masih7 hidup yang berziarah secara iman di dunia melalui pertobatan-pertobatan. Sehingga menyadari akan dosa-dosanya dan mau meninggalkan hidup kedagingannya yang dikuasai oleh nafsu, kembali hidup menurut Roh Allah menjadi hamba yang baik taat dan patuh kepada Allah dan mengasihi sesama melalui perziarahan batin yang dituntun Roh Kudus menuju pertobatan hidup. Serta umat yang sudah meninggal tapi tidak mendapat pengampunan dosa dari Allah sehingga tidak dapat masuk ke dalam api penyucian kemudian diutus Allah ke dunia menjadi saksi kebenaran bagi orang-orang di dunia yang masih hidup dalam kedosaan, dengan mengajar secara roh, mendoakan, membimbing, agar orang yang berdosa di dunia bisa kembali ke jalan yang benar dan menjauhi dosa dalam bentuk pendampingan secara roh.
Termasuk dalam Gereja Berziarah:
a. Kolam Pertobatan
Setiap orang yg hidup di dunia ini harus berjalan di dalam hidup yg benar dengan jalan bertobat sebab hanya dengan bertobat kita memperoleh pengampunan dari Allah dan tidak dibelenggu oleh dosa. Sebelum menghadap Bunda Maria, terlebih dahulu membersihkan diri secara lahir, batin, jiwa dan roh agar dapat diterima Tuhan Yesus dan mendapat keselamatan dari Allah.
b. Lingkaran Tak Berujung
Dalam lingkaran tak berujung berdiri patung Bunda Maria. Sesudah memasuki kolam pertobatan barulah kita memasuki lingkaran tak berujung artinya bahwa setelah kita menyadari kesalahan kita & dibersihkan dari kesalahan dan dosa kita, barulah diperkenankan menghadap Bunda Maria, kita memohon pertolongan Bunda agar kita tidak jatuh lagi ke dalam dosa. Bersama Bunda Maria sebagai Bunda Gereja melalui Sabda Tuhan Yesus kepada Yohanes dan Yohanes yg telah diserahkan kepada Bunda Maria ketika di salib (pada Perhentian 12) sebelum wafat-Nya, dari atas salib Yesus bersabda: Ini ibumu dan ibu ini anakmu Yoh. 19: 26-27. Kita akan dihantar kepada Tuhan Yesus artinya Bunda Maria menjadi pengantara doa kita.
c. Salib Milenium
Milenium adalah masa 1000 tahun sama dengan satu masa sama dengan 1 hari.
Di dalam 2 Petrus 3:8 disebutkan “ di hadapan Tuhan satu hari sama seperti 1000 tahun & 1000 tahun sama seperti satu hari”. Salib Milenium merupakan kumpulan salib-salib kecil menyatu dalam salib Kristus. Karena Tuhan Yesus adalah Pokok Anggur dan kita ranting-rantingNya (Yoh 15: 1-8). Artinya bahwa Allah Tritunggal Maha Kudus yang mempunyai kehidupan, dan Tuhan Yesus Kristus adalah Sumber Air Kehidupan itu. Artinya Allah Tritunggal Maha Kudus yg empunya kehidupan dan Tuhan Yesus adalah Sumber Air Kehidupan. Barang siapa yang percaya akan memperoleh hidup kekal. (Akulah jalan kebenaran dan kehidupan)
III. GEREJA MULIA
Kehidupan jiwa atau roh orang yg sudah meninggal, karena kerendahan hati dan ketaatan serta kepatuhannya kepada Allah melalui Tuhan Yesus Kristus serta belas kasih Allah sehingga jiwa roh orang ini dipermuliakan dalam surga dan hidup dalam Yerusalem baru.
Kapel Adorasi
Merupakan simbol tertinggi dari makna Perayaan Ekaristi. Di tempat ini, kita diarahkan benar-benar fokus & hening mengoreksi batin kita secara utuh, baik jiwa maupun roh untuk memuliakan Allah Bapa di surga, agar kita menjadi layak & pantas di hadapan Allah & diperkenankan memasuki kota Yerusalem baru.
Kapel Adorasi melambangkan Tahta tertinggi yang dijanjikan Allah kepada manusia untuk mencapai kemenangan jasmani, jiwa dan roh serta darah dan daging. Sebab Allah itu Roh maka sembahlah Dia dalam Roh.
Di Kapel Adorasi semua umat melambungkan puji-pujian dan syukur dan sembah sujud di hadapan Allah Bapa melalui Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen Maha Kudus, kita di ajak merenungkan dengan kerendahan hati kita agar Tuhan Yesus hadir menyelamatkan kita. Serta bagaimana kita belajar rendah hati dan sederhana seperti Yesus.
Kapel Adorasi melambangkan surga yang diidam-idamkan manusia yaitu Yerusalem Baru yang penuh kedamaian. Wahyu 21: 9-27. Kubah melambangkan kemuliaan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa yang senantiasa menaungi seluruh umatNya dan Anak Domba menjadi lampunya.
D.
KORELASI PENAMPAKAN BUNDA MARIA DI FATIMA PORTUGAL
DENGAN TAMAN DOA DI NGRAWOH
Sabda diberikan kepada 3 anak penggembala yang sederhana agar berkat Allah dapat diterima oleh seluruh umat manusia melalui pertobatan yang sungguh, menyerahkan diri seutuhnya secara daging, jiwa dan roh ke hadirat Allah melalui Yesus Kristus dengan penuh kerendahan hati agar kita memperoleh keselamatan dari Allah.
Dalam penampakan Bunda Maria, sabda yang disampaikan adalah “Bangunlah gerejaKu di tempat yg kecil ini”. Maka melalui peristiwa penampakan Bunda Maria di Fatima Portugal pada tanggal 13 Mei 1917 kepada ketiga anak gembala yang merupakan nubuat Bunda Maria yang landasannya adalah Wahyu Yohanes 12:1.
Maka pembangunan Taman Doa di Ngrawoh Sragen ini merupakan bentuk universal dari pesan-pesan Bunda Maria yang merupakan gambaran perziarahan iman diawali dari Gereja yang Berjuang, Gereja yang Berziarah dan yang mencapai puncaknya pada Gereja yang Mulia yang nampak pada gereja Adorasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar