Ads 468x60px

PHILOSOPHY AWARD PENGHARGAAN UGM UNTUK ROMO MAGNIS



"TTM" - "TRIBUTE TO (ROMO) MAGNIS"
PHILOSOPHY AWARD
PENGHARGAAN UGM UNTUK ROMO MAGNIS
Fakultas Filsafat UGM memberikan penghargaan Philosophy Awards 2017 kepada Romo Magnis-Suseno di Ruang Persatuan, Gedung Notonagoro, Fakultas Filsafat UGM (21/10/17). Adapun penghargaan ini diberikan berbarengan dengan Lustrum ke X dan Dies Natalis ke – 50 (Pesta Emas) Fakultas Filsafat UGM.
Penganugerahan ini menetapkan Romo Magnis sebagai Filsuf yang mempunyai keterlibatan luar biasa dalam mengembangkan filsafat akademis dan pemikiran tentang Keindonesiaan.
Adapun penghargaan ini bukan hanya untuk memberi pengakuan atas sumbangsihnya menulis karya-karya filsafat dalam sebagian besar hidupnya, namun juga atas konsistensinya menjaga akal sehat bangsa ini.
Kita masih butuh "guru bangsa" dan pemikir otentik seperti Romo Magnis untuk menjaga kewarasan kolektif.
Dalam penganugerahan yang diberikan besok Sabtu, 21 Oktober 2017 ini Romo Magnis dijadwalkan akan memberikan ceramah. Namun, karena sedang di rawat di rumah sakit, maka Romo Simon Lili sebagai Ketua STF Driyarkara, mewakili Romo Magnis menerima penghargaan ini, yang diserahkan oleh Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng (Rektor UGM), disaksikan oleh Prof.Dr. Mukhtasar Syamsuddin (Ketua Panitia) dan Dr.Arqom Kuswanjono (Dekan Fak. Filsafat UGM).
Setelah dikabarkan pingsan saat memberikan ceramah di Universitas Multimedia Nusantara Serpong, Banten kemarin, saat ini Romo Frans Magnis Suseno sudah semakin membaik. Kemarin Romo Magnis sempat dirawat di Eka Hospital, Tangerang dan sekarang sudah pindah ke Rumah Sakit Carolus, Salemba Jakarta Pusat.
NB:
A.
Fakultas Filsafat UGM memberikan penghargaan Philosophy Award kepada Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ sebagai Filsuf Terkemuka Indonesia 2017.
“Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas dedikasi, kontribusi, dan pengaruh positif Romo Magnis terhadap pengenalan dan perkembangan studi filsafat,” ujar Dekan Fakultas Filsafat, Dr. Arqom Kuswanjono.
Arqom menjelaskan, Franz Magnis menerima penghargaan ini setelah melalui proses verifikasi empiris atas karya-karyanya dalam bidang kefilsafatan Indonesia dan pengaruhnya dalam perkembangan keilmuan filsafat di Indonesia. Melalui penghargaan ini, ia mengajak dunia akademik Indonesia dan dunia untuk memberi pengakuan pada individu-individu yang layak menyandang predikat sebagai seorang filsuf.
“Selama ini yang disebut filsuf hanya orang-orang dari luar. Padahal, di Indonesia juga ada pemikir-pemikir yang memiliki satu kekhasan dan layak disebut sebagai seorang filsuf,” imbuh Arqom.
Philosophy Award diberikan untuk pertama kalinya pada tahun ini dalam rangka peringatan Lustrum X dan Dies Natalis ke-50 Fakultas Filsafat UGM. Dalam upacara pemberian penghargaan pada Sabtu (21/10), Franz Magnis diwakili oleh Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Romo Simon.
Mewakili Franz Magnis yang berhalangan hadir karena sedang dirawat di Rumah Sakit, ia menyatakan apresiasi atas pemberian penghargaan ini yang menunjukkan perhatian UGM bukan hanya kepada Franz Magnis tetapi juga bagi perkembangan ilmu filsafat di Indonesia.
“Respek pada UGM yang sejak 50 tahun lalu telah menjadi pelopor dalam mengembangkan filsafat Indonesia. Ini adalah sebuah penghormatan terhadap filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari kebenaran dan yang tidak mengenal etnis dan agama yang membuat kita terpisah,” ujar Simon.
Dalam kesempatan ini ia membacakan orasi ilmiah Franz Magnis berjudul “Filsafat sebagai Ilmu yang Mempertanyakan” yang menjelaskan bagaimana filsafat merupakan unsur kunci dalam menyegarkan ketajaman dan kesegaran intelektual suatu bangsa.
“Filsafat bukan segala-galanya, tetapi tanpa filsafat alam intelektual akan menjadi tawar, dogmatis, dan mandul,” tulis Magnis dalam orasinya.
Mengenai arah perkembangan studi filsafat di Indonesia, Magnis memberi catatan tentang pentingnya menyediakan dukungan intelektual dalam setiap perjuangan seperti pokok-pokok etika politik yang melandasi pembangunan bangsa Indonesia, kedudukan agama dalam negara serta kebebasan beragama, juga tentang keadilan sosial dan implikasinya atas realisasi solidaritas bangsa dengan warga-warganya yang paling lemah.
Senada dengan pesan ini, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyatakan bahwa ke depan UGM akan terus mengembangkan kajian mengenai filsafat Indonesia agar mendapat tempat yang semestinya di dalam ranah akademik dan dalam kehidupan berbangsa.
“UGM ingin terus mengembangkan filsafat agar di Indonesia lahir filsuf-filsuf yang hebat secara keilmuan dan bisa menggaet bangsa ke arah yang lebih futuristik dan optimis,” ucap Panut.
B.
Medicus curat et Deus sanat...
Dokter mengobati & Tuhan menyembuhkan..
*INFO RM. MAGNIS:*
Lewat sebuah operasi kemarin malam, telah berlangsung pemasangan ring pada pembuluh darah koroner Rm. Magnis bagian sebelah kiri depan, untuk membuka sumbatan di sana. Operasi berjalan singkat dan baik, dengan pembiusan lokal saja.
Sebenarnya pembuluh darah koroner kiri juga tersumbat. Namun karena sumbatannya kecil dan berkerak keras tidak diadakan operasi di sana, melainkan diberi obat khusus utk menghancurkannya secara gradual.
Dengan semua ini diharapkan fungsi pompa jantung Rm. Magnis bisa berfungsi baik kembali.
Keadaan Rm. Magnis sendiri berangsur membaik, di bawah pengawasan tim dokter di RS Carolus - Salemba Jakarta, setelah kemarin
Romo 'pingsan' dan sesak nafas saat memberikan ceramah filsafat di International University Liaison Indonesia (IULI), BSD, Tangerang dan dirawat di RS EKA HOSPITAL BSD (19/10/2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar