APOGHTEMATA PATRUM 3

41.
Allah adalah sumber, poros, dasar dari segala sesuatu; dari dunia atom sampai Kerubim.
Apapun yang terpisah dari sumber tersebut, menjadi hancur, menjadi kengerian, menjadi siksa, menjadi penderitaan.
Lucifer menjauh dan menjadi setan.
Malaikat menjauh dan menjadi iblis.
Manusia yang menjauh dan menjadi tidak berperikemanusiaan.

-St. Justin Popovich

42.
Pencapaian kesalehan bukanlah suatu keistimewaan para rahib saja, seperti perkiraan orang-orang.
Orang-orang yang berkeluarga juga dipanggil untuk menjadi saleh dan kudus, semua orang dengan segala macam profesi di dunia.
Perintah mengenai kesempurnaan dan kekudusan tidak diberikan hanya kepada kaum religius, tetapi kepada semua orang.

-Hieromartyr Onuphry Gagaluk

43.
Bahkan seekor anjing pun bisa lebih baik dari diriku, karena ia hanya mencintai dan tidak menghakimi.
-St. Xanthias

44.
Bentuk tertinggi dari doa; adalah berada dalam diam, dalam keterpukauan di hadapan Allah.
- St. Isaac dari Syria

45.
Masa hidup di dunia diberikan untuk kita bertobat, jangan menyia-nyiakannya dengan berlaku sesuka hatimu.
-St. Isaac dari Syria

46.
Aku terus-terusan menyarankan pertobatan dan pengakuan dosa, supaya setan kehilangan haknya atas kita dan pengaruh kegelapan akan terhenti.
-Elder Paisios dari Mount Athos

47.
Jika hati seseorang dihidupi cinta kasih, cinta kasih lah yang menjadi ukuran untuk semua hal baginya.
Jika aku mengasihi seseorang, aku tak perlu melihat kesalahannya.
Jika aku mengasihi seseorang, aku tak perlu memperhatikan betapa buruk, berdosa, atau jahatnya ia. Aku akan tetap mengasihinya, bagaimana pun ia.
Aku tidak akan mengevaluasi atau membandingkannya, atau menghakiminya.

-Archpriest Andrei Lorgus

48.
Roti yang ada di lemarimu adalah milik mereka yang lapar;
Baju yang tidak terpakai di lemarimu adalah milik mereka yang membutuhkannya;
Sepatu yang melapuk di lemarimu adalah milik mereka yang tak memiliki sepatu; harta yang kau timbun adalah milik mereka yang miskin.

-St. Basilus Agung

49.
Kedatangan Tuhan adalah dalam tiga bagian :
Kedatangan yang pertama ialah dalam daging dan kelemahan,
Kedatangan yang kedua ialah dalam roh dan kuasa,
Dan kedatangan yang ketiga akan dalam kemuliaan dan keagungan.

-St. Bernard of Clairvaux

50.
Siapa yang sakit hendaknya meminta didoakan oleh yang lain, supaya ia dipulihkan kesehatannya. Supaya karena perantaraan orang lain, tubuhnya yang lemah dan langkahnya yang goyah dikembalikan kesehatannya.
Ingatlah, kau yang sedang sakit, untuk berdoa bagi kesembuhanmu, dan mintalah juga orang lain mendoakanmu, mintalah Gereja mendoakanmu, dan Tuhan, karena kasihnya kepada Gereja, akan memberikan kepada Gereja; apa yang Ia tolak berikan kepadamu.

-St. Ambrose dari Milan

51.
Kita seharusnya menjaga diri kita dan berjaga-jaga selagi masih ada waktu.
Mengapakah kita menelantarkan diri sendiri?
Kita harus melakukan kebaikan, supaya kita dapat menemukan pertolongan pada waktu pencobaan.
Mengapakah kita menyia-nyiakan waktu kita?
Kita selalu mendengarnya, tapi kita tidak terlalu mempedulikannya dan tidak mengacuhkannya.
Kita melihat saudara-saudara kita terenggut dari tengah-tengah kita, dan itu pun tidak mengubah watak kita, walaupun kita tahu, tidak lama lagi, kita pun akan menghadapi kematian.
Kita melihat waktu kita berkurang, tapi itu tidak menakutkan kita.
Mengapa kita tidak mengingat petuah tetua kita yang mengatakan bahwa emas dan perak dapat digantikan, dapat dicari; tetapi waktu, sekali kehilangannya dalam kesia-siaan dan ketidakperdulian, tak dapat tergantikan lagi.
Betapa banyak orang rindu mendengar Firman Tuhan dan tak dapat menemukannya, sementara kita yang mendengarnya tidak mengacuhkannya dan tidak tergerak olehnya.
Betapa berkulit tebal dan keras jiwa kita, bahwa untuk kita tersedia keselamatan, tapi kita tidak menginginkannya.
Kita tidak mencabut dari awal mula; sifat buruk yang bertumbuh.
Kita membiarkan hati kita mengeras, menciptakan setan yang lebih kuat daripada yang pertama ada.
Kita sudah sering diberi tahu, perbedaan antara mencabut rumput kecil daripada mencabut sebuah pohon yang sudah berakar.

-St.Dorotheos dari Gaza

52.
Hanya satu hal yang kuingingkan, O Tuhan,
Satu hal yang kudambakan, satu hal yang kupinta,
yaitu untuk bersama-sama dengan Engkau.
-St. Porphyrios

53.
Tuhan datang ke dalam hidup kita ketika kita mengundangNya dengan seluruh hati, membuka pintu hati dari dalam.
Ia tidak akan masuk tanpa diundang.
Saat ketika kau bersedia memberikan seluruh diri kepadaNya, menyerahkan hidupmu, hidup orang-orang yang kau kasihi, kesehatanmu, kejayaan dan kekalahanmu; Ia akan datang kepadamu dan menolongmu dengan cara yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.

-Fr. Vojislav Dosenovich

54.
Jiwa yang dipenuhi kebencian kepada sesamanya tak dapat mencapai kedamaian dengan Allah; yang telah mengatakan : jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. (Mat 6.15)
Jika seorang tidak mau berdamai denganmu, kau setidaknya harus menjaga hatimu dari membenci, dan berdoa dengan hati tulus untuknya, dan tidak mengatakan hal-hal jahat terhadapnya.

-St. Maximus the Confessor

55.
Mari kita yang berada di kedua belah sisi kematian; berdoa untuk satu sama lain.
-St. Cyprian Carthage

56.
Orang yang tak pernah mendapat pencobaan akan mengabaikan kebenaran.
Pencobaan adalah saksi tak terbantahkan akan cinta Allah dan belaskasihNya kepada manusia; yang juga harus disyukuri.
Pencobaan menyempurnakan manusia yang tidak sempurna, membuka mata hati mereka yang dikasihi Allah, menyinarinya dengan sinar kebenaran dan membuat mereka dapat melihat; tidak hanya yang dekat, tetapi juga yang jauh.
-St. Nectarios dari Aegina

57.
Kadangkala kita mengalami kegelapan jiwa, ketika Allah terasa jauh dari kita.
Ini sesungguhnya hanyalah ilusi, karena Allah lebih dekat kepada kita daripada nafas kita sendiri.
Allah memperbolehkan kita mengalami masa gelap untuk membawa kita lebih dekat kepadaNya, seperti orang tua yang memberdirikan anaknya pada kakinya sendiri, dan menjauh sedikit dengan tangan terulur, dan menanti anaknya membuat langkah pertamanya. Orang tuanya siap sedia untuk menangkapnya kalau ia jatuh, tapi tahu harus memberinya jarak agar anaknya akan dapat belajar melangkah di atas kakinya sendiri.
Kita adalah seperti itu.
Saat terasa sulit untuk berdoa, nyalakanlah lilin di depan gambar suci dan duduklah di depannya dalam diam, dan katakan kepada Allah agar biarlah Ia yang berbicara kepada hatimu.

-Abbot Tryphon from All Merciful Savior Monastery

58.
Tak terhitung contoh dan pengalaman yang membuat kita menyadari besarnya kuasa penyelenggaraan Allah.
Akan tetapi, kita hanya berharap sedikit kepada pemeliharaanNya.
Ketika bejana, keranjang, peti, dan lumbung kita tidak penuh dengan segala hal yang baik, jiwa kita menjadi runtuh. Namun ketika tas kita penuh, kantong kita menggelumbung oleh uang, kita memiliki harapan.
Oh betapa butanya kita!
Pengharapan sejati kepada Tuhan adalah ketika kita; di saat dalam kesulitan besar, kemiskinan, kemalangan, tidak jatuh dalam keputusasaan, tetapi dengan kesabaran mengalahkan kesengsaraan itu, karena semakin kita menanggung penderitaaan, semakin besar kemuliaan dan mahkota yang akan diberikan kepada kita.

-St. John Tobolsk

59.
Adalah berdosa jika menyerah kepada kesedihan.
Kita ini adalah orang buangan di bumi. Bagi orang-orang buangan; suatu luka dan kepedihan tidaklah mengherankan.
Kita ini di bawah penghukuman dan hukuman itu terdiri dari kehilangan hak dan kesulitan.
Kita ini sakit di dalam jiwa dan obat yang pahit berguna bagi kesembuhannya.

-St. Theophil dari Kiev Caves

60.
Tanpa pengorbanan demi Tuhan dan demi saudara dan tetangga kita; kita tak akan mendapatkan kebaikan dalam kehidupan spiritual.
Kita tak akan belajar mengasihi tanpa membuat pengorbanan.

-St. Gabriel Urgebadze