Ads 468x60px

DOA NOVENA MEDALI WASIAT 18 - 26 Nopember 2017



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
DOA NOVENA MEDALI WASIAT
18 - 26 Nopember 2017
(Buku "MOM-MARY OUR MOTHER", RJK)
1.
HARI PERTAMA.
Pada malam 18-19 Juli 1830, Perawan Tersuci menampakkan diri untuk pertama kalinya kepada St. Catherine Laboure di kapel.
Saint Catherine kemudian menulis :
"Aku mendengar sesuatu seperti gemerisik gaun sutra, yang datang dari sisi altar, dekat dengan gambar St. Yosep.
Bunda Maria berdiri di tangga Altar di sisi Injil.
Saat menatapnya, aku jatuh berlutut di tangga altar, menyandarkan diri padanya, tanganku di lututnya. Itu adalah saat paling manis dalam hidupku."
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci,
O Ibuku, lihatlah kepada jiwaku dengan penuh rahmat, perolehkanlah bagiku semangat doa yang membuatku selalu meminta bantuan kepadamu.
Perolehkan bagiku rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
============
2.
HARI KEDUA
Perlindungan Bunda Maria di masa pencobaan.
"Waktu ini sangat jahat, kemalangan akan menimpa Perancis, tahta akan digulingkan, seluruh dunia akan kewalahan terhadap bermacam-macam kemalangan."
Perawan suci nampak sangat tertekan saat ia mengatakan ini.
"Tetapi datanglah ke kaki altar ini. Dari sini rahmat akan diberikan pada siapa pun, besar dan kecil, mereka yang memintanya dengan keyakinan dan bersemangat..
Akan datang bahaya besar yang membuat segalanya seperti akan hilang. Tapi aku akan bersamamu."
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci, O Ibuku,
di tengah-tengah kehancuran besar di dunia dan Gereja,
Perolehkan bagiku rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
=============
3
HARI KETIGA
Salib akan dibenci.
"Salib Tuhan akan dihina dan dilemparkan ke tanah, darah akan tumpah di jalan-jalan, Sisi Tuhan kita akan dibuka lagi. Uskup Agung akan dilucuti dari pakaian nya."
Di sini; Perawan Suci, wajahnya penuh dengan kesedihan, tidak bisa lagi berbicara.
"Anakku, seluruh dunia akan terjun ke dalam kesedihan," katanya kepadaku.
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci, O ibuku,
Perolehkanlah untukku rahmat untuk hidup dalam persatuan denganmu, dengan Putra-Mu, dan dengan Gereja pada saat penting ini di dalam sejarah, yang setragis Jalan Salib,
ketika banyak orang memilih untuk melawan Kristus!
Perolehkan bagiku rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
=============
4.
HARI KEEMPAT
Maria meremukkan kepala ular.
Pada malam 27 November 1830, ketika St. Catherine sedang berdoa di kapel, Perawan Suci menampakkan diri kepadanya untuk kedua kalinya, berdiri setinggi gambar St. Yosep di sebelah kanan altar utama.
"Wajahnya begitu indah yang tidak mungkin bagi saya untuk menjabarkannya. Jubahnya putih seperti cahaya fajar, kepalanya ditutupi kerudung putih yang sampai ke kakinya yang bertumpu pada setengah bola dunia, dengan tumitnya menghancurkan kepala ular."
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci, O ibuku,
Jadilah perlindunganku dari serangan musuh neraka.
Perolehkan bagiku rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
==========
5.
HARI KELIMA
Bunda Dunia.
Perawan Suci memegang bola dunia di tangannya melambangkan seluruh dunia, dan setiap orang khususnya, dan mempersembahkannya kepada Tuhan, memohon belas kasihan-Nya.
Ia memakai cincin di jari-jarinya, batu-batu mulia yang bersinar, yang satu lebih indah daripada yang lain, melambangkan rahmat yang ia curahkan kepada mereka yang meminta darinya.
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci, O ibuku,
perolehkanlah bagiku segala rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
==========
6.
HARI KEENAM
Medali Wasiat.
Pada penampakan kedua, Bunda Maria menjelaskan kepada St. Catherine, -betapa senangnya ia ketika orang-orang berdoa kepadanya, dan betapa murah hati ia kepada mereka; bagaimana ia memberikan rahmat khusus kepada mereka yang meminta; dan betapa ia bersukacita ketika memberikannya kepada mereka."
Pada saat itu; nampak terbentuk sebuah bingkai mengelilingi Bunda Maria, seperti oval, bertuliskan kata-kata dalam huruf emas:
'O Maria yang dikandung tanpa noda, Doakanlah kami yang berlindung kepadamu'.
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci, O ibuku,
perolehkanlah bagiku segala rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
==========
7.
HARI KETUJUH
Pesan Medali Wasiat.
Kemudian terdengar suara yang mengatakan,
"Buatlah medali seperti ini. Mereka yang memakainya di leher, diberkati; mereka akan menerima rahmat yang besar.
Rahmat akan melimpah bagi mereka yang memakainya dengan penuh kepercayaan."
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci, O ibuku,
perolehkanlah bagiku segala rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
==========
8.
HARI KEDELAPAN
Hati Yesus dan Maria.
Setelah merenungkan gambar di medali itu, St. Catherine melihatnya berbalik menampilkan bagian belakangnya.
Di sana ia melihat sebuah "M," monogram Maria, di atas nya sebuah salib kecil, dan di bawahnya, Hati Yesus dan Maria.
Hati yang pertama dikelilingi dengan duri dan Hati yang lain ditusuk dengan pedang.
Dua belas bintang mengelilingi Hati dan Monogram.
Marilah kita berdoa:
O Hati Maria Tak Bernoda, buatlah hatiku seperti hatimu.
Perolehkanlah bagiku segala rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
==========
9.
HARI KESEMBILAN
Maria akan dimuliakan.
Ratu Semesta meyakinkan prediksi St. Louis Grignion de Montfort; St. Catherine mengatakan bahwa Perawan Tersuci akan dimuliakan sebagai Ratu Semesta, Bunda Dunia:
"Oh! betapa indah terdengar:
Maria adalah Ratu Semesta.
Anak-anak dan semua orang akan bersukacita.
Itu akan menjadi era abadi perdamaian dan kebahagiaan.
Ia akan ditampilkan dan diarak di seluruh dunia."
Marilah kita berdoa:
O Perawan Tersuci, O ibuku,
perolehkanlah bagiku segala rahmat yang kumohon padamu, dan di atas segalanya, berilah rahmat yang paling engkau ingin berikan kepadaku.
Bapa Kami...
Salam Maria...
Kemuliaan...
O Maria yang Dikandung Tanpa Noda, doakanlah kami yang berlindung kepadamu. Amin.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
KISAH MARIA MEDALI WASIAT
(BUKU "MOM", "MARY OUR MOTHER", RJK)
Pada April 1830, Catherine Laboure tiba sebagai biarawati pemula di rumah induk biara Putri Kasih, sebuah komunitas yang didirikan oleh St. Vincentius de Paulo, terletak di Rue du Bac di Paris.
Beberapa hari setelah kedatangannya, ia yang saat itu berusia 25 tahun, berasal dari Burgundy, mendapat tiga penglihatan, dimana ia melihat hati dari pendiri komunitas tersebut, Vincentius de Paulo.
Ia kemudian juga menerima penglihatan akan Kristus dan, akhirnya, tiga kali penampakan Perawan Maria. Penampakan pertama 18 Juli 1830 lalu 28 November 1830 dan Desember 1830 dengan pesan yang jelas untuk membuat dan menyebarkan "medali wasiat" menjadi tanda bahwa Allah terus bekerja untuk menyelamatkan manusia.
Adapun penampakan yang pertama adalah pada malam di tanggal 18 Juli 1830. Seorang anak kecil bercahaya yang adalah malaikat datang mencari Catherine di kamarnya pada malam itu dan membawanya ke kapel, di mana ia melihat Maria duduk di altar. Maria memberitahukan padanya akan masa sulit yang akan segera tiba, dan sepuluh hari kemudian dimulailah revolusi yang membawa Louis Phillipe berkuasa sebagai Raja. Hal ini kemudian diikuti oleh epidemi yang menyebar di seluruh Eropa.
Penampakan yang kedua adalah pada tanggal 28 November 1830. Maria mengatakan kepada Catherine agar membuat medali untuk menghormati "Maria Yang Dikandung Tanpa Noda", ditandai dengan sebuah huruf M, salib, hati Yesus, dan hati Maria.
Maria menjanjikan perlindungan khusus bagi siapapun yang mengenakan medali tersebut. Adapun sinar yang keluar dari tangan Bunda Maria melambangkan rahmat yang ia perolehkan bagi setiap orang yang berdoa kepadanya dengan penuh keyakinan.
Sedangkan, penampakan yang ketiga dan terakhir terjadi pada bulan Desember 1830.
Ya, pada tahun 1830, selama penampakan di kapel di Rue du Bac di Paris itulah, Bunda Maria memberikan gambaran Medali Wasiat kepada St. Catherine Laboure dengan pesan :
"Orang-orang yang memakainya di leher mereka akan diberkati dan akan menerima rahmat yang besar. Rahmat akan melimpah bagi mereka yang memakainya dengan penuh kepercayaan."
Maret 1832, medali mulai dibuat oleh tukang emas bernama Vachette. Pada Juni 1832, 1500 medali sudah siap dan Uskuplah yang pertama-tama menerima satu medali.
Dimana-mana terjadi mujijat berkat medali: banyak orang sakit menjadi sembuh, khususnya saat Paris diserang wabah kolera, banyak orang berdosa bertobat.
Untuk memenuhi permintaan banyak orang, seorang imam yang telah diangkat menjadi penasehat Uskup, bernama Le Gouillou, menceritakan secara singkat penampakan Maria berdasarkan keterangan tertulis dari Romo Aladel (Penasehat Rohani St. Chatarina Laboure) dalam sebuah buku yang berisikan renungan-renungan untuk bulan Maria. Nama Sr. Katarina, Romo Aladel, Kongregasi PK, serta tempat penampakan tetap dirahasiakan.
Pastinya, memakai dan menyebarluaskan Medali Wasiat berarti menempatkan diri di bawah perlindungan Bunda Paling Suci Maria :
"Seluruh dunia akan kewalahan oleh kemalangan segala macam... Semua akan tampak hilang, tapi aku akan bersamamu,"
Hingga meninggalnya Catherine pada th 1876, lebih dari ribuan medali wasiat telah dibuat dan disebarkan dimana pertobatan, penyembuhan, dan perlindungan, tak terhitung banyaknya telah terjadi dengan kepercayaan kepada pertolongan Maria dari Medali Wasiat ini.
Peringatan Santa Perawan Maria Medali Wasiat diperingati pada tgl 27 November, dan umat Katolik mempunyai kebiasaan mendoakan Novena Medali Wasiat 9 hari sampai pada tanggal tersebut.
Hingga hari ini, jenazah Catherine Laboure masih utuh, diletakkan dalam peti kaca disemayamkan di Chapel of the Miraculous Medal di Paris.
B.
PENGALAMAN PUNCAK ST. KATARINA LABOURE.
Malam menjelang hari raya Santo Vinsensius (18 Juli 1830), mulailah pengalaman-pengalaman rohani paling istimewa bagi Katarina.
Sr. Marta memberi informasi kepada para novis mengenai Santo Vinsensius. Yang disorotinya adalah antara lain devosi St. Vinsensius kepada Perawan Maria. Setiap novis mendapat pula sebuah relikwi kecil dari superpli yang pernah dipakai oleh St. Vinsensius. Katarina masuk kamar tidur dengan perasaan bahwa malam itu dia akan melihat Bunda Maria. Sebelum tidur, relikwi itu dibagi dua dan satu ditelannya, "dengan pikiran bahwa Santo Vinsensius akan memperoleh bagiku Rahmat ini, melihat Perawan Suci".
Pada jam 23.00 Katarina dibangunkan oleh seorang anak kecil dan diantarkan ke Kapel.
Dalam perjalanan, anak itu menyinarkan cahaya. Di Kapel, semua lampu sudah menyala. Setelah menunggu agak lama, anak itu berkata: "Santa Perawan Maria datang, lihatlah!"
Maria datang dan duduk di satu kursi dekat altar.
"Saya tidak mampu mengungkapkan perasaan saya dan apa yang terjadi dalam diriku saat itu. Saya merasa melihat Bunda Maria."
Setelah di desak oleh anak kecil itu, Katarina melompat dan berlutut di kaki altar, sambil meletakkan tangan di pangkuan Perawan Tersuci. "Itulah saat yang paling menyenangkan di dalam hidupku."
Dan mulailah percakapan panjang dengan Bunda Maria. Maria menjelaskan kepada Katarina bagaimana seharusnya bersikap dengan Romo pembimbingnya dan bagaimana menghadapi kesulitan: " Anakku, Allah mau menyerahkan satu tugas kepadamu. Kamu akan banyak menderita, tetapi segalanya akan dapat kau atasi, dengan kesadaran bahwa semua itu kau lakukan demi kemuliaan Allah. Kau akan mengetahui sesuatu yang berasal dari Allah dan kau akan seperti tersiksa sebelum kausampaikan kepada pembimbingmu. Kau akan ditentang. Tetapi jangan takut, karena Rahmat akan mendukungmu. Laporkan segalanya, dengan pasrah dan secara terbuka....Akan mulai masa yang suram. Prancis akan ditimpa banyak musibah, tahta kerajaan akan dijungkirbalikkan. Seluruh dunia akan dikacaukan banyak kemalangan. Tetapi kalian datanglah ke kaki altar ini. Di sini Rahmat Tuhan akan dicurahkan kepada semua orang yang memintanya dengan iman yang menyala."
"Anakku, saya gembira mencurahkan rahmat kepada komunitasmu. Saya sangat mencintainya. Tetapi saya sedih juga, karena di dalamnya terdapat penyelewengan besar... Peraturan tidak ditaati, dalam kedua komunitas terjadilah kemerosotan yang menyolok. Kepada orang yang mempunyai tanggungjawab....katakanlah supaya mereka berusaha menegakkan kesetiaan kepada peraturan. Bila kesetiaan sudah ditegakkan, satu komunitas lain akan bergabung dengan kalian...Akhirnya, komunitasmu akan mengalami damai dan akan menjadi besar...Bahaya besar akan mengancam. Tetapi perlindungan Allah...dan Santo Vincensius akan menanungi komunitasmu. Banyak korban akan jatuh, juga di antara para imam. Uskup pun akan mati...empat puluh tahun lagi."
Akhirnya, Bunda Maria meninggalkan Katarina, yang kembali ke kamarnya dengan tetap diantarkan anak kecil itu.
"Setelah berbaring lagi, saya mendengar jam dinding berbunyi, tepat pukul dua malam. Dan, saya tak dapat tidur sampai pagi."
Setelah sembilan hari, revolusi meletus, seluruh kota Paris kacau. Raja digulingkan, dan di tengah kekacauan ini, komunitas CM dan PK tak terganggu sedikit pun, meskipun gedung-gedung Gereja dan biara diobrak-abrik oleh para pengacau. Revolusi terjadi lagi tahun 1848 dan 1871.
Dalam dua revolusi yang terakhir ini, dua Uskup terbunuh, yaitu Mgr. Affee dan Mgr. Darboy. Dalam tahun 1850, satu Kongregasi Suster yang telah didirikan di Amerika Serikat oleh St. Elisabeth Anna Seton bergabung dengan PK. Apakah semua peristiwa ini suatu kebetulan saja?
Sesuai dengan perintah Bunda Maria, Romo Aladel segera mendapat laporan dari Katarina mengenai kejadian baru dan pesan Bunda Maria. Tetapi, semula, Romo tersebut menganggap bahwa hal itu hanyalah fantasi Katarina saja. Baru setelah beberapa ramalan menjadi kenyataan, Pembimbing Rohani Katarina mulai tergerak untuk tidak meremehkan cerita suster yang sederhana itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar