HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
26 Nov 2017
Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
"KING" :
Kasih - Iman - Nubuat - Gaya hidup
"...Oh, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Allah? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatNya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantinya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya..." (Roma 11: 33-36)
"Rex Mundi - Raja Semesta."
Inilah nama Gereja Katedral di Ende Flores yang terkenang ketika kita merayakan HR.Tuhan Raja Semesta Alam.
Adapun Hari Raya ini dirayakan pertama kali pada tahun 1926, ditetapkan oleh Paus Pius XI dengan ensiklik "Quas Primas".
Ensiklik ini dikeluarkan pada tanggal 11 Desember 1925 sebenarnya untuk menanggapi maraknya gejala sekularisme dan ateisme yang mengesampingkan keberadaan Allah ketika peran Allah dan Yesus Kristus disingkirkan dan dipinggirkan, dilemahkan dan dikeluarkan dari tatanan kehidupan.
Implikasinya:
Manusia menjadi satu-satunya penentu dalam kehidupan dunia ini padahal menyingkirkan peran Allah dalam kehidupan merupakan tindakan “bunuh diri” secara rohani, moral, dan mental serta pada gilirannya akan berakibat fatal yakni kehancuran masyarakat manusia itu sendiri karena manusia kehilangan dasar yang joss dan kokoh akan keberadaannya karna sejatinya Allah adalah asal dan tujuan dari segala sesuatu.
Dengan ensiklik itu, Paus juga mengajak kita untuk menempatkan Kristus sebagai pusat hidup yang merajai hati, pikiran, kehendak dan tindakan kita, baik sebagai individu, dalam keluarga, komunitas, maupun dalam pengelolaan pemerintahan, persaudaraan antar bangsa dan dalam pemanfaatan serta pengelolaan lingkungan hidup.
Pada mulanya, perayaan ini dirayakan setingkat pesta dengan nama “Domini Nostri Iesu Christi Regis” dan dirayakan pada minggu terakhir bulan Oktober mendahului pesta Semua Orang Kudus sebagai mahkota atas semua misteri kehidupan Kristus yang telah dirayakan sepanjang tahun.
Pada tahun 1960, Paus Yohanes XXIII meningkatkannya menjadi Hari Raya. Dengan motu proprio Mysterii Paschalis pada tahun 1969 Paus Paulus VI memberikan nama baru pada perayaan ini: "Domini Nostri Iesu Christi Universorum Regis" (Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam) dan dirayakan pada hari Minggu terakhir dalam tahun liturgi untuk menonjolkan makna eskatologis misteri iman ini.
Adapun "Domini Nostri Iesu Christi Universorum Regis" (Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam) yang dikenangkan Gereja pada minggu liturgi terakhir sebelum masa Advent kerap mengangkat perumpamaan tentang Pengadilan Terakhir yang merupakan penutup dari pengajaran tentang akhir zaman.
Ditekankan bahwa sejarah kita itu menuju dan memuncak ke sebuah akhir yang ditandai dengan kedatangan kembali Sang Mesias.
Pada saat kedatangan Kristus yang kedua, Dia akan membuka jati diri kita dimana lewat perumpamaan inilah, Yesus melengkapi kriteria untuk menentukan siapa yang boleh ikut serta dalam kemuliaanNya dan siapa yang tidak, al:
* miskin di hadapan Allah (Mat 5:3),
* dianiaya oleh sebab kebenaran (Mat 5:10),
* kesediaan mengampuni (Mat 6:14-15),
* melakukan kehendak Bapa (Mat 7:21-23),
* mengakui Yesus dihadapan umum (Mat 10:32-33),
* aktif melakukan kebaikan dengan mempergunakan anugerah yang dipercayakan (Mat 25:14-30).
Lewat perumpamaan pada bacaan tentang penghakiman terakhir, Yesus menyebutkan 6 kelompok orang : yang lapar, haus, asing, telanjang, sakit, dan dalam penjara.
Indahnya, Yesus yang menjadi raja dan hakim itu menyamakan diriNya dengan orang2 yang lemah itu. Merekalah gambar Kristus yang paling nyata di dunia ini. Mengabdi kepada Kristus berarti mengulurkan hati dan budi, terlibat-tergerak dan bergerak dalam keprihatinan, penderitaan orang-orang kecil (the least), lemah (the last), tersisih (the lost).
Disinilah hadir bahwa Kristus meraja bukan dengan mengandalkan dan mencintai kekuatan ("loves power") tapi Dia meraja dengan kekuatan cinta ("the power of love").
Jelasnya, pada pengadilan terakhir kita akan diadili atas dasar seberapa dalam dan besarnya cinta kita pada sesama. Mencintai itu sederhana dan nyata karna sejatinya kita bisa saja memberi tanpa mencintai tapi mustahil mencintai tanpa memberi. Dan cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah memberi, bukan?
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang,
(Minggu, 26 Nov 2017)
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
MADAH IBADAT BACAAN
Kristus raja para bangsa
Penguasa jagat raya
Engkau merajai juga
Sanubari manusia
Isi surga sujud bakti
memujiMu dan bernyanyi
kami bangga mengakui
engkaulah raja tertinggi
Kristus pangkal perdamaian
Tanamkanlah kerukunan
Antar bangsa sedunia
Supaya aman sentosa
Terpujilah Yesus Tuhan
Raja yang tak terkalahkan
Bersama Bapa dan RohNya
Mulya sepanjang masa
Amin
MADAH IBADAT PAGI
Kristus cahaya dunia
Gambar kekal Allah Bapa
Engkau mulya dan berjaya
Berkuasa selamanya
Engkau putra prawan murni
Ketua penghuni bumi
Kaurebut kekuasaan
Dari tangan kegelapan
Engkau guru, imam, raja
Yang membebaskan dunia
Gembala para gembala
Penguasa alam raya
Terpujilah Yesus Tuhan
Raja yang tak terkalahkan
Bersama Bapa dan RohNya
Mulyalah sepanjang masa
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Ya Roh kudus sumber cinta
Serta Bapa dan Putera
Datanglah di tengah kami
Membawa hidup Ilahi
Gerakkanlah hati kami
Agar giat penuh bakti
Menyanyikan lagu puji
Mengamalkan cinta suci
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putera dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
BACAAN SINGKAT
(Ef 4,15-16)
Dengan bertindak jujur dan benar dalam cinta kasih, kita tumbuh dalam segala hal menuju kepala, yaitu Kristus.
Dari Dia seluruh tubuh menerima daya tumbuhnya guna membangun diri dalam cinta kasih.
Tubuh itu rapih tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.
DOA
Allah yang mahakuasa, Engkau membaharui segala sesuatu dalam PuteraMu terkasih, raja semesta alam.
Bebaskanlah seluruh ciptaan dari perbudakan dosa agar seluruh alam raya mengabdi dan memuji Engkau tak berkesudahan.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
HARAPAN IMAN KASIH.
26 Nov 2017
Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
"KING" :
Kasih - Iman - Nubuat - Gaya hidup
"...Oh, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Allah? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatNya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantinya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya..." (Roma 11: 33-36)
"Rex Mundi - Raja Semesta."
Inilah nama Gereja Katedral di Ende Flores yang terkenang ketika kita merayakan HR.Tuhan Raja Semesta Alam.
Adapun Hari Raya ini dirayakan pertama kali pada tahun 1926, ditetapkan oleh Paus Pius XI dengan ensiklik "Quas Primas".
Ensiklik ini dikeluarkan pada tanggal 11 Desember 1925 sebenarnya untuk menanggapi maraknya gejala sekularisme dan ateisme yang mengesampingkan keberadaan Allah ketika peran Allah dan Yesus Kristus disingkirkan dan dipinggirkan, dilemahkan dan dikeluarkan dari tatanan kehidupan.
Implikasinya:
Manusia menjadi satu-satunya penentu dalam kehidupan dunia ini padahal menyingkirkan peran Allah dalam kehidupan merupakan tindakan “bunuh diri” secara rohani, moral, dan mental serta pada gilirannya akan berakibat fatal yakni kehancuran masyarakat manusia itu sendiri karena manusia kehilangan dasar yang joss dan kokoh akan keberadaannya karna sejatinya Allah adalah asal dan tujuan dari segala sesuatu.
Dengan ensiklik itu, Paus juga mengajak kita untuk menempatkan Kristus sebagai pusat hidup yang merajai hati, pikiran, kehendak dan tindakan kita, baik sebagai individu, dalam keluarga, komunitas, maupun dalam pengelolaan pemerintahan, persaudaraan antar bangsa dan dalam pemanfaatan serta pengelolaan lingkungan hidup.
Pada mulanya, perayaan ini dirayakan setingkat pesta dengan nama “Domini Nostri Iesu Christi Regis” dan dirayakan pada minggu terakhir bulan Oktober mendahului pesta Semua Orang Kudus sebagai mahkota atas semua misteri kehidupan Kristus yang telah dirayakan sepanjang tahun.
Pada tahun 1960, Paus Yohanes XXIII meningkatkannya menjadi Hari Raya. Dengan motu proprio Mysterii Paschalis pada tahun 1969 Paus Paulus VI memberikan nama baru pada perayaan ini: "Domini Nostri Iesu Christi Universorum Regis" (Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam) dan dirayakan pada hari Minggu terakhir dalam tahun liturgi untuk menonjolkan makna eskatologis misteri iman ini.
Adapun "Domini Nostri Iesu Christi Universorum Regis" (Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam) yang dikenangkan Gereja pada minggu liturgi terakhir sebelum masa Advent kerap mengangkat perumpamaan tentang Pengadilan Terakhir yang merupakan penutup dari pengajaran tentang akhir zaman.
Ditekankan bahwa sejarah kita itu menuju dan memuncak ke sebuah akhir yang ditandai dengan kedatangan kembali Sang Mesias.
Pada saat kedatangan Kristus yang kedua, Dia akan membuka jati diri kita dimana lewat perumpamaan inilah, Yesus melengkapi kriteria untuk menentukan siapa yang boleh ikut serta dalam kemuliaanNya dan siapa yang tidak, al:
* miskin di hadapan Allah (Mat 5:3),
* dianiaya oleh sebab kebenaran (Mat 5:10),
* kesediaan mengampuni (Mat 6:14-15),
* melakukan kehendak Bapa (Mat 7:21-23),
* mengakui Yesus dihadapan umum (Mat 10:32-33),
* aktif melakukan kebaikan dengan mempergunakan anugerah yang dipercayakan (Mat 25:14-30).
Lewat perumpamaan pada bacaan tentang penghakiman terakhir, Yesus menyebutkan 6 kelompok orang : yang lapar, haus, asing, telanjang, sakit, dan dalam penjara.
Indahnya, Yesus yang menjadi raja dan hakim itu menyamakan diriNya dengan orang2 yang lemah itu. Merekalah gambar Kristus yang paling nyata di dunia ini. Mengabdi kepada Kristus berarti mengulurkan hati dan budi, terlibat-tergerak dan bergerak dalam keprihatinan, penderitaan orang-orang kecil (the least), lemah (the last), tersisih (the lost).
Disinilah hadir bahwa Kristus meraja bukan dengan mengandalkan dan mencintai kekuatan ("loves power") tapi Dia meraja dengan kekuatan cinta ("the power of love").
Jelasnya, pada pengadilan terakhir kita akan diadili atas dasar seberapa dalam dan besarnya cinta kita pada sesama. Mencintai itu sederhana dan nyata karna sejatinya kita bisa saja memberi tanpa mencintai tapi mustahil mencintai tanpa memberi. Dan cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah memberi, bukan?
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang,
(Minggu, 26 Nov 2017)
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
MADAH IBADAT BACAAN
Kristus raja para bangsa
Penguasa jagat raya
Engkau merajai juga
Sanubari manusia
Isi surga sujud bakti
memujiMu dan bernyanyi
kami bangga mengakui
engkaulah raja tertinggi
Kristus pangkal perdamaian
Tanamkanlah kerukunan
Antar bangsa sedunia
Supaya aman sentosa
Terpujilah Yesus Tuhan
Raja yang tak terkalahkan
Bersama Bapa dan RohNya
Mulya sepanjang masa
Amin
MADAH IBADAT PAGI
Kristus cahaya dunia
Gambar kekal Allah Bapa
Engkau mulya dan berjaya
Berkuasa selamanya
Engkau putra prawan murni
Ketua penghuni bumi
Kaurebut kekuasaan
Dari tangan kegelapan
Engkau guru, imam, raja
Yang membebaskan dunia
Gembala para gembala
Penguasa alam raya
Terpujilah Yesus Tuhan
Raja yang tak terkalahkan
Bersama Bapa dan RohNya
Mulyalah sepanjang masa
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Ya Roh kudus sumber cinta
Serta Bapa dan Putera
Datanglah di tengah kami
Membawa hidup Ilahi
Gerakkanlah hati kami
Agar giat penuh bakti
Menyanyikan lagu puji
Mengamalkan cinta suci
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putera dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
BACAAN SINGKAT
(Ef 4,15-16)
Dengan bertindak jujur dan benar dalam cinta kasih, kita tumbuh dalam segala hal menuju kepala, yaitu Kristus.
Dari Dia seluruh tubuh menerima daya tumbuhnya guna membangun diri dalam cinta kasih.
Tubuh itu rapih tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.
DOA
Allah yang mahakuasa, Engkau membaharui segala sesuatu dalam PuteraMu terkasih, raja semesta alam.
Bebaskanlah seluruh ciptaan dari perbudakan dosa agar seluruh alam raya mengabdi dan memuji Engkau tak berkesudahan.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar