Ads 468x60px

Senin, 20 November 2017




HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 20 November 2017
Hari Biasa Pekan XXXIII
1 Makabe (1:10-15.41-43.54-57.62-64)
(Mzm 119:53.61.134.150.155.158)
Lukas (18:35-43)
"Fiat Lux - Be the Light - Jadilah Terang!"
Inilah semboyan dasar yang menjadi kekhasan program "HIK", "Hidangan Istimewa Kristiani."
Inilah sebuah harapan dari keterbutaan menjadi keterbukaan, dari kegelapan menjadi pencerahan.
Inilah juga salah satu tugas kita sebagai murid Yesus, yakni mengantar orang untuk semakin ber-"aletheia", mengalami "ketersingkapan/keterbukaan" sehingga lebih bisa melihat dan merasakan kehadiran dan kerahiman Tuhan.
Mengacu pada konteks dunia, kita mencandra bahwa ada banyak keterbutaan yang menyebabkan dunia kita mengalami keterbelahan dan keterpecahan.
Disinilah, kita bisa belajar menjadi terang-terang kecil yang selalu mengantar orang kepada Tuhan dengan 3 poros dasarnya, antara lain :
1. Mengenali-Nya:
Kita diajak untuk peka mengenali kehadiran Tuhan di tengah sesama dan perjalanan hidup kita masing-masing.
2. Mengalami-Nya:
Kita diajak untuk mengalami Tuhan, entah secara personal atau komunal. Kita benar-benar mengalami Tuhan yang turun tangan dalam setiap gulat geliat hidup kita.
3. Mensyukuri-Nya:
Kita sebenarnya telah mendapat banyak berkat-Nya yang membuat kita bisa bersyukur tanpa sebab. Kita banyak merasakan sapaan dan kebaikan-Nya lewat perjumpaan dengan sesama dan semesta. Inilah sebuah nada dasar yang membuat hidup lebih berwarna dan berjiwa.
"Dari Tangerang ke Bekasi - Jadilah terang yang siap bersaksi".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
“Tujuan kehidupan yang berkebajikan ialah menjadi serupa dengan Allah” (St. Gregorius dari Nisa)
Antifon Pembuka (bdk. Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Maharahim, ampunilah kami dan perkenankanlah kami memandang Engkau dalam diri Yesus, Putra Daud. Semoga kami dapat mengimani Sabda-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (1:10-15.41-43.54-57.62-64)
"Kemurkaan hebat menimpa umat."
Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja. Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:53.61.134.150.155.158)
1. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
2. Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
3. Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
4. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu!
5. Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.” Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!” Maka saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Luk 18:41-42)
Si buta berkata, "Tuhan, semoga aku melihat." Jawab Yesus kepadanya, "Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau!"
====
NB:
Pope Francis' homily on World Day Of The Poor Mass (November 19, 2017)
■ All of us are beggars when it comes to what is essential: God’s love.
■ God gives each person talents. No one can think that he or she is useless, so poor as to be incapable of giving something to others.
■ To do no wrong is not enough. God is not an inspector looking for unstamped tickets; he is a Father looking for children to whom he can entrust his property and his plans.
■ In the poor, Jesus knocks on the doors of our heart, thirsting for our love.
■ If in the eyes of the world the poor have little value, they are the ones who open to us the way to heaven; they are our 'passport to paradise.'
■ What we invest in love remains, the rest vanishes.
■ Where heaven is concerned, what matters is not what we have, but what we give.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar