Ads 468x60px

HR. SP Maria Dikandung tanpa Noda Dosa.



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
8 Desember 2017
HR. SP Maria Dikandung tanpa Noda Dosa.
Kej 3: 9-15,20
Ef 1:3-6;11-12
Luk 1:26-38
"Immaculata - Tanpa Noda Dosa."
Inilah salah satu gelar dan dogma gereja terhadap Bunda Maria yang kita rayakan hari ini.
Adapun 3 dogma lainnya, yakni
- Mater Dei/Bunda Allah,
- Mater Virginis/Bunda Perawan,
- Maria Asumpta/Bunda yang diangkat ke surga.
Sebenarnya, bersama dengan berjalannya masa advent ini, kita juga dipanggil menjadi orang yang ber-semangat "imaculata" dengan mengingat 3 pernyataan iman dalam bac injil hari ini, al:
1."Jangan takut hai Maria sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Tuhan":
Kita diajak mempunyai keberanian karna yakin bahwa Allah senantiasa menyertai lika liku hidup kita.
Ia tak pernah meninggalkan kita berjuang sendirian.
2."Bagaimana mungkin itu terjadi karna aku belum bersuami":
Kita diajak memiliki keterbukaan hati terhadap Allah, juga ketika mengalami kegalauan dan kebingungan hidup.
3."Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu":
Kepasrahan sekaligus kerendahan hati adalah modal dasar orang yang berjuang untuk hidup suci. Inilah juga yang diwartakan Bunda Maria, yang "MAu Rendah hati Ikut Allah." Kita diajak mengenakan semangat rendah hati dan menanggalkan iri hati & tinggi hati.
Akhirnya, hendaklah kita mencari surga itu dan marilah kita mencarinya melalui dan bersama Bunda Kerahiman Ilahi karena ia menjadi "tanda yang kelihatan dari rahmat yang tak kelihatan"
(the visible sign of an invisible grace)"
"Dari Taman Ria ke Sukabumi -
Bunda Maria sertailah kami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB :
A.
Relung Puisi
Salve, Regine, Mater misericordiae!
Vita, Dulcedo, et Spes nostra! salve.
Ad te clamamus, exsules filii Evae.
Ad te suspiramus, gementes et flentes in hac lacrymarum valle.
Eia ergo, Advocata nostra! illos tuos misericordes oculos ad nos converte.
Et Jesum, benedictum Fructum ventris tui, nobis post hoc exsilium ostende,
o clemens, o pia, o dulcis Virgo Maria!
Bersama dengan perayaan Maria Imakulata, orang Katolik di Irlandia kerap mengatakan:
"Tak ada anjing pemburu, baik yang bergerak cepat maupun yang sedang mengejar mangsa, juga tak ada angin utara maupun sungai yang deras, yang sama cepatnya dengan Bunda Maria, dalam menuju ke arah pembaringan orang yang meninggal.”
Disini juga saya lampirkan sepenggal puisi yang saya tulis dan kenang juga dalam album "TTM-Tribute To Mary".
Bunda Imakulata,
Hatimu tergerak bila kami dalam derita,
Hatimu gelisah bila kami dalam godaan,
Hatimu menangis bila kami bersalah,
Hatimu cemas bila kami kurang berani,
Hatimu sedih bila kami kurang cinta,
Hatimu iba bila kami tidak bercita-cita..
Bunda Imakulata,
Kuatkanlah kami yang lemah imannya,
Kasihanilah kami yang putus asa harapannya,
Kobarkanlah kami yang padam kasihnya,
Segarkanlah kami yang lapar dan haus,
Sadarkanlah kami bila terlena dalam kesenangan,
Sandarkanlah hati kami bagi penderitaan sesama..
Bunda Imakulata,
Dampingilah mereka yang harus berjuang tanpa teman,
Dengarkanlah ratapan mereka yang menangis,
Dampingilah kami pada saat mati nanti...
B.
Maria - Mau Rendah Hati Ikut Allah
Maria adalah seorang gadis belia, mungkin usianya masih belasan tahun, ketika ia menjadi Bunda Yesus. Kemungkinan besar Maria dilahirkan di kota Sepphoris, yang terletak di sebelah utara Palestina. Sepphoris adalah sebuah kota besar di mana bangsa Yahudi dan bangsa Romawi hidup berdampingan dengan damai.
Sepphoris merupakan ibu kota Galilea. Kota itu memiliki banyak rumah yang indah dan bahkan sebuah gedung teater yang besar. Sepphoris hancur luluh dilanda gempa bumi besar ketika Maria masih kanak-kanak.
Jadi keluarga Maria pindah beberapa mil jauhnya ke Nazareth, sebuah dusun kecil yang berpenduduk hanya 150 hingga 300 orang (“Nazareth” dalam bahasa Ibrani mempunyai dua arti yang berbeda, bisa berarti “lili, bunga bakung” yang merupakan simbol kehidupan, dapat juga berarti “keturunan”).
Sosok Bunda Maria sendiri telah melekat di benak setiap orang katolik. Hatinya yang penuh kasih dan ketaatannya kepada Tuhan membuat ia mendapatkan karunia kudus dengan mengandung Putra Allah. Sikapnya yang peka terhadap orang lain dan situasi di sekitarnya membuatnya menjadi Ibu kebijaksanaan.
Peranan Maria dalam mengasuh Yesus di tengah keluarga Nazaret membuat Yesus pun menjadi putra yang bijaksana. Kebijaksanaan Yesus bukan semata-mata karunia dari Bapa-Nya di Surga tetapi memang nyata juga berasal dari didikan Maria sebagai bunda yang tidak gegabah dan bijaksana dalam bertindak. Itulah kehidupan keluarga Maria dua ribu tahun yang lalu, yang sederhana, harmonis dan bahagia. Pada zaman sekarang, apa yang bisa kembali kita petik dari Maria?
Kita sebetulnya bisa lebih belajar menjadi “Maria-Maria jaman sekarang”, ketika kita sungguh bersedia sejenak bijak merenung-menungkan arti nama Maria. Nama Maria itu punya arti, yakni: Mau Rendah Hati Ikut Allah.
-Mau:
Setiap tindakan kasih dimulai dengan “mau” dulu. Maria adalah tanah terbuka, mutlak terbuka “mau” kepada Allah. Maria, seorang perempuan biasa ciptaan kecil dan lemah menjadi luar biasa dan tak terbatas karena “mau”-nya kepada Allah adalah “mau” tanpa batas.
-Rendah hati:
Alkitab sangat menjunjung sikap rendah hati: Kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 15:33), namun tinggi hati mendahului kehancuran (Amsal 18:12). Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan (Amsal 22:4). Banyak ayat kitab suci yang mengatakan orang-orang rendah hati akan mewarisi bumi: “Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang (Maz 22:7), dimahkotai dengan keselamatan (Maz 149:4), dan menerima pujian (Amsal 29:23).” Sebab itu umat Tuhan dianjurkan agar mencari dan mengenakan kerendahan hati (Zef 2:3, Kol 3:12). Hendaklah kamu selalu rendah hati (Efesus 4:2, Filipi 2:3).
Kerendahan hati sendiri bukanlah suatu sikap yang sekadar menganggap diri penuh kelemahan dan kekurangan dan sebaliknya orang lain penuh kekuatan dan kelebihan. Kerendahan hati adalah suatu sikap yang merendah dan terbuka di hadapan Allah. Kerendahan hati adalah suatu sikap hidup yang menganggap orang lain sama penting dan mulianya dengan diri sendiri dan karena itu dengan ikhlas menghormati dan melayaninya tanpa merasa hina atau rendah.
Lebih dalam, kerendahan hati adalah suatu sikap hidup yang terus-menerus membuka diri untuk dikoreksi dan tak pernah mengklaim kebenaran sebagai monopoli diri sendiri. Pada akhirnya kerendahan hati adalah sikap yang membuka diri kepada pertolongan orang lain dan terutama Allah. Allah memanggil kita bersikap rendah hati sebagaimana diteladankan oleh Maria. Allah tidak pernah menuntut banyak dari kita. Dia hanya menuntut tiga hal, satu diantaranya: hidup rendah hati. (Mikha 6:8).
Lantas bagaimana? Rendahkanlah hatimu seperti Maria, dan terimalah berkatNya berlimpah-limpah. Jelas, Maria sendiri sadar dengan rendah hati bahwa ia hanyalah seorang hamba (Luk 1:38). Ketika Malaikat Agung Gabriel datang untuk memaklumkan kepadanya bahwa dialah yang dipilih Tuhan menjadi Bunda PutraNya, dia dapat saja menolak. Tetapi dia menerimanya bahkan meski dia tahu bahwa penderitaan-penderitaan yang tak disampaikan akan menyertainya, dan bahwa dia akan menjadi Ratu Para Martir. Dia menerimanya dengan rendah hati demi kasih kepada manusia berdosa. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. (Efesus 4:2)
-Ikut Allah:
Ukuran mutu iman Maria bukan pada terkabul atau tidaknya doa-doanya, tapi pada kesungguhannya untuk mengikuti jejak Kristus dalam seluruh pengalaman hidup yang ditawarkan Tuhan: “Bukan kehendakku, tapi kehendakMu yang terjadi”.
Maria memahami benar apa kehendak Allah dan ia setia serta taat ikut Allah. Maria tidak diceritakan dalam kisah-kisah Injil mengenai Transfigurasi ataupun masuknya Yesus dengan jaya ke Yerusalem, tetapi ia malahan diceritakan ada di kandang Betlehem yang kotor, di perjalanan yang melelahkan dari Israel ke Mesir, juga di Kalvari yang penuh duka.
Injil Yohanes 19:25 mengatakan, “Dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.”. Atas amanat wasiat Kristus dari atas salib, Bunda Maria dimaklumkan sebagai Bunda seluruh umat manusia.
C.
Praebe mihi cor Tuum Maria
Berikan aku hatiMu ya Maria.
Itulah harapan iman kt hari ini yg jg sy tulis dlm buku "3Bulan 5Bintang 7Matahari" (Kanisius). Scr khusus, di Lourdes kpd Bernadeth, di Paris kpd Katarina Laboure+di Guadalupe kpd Juan Diego, Maria sll mnyatakan diri sbg "Imaculata".
Adapun bicara ttg Maria tak ada hbsnya ("De Maria numquam satis") krn bgitu byknya nilai+keutamaan yg dikandungnya. Ada byk sequel film, teater, buku "sastro-sastra rohani": puisi prosa cerpen novel tablo+lagu bicara ttg Maria. Tp, hari ini sy tawarkan sbuah jalan spy kt juga bs suci+tak bernoda u/ "mengandung"+"melahirkan" Yesus yakni "keledai", al:
1.
KErendahan hati:
Maria brarti "MAu Rendahhati Ikut Allah". Di masa muda, ia sdh brkata "Ecce ancilla Domini, fiat mihi scundum tuum" (Aku hamba Tuhan, jadilah pdku sturut prkataanMu, Luk 1:38). Bukankah krendahan hati membuatnya bisa menginjak kepala ular, lambang roh jht yg membuat Hawa+Adam terusir dr firdaus? Bukankah rendah hatinya membuat Allah mjd bebas utk menyatakan diriNya?
2.
LEmahlembut:
Doa, kata+tindakannya pnuh kelemahlembutan. Dia jrg muncul+tak byk kata, tp stiap kmunculannya sll bermakna. Di Betlehem, di Kana, di Golgota sampai mnjelang Pntakosta. Adapun nama Maria mengandung 5 ciri org yg lemahlembut: "Mater/yg menghangatkan (Luk 2:48), Amabilis/yg mengasihi (Luk 1:46), Regna/yg membri pedoman (Yoh 2:5), Imaculata/yg menguduskan (Luk 1:38), Admirabilis/yg mengagumkan (Yoh 2:3).
3.
DAYa tahan:
Pernah ditolak? Terluka dan berduka? Maria pernah! Di Bait Allah, Yesus hilang berhari-hari. Di Kana, Yesus menguji imannya. Di Golgota, anaknya tersalib hina. Tp satu kalimatnya membuatnya sll punya daya tahan meski kerap jatuh/dijatuhkan, trluka/dilukai: "Apapun kata Yesus, lakukan itu" (Yoh 2:5).
"Ke Taman Ria cari bakmi - Bunda Maria doakanlah kami."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar