Ads 468x60px

St. Ambrosius




HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
7 Desember, PW. St. Ambrosius (340-397), Uskup dan Pujangga Gereja.

Ketika kau berada di Roma, berlakulah seperti orang Roma.
Ketika kau berada di tempat lain, hiduplah seperti mereka di tempat lain itu.
Ikutilah kebiasaan Gereja di manapun kau berada.
------------
Tak ada orang yang menyembuhkan diri sendiri dengan menyakiti orang lain.
----------
Kehendak dan niat jahat diri kita sendiri adalah jauh lebih berbahaya daripada musuh dari luar.
----------
Ketika kita berbicara tentang kebijaksanaan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang kebajikan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang keadilan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang damai, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang kebenaran dan hidup dan penebusan, kita berbicara tentang Kristus.
----------
Orang kaya yang tidak memberi kepada yang miskin, tidak menyimpan amal namun menyebabkan dirinya berhutang.
---------
Doa adalah sayap yang menerbangkan jiwa ke Surga, dan meditasi adalah mata yang dengannya kita melihat Allah.
-----------
Setan mencobai apa yang dapat ia hancurkan, Allah mencobai apa yang dapat Ia mahkotai.
---------
Tuhan dibaptis, bukan untuk membersihkan diriNya, namun untuk membersihkan airnya, supaya air itu, dibersihkan oleh tubuh Kristus yang tak mengenal dosa, dapat menjadi kuasa pembaptisan.
--------
Apa yang mustahil bagi Allah ?
Bukanlah apa yang sulit bagi kekuatanNya, namun adalah yang berlawanan dengan kehendakNya.
--------
Ingatlah, bahwa kau telah menerima Roh kebijaksanaan dan pengertian, pengetahuan dan ketekunan, dan takut akan Allah.
Simpanlah baik-baik apa yang sudah kau terima.
Allah Bapa menguncimu, Kristus Tuhan menguatkanmu dan mengirim Roh Kudus ke dalam hatimu untuk menyiapkanmu menghadapi apa yang akan datang.
---------
Bacaan - bacaan rohani adalah makanan bagi jiwa, yang membuatnya gigih dan kuat melawan godaan, yang mengisinya dengan pikiran suci dan hasrat kepada Surga.
Mencerahkan pikiran, menguatkan keinginan, dan memberikan penghiburan dalam segala kesusahan, yang dalam kesimpulannya, memperolehkan kebenaran dan sukacita kudus yang hanya bisa ditemukan dalam Allah sendiri.
---------
Orang miskin mencari uang dan tak menemukannya.
Pengemis meminta roti, dan kudamu bahkan mengunyah emas pada giginya.
Hiasan- hiasan indah menyenangkanmu, walau orang lain bahkan tak memiliki gandum.
Orang-orang kelaparan, dan kau menutup lumbungmu.
Orang-orang mengangis dalam derita, dan kau bermain dengan perhiasan cincinmu.
Perhiasan cincinmu itu dapat memberi hidup kepada banyak orang.
----------
Bukanlah dari milikmu sendiri kau memberikan kepada pengemis.
Itu adalah bagian miliknya, yang kau simpan.
Bumi ini adalah milik semua orang.
---------
Tuhan Yesus Kristus,
Yang merentangkan tanganMu di kayu salib dan menebus kami dengan darahMu,
Ampuni aku, seorang pendosa yang pikiranku tak ada yang tersembunyi daripadaMu.
Ampunan kuminta,
Ampunan kuberharap,
Ampunan kupercaya kudapat.
Engkau yang penuh belas kasihan dan ampunan, berilah aku.
------------
Kau mungkin tidak kaya harta, kau mungkin tak dapat memberi warisan besar untuk anak-anakmu; namun satu hal yang dapat kau berikan kepada mereka, yaitu warisan berkatmu. Dan adalah lebih baik menjadi diberkati daripada menjadi kaya.
-----------
Tak ada tugas yang lebih penting daripada membalas kasih.
----------
Bawalah aku, Kristus, pada salib, yang adalah keselamatan para peziarah, peristirahatan bagi yang lelah, di mana hanya di sanalah terdapat kehidupan bagi yang mati.
---------
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Santo Ambrosius
Ambrosius adalah uskup kota Milan, salah satu keuskupan terpenting pada abad ke-4. St.Ambrosius bersama-sama dengan Santo Augustinus Hippo, Santo Hieronimus, dan Santo Gregorius Agung, dianggap sebagai empat doktor Gereja Barat dalam Sejarah Gereja kuno.
Ambrosius lahir sekitar tahun 339 di Trier, Jerman, di lingkungan sebuah keluarga Kristen yang saleh. Ayahnya adalah gubernur (prefect) Romawi di Gallia Narbonensis dan ibunya adalah seorang wanita kristen yang saleh.
Sebuah legenda mengatakan bahwa ketika masih anak-anak, sekelompok lebah hinggap di muka Ambrosius kecil dan meninggalkan setetes madu dimulutnya. Bapaknya berpikir bahwa ini adalah tanda bahwa anak ini akan menjadi seorang yang sangat pandai berbicara. Karena alasan ini, lebah dan sarang lebah sering tampak dalam simbol santo ini.
Ambrosius berencana mengikuti karier politik ayahnya, karena itu kemudian bersekolah di kota Roma. Ia belajar sastra, hukum dan retorika. Kepandaiannya membuat ia mendapat tempat di dewan kota dan sekitar tahun 372 ia diangkat menjadi kepala dewan kota Liguria dan Emilia, dengan berkedudukan di kota Milano. Saat itu Milano adalah ibu kota kedua Kerajaan Romawi setelah Kota Roma. Kedudukan ini membuatnya menjadi terkenal ke seluruh negeri sebagai seorang administrator yang cakap dan seorang politisi ulung.
Pada masa itu, umat di kota Milan terpecah menjadi dua golongan; Kristen Trinitarian dan Bidaah Arian. Walau ia sendiri adalah seorang Kristen yang setia dan percaya pada Tuhan Yesus, namun Ambrosius sang Kepala Dewan Kota yang sangat bersahaja ini sangat dihormati dan diterima dengan baik oleh kedua golongan yang sedang bertikai ini.
Ketika Uskup Milan Auxentius meninggal dunia; Kedua golongan ini terlibat persaingan dan pertikaian sengit dalam pemilihan Uskup yang baru. Gubernur Milan sampai harus datang secara pribadi ke basilika tempat pemilihan berlangsung, untuk mencegah kerusuhan yang mungkin akan terjadi.
Saat gubernur sedang berpidato, ia diinterupsi dengan seruan-seruan "Angkat Ambrosius menjadi uskup!" yang kemudian diikuti oleh orang lain sehingga Ambrosius pun secara aklamasi diangkat sebagai uskup.
Ambrosius dengan keras menolak pengangkatannya ini karena ia sama sekali tidak siap. Ia bukan seorang imam dan tidak memiliki pendidikan teologis. Namun umat terus mendesaknya; gubernur Milan dan bahkan kaisar pun memintanya untuk menerima keputusan tersebut. “Vox populi vox Deo, Suara rakyat adalah suara Tuhan” begitu kata mereka.
Ambrosius kamudian dengan besar hati menerima pilihan umat kota Milan.
Sebagai uskup, ia segera menjalani cara hidup para pertapa (asketik) dan bermati-raga dengan sangat keras. Ia menjual segala miliknya dan membagi-bagikan uangnya kepada orang miskin. Tanahnya yang luas ia serahkan kepada Gereja, dan sebagian kecil ia sisakan untuk saudara perempuannya Marselina (yang kemudian juga menjadi seorang santa).
Uskup Ambrosius menjadi bapa serta teladan yang mengagumkan bagi umatnya. Ia juga melawan segala kejahatan dengan keberanian yang mengagumkan.
Ia juga melawan bidaah Arian dengan gigih. Suatu ketika kaum Arian yang mendapat dukungan kuat dari kaisar dan ibu suri meminta izin dari bapa Uskup Ambrosius untuk menggunakan dua gedung gereja, satu di dalam kota, dan satunya lagi di pinggiran kota Milan. Ambrosius menolak, dan karena itu ia dituntut pertanggung-jawabannya di hadapan dewan kekaisaran.
Dalam sidang yang dihadiri khalayak ramai itu, kegigihannya menyebabkan hakim memperbolehkannya pulang tanpa harus menyerahkan kedua gedung gereja tersebut.
Segala upaya dewan kekaisaran untuk dapat menguasai kedua Gereja itu bagi kaum Arian terbukti sia-sia. Ketika mereka terus menekannya dengan segala cara; Bapa uskup malah mengeluarkan pernyataan yang sangat keras : "Jika engkau menginginkan saya, saya siap untuk takluk. Bawalah saya ke dalam penjara atau kematian, saya tidak akan melawan; tetapi saya tidak akan mengkhianati gereja Kristus. Saya tidak akan menyerukan kepada rakyat untuk menolong saya; lebih baik saya mati di kaki altar dari pada meninggalkannya. Huru-hara rakyat tidak akan saya bangkitkan: namun hanya Allah yang mampu meredakannya”.
Kemudian menurut legenda, ketegasan Santo Ambrosius ini dapat menghentikan pertumbuhan pengaruh ajaran sesat Arian di Milano.
Berhadapan dengan suatu pasukan yang siap menyerang, St. Ambrosius berdiri paling di depan menyambut kedatangan mereka. Ia berhasil meyakinkan pemimpin mereka untuk menarik mundur pasukannya meninggalkan Milano. Sebagai uskup, Ambrosius tidak pernah melupakan tugas utamanya sebagai pelayan iman bagi umatnya. Ia melayani semua orang dengan penuh kasih; baik dari golongan petani miskin maupun dari keluarga bangsawan yang kaya raya.
Bagi Uskup Ambrosius, semua orang adalah sama dimata Tuhan. Bahkan ketika kaisar Theodosius melakukan suatu dosa berat, Bapa Uskup tidak segan-segan menegurnya. Teguran keras dari gembalanya tidak membuat Kaisar menjadi gusar dan marah. Ia sadar bahwa Ambrosius benar. Sebagai bukti pertobatannya; Kaisar dengan rendah hati melakukan penitensi secara umum atas dosa-dosanya, sesuai dengan perintah dari bapa Uskup.
Rakyat khawatir akan apa yang terjadi dengan Italia apabila Ambrosius wafat. Karenanya ketika Ambrosius jatuh sakit, mereka memohon kepadanya untuk berdoa agar dikarunia umur panjang. Ambrosius menjawab, “Aku tidak berlaku sedemikian rupa di antara kalian sehingga aku merasa malu untuk hidup lebih lama; namun demikian aku juga tidak takut mati, karena kita mempunyai Tuhan yang baik.” Uskup Ambrosius wafat pada hari Jumat Agung pada tahun 397.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar