HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
31 Desember 2017
"Tempo - Waktu!
Inilah kata yang sering dicerap dan cecap menjelang malam pergantian tahun seperti hari ini. Yang pasti, sang waktu terus berjalan maju, tak pernah mundur. Ia begitu cepat berlalu dan lewat begitu saja sehingga kerap orang latin bilang, "tempus fugit - times flies - waktu itu terbang."
Nah, di tengah waktu yang terus berjalan ini kerap kebaikan bisa ditolak - ketulusan bisa diingkari dan cinta kurang dihargai tapi di hari terakhir di tahun 2017 ini kita disadarkan bahwa "Firman telah menjadi Daging" ("Kai ho logos sarx egeneto").
Firman itu adalah Allah, sumber cinta, kebaikan dan ketulusan. Ia berkemah di antara kita. Ia hadir dan mengalir dalam ruang dan waktu. Dengan kata lain: Ia dekat dengan pergulatan hidup dunia kita yang penuh dengan "gaudium et spes - kegembiraan dan harapan", terlebih pada waktu menjelang akhir tahun 2016 ini.
Adapun 3 "resolusi sederhana" kita menjelang awal tahun baru 2018, al:
1."Gaudete-Bersyukurlah":
Orang Latin bilang "Per tutto stato di grazia - untuk semua yang sudah terjadi katakan terimaKASIH".
Sudahkah kita berterimaKASIH kepada Tuhan dan kepada orang-orang yang "memperkaya" hidup kita selama setahun ini dengan segala suka-duka dan tawa tangisnya?
2."Donate-Berbagilah":
Bukankah dengan berbagi hadiah dan menjadi hadiah buat Tuhan dan sesama, hidup kita menjadi lebih berarti?
Jelasnya, tahun baru bukan cuma pesta pora megah tetapi juga genta sukaria dan indah untuk berbagi rahmat pada orang di sekitar kita, terlebih pada orang-orang yang kecil, lemah, miskin-tersingkir/disingkirkan. Bukankah Tuhan sendiri datang sebagai yang miskin-kecil dan tersepak oleh dunia? Donato ergo sum - Aku berbagi maka aku ada!
3."Orate-Berdoalah":
Tahun baru bukan hanya "deretan waktu" tp juga "tantangan mutu". Ia bukan cuma "time" tapi "moment". Bukan cuma "tempo" tapi "momento". Ia bukan hanya "kronos" tp juga "kairos": momentum rahmat dan limpahan berkat.
Tahun baru 2018 adalah ajakan untuk membaharui segalanya menjadi baik, secara utuh - penuh dan menyeluruh. Itu berat tapi akan menjadi ringandan indah jika dikerjakan brrsama Allah dalam doa bukan? Orare labora est - berdoa adalah juga usaha bukan?
"Ada kabut di Girisonta-
Sambutlah tahun baru dengan hati penuh sukacita."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Lumen Mundi - Terang Dunia."
Inilah salah satu pernyataan ilahi yqng diwartakan Yesus (Yoh 8:12). Inilah juga yang diwartakan pada bacaan injili: "Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia."
Dengan kata lain:
Yesus adalah terang dunia: “...Pada mulanya adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran....”
Ia tidak sekedar menjadi "bulan" yang meneduhkan atau "bintang" yang mencerahkan atau "matahari" yang menghangatkan. Dia adalah terang abadi, yang cahayanya tidak pernah tenggelam dan terbenam. Dia adalah cahaya sejati, yang terangnya tidak pernah terhalang pun terpisah oleh kabut ataupun hujan.TerangNya selalu menyinari setiap orang yang beriman kepadaNya kapan pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun.
Disinilah, kita juga diajak untuk belajar menjadi "terang" dengan spiritualitas "CAHAYA" menyambut tahun yang baru nanti, al:
CA-rilah Tuhan:
Kita diajak untuk selalu tekun berjuang menemukan wajah dan kehendak ilahi yang terselip di setiap rutinitas insani kita setiap harinya.
HA-dapi cobaan:
Iman kita adalah iman yang berjalan dalam kenyataan, dan bukan di atas awan. Kita diajak untuk berani menghadapi aneka cobaan dan salib kita masing2 dengan sikap positif-sportif+produktif. Dalam bahasa St. Ignatius:"lahir untuk berjuang."
YA-kini iman:
Di tengah carut marut+ruwet renteng tahun baru, kita diajak untuk meyakini bahwa penyertaan ilahi selalu beserta kita karna Tuhan kita adalah "Imanuel", Tuhan yang beserta kita, yang turun tangan, yang selalu ikut dalam pergulat-geliatan hidup setiap orang yang beriman kepadaNya.
B.
Origenes (185-254):
Buah-buah awal dari kabar gembira.
“Menurut saya, Injil Yohanes, yang selama ini kalian telah mengikuti bersama kami untuk membahasnya semampu kami, merupakan buah-buah awal dari kabar gembira (Injil). Injil Yohanes berbicara tentang Dia, yang secara garis keturunan dapat dilacak, namun Yohanes memulainya tanpa menyebutkan garis keturunan itu. Inilah pernyataan yang lebih hebat dan sempurna tentang Yesus, yang dimiliki oleh mereka yang bersandar pada dada-Nya.
Tidak ada Injil lain yang menyatakan keilahian-Nya sedalam Yohanes saat dia menuliskan tentang Yesus yang berkata, "Aku adalah terang dunia" (Yoh 8:42), "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6), "Akulah kebangkitan dan hidup" (Yoh 11:25), "Akulah pintu" (Yoh 10:9), "Akulah gembala yang baik" (Yoh 10:11) ...
Kita berani berkata bahwa Injil adalah buah-buah awal dari Kitab Suci, namun buah-buah awal Injil itu sendiri sesungguhnya adalah yang ditulis oleh Yohanes, yang maknanya tidak akan dapat dipahami oleh siapapun, jika tidak bersandar pada dada Yesus dan tidak menerima dari-Nya, Maria sebagai ibunya juga."
(Commento al Vangelo di Giovanni 1.21-23)
C.
Doa di depan Salib.
Doa di depan Salib adalah doa pertama yang disusun oleh St.Fransiskus Asisi. Tanggal penyusunannya diperkirakan sekitar tahun 1205 dan 1206, pada waktu Fransiskus masih mencari-cari tahu mengenai panggilannya dan berjuang melawan berbagai godaan dan keragu-raguan. Doa ini dinamakan juga “doa pertobatan Fransiskus”, namun hal itu tidak berarti bahwa doa tersebut disusun pada saat pertobatannya. Orang kudus ini telah menghaturkan doa-doa dengan cara yang sama sebelum dia menyusunnya seperti kita kenal sekarang:
Italia:
Altissimo glorioso Dio ,illumina le tenebre de lo core mio et dammi fede retta, speranza certa e carita perfectasenno e congnoscemento,Signore, che faccialo tuo santo e verace comandamento. Amen.
Inggris:
Most High, glorious God, enlighten the darkness of my heart and give me true faith, certain hope, and perfect charity, sense and knowledge, Lord, that I may carry out Your holy and true command. Amen.
Indonesia:
Allah yang mahatinggi dan penuh kemuliaan, terangilah kegelapan hatiku dan berilah aku iman yang benar, pengharapan yang teguh, dan kasih yang sempurna.Berikanlah aku, ya Tuhan, perasaan yang peka dan budi yang cerah, agar aku mampu melaksanakan perintah-Mu yang kudus dan takkan menyesatkan. Amin.
Felix sit annus novus
Slmt menyambut tahun baru
Ada salju di Pulau Buru
Mari maju di tahun yg baru
Mjd "peacemaker"
dan bukan "troublemaker"
“Tuhan memberkati dan melindungimu. Ia menyinarimu dengan wajahNya dan memberimu kasih karunia. Ia menghadapkan wajahNya dan memberimu damai sejahtera" (Bil 6:24-26)
D.
"PAX - Damai."
Inilah nama sebuah album CD Natal yang kami buat di akhir tahun 2014 bersama Omah Poenakawan. Adapun CD "PAX" ini berisi lagu-puisi bestari dan permenungan natal.
Mengacu pada bacaan injili, ditampilkan juga seorang nabi perempuan yang penuh "PAX", kedamaian bernama Hana, yang secara khusus disucikan bagi Allah dan memberitahukan kehendakNya (Kel 15:20; Hak 4:4; 2Ra 22:14).
Nah, ketika saya pernah diminta memberikan renungan natal untuk para karyawan media televisi di Senayan, ternyata ada beberapa hal dasar yang membuat kita bisa memiliki "PAX" yakni "TVRI", al:
1."T otalitas-Kepenuhan":
Hana tetap menjanda selama bertahun-tahun dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Tuhan: berpuasa dan berdoa siang dan malam.
2."V italitas-Kehidupan":
Seperti Simeon, Hana di masa tuanya juga tetap punyai vitalitas.
Ia datang kepada Allah dengan doa dan karyanya, memuji dan membicarakan Yesus sebagai Penyelamat manusia.
3."R eligiositas-Keimanan":
Ia terus hidup dalam pengharapan iman akan kedatangan Kristus, meyakini bahwa diantara "B/Birth" dan "D/Death" ada "C" yakni Christ.
4."I ntegritas-Keutuhan":
Harapan-iman+kasihnya utuh-penuh dan menyeluruh sehingga ia bisa peka mengenali Yesus yang masih bayi itu sebagai Mesias.
Hal ini terjadi selain karna Roh Kudus yang menyatakan kebenaran ilahi itu juga bisa jadi karna ia menjadi orang tua yang punya integritas, yang memelihara kehidupan saleh dan dekat dengan Tuhan sepenuh hati lewat doa dan karya nyatanya.
Bisa jadi, kedekatan dengan Allah inilah yang menyebabkannya menjadi orang yang punya integritas dan peka mendengar suara Roh Kudus dalam carut marut dan ruwet renteng kehidupan harian.
Bagaimana dg kita?
"Makan siomay di Kereta Api-
Ciptakan damai dg semangat hidup yg berapi-api."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar