Ads 468x60px

St. Fransiskus de Sales, 24 Januari



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
24 Januari, Gereja memperingati St. Fransiskus de Sales, Uskup dan pujangga Gereja, pelindung para jurnalis yang juga dijuluki "pembawa damai" karena teladan kebaikan dan kelembutan hati selama hidupnya.
Beberapa nasihat bijak dari St. Fransiskus de Sales yang penuh harapan iman kasih, serta dapat kita teladani, al:
"Marilah berusaha untuk ramah, baik, dan rendah hati terhadap semua orang,
tetapi teristimewa terhadap mereka yang Allah tempatkan dekat dengan kita, misalnya para pembantu kita. Dan janganlah kita menjadi seorang dari mereka yang tampak bagai malaikat di luar tetapi menjadi seperti iblis di rumah."
"Kendalikanlah ketidaksabaranmu;
latihlah, tak hanya seturut akal, melainkan bahkan di luar akal, sopan santun yang kudus dan kebaikan hati terhadap semua orang,
tetapi teristimewa terhadap mereka yang paling menjengkelkanmu."
"Tingkat tertinggi kelemah-lembutan terdiri dari melihat, melayani, menghormati, dan memperlakukan orang dengan ramah, terkadang, bahkan terhadap mereka yang tidak kita sukai, dan yang bersikap tak bersahabat, tak tahu terima kasih, dan menjengkelkan kita."
"Sarana terpenting untuk memperoleh kelemah-lembutan batin adalah dengan membiasakan diri untuk melakukan segala tindakan kita dan mengucapkan segala perkataan kita, entah penting atau tidak, dengan tenang dan lemah-lembut. Lipatgandakanlah tindakan-tindakan ini sebanyak mungkin pada masa ketenangan, maka engkau akan membiasakan hatimu pada kelemah-lembutan."
"Guna menjaga jiwa agar terus-menerus dalam keadaan tenang dan lemah-lembut, adalah perlu untuk melakukan setiap tindakan seperti dilakukan di hadapan Allah, dan seolah Allah sendiri yang telah menetapkannya."
"Bersikaplah lemah-lembut dan ramah tamah di tengah segala kesibukanmu, sebab semua orang mengharapkan teladan baik ini darimu."
"Tak ada suatupun yang mendatangkan perbaikan pada yang lain sebanyak cinta kasih dan kelemah-lembutan, yang bagaikan minyak bagi lampu, nyala teladan baik terus dihidupkan."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Santo Fransiskus de Sales: Sketsa Historiografi.
Fransiskus dilahirkan di kastil keluarga de Sales di Savoy, Perancis, pada tanggal 21 Agustus 1567. Keluarganya yang kaya membekalinya dengan pendidikan yang tinggi.
Pada usia dua puluh empat tahun, Fransiskus telah meraih gelar Doktor Hukum. Ia kembali ke Savoy dan hidup dengan bekerja keras.
Tetapi, kelihatannya Fransiskus tidak tertarik pada kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Di hatinya, Fransiskus mendengar adanya suatu panggilan yang terus-menerus datang bagaikan sebuah gema. Tampaknya seperti suatu undangan dari Tuhan baginya untuk menjadi seorang imam.
Pada akhirnya, Fransiskus berusaha menceritakan perjuangan batinnya itu kepada keluarga. Ayahnya amatlah kecewa. Ia ingin agar Fransiskus menjadi seorang yang tersohor di seluruh dunia. Dengan pengaruh kuat keluarga pastilah impian itu akan tercapai. Tetapi, Fransiskus bersikeras dan ditahbiskan imam pada tanggal 18 Desember 1593.
Pater Fransiskus de Sales hidup pada saat umat Kristiani dilanda perpecahan. Ia menawarkan diri untuk pergi ke daerah yang berbahaya di Perancis untuk membawa kembali orang-orang Katolik yang telah menjadi Protestan.
Ayahnya menentang dengan keras. Ayahnya mengatakan bahwa sudah merupakan suatu hal yang buruk baginya mengijinkan Fransiskus menjadi seorang imam. Ia tidak akan mengijinkan Fransiskus pergi dan wafat sebagai martir pula.
Tetapi, Fransiskus percaya bahwa Tuhan akan melindunginya. Maka ia dan sepupunya, Pater Louis de Sales, dengan berjalan kaki menempuh perjalanan ke daerah Chablais. Segera saja kedua imam tersebut merasakan bagaimana menderitanya hidup penuh hinaan serta aniaya fisik. Hidup mereka berdua senantiasa ada dalam bahaya. Namun demikian, sedikit demi sedikit, umat kembali ke pelukan Gereja.
St. Fransiskus kemudian diangkat menjadi Uskup Geneva, Swiss. Bersama St. Yohana Fransiska de Chantal, pada tahun 1610 ia membentuk suatu ordo religius bagi para biarawati yang diberi nama Serikat Visitasi.
Fransiskus menulis buku-buku yang mengagumkan mengenai kehidupan rohani dan cara untuk menjadi kudus.
Buku-bukunya, Tulisan tentang Kasih Allah dan Pengantar kepada Kehidupan Saleh, masih dicetak hingga sekarang. Buku-buku tersebut digolongkan sebagai buku-buku rohani “klasik”.
Uskup de Sales wafat pada tanggal 28 Desember 1622 dalam usia lima puluh enam tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Inosensius X pada tahun 1665.
Oleh karena pengabdiannya yang gagah berani bagi Gereja, ia diberi gelar istimewa “Pujangga Gereja”. St. Fransiskus dijadikan pelindung para wartawan/jurnalis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar