Ads 468x60px

HARI DOA INTERNASIONAL PERTAMA MELAWAN PERDAGANGAN MANUSIA



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARI DOA INTERNASIONAL PERTAMA
MELAWAN PERDAGANGAN MANUSIA
Pada tanggal 8 Februari diadakan Hari Doa Internasional melawan perdagangan manusia. Hari Doa itu bertepatan waktu dengan hari peringatan Santa Josephine Bakhita, seorang budak Negeri Sudan yang setelah dibebaskan menjadi Suster Kanosian. Ia dinyatakan Santa pada tahun 2000 oleh Santo Yohanes Paulus II.
Dengan motto “Cahaya melawan Perdagangan Manusia” ("A Light Against Human Trafficking"), hari doa ini dianjurkan dan dimajukan oleh Pontifical Council for the Pastoral Care of Migrants and Itinerant Peoples, thePontifical Council for Justice and Peace and theInternational Union of Superior Generals” (UISG)
“Dewasa ini jutaan manusia – anak-anak, perempuan, laki-laki segala umur – dirampas dari kemerdekaannya dan dipaksa untuk hidup dalam keadaan yang serupa perbudakan. Bagi mereka yang berteriak – biasanya dengan dibungkam – minta kebebasan, Santa Josephine Bakhita merupakan contoh saksi pengharapan. Kita, korban dan advokasi, tidak dapat berbuat lebih baik daripada membuka diri bagi ilhamnya dan mempercayakan usaha-usaha kita kepada perantaraannya.” (Kardinal Turkson)
Paus Fransiskus menyadarkan kita semua bahwa kita sedang menghadapi suatu fenomen global perdagangan manusia yang melampaui kesanggupan komunitas atau negara mana pun. Untuk menghapuskannya kita memerlukan suatu mobilisasi yang sama luas seperti fenomen itu sendiri.
“Hari Internasional melawan Perdagangan Manusia merupakan mobilisasi kesadaran dan doa pada skala global. Kesadaran kita harus meluas sampai kepada akar kejahatan ini dan jangkauannya yang paling jauh … dari kesadaran ke doa … dari doa ke solidaritas … dan dari solidaritas ke aksi bersama, sampai perbudakan dan perdagangan itu dihapus.” (Kardinal Turkson)
Pada kesempatan hari doa pertama ini, semua dioses, paroki, perkumpulan, keluarga dan pribadi diundang kepada refleksi dan doa untuk menyoroti dan menyingkapkan kejahatan ini, seperti terungkap dalam motto A Light Against Human Trafficking, cahaya yang mengungkapkan dan menelanjangi kejahatan perdagangan manusia
Ya Allah, banyak perempuan dan laki-laki,
bahkan anak-anak diperdaya dan dibawa
ke tempat-tempat yang tak dikenal.
Mereka dirundung nestapa pelecehan seksual, kerja paksa,
dan perampasan organ tubuh mereka.
Seruan mereka sampai kepada telinga-Mu dan telinga kami.
Hati kami sedih dan gusar karena kehormatan dan hak-hak mereka
dicabut dengan kebohongan, ancaman, dan kekerasan.
Kami mengecam ulah perbudakan modern ini,
dan berdoa bersama Santa Bakhita agar dihentikan.
Berilah kami hikmat dan kekuatan
untuk mengulurkan tangan dan menyertai mereka
yang begitu terluka dalam tubuh, hati, dan jiwa mereka,
agar kami bersama-sama dapat mewujudkan janji-Mu
untuk memenuhi hati saudara-saudari ini
dengan kasih yang lembut dan menyembuhkan.
Suruhlah para penipu dan pemeras pergi dengan tangan kosong
agar bertobat dari kejahatannya,
dan bantulah kami semua untuk membela kemerdekaan
yang telah Kauanugerahkan kepada anak-anak-Mu. Amin.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Doa Memohon Hati Yang Berbelas Kasih
(SKI. RJK)
O Yesus,
aku tahu bahwa belas kasih-Mu melampaui segala akal budi kami.
Sebab itu aku mohon kepada-Mu, buatlah hatiku demikian besar hingga cukup ruangan bagi kepentingan segenap jiwa-jiwa yang hidup di atas muka bumi maupun segenap jiwa-jiwa yang menderita dalam api penyucian.
Berilah aku hati yang peka terhadap segala penderitaaan sesamaku, baik penderitaan jiwa maupun raga.
Ya Yesusku,
aku tahu bahwa Engkau memperlakukan kami seperti kami memperlakukan sesama kami,
Buatlah hatiku serupa dengan Hati-Mu yang penuh belas kasih.
Ubahlah hatiku menjadi seperti Hati-Mu sendiri agar aku mampu mengenali kebutuhan orang-orang lain, teristimewa mereka yang malang dan menderita
Kiranya sinar-sinar belas kasih-Mu tinggal dalam hatiku.
Yesus,
Bantulah aku melewatkan masa hidupku dengan berbuat baik bagi sesamaku,
Amin.
B.
“Efata – Terbukalah!”
Sepulangnya dari daerah Tirus dan Sidon (Mr 7:24; Mat 11:21), Yesus tidak kembali ke Galilea.
Dia malah menyusuri pantai timur Danau Galilea yang membawaNya ke Dekapolis.
Disana, Yesus menyembuhkan orang tuli yang “gagap” (7:31-37).
Yang pasti, alangkah tidak enaknya menjadi seorang yg tuli dan “gagap“, yakni mengalami kesulitan dalam berbicara, bukan?
Kita menjadi terhambat dalam ber-sosialiasi.
Nah, Yesus tanggap terhadap orang yang gagap.
Ia memisahkan orang tuli dan gagap itu dari orang banyak.
Lalu Yesus memasukkan jariNya ke telinga orang itu, kemudian Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
Selanjutnya Yesus menengadah ke langit dan berkata: "Efata!"
Ia menengadah ke langit agar kita mengerti bahwa kuasa untuk menyembuhkan itu semata datang dari Allah, bukan kuat kuasa kita sendiri.
Mukjizat-pun terjadi: telinga orang itu bisa mendengar dan mulutnya bisa bicara.
Ia alami "reformartio vitae, perubahn hidup", bukan hanya telinga dan lidahnya menjadi terbuka, tetapi hatinya pun menjadi terbuka pada Yesus.
Ini terlihat dari kesaksiannya.
Mulutnya tidak henti-hentinya terbuka untuk mewartakan kasih ilahi yang dialaminya.
Tak heran bila orang banyak pun menjadi takjub.
Terjadilah apa yang dinubuatkan nabi Yesaya:
"Pada waktu itu.. telinga orang-orang tuli akan dibuka.. dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai" (Yes. 35:4-6).
Sudahkah kita juga membuka telinga-mulut+hati kita bagi kemuliaan Tuhan dan derita sesama?
"Burung tekukur di Pasar Pramuka-
Mari bersyukur dan selalu bersuka."
C.
“Mea culpa mea culpa mea maxima culpa-Saya berdosa saya berdosa saya sungguh berdosa.”
Itulah slh satu smangat pertobatan pada awal masa Prapaskah di hari Rabu Abu. Abu sendiri adl tanda tobat yg byk digunakan dlm KSPL (Bdk: Ktb Yunus+Ester). Yesus jg menyinggungnya ketika mengutuk kota Betsaida+Khorazim. Dlm buku “De Poenitentia”, Tertulianus menulis bhw pendosa yg bertobat hrs kenakan kain kabung+abu.
Salah satu tujuan masa prapaskah juga adl pertobatan. Bertobat (Yun:metanoia) adl "berbalik". Dkl: pertobatan hrs disertai tindakan. Dlm buku sy, “BBM” (Kanisius), ada 3 dsr pokoknya, al:
1.BERi cinta:
Dg “amal”, kt bs blajar beri cinta. Lihatlah abu! Byk org di desa yg mencuci alat/perkakas dapur dg abu u/hilangkan bau amis+kerak. Dkl: abu mau berikan dirinya: yg kotor dibersihkan+yg bau ditawarkannya. Kt jg diajak u/mau sll beri cinta lwt tind.amal lwt kotak APP/berderma sbg silih+tobat atas dosa-dusta hidup kita.
2.TOlak dosa:
Dg “puasa”, kt blajar tolak dosa, krn kt bs mjd lbh sabar+hdp bersahaja. Dg puasa, kt jg dsadarkan sbg mns yg brdosa (jw:menungso: menus menus kakehan doso). Dlm KGK 10, dosa adl “pikiran-kata-keinginan+perbuatan/sikap acuh yg dilarang Allah, yg membunuh hidupnya rahmat Tuhan”. Adapun 7 mcmnya al: Lucifer/sombong-Mamon/tamak-Asmodeus/cabul-Satan/marah-Beelzebul/rakus-Leviathan/iri hati+Belphegore/malas.
3.BerjaBAT dlm doa:
Dg "doa, Rabu Abu memiliki trilogi pesan Yesus, yakni: "PDA"-"Puasa-Doa+Amal". Yah, inilah trilogi khas Rabu Abu. Abu jelasnya adl tanda kerapuhan manusia: “Engkau debu+a/mjd debu (Kej 3:19, Ayb 34:15; Mzm 90:3;104:29; Pengkt 3:20). Krn abu diurap pd dahi, kt tdk bisa melihat scr langsung btapa kotornya kt tp kt bs dg mudah mlihat kotornya dahi org lain. Pd Rabu Abu inilah, sesama adl gambaran diri kt. Tak ada yg bisa kita buat slain brsama2 mengakui bhw kita adl lemah+butuh rahmat. Disinilah kt prlu doa “Dikuatkan Oleh Allah” krn lwt doa, sperti kt Charles Dickens, bukankah saat-saat gelap srg mjd saat yg indah+pnuh rahmat jg?
“Cari obat di Taman Sari-Mari bertobat stiap hari".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar