Ads 468x60px

HARI KANKER SEDUNIA



CARE AND SHARE
HARI KANKER SEDUNIA
5 FEBRUARI
PROLOG.
Kata "kanker" telah ada selama ribuan tahun dan sejumlah orang percaya bahwa deskripsi kanker tertua ditemukan di Mesir, sekitar 3000 Sebelum Masehi.
Deskripsi itu terlihat pada Papirus Edwin Smith, atau salinan dari bagian buku teks kuno Mesir tentang operasi trauma. Teks itu menggambarkan delapan kasus tumor atau borok di payudara yang dikeluarkan lewat kauterisasi dengan alat yang disebut bor api. Waktu itu memang tidak ada pengobatan untuk kondisi tersebut.
Lebih lanjut, asal kata kanker dapat ditelusuri kembali pada "bapak kedokteran" asal Yunani, Hippocrates (460-370 SM). Hippocrates menggunakan istilah carcinos dan carcinoma untuk menggambarkan pembentukan non-ulcer (borok) dan pembentukan borok berbentuk tumor. Galen (130-200 M), seorang dokter asal Yunani lainnya, menggunakan kata oncos, yang berarti pembengkakan dalam bahasa Yunani untuk menggambarkan tumor.
Istilah dari Hippocrates dan Celsus digunakan saat ini untuk menggambarkan tumor ganas, sementara istilah Galen sekarang digunakan sebagai bagian dari nama spesialis kanker yang dikenal sebagai ahli onkologi.
Angka penderita kanker di seluruh dunia meningkat dari tahun ke tahun. Sekitar 70 persennya menyerang negara berkembang.
A.
HARI KANKER INTERNASIONAL.
Hari Kanker Internasional atau yang lebih dikenal dengan Hari Kanker Sedunia jatuh pada tanggal 4 Februari setiap tahunnya.
Setiap tahunnya, aktivis kanker selalu memperingati Hari Kanker Sedunia dengan berbagai macam kegiatan. Hal itu bertujuan untuk memberikan dukungan kepada pejuang kanker.
Hari Kanker Sedunia ini juga mengingatkan kita akan perjuangan WHO, PBB, dan Organisasi Kesehatan baik pemerintah maupun non-pemerintah mengenai strategi memerangi kanker serta mengkampanyekan pesan tentang kanker sebenarnya.
Pertama kali, Hari Kanker Sedunia diresmikan di Jenewa, Swiss pada tahun 1933 di bawah arahan Union for International Cancer Control (UICC) dan berbagai komunitas kanker lainnya, lembaga penelitian, pusat perawatan, dan beberapa pejuang kanker.
Peringatan Hari Kanker Sedunia diciptakan untuk memenuhi semua kebutuhan yang bisa digunakan untuk melawan penyakit mematikan ini.
Bedasarkan laporan, lebih dari 12,7 juta orang didiagnosis menderita kanker. Tidak hanya itu, sebanyak tujuh juta orang juga dinyatakan meninggal karena kanker setiap tahunnya.
Sejak saat itu setiap tanggal 4 Februari diperingati untuk menyadarkan seluruh populasi di dunia akan penyakit berbahaya tersebut. Selain itu, untuk mengingatkan orang-orang agar menjaga pola hidup yang sehat dan memberikan pengetahuan tentang zat-zat yang menyebabkan kanker hidup di dalam tubuh begitu pula cara mencegahnya.
Masyarakat umum, organisasi kesehatan pemerintah dan non pemerintah diminta mengkampanyekan aksi peduli kanker ini melalui banyak cara. Di antaranya adalah menyebar selebaran dan arahan yang disediakan oleh UICC.
Setiap tahunnya, Hari Kanker Sedunia memakai tema tertentu. Dilansir dari Indian Celebrating, menurut laporan, orang-orang berpenghasilan menengah ke bawah dengan jenis kanker yang berbeda dan rasio kematian setiap tahunnya adalah kanker hati, kanker paru-paru, kanker usus, kanker perut, dan kanker payudara.
Selama peringatan Hari Kanker Sedunia berlangsung, orang-orang diharapkan tahu tentang faktor-faktor yang menyebabkan kanker. Di antaranya adalah rokok, alkohol, polusi udara, faktor genetik, paparan sinar matahari dan hal lainnya yang bisa menyebabkan kanker tumbuh di dalam tubuh.
Di lain segi, pada umumnya, pejuang kanker kerap kali diasingkan dan dijauhi. Ada berbagai macam mitos yang beredar bahwa jika mendekati orang kanker maka akan tertular.
Karena itulah perayaan hari kanker sedunia dirayakan sekaligus untuk menghilangkan mitos sosial yang berkaitan dengan kanker.
Hal ini dibuktikan dengan fakta-dakta kanker seperti gejala, penyebab, dan pengobatan.
Pejuang kanker tidak boleh mendapatkan diskriminasi, mereka tetap memiliki hak yang sama untuk hidup seperti orang normal pada umunya. Pejuang kanker harus tetap berbahagia meski sisa umurnya divonis dokter.
Dan untuk yang bukan pejuang kanker harus menghindari sikap terlalu simpatik pada pejuang kanker atau memamerkan cerita sukses.
Karena hal itu bisa membuat pejuang kanker sakit karena tidak bisa merasakan hal serupa dan dapat menambah ketakutan mereka akan kematian. Sebaiknya yang bukan penderita kanker membagikan cerita-cerita positif yang bisa membuat pejuang kanker semangat dan percaya diri untuk mengalahkan kanker yang ada di tubuh mereka.
Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa kebanyakan kasus kanker dan kematian karena kanker masing-masing 47% dan 55%.
Jika tidak dikendalikan, presentase ini kemungkinan akan memburuk pada tahun 2030 yang akan datang.
Selama ini, beberapa bentuk pencegahan adalah dengan cara menentukan gaya hidup sehat, diet seimbang, olahraga dan mengatur berat badan untuk mengurangi resiko terjadinya kanker. Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan diet tak sehat juga diimbau agar dikurangi.
Untuk perayaan Hari Kanker Internasional tahun ini temanya masih sama seperti dua tahun sebelumnya yaitu "We Can. I can. Kita bisa. Saya bisa."
B.
HARI KANKER DI INDONESIA.
Peringatan Hari Kanker Sedunia yang digelar sejak satu dekade lalu menjadi momen untuk menumbuhkan kesadaran agar jumlah penderita dan angka kematian menurun di Indonesia.
Publik diminta lebih waspada dan melakukan upaya deteksi dini dalam mencegah kanker.
Persoalannya, Kementerian Kesehatan RI beberapa waktu lalu menyebutkan keinginan deteksi dini kanker publik masih rendah.
Ada beberapa hal yang patut diketahui dan diharapkan mampu mendorong publik lebih sadar akan gejala dan penyakit kanker.
1. Hari Kanker Sedunia
Diperingati setiap 4 Februari untuk menumbuhkan kesadaran, mendorong upaya deteksi dini dan pencegahan, serta pengobatan. HKS awalnya dibentuk Union for International Cancer Control (UICC) untuk mendukung Deklarasi Kanker Dunia yang dibuat pada 2008. Peringatan HKS terlebih di Indonesia, diharapkan dapat menurunkan angka penderita dan kematian akibat kanker secara signifikan pada 2020.
2. "Kita Bisa. Aku Bisa"
Tahun ini, pemerintah memperingati Hari Kanker Sedunia dengan tema global: "Kita Bisa. Aku Bisa' dan sub tema 'Aku Bisa Melakukan Deteksi Dini. Kita Bisa mengerti Kanker'.
Tema tahun ini menekankan akan pentingnya deteksi dini kanker, baik individu maupun kelompok dalam mengurangi beban dan masalah kanker saat ini.
3. 1 per 1.000 penduduk
Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang, dan yang paling banyak dialami oleh perempuan, yakni kanker payudara dan kanker leher rahim. Menurut situs Hari Kanker Sedunia, kanker membunuh lebih banyak daripada Aids, Malaria, dan TBC.
4. Nomor dua setelah jantung
Berdasarkan data tahun 2017 lalu, pembiayaan kanker menempati urutan kedua setelah penyakit jantung sebagai penyakit yang 'menguras' BPJS Kesehatan, sebesar Rp2,1 triliun.
5. Cara deteksi dini
Deteksi dini dapat dilakukan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk kanker leher rahim (serviks), dan pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) untuk kanker payudara. Sadanis dapat dilakukan dengan metode ultrasonografi atau USG, mammografi, dan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI). Dalam catatan pemerintah, hingga 2017, cakupan deteksi dini IVA dan Sadanis mencapai 1,9 juta atau 5,2%.
6. Deteksi dini di YKI
Menurut Dr Yurni Satria, Ketua Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Yayasan Kanker Indonesia, publik dapat melakukan deteksi dini kanker di dua klinik YKI, yakni di kantor pusat Jalan Sam Ratulangi No. 35 Menteng, dan di Jalan Lebak Bulus Tengah No. 9 Jakarta Selatan. Menurut Yurni, di Lebak Bulus alat-alat lebih lengkap. Selain di klinik YKI, tes IVA bisa dilakukan di semua RS dan puskesmas.
7. Cegah kanker
Dikutip dari laman Hari Kanker Sedunia, Komite Penanggulangan Kanker Nasional mengungkapkan 43 persen kanker dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi tembakau dan alkohol, paparan bahan pemicu kanker, mengikuti program vaksinasi, dan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.
C.
MENGENAL SEL KANKER
1.
Sel kanker sebenarnya ada pada semua insan. Tapi umumnya ia hanya tidur saja. Sampai suatu saat ada kesempatan, baru la bangun. Sel kanker bangun jika tubuh ada pada keadaan asam, biasanya karena stres, menderita radang kronis yang berkepanjangan, atau tubuh terpapar radikal bebas, polusi, dll.
2.
Bagaimana mengendalikan "remaja" yang sedang kumat nakalnya ini?
1) Sel kanker membutuhkan oksigen banyak. Supaya ia tidak kebagian oksigen, sehingga anda harus tekun dan rutin berolahraga.
2) Makanan utama sel kanker adalah gula dan semua karbohidrat. Gula mutlak harus dipantang, demikian juga semua pemanis buatan. Gantilah nasi putih dengan beras merah.
3) Banjiri tubuh dengan mengkonsumsi sayur dan buah. Untuk sayur baik matang maupun mentah (lalap) dapat membuat sel kanker akan tercekik, sehingga aktivitasnya berhenti,dan ia masuk ke stadium tidur lagi. Untuk buah pada umumnya mengandung antioksidan yang menetralkan radikal bebas.
4) Sel kanker tidak bisa mengambil energi dari lemak, sehingga lemak bisa menolong kita memperoleh asupan energi ketika kita harus membatas asupan karbohidrat.
5) Konsumsi protein yang cukup, seperti ikan air, tempe, daging ayam terutama yang tidak diberi makan sintetis.
6) Dengan menciptakan suasana hati yang yang sukacita, tubuh dapat memproduksi endorphin, menjauhkan dari suasana stress sehingga dapat menidurkan sel kanker.
7) Hindari semua bahan pengawet, pewarna makanan, makanan olahan tinggi gula dan garam, pemanis buatan. Makanlah bahan pangan yang masih segar dan alami saja.
8) Perlakukan sel kanker sebagai remaja yang merupakan bagian dalam keluarga anda, jadi tidak usah dimusuhi, ditakuti, dilawan habis2an.
EPILOG.
Selamat Hari Kanker Sedunia.
Saya berdiri bersama mereka yang berjuang untuk sembuh. Saat kita tidak berada di pihak yang dikuatkan, kita akan menguatkan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar