HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
KILAS BALIK 5: 2015
@ Grj Robertus Bellarminus Cililitan, Jkt.
Tradisi dan Inkulturasi:
Imlek : "Ramalan" di Awal Tahun
Pagi baru merekah. Seperti biasa setelah semua anggota keluarga bangun, berdoa pagi dan mandi, kami berkumpul di meja makan untuk sarapan. Kakakku muncul dari kamarnya sambil berseru,”Yuk kita baca apa ramalan shio kita tahun ini”.
Kemudian ia membacakan isi dari ramalan kehidupan sepanjang tahun 2018 ini, sesuai dengan tahun kelahiran (shio) kami masing-masing. Memang di awal tahun seperti ini, media massa umumnya berlomba menyajikan ramalan hidup manusia untuk tahun yang baru, sesuai bulan kelahiran (zodiak) atau tahun kelahiran menurut penanggalan Cina (shio).
Tanpa sadar, kami membiarkan kakak membacakannya. Prediksi dari berbagai aspek hidup mulai dari kesehatan, asmara, keuangan hingga karir dibahas. Ada rasa asyik campur tegang saat mendengar “nasib” kami dibacakan. Pada saat ramalannya baik, senyum mengembang dan harapan merekah, tetapi saat ramalannya kurang mengenakkan, rasanya hati menjadi kecil dan tidak ingin mempercayainya bahkan ingin mengabaikannya saja.
Salah satu dari kami lantas nyeletuk, ”Tapi herannya kok ramalan semacam itu sering benar ya, sesuai dengan kejadian hidup yang kemudian kita alami”. Dahi kami jadi berkerut. Apakah yang kami lakukan ini baik?
Kebanyakan orang menikmati membaca ramalan nasib /kehidupannya di masa depan, walau hanya sekilas.
Namun di balik keasyikan yang ditimbulkannya, dan komentar semacam, “ah itu hanya sekedar untuk main-main saja kok”, sesungguhnya kita tidak selalu sadar bagaimana hal itu mempengaruhi iman kita kepada Tuhan dan mempengaruhi bagaimana kita menyikapi hidup ini.
Ramalan yang tidak baik menggantikan semangat dan kegembiraan kita dengan rasa was-was, seperti kalah sebelum bertanding saja. Sementara ramalan yang baik memberi harapan semu, seolah kita telah meraih apa yang kita inginkan sebelum benar-benar memperjuangkannya. Apa yang sebenarnya Tuhan katakan di dalam Kitab Suci?
Ulangan 18: 10:
“Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, atau pun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. “
KGK 2116:
Segala macam ramalan harus ditolak: mempergunakan setan dan roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan (Bdk. Ul 18:10; Yer 29:8..).
Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda dan orakel (petunjuk gaib), paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah dan akhirnya atas manusia; demikian pula keinginan menarik perhatian kekuatan-kekuatan gaib. Ini bertentangan dengan penghormatan dalam rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah.
Tuhan mengerti bahwa kita sering merasa khawatir terhadap hari esok, terhadap hal-hal yang belum kita ketahui. Tetapi Ia tidak mengatakan supaya kita mempelajari cara mengetahui hari esok agar kita tenang.
Melainkan Ia mengajarkan kita untuk percaya sepenuhnya kepadaNya, untuk tidak takut, karena Ia adalah Tuhan atas hari esok, dan agar kita mengisi hari ini dengan sebaik-baiknya sambil menikmatinya dengan syukur, oleh karena itu Ia berkata, “kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” (Matius 6: 34b).
Betapa indahnya menikmati hari ini, demikian kita katakan itu dan jalani setiap hari. Maka sikap itulah yang akan selalu membawa kita ke hadiratNya setiap hari dalam hidup kita, penuh keceriaan dan harapan.
Jelaslah bahwa rasa was-was dan khawatir terhadap hari depan bukan berasal dari Tuhan. Patah semangat dan takut apalagi. Ini suasana yang disukai si Jahat untuk makin leluasa mengambil alih damai sejahtera kita dalam Tuhan.
Bagaimana cara terbaik mengantisipasi berbagai kemungkinan hidup termasuk yang tak terduga atau yang tidak enak?
Jalanilah bersama Perancangnya, yang selalu ingin memberi kan kita yang terbaik. “Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi. Dia tahu apa yang ada dalam gelap, dan terang ada pada-Nya” (Daniel 2:22)
Tuhan adalah Sang Perancang Agung dari kehidupan, yang dikaruniakan-Nya kepada kita atas dasar cinta, bermuara kepada keselamatan abadi bersamaNya. Kejadian yang baik adalah buah dari kerja keras dan doa yang membawa berkat dari Tuhan.
Sementara kejadian yang “buruk” atau yang dianggap sebagai tidak berhasil di mata dunia, mungkin justru suatu berkat terselubung, di mana Tuhan melatih kita untuk menjadi lebih tangguh, membentuk kita menjadi lebih beriman, mengasah hati kita lebih peka terhadap penderitaan sesama, atau membekali kita dengan pengalaman berharga untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di kesempatan berikutnya.
Jadi, di dalam Tuhan, semua pengalaman adalah baik, dan semua peristiwa ada baiknya. Penderitaan – sebagaimana Kristus telah memberikan teladan agungNya – juga tidak selalu harus dihindari, apalagi penderitaan seringkali justru mendekatkan kita kepada Tuhan yang adalah tujuan akhir hidup kita.
Rasul Paulus menulis bahwa Tuhan mengatakan, “di dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”. (2Kor 12: 9a). Penderitaan di dunia yang Tuhan ijinkan dapat membawa keselamatan dan memulihkan manusia dari dosa-dosa dunia.
Sebagaimana relasi antara dua orang yang saling mencinta, cinta melahirkan rasa percaya kepada satu sama lain, percaya bahwa pihak yang mencintai akan selalu memberikan yang terbaik pada pihak yang dicintai.
Tuhan yang menciptakan kita karena cinta dan mencintai kita sampai kekal, selayaknya dan seharusnya mendapatkan kepercayaan kita sepenuhnya, bahwa bersama Dia dan dalam Dia, kita akan sampai kepada tujuan kita dalam hidup ini dan hingga kelak sampai kesudahannya. Itulah bukti cinta kita kepadaNya. Di dunia ini tidak ada persembahan apapun kepada Tuhan yang Tuhan belum mempunyainya, kecuali cinta kita kepada-Nya.
GONG XI FA CAI!
Wishing you a wonderful and prosperous new year with lots of happiness.
Gong Xi Fa Cai !
Xin Nian Kuai Le.Zhù Ni Shenti Jiànkäng, Quanjiä Xingfu,Wànshì Ruyì
Gong Xi Fa Cai!
Wishing You Abundance of Good Health, Wealth and Happiness in This New Year!
“Gong Xie! Fat! Chai”
“Sin Nie Chin Phu”
“Wan Se Ju Ie”
“Sen Thie Chien Kang”
Happy Chinese New Year.
May better luck come into us in this new year.
Gong xi. Gong xi. Gong xi fa cai.
Gong Xie Fat Cai
May GOOD HEALTH, PEACE, PROSPERITY, HAPPINESS and LONGETIVITY be with you and great SUCCESS in making BETTER & GREATER THINGS HAPPEN!
“GONG XI FA CAI”
Semoga Imlek membawa rejeki yang berlimpah dan kesehatan buat kita semua.
Gong Xi Fat Cai !!
Xin Nian Kuai Le.Zhù Ni Shenti Jiànkäng,
Quanjiä Xingfu,Wànshì Ruyì
Happy Chinese New Year. May better luck come into us in this new year. Gong xi. Gong xi. Gong xi fa cai.
“Gong Xie! Fat! Chai”
“Sin Nie Chin Phu”
“Wan Se Ju Ie”
“Sen Thie Chien Kang”
Daun waru daun kucai - met taun baru gong xi fa cai”.
"Ada rayap ada bakpau- mhn maaf ga ada angpau ..."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar