HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 15 Februari 2018
Hari Kamis sesudah Rabu Abu
Ulangan (30:15-20)
(Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
Lukas (9:22-25)
"Audaces fortuna iuvat - Nasib baik menolong mereka yang berani."
Inilah kutipan dari karya Vergilius yang juga menjadi salah satu semboyan para prajurit Amerika dan Inggris Raya.
Hari inipun, kita diajak menjadi orang beriman yang pemberani, yang sekaligus menjadi "optio fundamentalis - pilihan mendasar bagi kita - seperti kata Yesus: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku" (Mrk 8,34), dan bukan orang yang bermental "isis" - "ikut sana ikut sini" atau yang berpola "esuk dele sore tempe - lambe domble mencla mencle".
Adapun tiga “core values” berpola "SANGKULI", yang bisa kita buat dengan berani, antara lain:
1."SAN-Gkal diri":
Kita diajak untuk menjadi orang yang rela "berkorban", menolak dan mengalahkan segala kesenangan diri dan kenikmatan indrawi. Kita diajak berani untuk menjadi kecil di tanganNya, selalu siap ber-"prihatin" demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa sesama.
Ya, dengan bermatiraga dan menganggap diri sendiri tak ada, membiarkan diri “terlupakan” demi namaNya, tidak mengindahkan/tidak lagi memikirkan kepentingan sendiri. Kita berani berkata tidak untuk "hal tertentu" yang dulunya tidak dapat kita tolak, padahal situasi itu sangat kita sukai. Dkl: Ia ajak kita untuk menomorsatukan kehendak Allah.
Jelasnya, Yesus mengajak kita untuk "total", berani mendahulukan Tuhan di atas segala sesuatu. Dalam bahasa Yesus: "Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya tapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan menyelamatkannya!"
2."pi-KUL salib":
Kita diajak untuk "berdaya tahan", selalu mau terbuka untuk memikul "salib" hidup kita masing-masing, demi iman yang kita yakini dan demi Tuhan yang kita kasihi.
Ya, dengan berdaya tahan dan mempersiapkan diri untuk tegar menghadapi semua kemungkinan seperti yang dialami Yesus - para martir dan orang kudus karena kesetiaan imannya pada kehendak Allah, siap untuk menanggung hal terburuk yang mungkin ditimpakan oleh orang lain pada kita karena kita percaya pada Yesus.
Bukankah salib juga adalah ciri khas kekatolikan? Ada tanda salib-kayu salib-jalan salib-perang salib dll. Bukankah dengan salib, hidup kita semakin indah: "Saat Aku Lemah Ingatlah Bapa?"
Jelasnya, Kita diajak untuk"terbuka" akan sapaan dan jamahanNya, terbuka pikirannya (headset), karya/kerjanya (hand set) dan hatinya (heart set) akan segala nilai kasih kebaikan yang ditawarkan Tuhan dalam pelbagai kesibukan harian kita.
3."I-kuti Tuhan":
Kita diajak menjadi murid yang selalu "berjuang" untuk mengikuti semua jalan imanNya, dengan bersabar dan menjalani hidup sebagai muridNya.
Dalam bahasa Yunani, kata "mengikuti" bisa berarti "ada di belakang". Dengan kata lain: Kita diajak untuk terus berjuang menjadikanNya sebagai pedoman-dasar dan teladan hidup, menjadi sehati-sejiwa, searah dan terarah kepadaNya, tentunya dengan sepenuh hati, dengan perkataan-pikiran dan perbuatan nyata kita setiap harinya.
Jelasnya, kita diajak untuk hidup "taat", kata dan tindakannya selalu menurut jalan serta kehendakNya, setia ada di belakangnya dan berjalan dalam berkatNya. Sebuah pesan Yesus: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri", patutlah kita renungkan.
"Cari baju sejumlah seratus - Mari maju terus bersama Kristus."
K asih
A llah
M embuat
I ndah
S emuanya
"Dari Ciamis ke Kalibata - Hari Kamis penuh sukacita"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Alter Christi - Kristus yang lain."
Inilah salah satu panggilan iman kita untuk menghadirkan Kristus secara nyata lewat hidup harian kita.
Adapun 3 syarat dasar yang diberikanNya adalah “M3”, antara lain:
A.M enyangkal diri:
Sikap yang tidak mengindahkan/tidak lagi memikirkan kepentingannya sendiri. Kita berani berkata tidak untuk "perbuatan tertentu" yang dulunya kita tidak dapat menolaknya, padahal situasi itu kita sangat bisa dan sukai. Dengan kata lain: Yesus mengajak kita selalu menomorsatukan kehendak Allah dan bukan kesenangan diri sendiri. Kita bisa coba menyangkal diri dengan mengurangi hobi pribadi dan menyediakan waktu lebih banyak untuk ber-"PDA", Puasa- Doa & Amal.
B.M emikul salib:
Inilah sikap tangguh yang selalu siap untuk menghadapi semua kemungkinan, seperti dialami oleh Yesus dan para martir karena kesetiaan hidup pada kehendak Allah dan kebaikan sesama.
Dengan kata lain: Memikul salib berarti siap untuk menanggung hal terburuk yang mungkin ditimpakan oleh orang lain pada kita karena kita mengimani Yesus dan mewartakan kebaikan bagi sesama.
C.M engikut Aku:
Dalam bahasa Yunani, kata “Mengikut Aku” berarti ”apisw"/di belakang (Mat 10 :38). Dengan kata lain: Kita diajak untuk "menjadi murid", "menjadi pengikutNya" atau "pergi bersamaNya dan mengikuti semua jalanNya." Siapkah kita untuk berjuang?
"Naik delman di Kalimantan - Jadilah orang beriman yang militan."
2.
“Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.” (Mz. 33:20-22)
Buatlah agar aku menghayati sengsara-Mu, ya Yesus.
Sengsara-Mu memisahkan aku dari dunia
dan mengangkat aku ke surga.
Sengsara-Mu menjelaskan hidup,
mendorong aku untuk menjadi kurban,
mengajar pengampunan,
dan menjadikan manis setiap penderitaan.
Buatlah agar aku menghayati sengsara-Mu, ya Yesus,
dan mengenal keindahan kebenaran serta kasih abadi
agar iman kepercayaanku penuh tanpa keraguan.
Buatlah pada saat terakhir hidupku di dunia ini,
aku semakin menghayati sengsara-Mu,
agar aku dekat pada-Mu, ya Yesus,
dan dengan demikian memperoleh kedamaian yang Engkau janjikan. Amin
3.
"Take up your cross daily and follow Christ"
A.
Gospel Reading: Luke 9:22-25
"The Son of man must suffer many things, and be rejected by the elders and chief priests and scribes, and be killed, and on the third day be raised." And he said to all, "If any man would come after me, let him deny himself and take up his cross daily and follow me. For whoever would save his life will lose it; and whoever loses his life for my sake, he will save it. For what does it profit a man if he gains the whole world and loses or forfeits himself?
B.
Old Testament Reading: Deuteronomy 30:15-20.
"See, I have set before you this day life and good, death and evil. If you obey the commandments of the LORD your God which I command you this day, by loving the LORD your God, by walking in his ways, and by keeping his commandments and his statutes and his ordinances, then you shall live and multiply, and the LORD your God will bless you in the land which you are entering to take possession of it. But if your heart turns away, and you will not hear, but are drawn away to worship other gods and serve them, I declare to you this day, that you shall perish; you shall not live long in the land which you are going over the Jordan to enter and possess. I call heaven and earth to witness against you this day, that I have set before you life and death, blessing and curse; therefore choose life, that you and your descendants may live, loving the LORD your God, obeying his voice, and cleaving to him; for that means life to you and length of days, that you may dwell in the land which the LORD swore to your fathers, to Abraham, to Isaac, and to Jacob, to give them."
C.
Meditation.
Do you know the healing, transforming power of the cross? When Jesus predicted his passion his disciples were dismayed. Rejection and crucifixion meant defeat and condemnation, not victory and freedom.
How could Jesus' self-denial, suffering and death lead to victory and life? Through his obedience to his Father's will, Jesus reversed the curse of Adam's disobedience. His death on the cross won pardon for the guilty, freedom for the oppressed, healing for the afflicted, and new life for those condemned to death. His death makes possible our freedom to live as sons and daughters of God.
There's a certain paradox in God's economy. We lose what we gain, and we gain what we lose. When we try run our life our own way, we end up losing it to futility. Only God can free us from our ignorance and sinful ways. When we surrender our lives to God, he gives us new life in his Spirit and the pledge of eternal life. God wants us to be spiritually fit to serve him at all times. When the body is very weak or ill, we make every effort to nurse it back to health. How much more effort and attention should we give to the spiritual health of our hearts and minds!
What will you give to God in exchange for freedom and eternal life? Are you ready to part with anything that might keep you from following him and his perfect plan for your life? Jesus poses these questions to challenge our assumptions about what is most profitable and worthwhile in life. In every decision of life we are making ourselves a certain kind of person. It is possible that some can gain all the things they set their heart on, only to wake up suddenly and discover that they missed the most important things of all. A true disciple is ready to give up all that he or she has in exchange for happiness and life with God. The life which God offers is abundant, everlasting life. And the joy which God places in our hearts no sadness or loss can diminish.
The cross of Jesus Christ leads to freedom and victory over sin and death. What is the cross which Christ commands me to take up each day as his disciple? When my will crosses with his will, then his will must be done. The way of the cross involves sacrifice, the sacrifice of laying down my life each and every day for Jesus' sake. What makes such sacrifice possible and "sweet" is the love of God poured out for us in the blood of Jesus Christ. Paul the Apostle reminds us that "God's love has been poured into our hearts through the Holy Spirit" (Romans 5:5). We can never outgive God. He always gives us more than we can expect or imagine. Are you ready to lose all for Christ in order to gain all with Christ?
"Lord Jesus, I give you my hands to do your work. I give you my feet to go your way. I give you my eyes to see as you do. I give you my tongue to speak your words. I give you my mind that you may think in me. I give you my spirit that you may pray in me. Above all, I give you my heart that you may love in me, your Father, and all mankind. I give you my whole self that you may grow in me, so that it is you, Lord Jesus, who live and work and pray in me." (Prayer from The Grail)
D.
Psalm
Blessed is the man who walks not in the counsel
of the wicked, nor stands in the way of
sinners, nor sits in the seat of scoffers;
but his delight is in the law of the LORD, and on
his law he meditates day and night.
He is like a tree planted by streams of water, that
yields its fruit in its season, and its leaf does
not wither. In all that he does, he prospers.
The wicked are not so, but are like chaff which
the wind drives away.
Therefore the wicked will not stand in the
judgment, nor sinners in the congregation of
the righteous;
for the LORD knows the way of the righteous, but
the way of the wicked will perish.
E.
Daily Quote from the Early Church Fathers.
"God calls us to correct ourselves and invites us to do penance. He calls us through the wonderful gifts of his creation, and he calls us by granting time for life. He calls us through the reader and through the preacher. He calls us with the innermost force of our thoughts. He calls us with the scourge of punishment, and he calls us with the mercy of his consolation." (Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Commentary on Psalm 102, 16)
4.
“Ad maiorem natus sum - Aku dilahirkan u/hal-hal yg lbh luhur".
Inilah panggilan dasar yg sy ingat ktika pernah diminta memimpin acara rohani di Group 2-Kandang Menjangan Kopassus Kartasura bagi komandan+para prajurit kopassus yg beragama kristiani.
Sbnrnya, kitapun juga dipanggil sbg "kopassus", yakni "komando pasukannya Yesus" dg "three costs of discipleship", 3 tuntutan kemuridan yg dikemukakan Yesus scr khusus, yakni "sangkuli": al:
"SANG"kal diri:
Ia ajak kt u/mengosongkan diri, lepas dr keterikatan pd harta+gegap gempita/cinta dunia. Ia memberi teladan pengosongan diri (kenosis), yg “menganggap diri sendiri tak ada”, membiarkan diri “terlupakan" demi Tuhan, tdk lagi egois tp Kristus sentris. Dkl: Yesus ajak kita menomorsatukan kehendak Allah.
pi"KUL" salib:
Kt diajak u/siap menghadapi semua resiko/kemungkinan, seperti dialami Yesus krn kesetiaan iman kpd Allah. Memikul salib jg mrpkn salah satu cara kita u/"mengenakan Kristus" scr real setiap hari yg bisa diartikan bhw perjuangan iman ini butuh konsistensi u/mematikan “HEM-Hedonisme-Egoisme+Materialisme”.
"I"kuti Tuhan:
"Petrus yg tadinya dipuji Yesus kini disebut sbg iblis, "vade retro satana-enyahlah iblis!" Hal ini trjadi krn ia mjd batu sandungan bagiNya krn hanya mengikuti kemauan sendiri+bukan kemauannya Tuhan.
Indahnya, kata “mengikut Aku” dlm bahasa Yunani, ”apisw”, artinya: “di belakang”, "mjd murid/pengikut/pergi bersamanya." Nah, bukankah kalau kt berani mengikuti Tuhan kita jg hrs berani "ada di blakangNya", ikut dlm sengsara+wafatNya spy layak juga u/bangkit bersamaNya?
“Cari bantal di Kramat Jati-Mari total jadi murid Tuhan sampai mati."
5.
Kutipan Teks Misa:
“Setelah jatuh, segeralah bangkit kembali! Jangan biarkan dosa di dalam hatimu bahkan untuk sejenak!” – St. Yohanes Maria Vianney
Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)
Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan menolong engkau.
When I cried to the Lord, he heard my voice; he rescued me from those who attack me. Entrust your cares to the Lord, and he will support you.
Doa Pembuka
Allah Bapa pangkal dan tujuan kehidupan kami, terangilah hati dan budi kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam melaksanakannya dan berikanlah rahmat-Mu untuk menyelesaikannya dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)
"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau masuki untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai Yordan, untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku
atau Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)
"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari ketiga. Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Arus zaman yang kuat saat ini adalah arus sekularisme, suatu arus yang membawa orang pada keyakinan bahwa hal yang berharga dalam hidupini adalah segala hal yang duniawi. Yang duniawi bisa menjadi tanda kesuksesan, kebahagiaan, dan prestasi hidup. Hidup di dunia diukur secara duniawi. Nilai keutamaan, seperti iman, kemanusiaan, sosial menjadi relatif, sampai-sampai demi nilai-nilai itu dikorbankan demi nilai duniawi.
Arus itu telah menggerogoti mental banyak orang, termasuk orang katolik. Mereka tidak mau hidup dalam kesederhanaan. Mereka ingin meraih kekayaan dan gaya hidup mewah dengan cara yang tidak baik. Mereka tidak mau bekerja keras, memanggul salib dan bersandar pada Tuhan. Karena itu, Tuhan menegaskan bahwa tidak ada gunanya hidup serba kecukupan tetapi jiwanya kosong dan hidupnya tak bernilai. Jauh lebih berarti, hidup sederhana, tetapi jiwanya tetap hidup dan jalan hidupnya tetap terarah kepada Tuhan.
Antifon Komuni (Mzm 51:12)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku.
Create a pure heart for me, O God; renew a steadfast spirit within me.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar