HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 18 Februari 2018
Hari Minggu Prapaskah I
Kejadian (9:8-15)
(Mzm 25:4b-5ab.6-7ab.8-9)
1 Petrus (3:18-22)
Markus (1:12-15)
"Adveniat regnum Tuum - Datanglah kerajaanMu!”
Pewartaan pertama yang disampaikan Yesus adalah dekatnya Kerajaan Allah (Yun: hĂȘ basileia tou theou):"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Secara umum, Kerajaan Allah berarti: Allah yang meraja, yang aktif terlibat dalam hidup manusia, yang secara konkret menunjukkan kuasaNya: “Kerajaan Allah bukanlah soal makanan/minuman, tp soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita.”
(Rom 14:17) dengan 3 ajakan iman, antara lain:
1.Adam baru.
Yesus menang dari cobaan dan godaan setan di padang gurun (yg notabene adalah wilayah kekuasaan setan). Dengan kata lain: Yesus menjadi “Adam baru”, yang memulihkan kembali Firdaus yg hilang (the restoration of the lost Eden).
2.Lahir baru:
Yesus berpuasa 40 hari untuk lahir baru. Adapun “40 hari” mengingatkan kita akan waktu yg dialami Musa (Kel 34:28) dan Elia (1 Raj 19:8) untuk berjumpa dengan Allah. Dalam literatur para rabbi dan tulisan apokaliptik, durasi "40" menunjukkan waktu yang penuh, utuh, lengkap/komplit.
Unsur yg penting dari “lahir baru” ini adalah adanya harmoni dengan sesama dan semesta:
“Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama dan seorang anak kecil akan menggiringnya..” (Yes 11:6-8).
3.Hidup baru:
Unsur lain yg menggambarkan pemulihan Firdaus adalah: “malaikat-malaikat melayani Dia”.
Dalam sastra apokaliptik (Apocalyptic of Moses 27; Vita Adamae 4,1b) dikisahkan bahwa sebelum jatuh dlm dosa, Adam dan Hawa sebagai citraNya selalu dilayani oleh malaikat di Firdaus.
Nah sebagai Adam baru yang mengalahkan setan, Yesus memberikan hidup baru lg sebagai citra ilahi (imago et similitudo Dei).
"Dari Kalibaru ke Kalisari - Mari lahir baru setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
Masa Prapaskah tahunan adalah masa rahmat, karena kita mendaki Gunung Suci hari raya Paskah. "Masa Prapaskah mempunyai tugas ganda, mempersiapkan para katekumen dan kaum beriman untuk perayaan misteri Paskah. Para calon diantar oleh perayaan pendaftaran, oleh perayaan tobat dan pengajaran untuk menghayati Sakramen-sakramen Inisiasi; kaum beriman harus lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa dan mempersiapkan diri dengan tobat atas pembaruan janji baptis." (Caeremoniale Episcoporum) [Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 6]
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.
Doa Pembuka
Allah Yang Mahakuasa, kami menjalankan masa Prapaskah ini sebagai tanda pertobatan kami. Semoga kami semakin mengenali Kristus dan mampu menghadirkan-Nya dengan hidup yang pantas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (9:8-15)
"Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah."
Sesudah air bah berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anak Nuh yang bersama-sama dengan dia, “Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kamu dan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu, yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi, segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.” Dan Allah berfirman, “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk hidup yang ada sertamu turun temurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah Kuadakan dengan kamu dan dengan segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4b-5ab.6-7ab.8-9)
1. Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih-setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (3:18-22)
"Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu."
Saudara-saudaraku terkasih, Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu roh-roh mereka yang pada masa Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan dari air bah itu. Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu, bukan dengan membersihkan kenajisan jasmani, melainkan dengan memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah berkat kebangkitan Yesus Kristus, yang telah naik ke surga dan kini duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia menaklukkan segala malaikat, kuasa dan kekuatan kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = d, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari roti, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:12-15)
"Yesus dicobai oleh Iblis dan malaikat-malaikat melayani Dia."
Sekali peristiwa Roh memimpin Yesus ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai oleh Iblis. Yesus berada di sana di antara binatang-binatang liar, dan malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" merupakan seruan Yesus kepada pendengar-Nya. Dengan bertobat, orang percaya kepada Injil yakni Yesus sendiri sebagai kepenuhan kabar sukacita yang datang dari Allah.
Bertobat merupakan sikap batin yang diilhami oleh Roh Kudus untuk menata hidup berbalik dari hidup yang buruk ke hidup yang lebih baik. Dalam pertobatan ada proses yang rela untuk menelanjangi diri sendiri. Menepis rasa malu, gengsi, harga diri masuk ke pengadilan hati nurani yang jujur tanpa topeng kepura-puraan. Pertobatan datang dari Allah. Yesus ingin kita hidup jujur tanpa kepalsuan, menampilkan diri apa adanya hingga akhirnya kita dapat menikmati Kerajaan Allah itu. Dalam memulai masa Prapaskah pekan pertama ini Injil yang kita renungkan mengajak kita untuk berani membuka hati kita kepada Allah, membuka segala tirai kepalsuan yang selama setahun ini kita simpan baik-baik. Kesombongan, iri hati, dengki, malas, cuek, mementingkan diri sendiri, pertikaian, keserakahan, dan lain sebagainya yang membuat kita tertutup akan Kabar Gembira Allah. Semoga masa Prapaskah ini semakin terbuka akan rahmat Allah.
Antifon Komuni (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari makanan saja, melainkan juga dari setiap Sabda Allah.
atau (Mzm 91:4-5)
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,
Scapulis suis obumbrabit tibi Dominus, et sub pennis eius sperabis: scuto circumdabit te veritas eius.
Hidup kita sebagai peziarah di dunia ini tidak dapat bebas dari pencobaan. (St. Agustinus)
====
MENGAPA ALLELUYA TIDAK DINYANYIKAN DALAM MASA PRAPASKAH?
Kata “Halleluya” atau “Alleluya” berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “Pujian kepada Yahweh.”
Istilah ini lazim dipakai untuk menjelaskan kidung pujian atau paduan suara para malaikat, karena mereka menyembah dan melayani Allah di surga. Para malaikat adalah pembantu Tuhan. Sebagai pembantu, mereka wajib bernyanyi bagi Tuhan.
Dengan cara yang sama, penggunaan Alleluya selama Misa Kudus merupakan cara kita berpartisipasi dalam ibadah sehingga menyerupai para malaikat di surga. Ini juga mengingatkan kita bahwa Kerajaan Surga sudah didirikan di bumi, dalam bentuk Gereja, dan bahwa partisipasi kita dalam Misa Kudus memiliki kemiripan dengan partisipasi di dalam surga kelak.
Selama masa Prapaskah, fokus kita adalah pada Kerajaan yang akan datang, bukan pada Kerajaan yang sudah datang.
Bacaan-bacaan dalam Misa selama masa Prapaskah dan dalam Ibadat Harian berfokus pada perjalanan rohani bangsa Israel dalam Perjanjian Lama menuju kepada kedatangan Kristus, dan keselamatan umat manusia karena kematian dan kebangkitan-Nya. Itu juga yang menjadi perjalanan rohani kita.
Kita juga sedang melakukan sebuah perjalanan rohani, sebuah retret agung menuju kepada kedatangan Yesus yang kedua kalinya dan kehidupan masa depan di surga.
Selama masa Prapaskah kita tidak menyanyikan lagu untuk memuliakan Tuhan seperti para malaikat, tetapi kita justru mengakui dosa kita dan mempraktikkan pertobatan sehingga suatu hari nanti kita juga akan memiliki hak istimewa untuk menyembah Allah seperti para malaikat di surga.
Pada malam Paskah, Alleluya akan dimadahkan sebanyak tiga kali oleh imam atau diakon, dan diikuti serempak oleh seluruh umat dengan meriah. Ini menandakan Tuhan telah bangkit; Kerajaan telah datang; sukacita kita menjadi penuh dan bersama dengan paduan suara para malaikat dan orang kudus, kita juga menyapa Tuhan yang bangkit dengan seruan “Alleluya!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar