HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
SENSUS CATHOLICUS.
DISKURSUS SEPUTAR "AIR SUCI" DAN "DOA AIR SANTO IGNATIUS"
Seturut tradisi, kita biasa menempatkan bejana-bejana air suci dekat pintu masuk Gereja.
Penempatan dan penggunaan air suci berhubungan dengan praktek pentahiran (pembersihan diri) bangsa Yahudi Perjanjian Lama.
Kitab Imamat menjelaskan berbagai macam ritual pentahiran mempergunakan air untuk menghapus “kenajisan” tertentu, misalnya akibat menyentuh jenazah, haid, melahirkan atau terjangkit kusta (bdk. Imamat 12-15).
Orang juga membersihkan diri dengan air sebelum memasuki pelataran Bait Allah, memanjatkan doa dan mempersembahkan kurban, juga sebelum makan.
Karena alasan inilah, dalam Balai Imam (area sebelum bangunan Bait Allah yang sesungguhnya) ditempatkan bejana perunggu yang sangat besar berisi air.
Di sini para imam membersihkan tangan serta kaki mereka sebelum mempersembahkan kurban di Altar di dekatnya, menyucikan diri sebelum memasuki Bait Allah.
Dari sana juga diambil air untuk keperluan pentahiran lainnya seperti ditetapkan dalam ritual-ritual bangsa Yahudi.
Kita juga mempunyai bejana-bejana berisi air suci untuk berkat karena tiga alasan:
1. sebagai tanda sesal atas dosa,
2. sebagai perlindungan dari yang jahat, dan
3. sebagai tanda peringatan akan pembaptisan kita.
Sesal atas dosa digambarkan dengan membersihkan diri dengan air seperti dinyatakan dalam Mazmur 51:
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!” (3-4, 9).
Hisop adalah tumbuh-tumbuhan yang kecil, yang batang dan daunnya dipergunakan untuk memercikkan barang cair.
Tercandra, air sungguh bermakna dalam iman Katolik, bahkan pada awal dunia ada air (Kej. 1:1-2) dan penyelamatan umat Allah lewat air (Laut Merah).
Pertobatan dilambangkan dengan pembaptisan dengan air, dimana St. Yohanes Pembaptis juga memanggil semua orang untuk bertobat dengan menggunakan ritual membersihkan diri dengan air sebagai tanda sesal atas dosa dan penyucian diri.
Yesus-pun mengajarkan, untuk masuk Kerajaan Allah, orang harus dilahirkan dari air dan Roh (Yoh. 3:5). Keselamatan digambarkan sebagai air yang mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba (Why. 22:1).
Tindakan-tindakan ini dimasukkan dalam Misa kita. Dalam Ritus Tobat, salah satu cara menyatakan tobat adalah Asperges, yang terdiri dari “Ritus Berkat dan Memerciki dengan Air Suci”.
Sementara Imam berjalan melewati umat sambil memerciki mereka dengan air suci, umat biasanya memadahkan Asperges Me (= Percikilah Aku), yang disusun berdasarkan Mazmur 51, menyatakan sesal dan tobat atas dosa.
Pastinya, sejak awal Gereja Katolik ada, pemakaian air dalam ibadat sudah ada. Para Bapa Gereja kerap menyebut itu. Eusebius menulis, pada tahun 300-an Masehi ada gereja di Tirus yang memiliki air mancur di pintu masuk. Orang beriman membasuh diri atau tangan sebelum masuk gereja.
Air suci juga sekaligus dipercaya untuk melindungi kita dari yang jahat. Dalam doa pemberkatan air dalam ibadat, kita berdoa:
“Tuhan, Allah yang Mahakuasa, pencipta segala yang hidup, baik tubuh maupun jiwa, kami mohon sudilah memberkati air ini, yang kami gunakan dalam iman untuk mengampuni dosa-dosa kami dan melindungi kami dari segala kelemahan dan kuasa jahat. Tuhan, karena belas kasihan-Mu berilah kami air hidup, yang senantiasa memancar sebagai mata air keselamatan; bebaskan kami jiwa dan raga, dari segala mara bahaya, dan ijinkan kami menghadap hadirat-Mu dengan hati yang murni.”
Air suci juga mengingatkan kita akan pembaptisan kita, ketika oleh karena seruan kepada Tritunggal Mahakudus dan penuangan air suci, kita dibebaskan dari dosa asal dan dari segala dosa, dicurahi rahmat pengudusan, dipersatukan dalam Gereja, dan diberi gelar putera-puteri Allah.
Dengan membuat Tanda Salib dengan air suci, kita disadarkan bahwa kita dipanggil untuk memperbaharui janji-janji baptis kita, yakni menolak setan, menolak segala karya-karyanya, dan segala janji-janji kosongnya, serta mengaku syahadat iman kita.
Sekali lagi, kita menyesali dosa-dosa kita, agar kita dapat memanjatkan doa-doa kita dan beribadat kepada Tuhan dengan hati murni dan penuh sesal.
Seperti air dan darah yang mengalir dari Hati Yesus yang Mahakudus sementara Ia tergantung di atas kayu salib - yang melambangkan Sakramen Baptis dan Sakramen Ekaristi Kudus yang sungguh luar biasa, tindakan mengambil air suci dan membuat Tanda Salib mengingatkan kita akan Baptis kita dalam mempersiapkan diri menyambut Ekaristi Kudus.
Lebih jauh tentang kegunanan air suci, St. Theresia dari Avila, dalam otobiografinya, menulis tentang kuasa air suci:
“Suatu ketika aku sedang berada di oratorium, dan iblis menampakkan diri kepadaku dalam bentuk yang sangat menjijikkan di samping kiriku. Karena ia berbicara kepadaku, aku melihat terutama bagian mulutnya - yang adalah bagian yang paling mengerikan.
Tampaknya suatu bara yang dahsyat, yang seluruhnya menyala-nyala, memancar dari tubuhnya. Ia mengatakan kepadaku dengan cara yang sangat mengerikan bahwa aku telah sungguh berhasil meloloskan diri dari cengkeramannya, tetapi ia akan menangkapku kembali dengan cakar-cakarnya. Aku tergoncang hebat karena ngeri dan segera memberkati diri sebaik yang dapat kulakukan; setan lenyap, tetapi segera kembali lagi.
Hal ini terjadi hingga dua kali. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Ada air suci di sana, dan aku memercikkan air suci ke arahnya; ia pun tidak pernah kembali lagi. Seringkali kualami bahwa tak ada yang membuat iblis lari terbirit-birit - tanpa pernah kembali lagi - selain dari air suci.”
Air suci (yang sudah diberkati oleh imam) juga boleh disimpan secara pribadi. Untuk apa?
Untuk menandai diri, memerciki diri, memerciki rumah atau benda. Semua itu mengingatkan kita akan baptisan, pembersihan, dan perlindungan dari si jahat.
Lebih lanjut, bicara soal air suci, ada banyak hal menarik. Salah satunya adalah "Air Ignatius". Mengacu pada tulisan yang saya ambil dan tulis dari situs prompang-sj.org, dimana di awalnya dikatakan bahwa cukup sering kita mendengar bahwa Yesuit yang didirikan oleh Ignatius ini konon dianggap dingin, sombong, sukar memahami kaum perempuan, atau lemah soal pendampingan keluarga. Jangan-jangan, bibitnya ditularkan oleh Ignatius yang ketika mudik ke Loyola “sombong” sekali sampai tidak mau tinggal di rumahnya sendiri. Atau karena Ignatius lebih dikenal sebagai Santo Pelindung veteran dan tentara yang cacat akibat perang?
Aslinya, dalam catatan sejarah, Ignatius dikenal sangat afektif soal urusan dengan perempuan dan pastoral keluarga. Sampai-sampai, ada buku khusus 612 halaman yang menulis soal Ignatius dan kaum perempuan (lih. St. Ignatius Loyola: Letters to Women, Hugo Rahner, The Crossroad Publishing Company, 2007).
Bahkan, dalam karya imamatnya, ia memberikan pastoral pertobatan dan perbaikan moral perempuan yang jatuh dalam lembah dosa, termasuk ibu tanpa suami dan yang kesulitan hidup.
Ia juga membangun karya bagi anak-anak perempuan dari pezina yang bertobat agar tidak masuk dalam lingkaran setan di kota Roma (lih. Dalmases, El Padre maestro Ignacio: Breve biografĂa Ignaciana, 1986).
A.
Mukjizat Ignatius.
Sejak masa hidupnya, salah satu murid dan sahabatnya, St Filipus Neri, meramalkan bahwa St Ignatius Loyola akan menjadi santo pelindung untuk calon ibu dan akan memberkati mereka pada kelahiran anak-anak mereka. banyak anugerah dan kesembuhan ajaib tercatat dengan perantaraan Ignatius.
Ketika Ignatius dinobatkan sebagai santo (80 tahun sesudah wafatnya), sudah tercatat resmi lebih dari 200 mukjizat dan terkabulnya doa dengan perantaraannya. Kisah tertua dicatat di Burgos, Spanyol pada 1599. Ada juga banyak pasutri yang sukar memperoleh anak, ibu yang mengalami kesulitan bersalin, dan kemudian dikaruniai anak secara normal.
Berkat novena kepada St. Ignatius dan memakai Air Ignatius, mereka diberkati dan menjadi ibu-bapak yang berbahagia karena dikaruniai anak yang sehat dan baik.
Di Brescia, Italia Utara, pada Agustus 1906 terjadi penyembuhan sakit kanker di perut seorang ibu. Pada 1931, seorang ibu yang mengalami kesulitan melahirkan dan sudah bersiap melaksanakan pembedahan mengalami mukjizat bersalin dengan normal.
Di Maastricht, pada 1920, pasutri yang lama tidak dikaruniai anak atas nasihat pastor Yesuit memulai novena St Ignatius dan sembilan bulan kemudian pasutri itu dikaruniai anak.
B.
Air Suci St. Ignatius.
Bicara soal pemberkatan Air Ignatius, saya melihat ini sebagai salah satu media pastiral, dan saya sendiri pernah mendoakannya dalam ibadat berkat di dalam gereja ketika bertugas di Paroki Tangerang, Pasar Minggu dan Cililitan.
Apa arti penting dari berkat ini? Berkat ini menyerukan perantaraan Santo Ignatius untuk penyembuhan semua orang yang minum air ini. Imam mencelupkan Medali St Ignatius dalam air sambil memberikan berkat.
Penggalan doa pemberkatan ini ialah:
“..sudilah kiranya berkenan menolong kami dalam memuliakan nama-Mu supaya dengan perantaraan St. Ignatius, saksi-Mu, para hamba-Mu kaulepaskan dari penyakit, dan memperoleh kesehatannya kembali…”
Pastinya: Air suci St. Ignatius bukanlah sihir. Air ini juga sama sekali bukan minuman instan pengudusan. Akan tetapi, ketika seseorang meminum air ini dengan iman, air dapat bertindak sebagai sarana Allah untuk memberikan pertobatan jiwa atau penyembuhan tubuh dan hati. Dan, apabila DIA berkenan, akan memberikan mukjizat-Nya kepada yang memohonnya.
Dalam kerangka sakramen-sakramen Gereja, air Ignatius ialah suatu sakramentali. Sakramentali itu menandakan karunia-karunia, terutama yang bersifat rohani, dan yang diperoleh berkat doa permohonan Gereja.
Sakramentali tidak memberi rahmat Roh Kudus seperti dibuat Sakramen, tetapi hanya mempersiapkan oleh doa Gereja, supaya menerima rahmat dan bekerja sama dengannya. Yang termasuk sakramentali pada tempat pertama ialah pemberkatan (orang, benda, tempat, atau makanan). Tiap pemberkatan adalah pujian kepada Allah dan doa meminta anugerah-anugerah. Di dalam Kristus, orang-orang Kristen “telah dikaruniai dengan segala berkat rohani” (Ef 1:3). Karena itu Gereja, apabila ia memberi berkat, menyerukan nama Yesus dan sementara itu biasanya membuat tanda salib Kristus (KGK 1667-1771).
C.
Cara Meminta Pertolongan.
Pertama dan terutama harus dimulai dengan hati yang penuh harapan iman dan kasih, dimana kita meminta pertolongan St Ignatius misalnya dengan berdoa novena. Pakailah juga dengan hormat 1 atau 2 kali sehari Air Ignatius yang sudah diberkati. Air diminumkan pada si sakit atau dioleskan pada bagian badan yang sakit.
Secara khusus perlu diingat bahwa cara paling baik mendapat anugerah istimewa melalui St Ignatius adalah mengikuti ajakannya: rajin menerima sakramen (Tobat dan Ekaristi).
Air Ignatius dapat diminta pada beberapa pastoran-pastoran Yesuit (misalnya paroki Kotabaru - Yogyakarta, Purbayan - Surakarta, Cililitan - Jakarta) atau para pastor yang anda kenal dan mengenal tradisi Air Ignatius ini.
D.
Doa Permohonan St Ignatius.
1.
Versi I:
Ya Tuhan, demi semakin besarnya kemuliaan nama-Mu, Engkau telah berkenan meneguhkan Gereja dengan anugerah teladan hidup dan pertolongan istimewa melalui St Ignatius Loyola. Perkenankanlah kami yang berjuang di dunia ini, berkat perantaraan dan doa restunya, kami pun pantas menerima mahkota kemuliaan bersama para kudus-Mu di surga.
Sudilah kiranya Engkau menganugerahkan kepada kami, yang menghormati jasa-jasa St. Ignatius, dapat mengalami perlindungan dan anugerah kasih mesranya … (sebutkan permohonan Anda).
Kami percaya Tuhan akan mengabulkan doa kami ini. Semoga kehendak-Mulah yang terjadi dan dalam segala nama-Mu dimuliakan. Demi Kristus Tuhan kami. Santo Ignatius, doakanlah kami. Amin.
2.
Versi II:
Pelindung para ibu yang akan melahirkan.
St. Ignatius pelindung agung, tatkala engkau masih hidup di dunia ini, St. Filipus Neri, murid dan sahabatmu mengatakan bahwa Engkau akan menjadi pelindung istimewa para ibu dan mereka akan engkau berkati pada waktu melahirkan anak, jika mereka mohon perlindunganmu. Perkataan santo yang mulia itu sudah dibenarkan secara mengagumkan dan setiap hari terbukti kebenarannya. Sebab itu, kami pun, dengan penuh pengharapan memohon kepadamu, sudilah memohonkan kepada Tuhan, supaya anak kami boleh lahir dengan selamat.
Ya santo yang berkuasa dan penuh kasih sayang, janganlah mengecewakan pengharapan kami. Engkau tahu bahwa harapan kami hanya satu, yakni mendidik anak kami untuk Tuhan, jika dikaruniakan Tuhan kepada kami. Kami serahkan anak kami, supaya seumur hidupnya, ia tetap setia mengabdi kepada Tuhan dan memuji serta memuliakan nama-Nya selamanya.
Kabulkanlah doa kami agar kami boleh menerima karunia itu. Sekarang kami berjanji, agar anak yang dikaruniakan Allah kepada kami ini, akan kami persembahkan kepada Hati Yesus yang Mahakudus, dan kami letakkan di bawah perlindunganmu sebagai bapa. Semoga anak ini mengukuhkan janji setia perkawinan kami, agar kami bersama seluruh keluarga senantiasa memuliakan Allah sepanjang segala masa. Amin.
St. Ignatius, doakanlah kami.
P Jiwa Kristus,
U kuduskanlah kami.
P Tubuh Kristus,
U selamatkanlah kami.
P Darah Kristus,
U sucikanlah kami.
P Air lambung Kristus,
U basuhlah kami.
P Sengsara Kristus,
U kuatkanlah kami.
P Yesus yang murah hati,
U luluskanlah doa kami.
P Dalam luka-luka-Mu
U sembunyikanlah kami.
P Jangan kami dipisahkan
U dari pada-Mu, Tuhan.
P Terhadap seteru yang curang
U lindungilah kami.
P Di waktu ajal
U terimalah kami,
P supaya bersama para kudus
U kami memuji Engkau untuk selama-lamanya.
(1x Bapa kami, 1x Salam Maria, 1x Kemuliaan.)
(air segelas diminum oleh ibu yang akan melahirkan)
3.
Versi III – singkat
(DOA PEMAKAIAN AIR IGNATIUS)
Ya Tuhan, Engkau telah memberkati air yang Kau ciptakan ini
menjadi alat penyembuh untuk kami manusia.
Demi kerahiman-Mu yang tak terhingga,karena Darah Suci Yesus
Kristus dan atas doa pengantaraan St Ignatius Loyola, semoga kami
yang mempergunakan air suci ini memperoleh kesembuhan dari segala
penyakit, kesehatan badan dan keselamatan jiwa kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Amin.
4.
Doa Pemberkatan Air St Ignatius
(didoakan imam)
Ya Tuhan, sudilah memberkati (+) air ini, supaya menjadi sarana berguna bagi umat-Mu, serta perkenankanlah supaya dengan perantaraan St. Ignatius, yang medalinya (atau relikwinya) kami celupkan ke dalam air ini, siapa pun yang meminumnya memperoleh kesehatan badan dan keselamatan jiwanya. Demi Kristus Tuhan kami.
Marilah berdoa…
Ya Allah, demi semakin besarnya kemuliaan nama-Mu, Engkau telah sudi menguatkan Gereja dengan aneka anugerah untuk berjuang mewartakan Kabar Gembira Kerajaan Allah. Secara istimewa Engkau menganugerahkan teladan hidup imam-Mu St. Ignatius Loyola. Ia mengajarkan kepada kami bahwa di mana keadilan ditegakkan, martabat manusia diluhurkan, damai sejahtera dinyatakan serta kasih persaudaraan disemaikan, di situlah nama-Mu dimuliakan.
Kami mohon, semoga dengan doa restu dan teladan hidup St. Ignatius Loyola, kami tetap tekun setia berjuang di bawah panji-panji salib Putera-Mu Yesus Kristus, dan kelak kami pun pantas menerima mahkota kemuliaan bersama para kudus-Mu di surga.
Semua ini kami mohon dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. AMIN.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar